Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Motivasi merupakan satu hal yang penting di dalam segala kegiatan atau aktivitas manusia sehari-hari. Setiap tindakan apa saja atau apapun yang dilakukan dan yang dikehendaki oleh manusia, baik itu bersifat penting maupun yang kurang penting yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Kemudian yang dimaksud motivasi ad alah keseluruhan daya penggerak yang kompleks di dalam organisme yang mengarah kepada tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (intentive).1 Demikian juga dalam kegiatan belajar, motivasi harus ada dan sangat penting pada diri siswa. Bahkan bisa dikatakan bahwa motivasi merupakan syarat mutlak dan akan menentukan sukses atau tidaknya siswa dalam belajar, karena motivasi adalah kekuatan mental yang mendorong siswa untuk belajar. Setiap anak mempunyai motif atau dorongan yang berhubungan dengan kebutuhan biologis dan psikologis juga memiliki sikap, minat, hasrat dan citacita tertentu. Semua itu akan mendorongnya untuk berbuat sesuatu dengan tujuan mencapai sesuatu.2 Akan tetapi kadang-kadang dorongan atau motif dari masingmasing anak atau siswa yang satu dengan yang lainnya, tidaklah sama dan terkadang tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini tergantung dari faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri individu siswa maupun dari luar siswa. Di lingkungan sekolah sering terdapat siswa yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, tidak mendengarkan penjelasan guru, malas terhadap pelajaran dan sebagainya. Dalam hal ini banyak kemungkinan yang menyebabkan siswa tersebut melakukan tingkah laku yang aneh-aneh, dan rajin Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1996, hal. 65 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Edisi I, Cet. 8, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998, hal. 70 1
2 1

atau malas. Mungkin dari salah satu siswa tersebut, ada motivasi atau justru dalam diri siswa tidak ada motivasi sama sekali untuk belajar. Oleh karena itu siswa membutuhkan motivasi baik dari diri sendiri, teman sebaya, guru, maupun dari keluarga untuk mencapai tujuan belajar. Fenomena yang terjadi di lingkungan Madrasah Aliyah NU Nurul Ulum Jekulo Kudus, mengenai keadaan belajar siswa terdapat bermacam-macam aktivitas belajar diantaranya; siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren mempunyai kecenderungan malas belajar, tidak mengerjakan tugas-tugas rumah, suka tidur di kelas, suka mencari perhatian guru suatu waktu mengajar dengan membuat gaduh, dan masih banyak lagi. Sedangkan siswa yang bertempat tinggal di rumah cenderung giat belajar, disiplin masuk kelas, mengerjakan tugas-tugas rumah. Disamping itu prestasinya juga membanggakan . Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti apakah ada persamaan atau perbedaan yang signifikan mengenai motivasi belajar antara siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren dan yang bertempat tinggal di rumah pada siswa MA. NU Nurul Ulum Jekulo Kudus Tahun Pelajaran 2003/2004.

B. Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah : 1. Bagaimana motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren ? 2. Bagaimana motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di rumah ? 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren dengan yang bertempat tinggal di rumah pada siswa MA. NU Nurul Ulum Jekulo Kudus Tahun Pelajaran 2003/2004 ?

C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui secara jelas motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren 2. Untuk mengetahui secara jelas motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di rumah 3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren dengan yang bertempat tinggal di rumah

D. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan telaah para pendidik untuk meningkatkan dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan tanggung jawab 2. Skripsi ini diharapkan dapat menambah motivasi bagi pendidik untuk meningkatkan profesionalisme dalam mendidik siswa 3. Untuk menambah khasanah bahan kepustakaan bagi yang berkecimpung dalam dunia pendidikan

E. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berawal dari kata motif, motif dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.3 Motivasi menurut MC. Donald adalah perubahan tenaga dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.4 Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hal. 71. Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1990, hal. 191.
4 3

perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berganyut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong adanya tujuan kebutuhan atau keinginan. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dalam setiap

penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Sedangkan H. Mustaqim berpendapat bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman.5 Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.6 Dari beberapa definisi tentang motivasi dan belajar, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak yang

menimbulkan semangat yang mendorong untuk memperoleh hasil yang di cita-citakan. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan sebagai daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah agar tujuan yang dikehendaki tercapai. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah sebagai berikut:7 a. Faktor dari dalam (Intrinsik) Yaitu motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak dirangsang dari luar karena dalam diri siswa ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 34

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1997, hal. 92
7

Sardiman A.M., Op.cit, hal. 87-89

Dalam prespektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langsung serta tidak bergantung pada dorongan pengaruh orang lain.8 b. Faktor dari luar (Ekstrinsik) Yaitu motif-motif yang aktif yang berfungsinya karena adanya perangsang dari luar atau lingkungan. Motivasi ekstrinsik bisa berupa penghargaan, pujian, hukuman atau celaan.9 3. Kerangka Berfikir Dalam usaha mencapai tujuan belajar, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah dijelaskan di atas yaitu; faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor-faktor tersebut dalam banyak hal sering berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dan dari pengaruh faktor-faktor tersebut akan memunculkan siswa yang mempunyai prestasi tinggi dan prestasi rendah, bahkan ada yang gagal sama sekali. Dengan latar belakang prestasi siswa maka faktor-faktor tersebut berperan penting. Seperti halnya, faktor ekstrinsik siswa yang dipengaruhi baik lingkungan sosial maupun non sosial. Lingkungan sosial siswa adalah guru, masyarakat, tetangga, teman sebaya, orang tua dan keluarganya. Dan lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketenangan keluarga dan demografi keluarga semuanya dapat memberi dampak baik atau buruk terhadap kegiatan dan hasil yang dicapai oleh siswa. Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah; gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alatalat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktorfaktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan siswa.

Muhibbin Syah, Op.cit, hal. 137 Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, CV. Rajawali, Jakarta, 1991, hal. 216

Kemudian ketika siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren yang lingkungan sosialnya jauh dengan orang tua dan keluarga siswa. Dan lingkungan non sosial yaitu Pondok Pesantren yang keadaan serta fasilitas belajarnya kurang memadai maka faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi siswa bisa dikatakan tidak berfungsi. Lain halnya dengan siswa yang bertempat tinggal di rumah yang dekat dengan orang tua yang mendapat perhatian lebih serta fasilitas belajar tersedia. Namun dalam hal ini yang menjadi penentu keberhasilan belajar siswa bukanlah karena bertempat tinggal di Pondok Pesantren atau yang bertempat tinggal di rumah dekat dengan orang tua dan keluarga serta fasilitas lengkap, melainkan dipengaruhi oleh faktor intrinsik yaitu kemauan yang berangkat dari diri siswa dan faktor ekstrinsik yaitu lingkungan sosial dan non sosialnya yang saling mempengaruhi. Antara faktor yang satu dengan yang lainnya tidak dapat berdiri sendiri melainkan saling terkait.

F. Hipotesa Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.10 Dengan kata lain Pernyataan yang masih lemah dan perlu dibuktikan kebenarannya.11 Adapun yang menjadi hipotesa penelitian ini adalah sebagai berikut; Ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren dengan siswa yang bertempat tinggal di rumah pada siswa MA. NU Nurul Ulum Jekulo Kudus Tahun Pelajaran 2003/2004. Kemudian perbedaannya berhubungan dengan pencapaian motivasi belajar yang tidak bisa mencapai pada target yang optimal, karena hanya terletak pada aspek kognisinya.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Edisi Revisi III, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hal. 62 Sutrisno Hadi, Metode Research II, YPF Psikologi UGM Yogyakarta, 1987, hal. 257
11

10

G. Metode Penelitian Dalam skripsi ini, peneliti mendasarkan pada penelitian berjenis lapangan (Field Research). Adapun beberapa hal yang peneliti kemukakan yaitu : 1. Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat Ex-Post Facto.12 Ex-Post Facto digunakan karena penelitian ini mencoba mengungkap dampak dari suatu perlakuan yang tidak dibarengi dengan pengontrolan maupun manipulasi ubahan yang mengganggu kemurnian hubungan komparatif dari ubahan yang diteliti. 2. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.13 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan satu variabel yaitu motivasi belajar pada siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren sebagai variabel (X1) dan motivasi belajar pada siswa yang bertempat tinggal di rumah sebagai variabel (X2) dengan beberapa indikator sebagai berikut : a. Keaktifan mengikuti pelajaran di kelas. b. Minat atau keinginan untuk menguasai materi pelajaran. c. Semangat mengerjakan tugas. d. Keinginan berprestasi. e. Minat mengunjungi perpustakaan. f. Menelaah kembali pelajaran. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi yaitu keseluruhan (benda, alat-alat, pelajaran, kurikulum) yang dapat dijadikan sumber data.14 Dengan demikian maka yang
12

Moh. Nazir, Metode Penelitian, Cet. 3, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988, 86-87.

13

Suharsimi Arikunto, Op.cit, hal. 91 Sutrisno Hadi, Op.cit. hal. 72.

14

dijadikan populasi dalam penelitian ini, adalah seluruh siswa yang bertempat tinggal di pondok pesantren dan yang bertempat tinggal di rumah dari mulai kelas I, II sampai kelas III serta seluruh guru dan bagian Tata Usaha yang ada di MA. NU Nurul Ulum Jekulo Kudus Tahun Pelajaran 2003/2004. b. Sampel Sampel, adalah penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili dari seluruh populasi.15 Mengenai pengambilan sampel, maka peneliti berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan bahwa Apabila subyeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi sedangkan jika jumlahnya lebih dari 100 orang dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.16 Berdasarkan pendapat tersebut, maka penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Hal ini disebabkan karena jumlah siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren adalah 191, sedangkan yang di rumah adalah 408 siswa. Dan 15% jumlah siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren adalah 29 dan yang bertempat tinggal di rumah adalah 61. 4. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa metode yang diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu : a. Data Kepustakaan Data kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi dalam rangka menyusun teori yang ada kaitannya dengan judul skripsi ini. b. Data Lapangan Data lapangan diperoleh dari hasil atau penelitian lapangan, dalam hal ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut : Winarno Surahman, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Tarsito, Bandung, 1990, hal. 93
16 15

Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 120

1)

Metode Observasi Metode observasi, adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.17 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan umum MA. NU Nurul Ulum yang meliputi; letak geografis, latar belakang berdirinya MA. NU Nurul Ulum dan lainnya yang dianggap perlu.

2)

Metode Interview Metode Interview, adalah suatu percakapan atau tanya jawab antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada masalah tertentu.18 Metode ini digunakan untuk mewawancarai pihak-pihak yang terkait dapat memberi informasi sehubungan dengan penelitian.

3)

Metode Dokumentasi Metode dokumentasi, adalah sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari suatu penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu, untuk meneruskan keterangan mengenai peristiwa tersebut.19 Metode ini digunakan untuk mencatat data dokumentasi dan dokumen-dokumen yang ada seperti; struktur organisasi, keadaan siswa, keadaan kepegawaian, serta keadaan sarana dan prasarana.

4)

Metode Angket Metode angket, adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hal. 118
18

17

Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, 1986, hal.

124
19

Winarno Surahman, Op.cit, hal. 134.

10

laporan pribadinya atau hal-hal yang belum diketahui.20 Metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran secara umum perbedaan keaktifan mengikuti pelajaran di kelas, minat keinginan untuk menguasai materi pelajaran, semangat mengerjakan tugas, keinginan berprestasi yang lebih tinggi, minat mengunjungi perpustakaan, menelaah kembali pelajaran, kondisi yang mendukung belajar dan fasilitas yang tersedia dalam belajar pada siswa yang bertempat

tinggal di Pondok Pesantren dan yang bertempat tinggal di rumah. 5. Metode Pengolahan dan Analisis Data a. Pengolahan Data Setelah semua dapat terkumpul dengan lengkap, selanjutnya mengolah data tersebut melalui tahapan sebagai berikut :21 1) Koding Yaitu usaha untuk mengklasifikasikan jawaban responden dengan jalan menandai masing-masing jawaban tersebut dengan tanda atau kode tertentu. 2) Tabulating Yaitu proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel. 3) Editing Yaitu mengolah data dengan meneliti kembali catatan para pencari data untuk mengetahui apakah catatan itu cukup baik dan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.22 b. Analisa Data Dalam menganalisa data yang telah terkumpul dari penelitian yang bersifat kuantitatif, maka peneliti menggunakan analisis data statistik. Istilah statistik itu sendiri menurut Sutrisno Hadi diartikan sebagai cara ilmiah
20

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Mandar Maju, Bandung, 1990, hal. 187
21

S. Margono, Op.cit, hal. 191-192 Koentjoroningrat, Op.cit, hal. 270-280

22

11

yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisa data yang berwujud angka.25 Analisis tersebut peneliti menggunakan rumus statistik yaitu t test Pooled Varians dengan sampel kecil menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Analisis Pendahuluan Dalam analisis ini peneliti memasukkan data yang terkumpul dalam tabel distribusi untuk memudahkan perhitungan dan

mempermudah keterbatasan yang ada dalam langkah pengolahan data selanjutnya. Adapun kriteria pemilihan data kuantitatif yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut : a. Untuk alternatif jawaban a dengan nilai 4 b. Untuk alternatif jawaban b dengan nilai 3 c. Untuk alternatif jawaban c dengan nilai 2 d. Untuk alternatif jawaban d dengan nilai 1. 26 2. Analisis Uji Hipotesa Analisa ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesa yang peneliti ajukan. Dalam analisa ini peneliti mengajukan penelitian mengadakan perhitungan lebih lanjut mengenai tabel distribusi frekuensi yang ada dalam statistik yaitu t test Pooled Varians, dimana sampel tersebut dengan perincian 29 siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren dan 61 siswa yang bertempat tinggal di rumah. Rumus statistik t test Pooled Varians yang digunakan adalah :27

Sutrisno Hadi, Metode Research Jilid III, YPF Psikologi UGM Yogyakarta, 1987, hal. 35
26

25

Masri Singarimbun, et, al, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1989,

hal. 35
27

SPSS Base 8.0, Aplications Guide, United States of Amerika, 1998, hal. 109.

12

X1 X2 t = (n1-1)S12 + (n2-1)S22 1 + 1 n1 + n2 - 2 n1 n2 Keterangan : t : adalah hasil akhir dari X1 dan X2

X1 dan X2 : adalah nilai rata-rata hitung data kelompok 1 dan 2 S12 dan S22 : adalah varians sampel data kelompok 1 dan 2 n1 dan n2 : adalah banyaknya data kelompok 1 dan 2 3. Analisis Lanjut Analisa ini merupakan pengolahan lebih lanjut dari hasil analisis uji hipotesa. Dalam analisis ini peneliti membuat interpretasi dari rumus di atas dengan t tabel < t 5% atau 1 %. Dengan Interpretasi sebagai berikut : a. Jika harga t dari perhitungan lebih besar atau sama dengan t yang tercantum dalam tabel maka hipotesa nilai ditolak, berarti ada perbedaan mean yang signifikan antara kedua variabel. b. Jika harga t dan perhitungan lebih kecil dari t yang tercantum dalam tabel maka hipotesa nilai diterima, berarti tidak ada perbedaan antara kedua variabel.

H. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami masalah yang akan dibahas, maka peneliti menyusun sistematika sebagai berikut : 1. Bagian Muka Pada bagian ini memuat halaman judul, halaman nota, pembimbing, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman motto, halaman kata pengantar, halaman tabel, dan halaman daftar isi.

13

2. Bagian Isi, memuat : Bab I : Pendahuluan Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, kerangka teoritis, hipotesa, metode penelitian, dan sistematika penulisan Bab II : Landasan Teori Membahas tentang motivasi (pengertian motivasi, macam-macam motivasi, dan unsur-unsur motivasi), Belajar (pengertian, faktorfaktor yang mempengaruhi belajar), pengertian motivasi belajar, fungsi motivasi belajar, bentuk-bentuk motivasi dalam belajar dan upaya-upaya membangkitkan motivasi belajar. Bab III : Motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren dan yang bertempat tinggal di rumah pada siswa MA. NU Nurul Ulum Jekulo Kudus Tahun Pelajaran 2003/2004. A. Situasi Umum Berisi tentang latar belakang, sejarah singkat berdirinya MA. NU Nurul Ulum, letak geografis, struktur organisasi, keadaan siswa, keadaan kepegawaian dan sarana, prasarana MA NU Nurul Ulum. B. Motivasi Belajar Siswa yang Bertempat Tinggal di Pondok Pesantren Berisi tentang data deskriptif hasil penelitian yang mencakup motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren. C. Motivasi Belajar Siswa yang bertempat Tinggal di Rumah Berisi tentang data deskriptif hasil penelitian yang mencakup motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di rumah. Bab IV : Analisis Data Dalam bab ini peneliti memaparkan proses analisis data secara umum meliputi 3 tahap yaitu: analisis pendahuluan, analisis hipotesa dan analisis lanjut.

14

Bab V :

Penutup Bab ini peneliti memaparkan tentang kesimpulan, saran-saran, dan kata penutup.

3. Bagian Akhir Pada bagian ini berisi tentang daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat pendidikan.

DAPATKAN SKRIPSI LENGKAP DENGAN SMS KE 08970465065 KIRIM JUDUL DAN ALAMAT EMAIL SERTA KESIAPAN ANDA UNTUK MEMBANTU OPRASIONAL KAMI GANTI OPRASIONAL KAMI 50rb SETELAH FILE TERKIRIM SITUS: http://www.lib4online.com/p/bentuk-file.html

Anda mungkin juga menyukai