Anda di halaman 1dari 1

Biogas merupakan salah satu dari jenis biofuel, bahan bakar yang bersumber dari makhluk hidup dan

bersifat terbarukan. Berbeda dari bahan bakar minyak bumi dan batu bara, walaupun proses awal pembuatannya juga dari makhluk hidup, namun tidak dapat diperbaharui karena pembentukan kedua bahan bakar tersebut membutuhkan waktu jutaan tahun. Biofuel sendiri merupakan salah satu contoh biomassa. Sesuai dengan namanya, Biogas adalah bahan bakar berbentuk gas. Paling tidak, ada dua macam Biogas yang dikenal saat ini, yaitu Biogas (yang juga sering disebut gas rawa) dan Biosyngas. Perbedaan mendasar dari kedua bahan diatas adalah cara pembuatannya. Biogas dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik dengan bantuan bakteri anaerob pada lingkungan tanpa oksigen bebas. Energi biogas didominasi oleh gas metana (CH4) 60%-70%, karbondioksida 40%-30% dan beberapa gas lainnya dalam jumlah yang lebih kecil. Sedangkan Biosyngas (atau lebih sering disingkat Syngas atau Producer Gas) adalah produk antara (intermediate) yang dibuat melalui proses gasifikasi thermokimia dimana pada suhu tinggi material kaya karbon seperti batubara, minyak bumi, gas alam atau biomassa dirubah menjadi karbon monoksida (CO) dan hidrogen (O2). Apabila bahan bakunya batubara, minyak bumi dan gas alam, maka disebut Syngas, sedangkan jika bahan bakunya biomassa maka disebut Biosyngas. Biosyngas dapat digunakan langsung menjadi bahan bakar atau sebagai bahan baku untuk proses kimia lainnya. Biogas terbentuk dari hasil penguraian kotoran hewan oleh mikroorganisme yang terdiri atas karbondioksida (30-40%), hidrogen (1-5%), metana (50-70%), uap air (0,3%), nitrogen (1-2%), dan hidrogen sulfat (endapan). Metana sebagai komponen terbesar dapat dimanfaatkan untuk memasak dan pemanas. Banyaknya metana yang dihasilkan juga menentukan daya listrik yang dihasilkan. Satu meter kubik (m3) metana yang setara dengan 10 kWh atau 0,6 liter bensin, mampu menghidupkan lampu 60-100 watt selama 6 jam. Cukup 3 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan energi skala rumah tangga. Pada dasarnya, biogas dapat diolah dari berbagai macam feses. Hanya, tiap feses ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan. Contoh, feses sapi yang mudah dibuat biogas karena sedikit mengandung unsur-unsur kimia. Selain itu, perbandingan C/N (Carbon/Nitrogen) feses sapi adalah yang paling baik sehingga bakteri pembentuk gas dapat tumbuh lebih baik. Lain halnya dengan feses ayam yang dipelihara secara intensif. Feses ayam tersebut memiliki kandungan zat kimia yang tinggi sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam pembuatannya. Terlepas dari itu, feses ini juga mengandung lebih banyak nitrogen dan mekar lebih banyak sehingga dapat menghasilkan biogas dan pupuk lebih banyak. Prinsip utama pembuatan biodigester (tabung pembuatan biogas) adalah kedap udara. Gambar di bawah ini memperlihatkan biodigester menggunakan dua tabung yang saling berhubungan. Melalui pipa (lubanginlet), kotoran dan air dimasukkan menuju tabung pertama. Perbandingan kotoran dengan air adalah 1:2. Jika kotoran terlalu padat maka biogas yang dihasilkan tidak optimal karena sulit dibebaskan ke biodigester.

Anda mungkin juga menyukai