Anda di halaman 1dari 13

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah kunci untuk menjawab persoalan tentang maju
mundurnya suatu bangsa, sedangkan maju mundurnya suatu bangsa dapat
diukur melalui maju mundurnya pendidikan. Pendidikan di Indonesia terdiri
dari pendidikan formal dan non formal yang dalam pelaksanaannya senantiasa
berkembang sesuai dengan pertumbuhan yang terjadi di masyarakat yang
disertai dengan timbulnya permasalahan atau kendala terutama terhadap
intelegensi dan kreativitas anak.
Dalam UU RI No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi luhur,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani,
berkepribadian luhur dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Keberhasilan belajar seseorang itu ditentukan oleh beberapa faktor,
baik faktor intern maupun ekstern. Namun demikian diantara faktor tersebut
yang paling menonjol adalah faktor intern khususnya yang menyangkut
masalah intelegensi. Ada beberapa ahli berpendapat: Bahwa kehadiran
intelegensi dalam pendidikan dan pengajaran merupakan salah satu faktor
yang penting yang ikut menentukan berhasil atau gagalnya belajar
seseorang.
1

Demikian juga kreativitas merupakan unsur bawaan yang hanya
dimiliki sebagian anak, maka kreativitas akan berkembang secara otomatis
dan tidak dibutuhkan adanya rangsangan lingkungan atau kondisi lingkungan

1
Soemadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta,
1990, hlm. 125.
2
yang menguntungkan bagi perkembangan ini. Namun demikian pada masa
sekarang diketahui bahwa semua anak mempunyai potensi untuk kreatif
walaupun tingkat kreativitasnya berbeda-beda. Oleh karena itu, kreativitas
seperti halnya potensi lain perlu dikembangkan atau diberi kesempatan dan
rangsangan oleh lingkungan untuk berkembang.
2

Kreativitas memang perlu dipupuk dan dikembangkan sejak dini
sebagaimana pendapat Utami Munandar karena dengan berkreasi orang dapat
mewujudkan dirinya dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan
pokok dalam hidup manusia. Kreativitas (berfikir kreatif atau berfikir
divergen) perlu melihat suatu masalah dari berbagai sudut dan mampu
melahirkan banyak gagasan.
3

Menurut pendapat Arno F. Witting Levels Of Intellegence Determine
The Quality Of Learning That Will Be Shown.
4
Pentingnya faktor intelegensi
bagi keberhasilan belajar anak, sehingga dalam hal ini pendidik dalam
memberikan pelajaran kepada anak didik hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan intelegensinya. Untuk mengetahui intelegensi atau kecerdasan
digunakan cara yang lebih efektif sehingga dapat diketahui secara jelas.
Rendahnya prestasi yang dicapai oleh anak dapat disebabkan oleh
beberapa faktor dan salah satu faktor penyebabnya adalah intelegensi yang
rendah, apabila siswa yang prestasinya rendah itu, memang ternyata
intelegensinya rendah, maka sudah dapat disimpulkan penyebabnya terletak
pada faktor intelegensi. Tetapi apabila siswa yang berprestasi rendah tersebut
memiliki intelegensi yang tinggi, maka perlu dicari faktor-faktor lain yang
mungkin menjadi penyebab kesulitan belajar, berdasarkan hal tersebut jelaslah
bahwa intelegensi dan kreativitas anak merupakan suatu potensi yang akan
menunjang kualitas belajar mengajar.

2
Elizabeth B. hurlock, Meitasari Tjandrasa (Penerjemah), Perkembangan
Anak, Jilid 2, Erlangga, Jakarta, 1989, hlm. 10.
3
S.C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak
Sekolah, Gramedia, Jakarta, 1987, hlm. 45-46.
4
Arno F. witting, Theory and Problem of Psichology of Learning, Mc.
Graw-Hill Book Company, New York, Hlm. 284.
3
Dalam perspektif psikologis, intelegensi dianggap sebagai kemampuan
mental seseorang dalam merespon dan meyelesaikan problem-problem dari
yang bersifat kuantitatif dan fenomenal, seperti matematika, fisika, data-data
sejarah dan sebagainya. Menurut ahli berpendapat diantaranya Suharsono:
Intelegensi atau kecerdasan intelektual adalah kemampuan seseorang untuk
mengenal dan merespon alam semesta atau objek yang berada diluar dirinya.
(outword looking).
5
Menurut Dr. Arief Rahman dalam kecerdasan intelektual
yang diukur adalah kemampuan numerik, kemampuan bahasa dan kemampuan
tata ruangnya.
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mengembangkan intelegensi dan kreativitas anak, kedekatan emosional orang
tua sangat mempengaruhi kreativitas anak, dimana kreativitas anak dapat
dihambat dengan suasana emosional yang mencerminkan rasa permusuhan,
penolakan atau rasa terpisah. Tetapi keterikatan emosional yang berlebih juga
tidak menunjang pengembangan emosional anak.
Anak yang kreatif biasanya mempunyai orang tua yang menghormati
mereka sebagai individu, percaya akan kemampuan mereka dan menghargai
keunikan anak. Anak-anak ini secara alamiah mengembangkan kepercayaan
diri untuk berani melakukan sesuatu yang orisinal.
Semakin tinggi pendidikan orang tua akan semakin baik kreativitas
anak. Jika membandingkan prestasi anak yang ayahnya lebih endah dari
SLTA, maka pada tingkat SD tampak perbedaan yang nyata dalam kreativitas,
daya ingat dan prestasi sekolah.
Tetapi tingkat SMP perbedaannya hanya bermakna dalam prestasi
sekolah, yang menarik ialah bahwa pendidikan itu hanya lebih jelas dan positif
hubungannya dengan prestasi anak dari pada pendidikan ayah. Di SD maupun
SMP sekelompok anak yang pendidikan ibunya SLTA ke atas skornya

5
Majalah Wanita, Ummi Identitas Wanita Islami, PT Kimus Bina
Tadzkib, Jakarta, 1989, Hlm. 9.
4
ternyata lebih tinggi pada kreativitas, intelegensi dan prestasi sekolah dari
pada sekelompok anak yang pendidikan ibunya lebih rendah dari SLTA.
6

Sehubungan dengan ciri-ciri anak yang menurut orang tua perlu
dikembangkan dalam penelitian ini nyata bahwa orang tua anak berbakat
mementingkan ciri ketekunan dan inisiatif dibandingkan orang tua kelompok
anak yang kecerdasan rata-rata, inisiatif memang merupakan ciri anak
berbakat seperti dinyatakan oleh (Briet (dikutip Martinson, 1974: 25) a self
initiated student, usually needing litle help in knowing what to do starts on his
own, pursues individual interest and seek own direction.
7

Dibandingkan orang tua anak berbakat, orang tua dengan IQ rata-rata
lebih mementingkan ciri kepatuhan pada anak. Anak berbakat tidak banyak
dituntut orang tua untuk mengerjakan tugas-tugas di rumah dibandingkan
dengan IQ rata-rata sehingga mereka lebih banyak waktu untuk melakukan
hal-hal yang mereka senangi.
Secara umum, ada tiga faktor penting yang menandai kecerdasan
intelektual seseorang, yaitu penilaian (jugdment), pengertian (comprehension)
dan penalaran (reasoning). Berangkat dari permasalahan yang ada tentang
intelegensi dan tingkat kreativitas anak, maka untuk mengetahui sampai
sejauh mana peranan orang tua dalam keluarga yang akan dibahas pada bab-
bab selanjutnya dalam upaya meningkatkan intelegensi dan kreativitas anak.
Berdasarkan uraian penulis di atas maka menarik untuk dikaji
hubungan antara intelegensi dengan tingkat kreativitas anak di Desa Kajen
Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati.
Fenomena yang menarik dari kreativitas anak di Desa Kajen dapat
dilihat dari kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berbeda dengan kegiatan
anak-anak di Desa lain yang sifatnya lebih konsumtif, selain itu prestasi anak-
anak di Desa Kajen itu lebih bagus rata-rata memiliki prestasi yang tinggi
bahkan bebera[a anak menduduki rangking pertama di sekolahnya.

6
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, PT Rineka
Cipta, Jakarta, Cet. 1, 1999, Hlm. 84-85.
7
Ibid., Hlm. 86.
5
B. Pokok Permasalahan
Beberapa permasalahan yang akan dicari jawabanyya melalui
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat variasi intelegensi anak di Desa Kajen Kecamatan
Margoyoso Kabupaten Pati?
2. Bagaimana tingkat variasi kreativitas anak di Desa Kajen Kecamatan
Margoyoso Kabupaten Pati?
3. Sejauhmana besar taraf hubungan antara intelegensi dengan kreativitas
anak di Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian akan dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui variasi tingkat intelegensi anak di Desa Kajen
Kecamatan Margoyoso kabupaten Pati.
2. Untuk mengetahui variasi tingkat kreativitas anak di Desa Kajen
kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati.
3. Untuk mengetahui seberapa besar taraf hubungan signifikasi antara
intelegensi dan tingkat kreativitas anak di Desa Kajen Kecamatan
Margoyoso Kabupaten Pati.
D. Rumusan Hipotesa
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka
dalam penelitian ini diajukan beberapa hipotesa sebagi berikut :
1. Ada hubungan yang signifikan antara intelegensi dengan tingkat
kreativitas anak di Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati.
2. Terdapat hubungan yang cukup besar antara intelegensi dengan tingkat
kreativitas anak di desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati.
E. Kajian Pustaka
Sampai satu dekade lalu, standar kecerdasan seseorang masih sangat
terkait dengan ukuran kecerdasan intelektual (IQ). Tak heran bila seorang ibu
yang anaknya meraih angka 150 lewat test IQ, akan merasa sangat bangga dan
6
berbunga-bunga hatinya karena sang anak tergolong anak super cerdas atau
genius.
Tetapi diawal tahun 90-an, Daniel Goleman berpendapat, tingginya IQ
ternyata tidak berpengaruh pada sukses tidaknya seseorang dimasa depannya,
kecerdasan intelektual nyatanya hanya menyumbang 20 % saja pada
kesuksesan hidup seorang, sementara 80 % sisanya dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain, disamping kecerdasan emosi (EI) nyang sesungguhnya amat
banyak berpengaruh pada kesuksesan seseorang dimasa depan.
Kelebihan lain dari EI ini adalah pernyataan bahwa kecerdasan emosi
bukanlah sebuah kecerdasan statis yang diperoleh karena warisan orang tua
sebagaimana IQ. Selama ini diketahui nahwa seseorang yang terlahir dengan
IQ rendah tidak dapat direkayasa untuk menjadi seorang jenius, begitu juga,
seseorang yang dilahirkan dari orang tua ber-IQ tinggi kemungkinan besar
akan mengikuti jejak orang tuanya dengan ber-IQ tinggi juga.
8

Pertumbuhan dan perkembangan IQ dan kreativitas anak ini sangat
dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga dan contoh-contoh yang didapat
seseorang sejak lahir darei orang-orang terdekat. Itu sebabnya, untuk
mencapai kecerdasan dan kreativitas yang tinggi, kecerdasan anak perlu
diasah dan dilatih sejak dini.
Di satu sisi, standart IQ memang akan mempengaruhi kesuksesan
seseorang secara pribadi. Apalagi umumnya selama sekolah, kecerdasan
intelektual seperti kemampuan berhitung, menganalisa dan memecahkan
gejala-gejala alamlah yang menjadi ukuran bagi tingkatan prestasi dan
kreativitas seorang anak.
9

Banyak ditemukan, anak-anak yang memiliki kecerdasan intelektual
tinggi namun tidak pandai mengelola kreativitas memiliki problem di dalam
lingkup kehidupannya sehari-hari.
F. Metodologi Penelitian

8
Majalah Wanita Ummi, Ibid, hal. 19.
9
Ibid, hal. 19-20.
7
1. Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang dipakai adalah metode kuantitatif yang
masih menggunakan pendekatan berdasarkan filsafat positifisme, yaitu
dimana langkah atau tahap penelitiannya sama dengan metodologi
kualitatif. Adapun bedanya terletak pada rekaman data dan pemakainya
memakai analisis kualitatif.
a. Tekhnik Pengumpulan Data Kepustakaan (Library Research)
Dalam metode ini pertama-tama mempelajari buku-buku ilmiah
yang ada hubungan dengan pembuatan skripsi ini untuk dijadikan
kerangka teoritis. Dalam pengkajian ini penulis menggunakan beberapa
metode:
a. Deduktif
Yaitu cara berfikir dari hal-hal yang bersifat uraian umum
menuju pada uraian-uraian yang bersifat khusus yang lebih mendetail.
b. Induktif
Yaitu cara berfikir dari hal-hal yang bersifat uraian khusus
menuju pada kesimpulan atau definisi yang bersifat global atau umum.
Contoh: untuk menarik kesimpulan dari suatu pengertian istilah
diambil pendapat dari beberapa ahli, kemudian dirangkum menjadi
kesimpulan yang bersifat umum seperti, mengambil kesimpulan dari
pengertian intelegensi.
c. Komparatif
Yaitu cara berfikir dengan membandingkan beberapa pendapat
yang ada hubungannya dengan pembahasan, kemudian memiliki salah
satu pendapat mana yang paling sesuai dengan pembahasan skripsi ini.
b. Metode pengumpulan data : Field Research (penelitian lapangan)
Penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi
secara konkret penelitian di lapangan.
Adapun metode-metode yang digunakan antara lain :
1) Observasi
8
Yaitu sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematika
fenomena yang di selidiki.
10

Metode ini gunanya untuk memperoleh data-data informasi
mengenai keadaan umum Desa Kajen Kecamatan Margoyoso
Kabupaten Pati.
2) Interview
Merupakan salah satu tekhnik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan tanya jawab baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan sumber data.
11

3) Angket
Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
12

4) Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, majalah, notulen rapat, agenda dan
sebagainya.
13

5) Tes Intelegensi
Tes intelegensi penulis gunakan untuk mengukur intelegensi anak
di Desa Kajen. Dalam penyelenggaraan tes intelegensi, penulis
bekerja sama dengan lembaga yang mempunyai wewenang untuk
menyelenggarakan tes intelegensi.
2. Populasi Dan Sampel Penelitian

10
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi, UGM Yogyakarta, 1986, hal. 163.
11
Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi,
Angkasa, Bandung, 1985, hal. 83.
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,
Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hal. 124.
13
Prof. Dr. Winarno Surahmat, M.Sc.Ed, Pengantar Penelitian Ilmiah,
Tarsito, Bandung, 1989, hal. 134.
9
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel
adalah sebagian atau wakil populasi.
3. Variabel dan Indikator
Adapun rencana dalam skripsi ini akan penulis batasi dua variabel, yaitu
variabel X dan variabel Y.
a. Variabel X adalah intelegensi anak dengan indikatornya :
1) Cara pengukuran intelegensi:
a) General ability tes
b) Specific ability/aptitude test
2) Tingkat intelegensi
a) Jenius
b) Normal
c) Bodoh
b. Variabel Y adalah tingkat kreativitas anak dengan indikatornya :
1) Rasa ingin tahu
2) Bertanggung jawab
3) Kepercayaan diri
4) Merasa tertantang oleh kemajemukan
5) Berani mengambil resiko
4. Metode Analisis Data
Data yang telah terkumpul baik dari angket maupun observasi hasil
wawancara atau dokumentasi diolah dengan melalui tahapan:
a. Analisis pendahuluan, merupakan tahap pertama akan
menyusun tabel distribusi frekuensi sederhana sesuai dengan
variabel yang ada kemudian menganalisis terhadap perhatian
orang tua kaitannya dengan intelegensi dan tingkat kreativitas
anak.
Disamping itu akan mencari nilai rata-rata dari hasil variabel
independent (X) nya yang diperoleh dari hasil angket dan meninjau
terhadap tingkat kreativitas anak dengan mencari nilai rata-rata dari
variabel dependent (Y) nya yang diperoleh dari hasil angket pula.
10
b. Analisa uji hipotesa, sebagai tahap kedua, akan menguji hipotesa
sebelumnya ini akan diubah menjadi hipotesa nol (Ho) ditolak, berarti hipotesis
ini dengan menggunakan tehnik koefesien korelasi product moment, dimaksudkan
untuk mencari hubungan variabel independennya terhadap variabel dependennya.
Rumus korelasi product moment itu adalah:
(

E
E
(

E
E
E E E
=
N
Y
Y
N
X
X
N
Y X XY
r
xy
2
2
2
2
) ( ) (
) )( (

keterangan:
r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel x dan y
X = Variabel pertama
Y = variabel kedua
XY = perkalian antara X dan Y
N = Jumlah sampel yang menjadi obyek penelitian.
c. Analisis lanjut
Dalam analisis ini merupakan penginterpretasian dari hasil uji
hipotesis dengan rumus korelasi product moment, apabila hasil
koefisien korelasi product moment lebih besar atau sama dari nilai
koefisien, korelasi dalam tabel maka diperoleh hasil yang signifikan,
yang artinya anatara variabel-variabel independen dengan variabel
dependen ada hubungan.


G. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika ini dimaksudkan sebagai gambaran umum yang akan
menjadi pembahasan skripsi. Sehingga antara bagian yang satu dengan yang
lain saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan yang utuh.
Sistematika pembahasan tersebut adalah sebagai berikut:
11
Bagian depan memuat: halaman judul, halaman nota pembimbing,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar,
dan daftar isi.
Bab I pada bagian ini memuat latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, rumusan hipotesis, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan skripsi.
Bab II. intelegensi dan kreativitas yang mencakup tentang hubungan
intelegensi dengan tingkat kreativitas anak yang berisi pengertian kreativitas
anak, yang meliputi : pengertian intelegensi, faktor-faktor yang mempengaruhi
intelegensi, hubungan intelegensi dengan tingkat kreativitas anak, ciri-ciri
kreativitas, pentingnya pengembangan kreativitas, peran orang tua dalam
mengembangkan kreativitas anak
Bab III memuat tentang gambaran umum Desa Kajen yang berisi letak
geografis, kondisi pendidikan dan sosial budaya, tingkat ekonomi, kondisi
keagamaan, potensi penduduk, tingkat pendidikan penduduk, potensi
kelembagaan. Kondisi khusus tentang intelegensi dan kreativitas anak di Desa
Kajen Margoyoso Pati
Bab IV memuat korelasi antara intelegensi dengan kreativitas anak di
Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Pati yang berisi tentang analisis
pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut.
Bab V berisi tentang kesimpulan, saran dan penutup.
Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar ralat, daftar
pustaka, daftar riwayat hidup dan daftar lampiran-lampiran.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Arno F. witting, Theory and Problem of psichology of learning,
Mc. Graw-Hill Book Company, New York.
2. Conny Semiawan dkk, memupuk bakat & Kreativitas siswa
sekolah menengah, gramedia, jakarta.
3. Drs. Ngalim Purwanto, MP., Psikologi Pendidikan, PT Remaja
Rosdakarya, bandung.
4. Elizabeth B. hurlock, Meitasari Tjandrasa (penerjemah),
perkembangan anak, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
5. Majalah Wanita, Ummi Identitas wanita Islami, PT Kimus Bina
Tadzkib, Jakarta.
6. Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi,
Angkasa, Bandung.
7. Prof. Dr. Sutrisno Hadi, MA, Statistik II, yayasan penerbit fakultas
psikologi UGM, Yogyakarta.
8. Prof. Dr. Winarno Surahmat, M.Sc.Ed, Pengantar Penelitian
Ilmiah, Tarsito Bandung.
9. S.C. Utami munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas
anak sekolah, gramedia, jakarta.
10. Soemadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, rajawali Press, jakarta,
1990, hlm. 125.
11. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,
Rineka Jakarta, 1992, hal. 124.
12. Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi, UGM Yogyakarta, 1986, hal. 163.
W.J.S. Purwodarminto, Kamus umum bahasa Indonesia, jakarta, 1976 Hlm. 965.
13
DAPATKAN SKRIPSI LENGKAP DENGAN SMS KE
08970465065
KIRIM JUDUL DAN ALAMAT EMAIL SERTA
KESIAPAN ANDA UNTUK MEMBANTU
OPRASIONAL KAMI
GANTI OPRASIONAL KAMI 50rb SETELAH FILE
TERKIRIM
SITUS: http://www.lib4online.com/p/bentuk-file.html

Anda mungkin juga menyukai