Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN Semakin dekat dengan ujian akhir semester, menuntut mahasiswa untuk lebih aktif dan kreatif.

Masih banyak materi penting dan bermanfaat yang belum tersampaikan dalam perkuliahan di kampus. Hal ini disebabkan oleh waktu yang terbatas sehingga untuk menjelaskan semua materi dengan tepat dari sisi kualitas dan kuantitas, baik dosen maupun mahasiswa akan kesulitan. Adanya e-learning merupakan salah satu faktor keuntungan bagi mahasiswa yang bekerja, namun dari sisi penyampaian materi dirasakan sangat kurang efektif. Terbukti dosen terkadang harus mengulang materi yang sudah diupload di e-learning karena mahasiswa masih kurang mampu memahami dengan tepat materi yang disampaikan oleh dosen. Untuk memaksimalkan waktu yang terbatas, maka dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat naskah presentasi berupa power point slide show dengan durasi kurang lebih 10-15 menit dan sudah termasuk sesi tanya jawab. Materi yang ditawarkan adalah Motivasi. Mahasiswa dipersilahkan untuk memilih salah satu sub bab dari materi motivasi, namun disarankan agar setiap mahasiswa mempunyai materi yang berbeda dari berbagai sumber dan tetap mengacu pada materi. Dengan tugas presentasi diharapkan mahasiswa untuk lebih aktif di dalam kelas, mengingat pada kenyataan mahasiswa dituntut untuk aktif dalam bermasyarakat. Sesi tanya jawab melatih mahasiswa untuk kritis terhadap materi yang disiapkan dosen dan menimbulkan rasa keingintahuan terhadap materi yang disajikan rekan mahasiswa lain. Sehingga mahasiswa akan benar-benar mengerti materi yang disampaikan, dengan kata lain tugas ini melatih diskusi mahasiswa secara tidak langsung.

Berdasarkan reward yang diberikan oleh dosen, yaitu berupa penambahan nilai terutama bagi mahasiswa yang nilainya masih kurang. Tugas ini tentu akan dimanfaatkan oleh mahasiswa dengan sebaik mungkin karena merupakan kesempatan untuk aktif di kelas, menambah kreatifitas mencari materi dan penambahan nilai.

PEMBAHASAN FRUSTRASI

Frustasi adalah keadaan yang disebabkan oleh kebutuhan yang tidak terpenuhi atau pemenuhan kebutuhan yang tertunda. Menurut KBBI, frustrasi artinya rasa kecewa akibat kegagalan di dalam mengerjakan sesuatu atau akibat tidak berhasil dalam mencapai suatu citacita. Biasanya terjadi karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang diperoleh kurang sesuai atau terlalu jauh. Atau karena motif dan dorongan untuk bertindak muncul, namun karena sesuatu hal motif dan dorongan tersebut terhambat. Beberapa faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan frustasi : 1. Hambatan fisik individu Keadaan fisik individu tidak mendukung untuk mencapai kebutuhan. Individu terlalu lemah, keadaan fisik tidak mendukung atau karena hal-hal lainnya (misal : cacat fisik). 2. Hambatan fisik dari luar individu Adanya hal-hal tertentu yang tidak mendukung atau ada larangan tertentu dalam proses memenuhi kebutuhan. Contohnya adalah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. Mereka sebenarnya ingin melakukan aktifitas seperti orang lain, akan tetapi jeruji besi menahan keinginan mereka. 3. Hilangnya rangsang Ketika kita mempunyai dorongan untuk memenuhi kebutuhan, akan muncul rangsangan agar kita bisa meraihnya. Ketika rangsangan itu menghilang, kebutuhan akan semakin meningkat. Contoh : Untuk bisa mendengarkan informasi, muncul rangsangan untuk
3

mendengar. Akan tetapi ketika kemampuan mendengar kita menurun, kebutuhan untuk mendengar justru semakin meningkat. 4. Tindakan yang kurang tepat Tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tidak tepat, sehingga kebutuhan tidak tercapai. Misalnya : Andi ingin menjadi dokter tetapi di SMA ia memilih jurusan IPS. Untuk masuk ke Universitas Andi harus melanjutkan pendidikan di SMA terlebih dahulu, tetapi jurusan yang dipilih kurang tepat. Ketika mengalami frustrasi setiap individu mempunyai reaksi yang berbeda, apakah yang akan mereka lakukan? Bagaimana cara individu menghadapi frustrasi? 1. Hipotesis Frustrasi Agresi Hipotesis yang dimaksud di sini adalah rumusan mengenai langkah-langkah yang perlu diambil dalam menghadapi permasalahan tertentu. Frutrasi sangat erat hubungannya dengan hambatan bertindak. Ketika individu ingin bertindak atau

memenuhi kebutuhannya, individu akan membutuhkan energi dan energi tersebut disimpan dalam diri individu. Akan tetapi apabila ada hambatan atau individu tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan energi yang tersimpan akan beralih menjadi frustrasi. Agar hal tersebut tidak terjadi biasanya individu memanfaatkan energi tersebut dalam bentuk tindakan yang bersifat agresif. Seperti lari, olahraga beladiri atau tinju.

2. Mekanisme Pertahanan Diri Para psikoanalis berpendapat bahwa frustrasi merupakan kondisi yang bisa mengancam eksistensi ego seseorang. Oleh karena itu dalam menghadapi frustrasi orang akan memperlihatkan pola-pola perilaku untuk mempertahankan egonya. Ada beberapa bentuk mekanisme dalam pola individu mempertahankan ego, yaitu : a. Represi Individu akan berusaha menekan pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan ke alam bawah sadar. Yaitu dengan cara melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan dan menyebabkan ia frustrasi. b. Regresi Bertingkah laku seperti anak-anak, mencari perhatian dengan merajuk atau marahmarah. Dengan demikian diharapkan orang lain akan menghiburnya. c. Rasionalisasi Melakukan penalaran terhadap situasi frustrasi dengan selogis mungkin. Misalnya, Tidak masalah cinta saya ditolak, masih banyak kok yang ngantri saya. d. Proyeksi Melontarkan penyebab frustrasi kepada orang lain. Contohnya, Wah atasan saya terlalu galak, pekerjaan saya jadi tidak selesai-selesai juga. e. Reaksi - Formasi Ketika frustrasi menimbulkan rasa benci, rasa benci merupakan salah satu hal yang tidak naik dalam nilai-nilai moral. Karena tidak dapat menunjukannya akan timbul kecemasan dalam diri individu. Sehingga reaksi yang diperlihatkan adalah kebalikan dari rasa benci itu (misal : ramah, sayang). Biasanya ditunjukan dengan reaksi yang
5

berlebihan. Misalnya ketika individu dimarahi atasan, ia akan individu akan berpurapura menerimanya. Bahkan dengan segera melaksanakannya dengan penampilan wajah sangat ramah. f. Sublimasi atau Displacement Suatu motif yang tidak terpenuhi kemudian diarahkan pada saluran lain. Seseorang yang gagal menjadi polisi, mengalihkan cita-citanya menjadi seorang guru. Mekanisme mempertahankan diri bukanlah perilaku negatif, bahkan dibutuhkan oleh individu. Jika individu tidak dapat memilikinya maka frustrasi akan lebih mudah datang. Akan tetapi apabila dilakukan terus menerus, besar kemungkinan individu tersebut membutuhkan seorang Psikolog.

3. Apati Setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda ketika menghadapi frustrasi. Untuk beberapa individu, frustrasi yang mendalam dapat membuat individu merasa tidak berdaya. Ketidakberdayaan ini membuat individu merenungi dirinya dan akhirnya mengucilkan diri. Keadaan ini disebut apati.

DAFTAR PUSTAKA

Indra Ratna KW. 2008. Psikologi Umum II. Untuk kalangan terbatas (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai