Anda di halaman 1dari 10

Identitas pasien 1. Nama : bayi R 2. Jenis kelamin : Laki-laki 3. Usia : 4 bulan 18 hari 4. Tanggal lahir : 20-10-2011 5.

Alamat : Bandung 6. Tanggal pemeriksaan : 8 Maret 2012 Anamnesis Keluhan utama : Kejang Sejak 4 hari SMRS pasien mengalami kejang yang didahului dengan demam. Kejang ditandai dengan kedua mata yang mendelik ke atas, kaki dan tangan kanan kaku kemudian kaki dan tangan kiri kaku selanjutnya pasien klojotan. Kejang berlangsung selama 2 menit. Pada saat kejang, pasien terlihat tidak sadar. Dua hari setelah kejang, panas badan pasien menurun. Satu hari SMRS pasien mengalami demam kembali yang diikuti dengan kejang sebanyak 2 kali. Kejang serupa dengan kejang sebelumnya. Orang tua pasien mengatakan bahwa demam tidak terlalu tinggi, muncul perlahan-lahan dan sepanjang hari. Batuk (-), pilek (-), mencret (-), tidak keluar cairan dari telinga, mual (-), muntah (-). Riwayat kejang sebelumnya (-). Pada keluarga pasien, sepupu pasien mengalami kejang saat berusia 3 tahun. Pasien merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara. Kakak pasien tidak pernah mengalami kejang demam. Riwayat imunisasi lengkap. Untuk keluhan ini pasien berobat ke bidan dan diberi obat sirup yang tidak diketaui namanya oleh ibu pasien. Pasien dilahirkan dengan bantuan dokter kandungan di RSHS, lahir cukup bulan dan persalinan normal. Pemeriksaan fisik Kesadaran : CM Tekanan darah : 80/50

HR : 120 x/menit Pernapasan : 56 x/menit Suhu : 37,8C BB : 6,3 kg TB : 65 cm LK : 38 cm BB/TB : -2 SD BB/U : 2 < SD < 0 TB/U : 0 LK/U : < -3 SD Kepala Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis PCH (-), perioral cyanosis (-) Sekret hidung (-) Sekret telinga (-) Leher KGB tidak teraba Thorax Bentuk dan gerak simetris Retraksi otot pernapasan (-) VBS kiri=kanan, ronki (-), wheezing (-)

S1, S2 reguler. S3 (-), S4 (-) murmur (-) Abdomen Datar, lembut, bising usus (+) normal Hepatomegali (-) Ekstrimitas CRT < 2s Pemeriksaan neurologis KPR / Reflex babinski : +/+ Grasping : +/+ Diagnosis banding 1. Meningitis bakterialis 2. Kejang demam 3. Epilepsi Diagnosis kerja 1. Meningitis bakterialis Usul pemeriksaan 1. Hb, Ht, Leuko, Trombo 2. LP 3. GDS 4. Na+, K+ Penatalaksanaan Antipiretik : Paracetamol 10-15 mg/KgBB

Diazepam per rectal 5 mg (awal kejang) Ampicillin 200-300 mg/KgBB/hr + sefotaksim 200 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis (7-10 hari)

PEMBAHASAN Kejang adalah suatu manifestasi klinis dari lepas muatan listrik berlebihan dari sel-sel neuron di otak yang terganggu fungsinya. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kelainan fisiologis, anatomis, biokimia atau gabungan dari ketiga kelainan tersebut. Etiologi 1. Neurologis a. Epilepsi b. Kejang demam 2. Traumatik a. Trauma kepala 3. Metabolik a. Glukosa 4. Elektrolit a. hiponatremia 5. Vaskular a. Infark b. Perdarahan subarakhnoid c. Perdarahan intrakranial 6. Infektif a. Meningitis b. Ensefalitis c. Abses serebrum 7. Neoplastik a. Tumor otak 8. Toksin/ drug induced a. Amphetamines, cocaine, antipsikotik

Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. ANAMNESIS Beberapa pertanyaan yang dibutuhkan untuk pasien dengan keluhan kejang diantaranya adalah 1. Deskripsi kejang a. Sejak kapan b. Berapa kali c. Jarak antar kejang d. Lama tiap kejang e. Lokasi kejang seluruh tubuh atau fokal f. Tipe kejang g. Kesadaran sebelum, saat dan sesudah kejang 2. Keluhan penyerta a. Epilepsi Sudah ke berapa kali kejang Kejang tanpa panas badan b. Kejang demam Usia 6 bulan 5 tahun Durasi kejang sederhana < 15 menit, kompleks >15 menit Kejang didahului demam Deskripsi demam Sejak kapan Terus menerus atau hilang timbul Mendadak tinggi atau perlahan-lahan Apakah demam pada siang hari sama dengan malam hari ISPA batuk, pilek, sesak

Penyebab demam

OMA ada sekret yang keluar dari telinga Diare frekuensi BAB > 3x/24jam, konsistensi BAB berubah menjadi lebih cair UTI apakah ada sakit saat buang air kecil Pasca imunisasi

c. Trauma kepala Riwayat trauma d. Hipoglikemia Apakah anak malas makan/minum ASI Sudah berapa lama anak malas makan/minum ASI e. Gangguan elektrolit Diare berkepanjangan f. Meningitis Infant < 1bulan demam, hipotermia, lethargy, irritability, poor feeding Infant > 1 bulan dan anak kecil demam, lethargy, irritability, perubahan mental status Older children dan dewasa malaise, myalgia, sakit kepala, fotofobia, kaku kuduk. Nafsu makan menurun, muntah Faktor risiko kontak lama dengan penderita TB Pada anak usia < 6 bulan atau > 5 tahun, anak kejang disertai demam perlu dicurigai adanya meningitis. g. Ensefalitis Dengue encephalitis gejala dengue Hepatic encephalitis tubuh kekuningan 3. Riwayat kejang di keluarga dengan atau tanpa demam 4. Riwayat kehamilan dan persalinan 5. Riwayat konsumsi obat-obatan tertentu 6. Riwayat pengobatan PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum

2. Kesadaran GCS 3. TNRS 4. Kepala a. UUB (untuk anak < 2 tahun) menonjol atau tidak (gejala meningitis) b. PCH c. Sekret hidung d. Sekret telinga e. Faring hiperemis 5. Leher a. KGB b. Retraksi suprasternal 6. Thorax a. Bentuk dan gerak b. Retraksi inter costal c. Bunyi jantung d. Bunyi nafas& bunyi nafas tambahan 7. Abdomen a. Retraksi epigastrium b. Bentuk abdomen c. Ukuran hepar d. Bising usus 8. Ekstremitas a. CRT 9. Kulit cek tanda-tanda perdarahan 10. Neurologis a. Rangsang meningeal : kaku kuduk, budzinky I,II,III, kernig sign, laseque sign b. Saraf otak c. Fungsi motorik d. Fungsi sensorik e. Fungsi vegetatif f. Reflex fisiologis

g. Reflex patologis h. Reflex perkembangan PEMERIKSAAN LAB a. Hb, Ht, Leukosit, Trombosit b. GDS c. Cek elektrolit d. LP bila anak < 1 tahun, bila 12-18 bulan disarankan saja e. Foto thorax PENATALAKSANAAN Diazepam per rectal <10 kg : 0,5 mg/KgBB (atau 5 mg) / iv : 0,3-0,5 mg/KgBB >10 kg : 0,3 mg/KgBB (atau 10 mg) Kejang Ulangi diazepam Kejang Fenitoin 15-20 mg/KgBB iv bolus dengan kecepatan 1 mg/kg/1 mnt Kejang Fenobarbital Kejang Midazolam 0,2 mg/KgBB Dosis rumatan : 1. Kejang demam depakene 20-40 mg/kgbb/hr dalam 2-3 dosis hingga 1 tahun penggunaan 2. Epilepsi depakene (mulai dari 15 mg/kgbb.hr dalam 2-3 dosis hingga 2 tahun bebas kejang)

Sediaan depakene : tab 250 mg, syr 250 mg/cth 3. Meningitis bakterialis ampisilin 200-300 mg/kgbb/hr + sefotaksim 200 mg/kgbb/hari dalam 4 dosis selama kira-kira 7-10 hari

Anda mungkin juga menyukai