Anda di halaman 1dari 1

Cahaya Ramadhan

Prasetyo Utomo/Antara

Republika Ramadhan @republikapuasa puasa@redaksi.republika.co.id 085 7712 40691 SELASA, 24 JULI 2012 | 4 RAMADHAN 1433 H |

21
REPUBLIKA

Siwak
Siwak atau miswak adalah dahan atau akar pohon yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi, dan mulut. Bersiwak dianjurkan Nabi Muhammad SAW dan tidak membatalkan puasa.

Zakat Anda

Tersalurkan
Transfer Zakat, Infak, Sedekah:

Mutiara Hadis
helping & empowering people

Seluruhnya

021 290 487 92


HOTLINE 24 JAM:

BNI Syariah: 0211977374 an: Yayasan Maslahat Insani

Barang siapa tidak dapat meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta (waktu berpuasa) maka Allah tidak membutuhkan lapar dan hausnya.
(HR Bukhari)

0856 1528 001

Aditya Pradana Putra/ Republika

Redam Syahwat Kekuasaan dengan Puasa


Agung Sasongko

Beribadah puasa harus punya target meningkatkan iman dan takwa.

Rekal: Pekerja menyelesaikan pembuatan penyangga Alquran (rekal) di kawasan


Buaran, Jakarta, Senin (23/7). Omzet perajin rekal di daerah ini melonjak hingga 100 persen atau dua kali lipat saat memasuki Ramadhan dan melonjak lagi 300 persen menjelang Lebaran. Harganya dibanderol Rp 30 ribu hingga Rp 100 ribu.

MEDAN -- Gelombang besar syahwat kekuasaan tengah melanda kalangan pejabat dan elite politik negeri ini. Datangnya kembali Bulan Suci Ramadhan diharapkan dapat menjadi momentum bagi mereka untuk sungguh-sungguh berlatih mengikis dan mengendalikan nafsu kekuasaan. Kurangnya kemampuan mengendalikan nafsu menyebabkan politik hitam dan praktik korupsi masih merajalela, tutur pengamat sosial dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatra Utara, Ansari Yamamah, di Medan, Senin (23/7). Ia menyebutkan, bulan suci Ramadhan sangat penting sebagai latihan pengendalian diri bagi kalangan pejabat dan elite politik. Sebab, mereka sering berhadapan dengan godaan syahwat kekuasaan dan material, ujarnya. Imbauan lebih ditujukan kepada

pejabat dan elite politik, juga karena mereka yang menentukan pelbagai kebijakan dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat biasa juga perlu diimbau, tetapi kalangan pejabat dan elite politik lebih perlu, ujar Anshari. Menurut dia, semua pihak akan mengakui jika umat Islam, terutama kalangan pejabat dan elite politiknya, telah biasa dan terlatih menjalankan puasa Ramadhan. Sayangnya, ibadah puasa tersebut sering dipisahkan dari nilai praktis duniawi sehingga tidak memberikan pengaruh positif dalam sikap dan perilaku mereka. Hal itu karena ibadah puasa yang dijalani selama ini hanya dianggap sebagai proses menahan lapar dan haus hingga tiba waktu berbuka puasa. Mestinya, dapat

memberikan perubahan sikap dan perilaku sehari-hari, tutur Ansari, seperti dikutip Antara. Sikap keliru Sementara itu, pendiri Pesantren Mualaf Annaba Center, Syamsul Arin Nababan, mengemukakan Ramadhan merupakan anugerah dari Allah SWT kepada setiap orang yang beriman. Di bulan suci ini, Allah SWT memiliki target setiap Muslim yang menjalani ibadah puasa akan mengalami peningkatan kualitas iman dan takwa. Ia mengatakan, keliru bila setiap Muslim tidak memiliki target saat menjalani ibadah puasa. Ketika kita targetkan itu, Insya Allah akan ada manfaat yang didapat, kata Syamsul Arin saat ceramah dalam program pembinaan mualaf di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Jakarta, Ahad (22/7). Ia mencontohkan, ketika mualaf belajar pertama kali berpuasa, mungkin baru setengah hari. Lalu, berikutnya belajar untuk sehari penuh. Itu merupakan bentuk dari target yang dimaksud. Jadi, target pada dasarnya membuat yang bersangkutan berubah dalam pengertian yang positif, kata Syamsul.
ed: asep nur zaman

Ibadah puasa yang dijalani selama ini hanya dianggap sebagai proses menahan lapar dan haus.

Pemasangan iklan rubrik gerai ramadhan :

Yeny 0818 7600 12

Ranti BSD Serpong Ruko Mall WTC Matahari Jl. Raya Serpong No. 5859, Serpong Tel. (021) 5315616

Customer Support: Phone 08111756285 083829993839 087877816451

Anda mungkin juga menyukai