Anda di halaman 1dari 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan metode Pembelajaran Berbasis Masalah. Dengan penelitian tindakan kelas peneliti dapat mencermati suatu obyek, dalam hal ini siswa. Menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu untuk meningkatkan pengetahuan tentang memahami sifat dasar sinyal audio. Melalui tindakan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bentuk rangkaian siklus kegiatan. Dengan demikian perkembangan dalam setiap kegiatan dapat terpantau. A. Tujuan Operasional Penelitian Tujuan penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). B. Subyek dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMKN 5 Jakarta dengan mengambil waktu penelitian selama kurang lebih Enam bulan pada bulan Januari sampai dengan Juni 2012 semester genap tahun ajaran 2011-2012. Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian yang utama harus diketahui peneliti adalah karakteristik siswa. Karakteristik siswa yang ada di kelas X AV2 ini bermacam-macam, terdiri dari yang mudah memahami

34

35

apa yang disampaikan guru sampai yang sulit. Pada umumnya siswa cenderung pasif pada saat pembelajaran berlangsung, dan ada beberapa siswa yang sibuk bercerita dengan teman sebangkunya serta rendahnya kemampuan menjawab pertanyaan saat guru mengajukan pertanyaan kepada para siswa. C. Desain Penelitian 1. Fokus Masalah Masalah penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah, untuk mengupayakan meningkatkan pelajaran memahami sifat dasar sinyal audio pada kelas X-TAV 2 di SMK Negeri 5 Jakarta. 2. Hasil yang diharapkan. Siswa dapat belajar secara optimal, efektif, dan menyenangkan dalam pembelajaran memahami sifat dasar sinyal audio melalui penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah sehingga diperoleh hasil belajar yang lebih baik, aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. 3. Indikator Keberhasilan a. Kesesuaian proses pembelajaran dengan RPP b. Keterlaksanaan program pembelajaran c. Interaksi aktif dalam proses pembelajaran d. Peningkatan hasil belajar siswa

36

4. Tahap Perencanaan Dalam tahap ini peneliti membuat perencanaan tindakan meliputi perencanaan tindakan umum dan tindakan khusus. Perencanaan umum merupakan perencanaan yang disusun untuk keseluruhan aspek, sedangkan perencanaan khusus merupakan perencanaan yang disusun untuk keseluruhan untuk masing-masing siklus. Keseluruhan perencanaan disusun berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru bidang studi sebagai kolaborator. Perencanaan umum disusun berdasarkan permasalahan yakni terkait dengan teoritik Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio SMK Negeri 5 Jakarta dan akan dilakukan di kelas X Audio Video (AV 2). Adapun Strategi yang digunakan yaitu Strategi Pembelajaran Problem Based Learning. Pada tahap ini peneliti merancang kegiatan belajar berdasarkan Silabus mata diklat Memahami sifat Dasar Sinyal Audio (lihat lampiran 4 silabus hal 112). Silabus merupakan bagian dari kurikulum sebagai penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Silabus dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang berdasarkan matrik SMK Negeri 5 Jakarta diambil dari acuan Permendiknas No. 41 tahun 2007. Silabus akan sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi petunjuk secara

keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus

37

dipelajari oleh siswa. Selain itu, Silabus juga menerangkan tentang kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran kepada siswa. Dengan berpedoman pada silabus diharapkan pengajar akan dapat mengajar lebih baik, tanpa khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya. Setelah silabus dibuat guru menjabarkan secara rinci dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. Di dalam RPP berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya. Setelah menyelesaikan silabus dan RPP ini peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa LKS, lembar informasi atau bahan ajar, lembar penilaian serta membuat instrumen pemantau tindakan guru, lembar

pengamatan guru kolaborator, lembar pengamatan siswa, dan evaluasi hasil belajar untuk keseluruhan siklus.

38

D. Langkah-langkah Tindakan 1. Kegiatan Pendahuluan Tindakan penelitian dimulai dengan menyusun RPP dengan materi tentang gelombang bunyi dan atenuasi gelombang. Kegiatan

pelaksanaan pembelajaran direncanakan 3 siklus yang dilakukan 6 pertemuan, setiap pertemuan dilakukan mulai pada jam 08.45 sampai dengan 11.15 dengan tahap pelaksanaan sebagai berikut: 1. Peneliti mempersiapkan media LCD, note book, bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), Soal-soal latihan, Lembar Penilaian (LP) dan Kuisioner yang akan digunakan dalam pembelajaran pada setiap siklus. 2. Peneliti memberikan salam pembuka kepada siswa kelas X AV2 dan menyiapkan kondisi fisik siswa dengan membacakan absensi kehadiran siswa. 3. Peneliti menyampaikan informasi mengenai konsep baru yaitu strategi pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) yang akan diberikan agar siswa dapat mengerti lebih cepat dan dapat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dibandingkan dengan konsep yang biasa mereka terapkan. 4. Peneliti mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 orang siswa .

39

5.

Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberikan motivasi kepada siswa akan pentingnya materi yang akan dipelajari.

6.

Peneliti memberikan lembar informasi atau bahan ajar kepada setiap siswa untuk mempermudah siswa dalam proses

pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca bahan ajar tersebut. 7. Peneliti menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan dipelajari. 8. Peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk mencari informasi mengenai materi yang dipelajari di perpustakaan. 9. Peneliti memberikan LKS kepada setiap siswa dalam setiap kelompok untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman setiap siswa dalam kelompok. 10. Peneliti membimbing setiap kelompok bekerja dan belajar dalam mengerjakan LKS dan memberikan kesempatan kepada setiap kelompok menurut perwakilannya untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 11. Peneliti menganalisis hasil pemecahan masalah dan

memberikan penguatan terhadap hasil pemecahan masalah tersebut.

40

12. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar materi yang dipelajari apakah ada isi materi yang tidak jelas. 13. Peneliti mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan dengan memberikan lembar penilaian (LP) kepada setiap siswa untuk dikerjakan masing-masing. Kemudian peneliti memberikan pekerjaan rumah (PR). 14. Peneliti menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan seminggu yang akan datang dan meminta siswa untuk mencari materi dari internet . 15. Pada akhir siklus untuk mengetahui kemampuan daya serap siswa terhadap materi yang telah diberikan, diadakan tes akhir (post test). Setelah post test peneliti memberikan kuisioner untuk mengetahui sejauh mana mereka menyukai strategi yang digunakan. 2. Prosedur atau Siklus Prosedur atau siklus yang dilakukan dalam penelitian ini adalah prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara: 1) merencanakan, 2) melaksanakan, dan 3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat

41

meningkat (Suharsimi Arikunto,2009 : 16) Konsep pokok PTK menurut Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu : perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting) (Ibid :17-19) Hubungan keempat kelompok itu dipandang sebagai satu siklus. Penelitian ini menggunakan PTK dengan harapan guru kompetensi kejuruan dapat memperbaiki kinerjanya sebagai guru dan dapat menciptakan pembelajaran yang bermutu dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio di tingkat SMK yang direncanakan dalam enam kali pertemuan (tiga siklus) untuk setiap dua indikator. Untuk lebih jelasnya dalam proses siklus kegiatan dengan desain PTK model Kurt Lewin, adalah sebagai berikut:

42

Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pengamatan Pelaksanaan

Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pengamatan Perencanaan SIKLUS III Pengamatan Perencanaan dst Pelaksanaan Pelaksanaan

Refleksi

Gambar 3.1. Siklus PTK Model Kurt Lewin (diadaptasi dari Suharsimi Arikunto, 2009 : .16)

3. Observasi Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Kegiatan pengamatan sekaligus melaksanakan tindakan. Peneliti

mengumpulkan data dengan menggunakan lembar pengamatan tindakan

43

guru, lembar pengamatan kolaborator, lembar pengamatan siswa, dan kuisioner. Pendekatan pengamatan tindakan (observing) yang digunakan adalah observasi peer (pengamatan sejawat), yakni observasi yang dilakukan oleh guru kolaborator terhadap pelaksanan pembelajaran. 4. Refleksi Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan evaluasi dengan cara memproses data yang telah diperoleh, mendiskusikannya dengan guru kolaborator, apakah tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, apa kelebihan dan apa kekurangan perencanaan dan tindakan yang telah dilakukan, serta bagaimana rata-rata hasil belajar mata pelajaran Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio, setelah siswa diberikan tindakan pada siklus I. Tujuan merenungkan dilaksanakan kembali semua Refleksi kegiatan adalah mengingat yang dan telah

pembelajaran

dilaksanakan seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi yang sudah dilakukan berguna untuk siklus berikutnya, agar menyusun perencanaan tindakan dari kekurangan siklus yang sebelumnya. Setelah satu siklus siswa diberikan kuisioner untuk mengetahui kepuasan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pengamatan terhadap cara guru mengajar. Bila hasil kuesioner tidak memuaskan maka guru harus merenungkan solusi apa yang tepat untuk agar dapat digunakan pada siklus berikutnya. Bila ada siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM

44

dan tidak mencapai indikator keberhasilan, maka guru harus memberikan remedial di luar jam pelajaran yaitu berupa penugasan. E. Instrumen dan Teknik Analisis Data Instrumen penelitian terdiri dari lembar kerja siswa , lembar penilaian dalam setiap kelompok, kuisioner, lembar soal tes hasil belajar siswa setiap akhir pertemuan dalam satu siklus, lembar pengamatan

observasi . Analisis data dilakukan setelah semua hasil observasi dan catatan lapangan diperoleh dari pengamatan yang sebelumnya telah dilakukan. Analisis data dilakukan setiap pertemuan dalam siklus berlangsung dan ditabulasikan dalam bentuk persentase.

Anda mungkin juga menyukai