MAHASISWA PTIK ANGKATAN 53 Keberadaan polisi telah banyak mengalami perubahan, dimulai dari 17 Agustus1945 kepolisian berada dibawah departemen dalam negri dan dibawah keresidenan. Kemudian tanggal 01 juli 1946 keberadaan Polri berada dibawah perdana mentri. Hingga pada era orde baru polri disatukan dengan TNI menjadi bagian dari ABRI yang dipimpin oleh menteri pertahanan atau panglima ABRI, pada akhirnya berdasarkan tap MPR RI nomor VII/2000 Kepolisian dipisahkan dengan TNI dan bertanggung jawab langsung kepada presiden Berdasarkan dari uraian singkat di atas telah terlihat bahwa kepolisian telah mengalami perubahan system kedudukan berdasarkan kebijakan politik dari pemerintah yang pada saat itu sedang berkuasa. Bahkan polisi pernah mengalami perpecahan akibat kebijakan politik yang ada pada tahun 2001 dengan adanya dualisme kepemimpinan Polri. Pada prinsipnya Polisi hanya melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan dan mendukung kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan hingga saat ini. Di tambah lagi pada saat ini banyak kebijakan pemerintah yang dinilai tidak popular oleh masyarakat yang menimbulkan gejolak di masyarakat sehingga membuat polisi turun tangan sebagai social control untuk menghalau masyarakat atau mahasiswa yang berdemonstrasi karena tidak puas terhadap kebijakan pemerintah tersebut, bahkan polisi menjadi tameng dalam menenangkan pendemo agar tidak berlanjut anarkhis walaupun terkadang hingga timbulnya anarkhis. Kebijakan pemerintah tahun 2008 ini yang menimbulkan gejolak diantaranya adalah 1. Menaikan harga BBM dari 4500 per liter menjadi 6000 per liter 2. Pembagian BLT kepada rakyat miskin yang dinilai masyarakat dan mahasiswa tidak menyelesaikan masalah kemiskinan di Indonesia 3. Kasus RUU pornografi yang sekarang telah disyah kan menjadi Undang Undang tetapi sampai sekarang masih saja pro dan kontra serta masih adanya provinsi yang tidak menyetujuinya salah satunya provinsi Bali. Sesuai dengan pasal 2 undang undang kepolisian no 2 tahun 2002 (fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan Negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat , penegakan hukum , perlindungan , pengayoman , dan pelayanan masyarakat. Berdasarkan pasal 2 undang undang kepolisian No.2 Tahun 2002 polri sebagai salah satu fungsi pemerintahan Negara yang berarti memiliki peran dalam usaha pemerintah menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance dengan cara mengamanakan ekses dari kebijakan politik yang dibuat oleh pemerintah dengan cara yang diatur sesuai dengan Undang Undang serta peraturan yang ada. Polri dihadapkan pada kenyataan kenyataan kebijakan pemerintah yang dapat menimbulkan gejolak, sehingga polri harus siap menjadi tameng terdepan untuk menghadapi masyarakat atau mahasiswa yang sedang menyampaikan pendapat dimuka umum dengan professional. Berbeda dengan masa lalu , manusia manusia yang dihadapi polri saat ini menjadi semakin kritis dan terkadang emosional. Hampir setiap kebijakan dan tindakan kepolisian yang diambil pada saat menghadapi demonstrasi senantiasa menjadi sorotan public. Untuk itu Polri sekarang ini senantiasa berbenah diri dengan memberikan pelatihan pelatihan penanganan massa sesuai dengan procedure, pendidikan pendidikan mengenai masalah HAM serta sekolah sekolah tentang cara menghadapi massa dengan professional. Kedepan Polri akan tampil lebih professional dalam upaya menghadapi ekses dari kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah.