Anda di halaman 1dari 25

KOMUNIKASI PADA LANSIA

Oleh: M. F. Wongkar, AMK, S.Pd

LATAR BELAKANG
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan orang lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bahwa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya.

Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yang maknanya dipacu dan ditransmisikan. Untuk memperbaiki interpretasi pasien terhadap pesan, perawat harus tidak terburu-buru dan mengurangi kebisingan dan distraksi. Kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan pesan karena arti suatu kata sering kali telah lupa atau ada kesulitan dalammengorganisasi dan mengekspresikan pikiran. Instruksi yang berurutan dan sederhana dapat dipakai untuk mengingatkan pasien dan sering sangat membantu. (Bruner & Suddart, 2001)

KOMUNIKASI PADA LANSIA


Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan non verbal dari informasi dan ide. Kominikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada perasaan dan emosi dimana individu menyampaikan hubungan (Potter-Perry). Komunikasi pada lansia membutuhkan peratian khusus. Perawat harus waspada terhadap perubahan fisik, psikologi, emosi, dan sosial yang memperngaruhi pola komunikasi.

Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yang maknanya dipacu dan ditransmisikan. Untuk memperbaiki interpretasi pasien terhadap pesan, perawat harus tidak terburu-buru dan mengurangi kebisingan dan distraksi. Kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan pesan karena arti suatu kata sering kali telah lupa atau ada kesulitan dalammengorganisasi dan mengekspresikan pikiran. Instruksi yang berurutan dan sederhana dapat dipakai untuk mengingatkan pasien dan sering sangat membantu. (Bruner & Suddart, 2001)

PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan suatau hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau dapat diartikan sebaagai saling tukar-menukar pendapat serta dapat diartikan hubungan kontak antara manusia baiki ndividu maupun kelompok. Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan, dan meningkatkan kontak dengan oranglain. (Potter & Perry, 2005)

Komunikasi yang biasa dilakukan pada lansia bukan hanyasebatas tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran danpengalaman dan hubungan intim yang terapeutik

TUJUAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI


Pada umumnya komunikasi mempunyai beberaapa tujuan,antara lain : 1. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengertiSebagai komunikator kita harus menjelaskan pada komunikan dengansebaikbaiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti danmengikuti apa yang kita maksudkan. 2. Dapat memahami orang lainKita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakattentang apa yang diinginkan, jangan mereka menginginkan kemauannya.

3. Supaya gagasan dapat diterima orang orang lainKita harus berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain denganpendekatan persuasif bukan memaksakan kehendak. 4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatuMenggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupakegiatan yang lebih banyak mendorang, yang penting harus diingatadalah bagaimana yang baik untuk melakukannya.

5. Perdebatan dan diskusi. Menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk menyelesaikan perbedaan pendapatmengenai masalah publik yang menyangkut kepentingan umum. 6. Pendidikan dan ilmu pengetahuan.Dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak,serta membentuk ketrampilan dan kemandirian dalam berbagaibidang. 7. Memajukan kehidupan dan menyebarkan hasil kebudayaan danseni.Mengembangan kebudayaan maksudnya yaitu mengembangkankebudayaan serta imajinasi dan mendorong kreatifitas dankebutuhan estetikanya.

TAHAP PROSES KOMUNIKASI


Menurut Cutlip dan Center, komunikasi yang efektif harus dilaksanakan dengan melalui 4 tahap, yaitu: a. Fact Finding Menyarikan dan megumpulkan fakta dan data sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi. b. Planning Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa yang akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya.

c. Communication Dalam melakukan komunikasi pada lansia sebaiknya menggunakan bahasa sehari-hari dan mudah dipahami serta dimengerti. c. Evaluation Penilaian dan analisis kembali diperlukan untuk melihat bagaimana hasil komunikasi tersebut dan kemudian menjadi bahan perencanaan untuk melakukan komunikasi selanjutnya

KETERAMPILAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA


Keterampilan Komunikasi Terapeutik, dapat meliputi : 1. Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan diri danmenjelaskan tujuan dan lama wawancara. 2. Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk menjawab, berkaitandengan pemunduran kemampuan untuk merespon verbal. 3. Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar belakang sosiokulturalnya.

4. Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansiakesulitan dalam berfikir abstrak. 5. Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian denganmemberikan respon nonverbal seperti kontak mata secara langsung,duduk dan menyentuh pasien.

6. Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda kepribadianpasien dan distress yang ada. 7. Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien memahami tujuan dariwawancara pengkajian. 8. Perawat harus memperhatikan respon pasien dengan mendengarkandengan cermat dan tetap mengobservasi.

9. Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan asingbagi pasien. 10.Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat senyamanmungkin. 11.Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia yang sensitif terhadap, suara berfrekuensi tinggi atau perubahan kemampuan penglihatan.

12. Perawat harus mengkonsultasikan hasil wawancara kepada keluargapasien atau orang lain yang sangat mengenal pasien. 13. Memperhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara.

Respon Perilaku juga harus diperhatikan, karena Pengkajian perilaku merupakan dasar yang paling pentingdalam perencanaan keperawatan pada lansia. Perubahanperilaku merupakan gejala pertama dalam beberapagangguan fisik dan mental.

Jika mungkin, pengkajian harus dilengkapi dengan kondisi lingkungan rumah, ini menjadi modal pada faktor lingkungan yang dapat mengurangi kecemasan pada lansia. Pengkajian tingkah laku termasuk mendefinisikan tingkah laku, frekuensinya, durasi, dan faktor presipitasi atau triggers. Ketika terjadi perubahan perilaku ini sangat penting untuk dianalisis

PRINSIP GERONTOLOGIS UNTUK KOMUNIKASI


1.Menjaga agar tingkat kebisingan minimum. 2.Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk mengobrol. 3.Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi dengan baik. 4. Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas.

5. Jangan berbicara dengan keras/berteriak, bicara langsung dengantelinga yang dapat mendengar dengan lebih baik. 6. Berdiri di depan klien. 7. Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhan 8. Beri kesempatan bagi klien untuk berfikir.

9. Mendorong keikutsertaan dalam


aktivitas sosial seperti perkumpulanorang tua, kegiatan rohani. 10. Berbicara pada tingkat pemahaman klien. 11. Selalu menanyakan respons, terutama ketika mengajarkan suatu tugas atau keahlian

SIMPULAN
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan,mempertahankan, dan meningkatkan kontak dengan orang lain. (Potter & Perry, 2005)

Komunikasi yang biasa dilakukan pada lansia bukan hanya sebatas tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dan hubungan intim yang terapeutik. Respon Perilaku juga harus diperhatikan, karena Pengkajian perilaku merupakan dasar yang paling penting dalam perencanaan keperawatan pada lansia.

Perubahan perilaku merupakan gejala pertama dalam beberapa gangguan fisik dan mental. Jika mungkin, pengkajian harus dilengkapi dengan kondisi lingkungan rumah, ini menjadi modal pada faktor lingkungan yang dapat mengurangi kecemasan pada lansia.

Anda mungkin juga menyukai