Anda di halaman 1dari 3

Intinya adalah memberikan nilai tambah.

Memunculkan sesuatu yang tidak kelihatan tapi bisa dirasakan justru pengalaman yang memperkaya batin itu yang membuat saya bertahan dan makin cinta pada fotografi. Dengan kepekaan kita bisa terus berkembang, jangan setiap ikut lomba fotonya ituitu saja. Coba saja lihat lomba-lomba foto yang ada, kalau tahun ini yang menang ada cipratan air, tahun depan pastiseb foto dengan cipratan air banyak sekali yang masuk. Orang hanya berpikir bagaimana supaya menang, bukan uniknya apa foto saya. Akrhinya hanya bisa meniru, tapi nggak punya keunikan. Fotografi is light. Maka dari itu prosesnya adalah calculating light, seeing light, dan feel the light. Ujarnya. Tapi proses terebut idealnya harus dijalani satu persatu. Mulai dari calculate light, biasanya kan orang menghitung dengan otak kiri. Selanjutnya belajar see the light kali ini orang mulai bisa menggunakan otak kanan. Pada akhirnya fotografer harus bisa merasakan cahaya. Merasakan dengan hati. Maka dari tu banyak fotografer senior sering bilang memotretlah dengan hati hal ini sering disalahartikan. Sehingga orang lagsung melakukan improvisasi dan mengaku bisa merasakan cahaya. Harus diingat sebelum orang melakukan improvisasi dan menciptakan warnanya sendiri ia

harus tau pakemnya dulu. Untuk itu pelajari dulu teknis dasarnya baru improvisasi. Jangan pernah berkilah bahwa karya anda adalah karya seni. Bukan bagian anda mengatakan hal itu, biar orang lain yang mengatakan. perkembangan teknologi membuat fotografi berkembang pesat namun banyak hadir generasi instan. Generasi muda banyak yang bagus, kurang lebih 20% bisa jadi fotografer bagus, sisanya sekitar 80% hanya ikut-ikutan Saat ini fotografi sudah bisa dijadikan profesi karena sudah bisa menghidupi tidak seperti dulu. Maka dari itu jangan takut untuk terjun. Tapi yang penting harus tau apa maunya supaya jangan sekedar ikut-ikutan dan akhirnya hanya bisa meniru. Kalau semua standarnya sudah dipenuhi, bahkan menghadapi persaingan seperti apapun kita nggak akan takut.

Fotografi is light. Maka dari itu prosesnya adalah calculating light, seeing light, dan feel the light. Tapi proses terebut idealnya harus dijalani satu persatu. Mulai dari calculate light, biasanya kan orang menghitung dengan otak kiri. Selanjutnya belajar see the light kali ini orang mulai bisa menggunakan otak kanan. Pada akhirnya fotografer harus bisa merasakan cahaya. Merasakan dengan hati. Maka dari tu banyak fotografer senior sering bilang memotretlah dengan hati

Anda mungkin juga menyukai