Anda di halaman 1dari 68

Presentasi kasus

DM Choi.RuLAnam 5 Oktober 2012

LOGO

Identitas Pasien
Nama : An. Satria Umur : 7 bulan BB : 3,4 kg MRS : 1 Oktober 2012 IDENTITAS ORANG TUA IBU Nama : Ny. Musdalifah Umur : 20 Tahun Pekerjaan : cleaning service, tapi sejak melahirkan maenjadi IRT saja Alamat : Jalan Somorderih desa Somorderih Pandebah Bhebhe - Socah AYAH Nama : Tn. Gatot Umur : 23 Tahun Pekerjaan : Pengantar barang jurusan Bangkalan-Surabaya Alamat : Jalan Somorderih desa Somorderih Pandebah Bhebhe - Socah
www.themegallery.com

ANAMNESA
Keluhan Utama : Mencret Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mencrt sejak 4 hari yg lalu, kira-kira 5x/hari, sedikit-sedikit sekitar 1 sendok makan tiap kali mencret, berupa cairan, disertai ampas namun sedikit, warna kekuningan, lendir (+), kadang ada bercak darah (+) wrarna merah muda. Panas (+), sejak 2 hari yg lalu, timbul mendadak, naik turun. Muntah (-) Batuk (-) Kejang (-) Kencing berwarna kuning normal Sering menangis ingin minum susu

www.themegallery.com

Anamnesa antenatal
Ibu tidak pernah menderita sakit saat hamil Saat hamil sering mual muntah sampai umur 6 bulan, sampai jarang makan nasi, kadang cuma 1x/hari +buah+sayur Kadang minum jamu sirih dan temuireng, 1x/minggu Sering kontrol ke bidan tiap bulan Minum vitamin dari bidan

www.themegallery.com

Anamnesa natal
Umur kehamilan 8 bulan Berat badan lahir 1800 g Lahir normal dirumah dibantu oleh bidan Langsung menangis cukup keras saat lahir Warna kulit agak kebiruan Dirujuk ke RS oleh bidan tapi keluarga menolak, dengan alasan keterbatasan biaya, hanya dihangati dengan lampu dirumah saja.

www.themegallery.com

Penyakit Dahulu
Tidak pernah mencret sebelumnya Tidak pernah kejang sebelumnya Penah batuk selama kira-kira 7 hari saat 5 bulan dan 1 bulan yang lalu pernah batuk selama 5 hari, dahak (+) warna putih, sedikit sekitar 1/2sendok teh, darah (-). Sering menderita panas tapi tidak terlalu tinggi Saat lahir kepala bayi lebih besar dari ukuran kepala bayi normal, tidak pernah berobat ke RS hanya berobat ke bidan saja
www.themegallery.com

RIWAYAT IMUNISASI
DPT I, II Hepatitis B I,II Polio II,III

www.themegallery.com

Tumbuh kembang
Sepengetahuan orang tua pertambahan berat badan bertambah, tapi sejak umur 3 bulan seperti tidak ada pertambahan lagi (ibu tidak tahu secara jelas BB anak karena jarang sekali periksa dan ditimbang ke bidan ) Belum bisa menangkat kepala, belum bisa membalik badan, belum bisa duduk dan yang lainnya. Hanya bisa memiringkan badan dan menggerakkan kaki dan tangan saja.

www.themegallery.com

Gizi
Minum ASI sampai usia 5 bulan Sejak 2 bulan terakhir minum susu formula 4x botol dot ukuran 60 ml sehari Didulang pisang sejak umur 2-4 bulan pisang 2x sehari Sejak 1 bulan lalu makan bubur kemasan 2x/hari sebanyak 3 sendok takar diseduh dengan air

RPK : Di rumah tidak ada yang mencret, tidak


ada yg menderita batu lama atau dalam sedang pengobatan abatuk
www.themegallery.com

PEMERIKSAAN FISIK
VITAL SIGN : Nadi : 120x/menit RR : 64x/menit Suhu : 38 C Keadaan Umum : Lemah Aktif Kesadaran : Compos Mentis Kepala Ukuran kepala : occipital bregma 38 cm occipital frontal 41 cm occipital mental 48 cm Perkusi : cracked pot sign (-) Auskultasi : bruit kranium (-)
www.themegallery.com

Fonanella mayor Fonanella minor Sutura coronaria Rambut

Mata

Hidung Mulut Leher Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-)

: ukuran 5x4 cm, cekung (-) : menutup :belum menutup sempurna : Hitam kecoklatan, tidak mudah dicabut : Anemia (-), Ikterus (-), Cowong (-), sunset fenomena (-) : Pernafasan Cuping Hidung (-) : Sianosis (-)

www.themegallery.com

Dada : Lingkar dada 33 cm Paru : Inspeksi : Pectus carinatum (+), Retraksi dinding dada (-) Palpasi : gerak dada Simetris Perkusi : Sonor : +/+ Auskultasi : Suara nafas vesikuler +/+, /- , Wheezing : -/Ronki : + lobus inferior paru dextra, + lobus superior et inferior paru sinistra Jantung : Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat Palpasi : Iktus Cordis teraba di ICS V mid clavicula line sinistra Perkusi : Batas Jantung Normal Auskultasi : S1 S2 tunggal, murmur (-), Gallop (-)
www.themegallery.com

Abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi


Perkusi

: Datar : Bising usus (+) meningkatNormal : Hepar : tidak teraba, Lien : Tidak teraba Ginjal : Tidak teraba : Meteorismus (-), Asites (-)

Kelamin Lengkap, tapi gland tidak tertutup preputium secara sempurna, seperti sudah disirkumsisi sejak lahir. Anggota Gerak Akral hangat, kering, merah. Oedem -/- , Sianosis -/ Turgor menurun ringan
www.themegallery.com

GIZI
BB Lahir : 1.8 kg PL : 40 cm BBS : 3,4 kg PS : 51 cm Perhitungan : 1. BB ideal = 3XBB L = 3X1,8 =5,6 % gizi menurut BB ideal = 3,4/5.6 x 100% = 60% ( KEP Berat)
www.themegallery.com

KATEGORI STATUS GIZI BERDASARKAN STANDART WHO 2005


Sangat kurus <2.7 BB sgt kurang <5,9 Sgt pendek <62,7 Kurus 2.7-2,9 BB Kurang 5,9-6,6 Pendek 62,7-64,7 Normal 3,0-4,2 BB Normal 6,7-10,3 Normal 64,8-73,5 Gemuk >4,2 BB Lebih >10,3 Jangkung >73,5 PB 51 cm Umur -bulan 7bulan Umur-bulan 7 bulan

www.themegallery.com

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengukuran anak ini termasuk : 1. Menurut panjang badan, mempunyai BB yang normal 2. Menurut umur, mempunyai BB yang sangat kurang 3. Menurut umur, mempunyai PB yang sangat pendek

www.themegallery.com

PEMERIKSAAN
Lingkar kepala * Occ.Bregma : 38 cm * Occ.frontal : 41 cm * Occ.mental : 48 cm Lingkar dada : 33 cm Lingkar kepala lebih besar dari lingkar kepala, kesan hidrosefalus Lingkar lengan atas : 10 cm, lebih kecil dari normal, LLA normal 11,5
www.themegallery.com

Diagnosa
Diagnosa Kerja : GEA dengan dehidrasi ringan + Kurang Gizi + Suspect Bronkopneumonia + Hidrosefalus Diagnosa Banding : Tuberkulosis

www.themegallery.com

USULAN PEMERIKSAAN
Laboratorim : dl, hapusan darah, Albumin, cholesterol, UL, feses, Uji tuberkulin Penunjang : thorak foto, EKG

www.themegallery.com

PEMERIKSAAN LAORATORIUM PKDW DAN PENUNJANG


www.themegallery.com

Jenis Wbc Lym Mid Gra Lym % Mid % Gra %

Hasil 21,2 H 10,6 H 1.8 8,7 50,1 8,7 42,2

Angka Nomal 3,8-10,6 1,0-4,4 0,0-1,5 1,8-7,7 25-40 0-14 50-70

Rbc
Hgb Hct Mcv Mch Mchc Rdw Plt

5,67
11,9 L 39,9 70,3 L 21 29,8 19 319 L

4,4-5,9
13,2-17,3 40-52 84-96 28-34 32-36 11-14,5 10-440
www.themegallery.com

Mpv

7.2

HAPUSAN DARAH
Eritrosit : sebagian hipokrom mikrositer Leukosit : jumlah kesan meningkat, dominasi golongan neutrofil, shift to the left Trombosit : kesan jumlah normal, gian trombosit (-) Kesimpulan : Leukositosis dan anemia ringan DD : Deffisiensi Fe & penyakit kronis

www.themegallery.com

Albumin dan Cholesterol


JENIS Albumin L-Cholesterol L-TG 3,42 229 70 HASIL ANGKA NORMAL 3,8-5,1 g/dl 0-220 mg/dl 0-150 mg/dl Low High Normal KET

www.themegallery.com

Test Feces
JENIS Makroskopis Amoeba Cyste Eritrosite Leukosit Hookworm Ascaris Trichiasis sp Oxyuris Bakteri Jamur 0-1 + positif +1 positif HASIL Kuning, lembek, Lendir (+)

www.themegallery.com

Pemeriksaan Rongent
* Hasil foto thorak AP Terdapat infiltrat di paru dextra lobus inferior dan paru sinistra lobus superior et inferior, efusi pleura (-) Dx : Curiga Bronkopneumonia Thymus (+) Hasil foto skull AP/Lateral Cranial index 70 cm Normal 57 5 maximal 63 cm Dx : curiga adanya hidrosefalus
www.themegallery.com

USULAN TERAPI
Pasang oksigen nasal/masker Terapi Cairan
Dosis awal 50 ml/kgbb/3jam - 50x3,4 = 170 ml/3 jam -170x20 = 18 tetes /menit 3x60 Maintenance - 100cc/kgbb/hari - 100 x 3.4 = 340 cc/hari - 340x20 = 5 tetes /menit

24x60
www.themegallery.com

Antipiretik paracetamol 10mg/kgbb/x 3dd 10x3,4 = 34 mg/x 3dd Antibiotik Ampicillin 50-100mg/kkbb/hari iv 50X3,4=170 mg/hari 4dd selama 5-7 hari Bisa juga dengan cefotaxim 50-100 mg/kkbb/hari iv 50x3,4= 170 mg/hari 4dd Preparat Zinc 1x20 mg po selama 10 hari
www.themegallery.com

Preparat Zinc 1x20 mg po selama 10 hari Vitamin A 50.000 IU/ 1dd po/iv Probiotik : 1 bungkus /hari

www.themegallery.com

Diet Tinggi Energi dan Protein sesuai tahapan : Stabilisasi * Energi : 80x3,4kg = 272 kkal/hari * Protein : 1,5x3,4kg = 51 g/hari Transisi * Energi : 100x3,4kg = 340 kkal/hari * Protein : 2x3,4kg = 6,8 g/hari Rehabilitasi * Energi : 150x3,4kg = 510 kkal/hari * Protein : 4x3,4kg = 13,6 g/hari NB : Jika oral tidak adekuat bisa menggunakan NGT
www.themegallery.com

Kesimpulan :
Berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan fisik dan disertai dengan pemeriksaan penunjang, dapat disimpulkan bahwa diagnosa akhir pasien An.Satria adalah : KEP berat dengan gejala penyulit GEA disertai dehidrasi ringan, BP, Anemia ringan + Observasi Hidrosefalus

www.themegallery.com

Kriteria rawat
Frekuensi nafas >60x/menit Keadaan umum lemah Ada tanda-tanda dehidrasi Sulit untuk minum dan obat per oral Gizi anak kurang Orang tua susah merawat dirumah

www.themegallery.com

Kriteria pulang
Tanda-tanda dehidrasi hilang BAB sudah normal Gejala dan tanda pneumonia menghilang Asupan nutirisi per oral adekuat Pemberian antibiotik bisa diteruskan dirumah secara per oral Keluarga setuju dan mengerti serta ada rencana terapi lanjutan yaitu kontrol

www.themegallery.com

KURANG ENERGI PROTEIN

www.themegallery.com

Definisi
Kurang energi protein (KEP) adalah gangguan gizi yang disebabkan oleh kekurangan energi dan protein serta terkadang disertai kekurangan zat gizi lain.

www.themegallery.com

PATOFISIOLOGI
Primer => disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari sehingga makanan yang tidak adekuat menyebabkan mobilisasi berbagai cadangan makanan untuk menghasilkan kalori demi penyelamatan hidup, dimulai dari pembakaran cadangan karbohidrat, lemak dan protein Sekunder => adanya penyakit utama

www.themegallery.com

PEMBAGIAN KEP
Secara umum KEP terbagi menjadi 2 : * KEP ringan disebut dengan kurang gizi dan * KEP berat disebut dengan gizi buruk terdiri dari marasmus, kwashiorkor (sering juga diistilahkan dengan busung lapar ), dan marasmik-kwashiorkor.

www.themegallery.com

1. Kurang gizi
Banyak menyerang anak balita, terutama di negara-negara

berkembang. Gejala relatif tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak seusianya. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa menyertainya antara lain :
Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan menurun Ukuran lingkaran lengan atas menurun. Maturasi tulang terlambat. Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun. Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang. Kadang anemia ringan Aktivitas dan perhatian berkurang

www.themegallery.com

MARASMUS
Kurus kering, tampak hanya tulang dan kulit Otot dan lemak bawah kulit atropi (mengecil), hingga turgor kulit berkurang Wajah seperti orang tua, kulit berkerut/keriput Layu dan kering Berat badannya kurang dari 60% berat anak normal seusianya. Beberapa di antaranya memiliki rambut yang mudah rontok. Tulang-tulang terlihat jelas menonjol (iga gambang) Sering menderita diare Tekanan darah cenderung rendah dibanding anak normal, dengan kadar hemoglobin yang juga lebih rendah dari semestinya Kadang terdapat bradikardi Perubahan mental, cenderung sangat cengeng
www.themegallery.com

KWARSIORKOR
Perubahan mental menyolok, banyak menangis, bahkan pada stadium lanjut anak terlihat sangat pasif sampai apatis, penderita nampak lemah dan ingin selalu berbaring Edema simetris pada kedua punggung, kaki, edema juga dapat terjadi di seluruh tubuh, Wajah sembab dan membulat/moonface, mata sayu Anemia. Gangguan gastrointestinal, diare dengan feses cair. Kelainan kulit yang khas, bercak merah kecoklatan dan mudah terkelupas ( crazy pavement dematosis ) Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabur dan rontok. Pembesaran hati. Bahkan saat rebahan, pembesaran ini dapat diraba dari luar tubuh, terasa licin dan kenyal.
www.themegallery.com

Marasmik-kwashiorkor
Penyakit ini merupakan gabungan dari marasmus dan kwashirkor dengan gabungan gejala yang menyertai :
Berat badan penderita hanya berkisar di angka 60% dari berat normal. Gejala Khas kedua penyakit tersebut nampak jelas, seperti edema, kelainan rambut, Kelainan kulit dan sebagainya. Tubuh mengandung lebih banyak cairan, karena berkurangnya lemak dan otot. Kalium dalam tubuh menurun drastis sehingga menyebabkan gangguan metabolik seperti gangguan pada ginjal dan pankreas. Mineral lain dalam tubuh pun mengalami gangguan, seperti meningkatnya kadar natrium dan fosfor inorganik serta menurunnya kadar magnesium.
www.themegallery.com

Akibat Kurang Energi Protein


Terganggunya pertumbuhan Gangguan perkembangan mental pada anak Penyakit infeksi dapat dijelaskan melalui mekanisme pertahanan tubuh Terganggunya fungsi intelegensia Merosotnya mutu kehidupan Serta merupakan salah satu sebab dari angka kematian yang tinggi pada anak-anak.

www.themegallery.com

DIAGNOSIS
Anamnesis ( makanan, tumbuh kembang, penyakit yg pernah diderita) Pemeriksaan fisik Edem nutrisional (simetris) Terlihat sangat kurus Pengukuran Antropometri Lingkar lengan atas kurang dari < 11,5 cm Laboratorium : DL/Hb, Albumin, serum ferritin, UL, Feses Penunjang : foto thorak, EKG ( jika indikasi)
www.themegallery.com

KLASIFIKASI
Derajat KEP
KEP ringan KEP sedang KEP berat Berat badan % dari baku 80-90 % > 70-80 % < 70 %
BB ideal terhadap TB (WHO-CDC) BB ideal terhadap TB (WHO-CDC)

BB ideal terhadap TB (WHO-CDC)

www.themegallery.com

Z-score
Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR
Dimana : NIS NMBR NSBR : Nilai Induvidual Subjek : Nilai Median Baku Rujukan : Nilai Simpang Baku Rujukan

www.themegallery.com

Hasil pengukuran dikategorikan sbb


No 1 Indeks yang dipakai BB/U Batas Pengelompokan < -3 SD - 3 s/d <-2 SD - 2 s/d +2 SD > +2 SD Sebutan Status Gizi Gizi buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih

TB/U

< -3 SD
- 3 s/d <-2 SD - 2 s/d +2 SD > +2 SD

Sangat Pendek
Pendek Normal Tinggi Sangat Kurus Kurus

BB/TB

< -3 SD - 3 s/d <-2 SD

- 2 s/d +2 SD
> +2 SD

Normal
Gemuk
www.themegallery.com

PRINSIP PENANGAN KEP


1. STABILISASI 2. TRANSISI 3. REHABILITASI => Hari 1-7 => Minggu ke-2 => Minggu ke 3-7

Terdapat 10 fase yang perlu diperhatikan, pada tabel dibawah ini :

www.themegallery.com

NO

FASE

STABILISASI Hari ke 1-2

STABILISASI HARI KE 2-7

TRANSISI
Minggu ke2

REHABILI TASI Minggu ke 3-7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

HIPOGLIKEMIA HIPOTERMIA DEHIDRASI ELEKTROLIT INFEKSI MAKANAN F-75 MAKANAN F-100 MIKRONURIEN STIMULASI TINDAK LANJUT

+ + + + + + + + + + + + tanpa Fe + +Tanpa Fe + + Fe + +Fe + +

BAHAN MAKANAN PER 1000 ml SUSU SKIM BUBUK GULA PASIR MINYAK SAYUR ELEKTROLIT AIR SAMPAI NILAI GIZI ENERGI kkal g g g ml ml

F75 25 100 30 20 1000

F100 85 50 60 20 1000

750

1000

PROTEIN

29
www.themegallery.com

KEBUTUHAN

STABILISASI F-75

TRANSISI F75 - F100

REHABILITASI

ENERGI

80-100 kkal/kgbbb/hari

100-150 kkal/kgbbb/hari

150-220 kkal/kgbbb/hari

PROTEIN

1-1,5 g/kgbb/hari

2-3 g/kgbb/hari

4-6 g/kgbb/hari

CAIRAN

100-130 ml/kgbb/hari Bebas sesuai kebutuhan Bila ada edama berat : 100 kkal/kgbb/hari

Bebas sesuai kebutuhan

www.themegallery.com

PENANGANAN LAIN KEP


PENGOBATAN PENYAKIT PENYERTA 1. Defisiensi vitamin A : misalnya oral vitamin A, jika ada ulkus dimata berikan tetes mata chlorampenicol atau salep,tetracyclin setiap 2-3 jam selama 7-10 hari 2. Dermatosis : biasanya ditandai dengan hipo/hiperpigmenasi, deskwamasi, lesi ulserasi, biasanya penyebabnya candida. Cara menangani yaitu kompres dengan kalium permanganat, usahakan agar tetap kering
www.themegallery.com

Parasit / cacing : diberikan antihelmin misal mebendazole 100 mg oral 2dd selama 3 ahri Diare : lakukan pemeriksaan mikroskopis, sering disebabkan oleh Giardia, obati dengan Metronidazole 7,5 mg/kggBB 3dd selama 7 hari Penyakit respirologi misal : 1. TB : jika tidak berat maka diobati selama 6 bulan yaitu 2HRZ dan 4HR, pada TB berat yaitu 2HRZSE dan 10HZ, dengan dosis :
Isoniazid (H) Rifampycine (R) Pyrazinamide (Z) Etambutol (E) Stretomicine (S) : 5-10 mg/kkBB/hari : 10-20 mg/kkBB/hari : 25-35 mg/kkBB/hari : 15-20 mg/kkBB/hari : 15-40 mg/kkBB/hari 1x IM

www.themegallery.com

2. BronkoPneumoni Jika sesak maka diberikan oksigen Pemberian cairan yang cukup Jika ada sekresi lendir dapat diderikan inhalasi normal salin Pemberian antiiotik yang sesuai misalkan : Ampicillin IV dosis 50-100mg/kgbb/hari 3-4dd

www.themegallery.com

Tindakan kegawatan daruratan


1. Syok sering terjadi pada KEP * Pedoman pemberian cairan : Dextrosa 5% dan NaCl 0,9 % atau RLD5% sebanyak 15 ml/kgbb/ jam pertama 2. Anemia Tranfusi darah diperlukan bila : HB < 4 g/dl HB < 4-6 g/dl disertai distress nafas

www.themegallery.com

HIDROSEFALUS
Suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya CSS Disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan absorpsi, dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi sehingga terjadi pelebaran ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis. (Divisi Neuropediatri Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya).

www.themegallery.com

PATOFISIOLOGI
CSS dihasilkan dalam ventrikel melalui plexus choroideus Mengalir dari ventrikel lateralis melalui foramen Monro menuju ventrikel III => melalui akuaduktus silvii menuju ventrikel IV => CSS keluar dari ventrikel IV melalui faramen luschka lateral dan foramen linea media Magandie => ke dalam sisterna dasar otak

Bersirkulasi dari sisterna basalis melalui sistem sisterna melewati sebelah atas kecembungan hemisfer serebri => diarbsobsi oleh vili arachknoidea melalui sambungan endotelium => sedikit diarbsobsi oleh saluran limfe yg mengarah ke sinus paranasalis
www.themegallery.com

Sekresi total CSS dalam 24 jam adalah sekitar 500-600cc, sedangkan jumblah total CSS adalah 150 cc, berarti dalam 1 hari terjadi pertukaran atau pembaharuan dari CSS sebanyak 4-5 kali/hari. Pada neonatus jumblah total CSS berkisar 20-50 cc dan akan meningkat sesuai usia sampai mencapai 150 cc pada orang dewasa.

www.themegallery.com

ETIOLOGI 1. Penyebab bawaan (kongenital):


Stenosis akuaduktus silvii (10%) Malformasi Dandy-Walker (2-4%) Malformasi Arnold-Chiari tipe 1 dan 2 Agenesis Foramen Monro Toksoplasmosis kongenital Sindroma Bickers-Adams

www.themegallery.com

2. Penyebab dapatan
Tumor (20%), misalnya meduloblastoma, astrositoma, kista, abses atau hematoma Perdarahan intraventrikular Meningitis bakterial Peningkatan tekanan sinus venosus (akondroplasia, kraniostenosis atau trombosis venous) Iatrogenik: Hipervitaminosis A dapat menyebabkan peningkatan sekresi cairan serebrospinal atau meningkatkan permeabilitas sawar darah otak

www.themegallery.com

Klasifikasi
1. Hidrosefalus Non komunikans ( Obtruktif) : tekanan CSS yng tinggi disebabkan obstuksi pada salah satu tempat antara pembentukan CSS oleh pleksus kooideus dan keluarnya daei ventrikel IV melalui foramen Luschka dan Magandie 2. Hidrosefalus komunikans : tanpa penyummpatan di sistem vertikel

www.themegallery.com

Gejala Klinis Pada Bayi



Kepala makin membesar Veba-vena kepala prominen Ubun-ubun melebar dan tegang Kepala terlihat leebih besar dari tubuh, yaiu lingkar kepala > lingkar dada Sutura melebar Cracked-pot sign, yaitu bunyi seperti pot kembang yang retak atau buah semangka pada perkusi kepala Perkembangan motorik dan mental terlambat Cerebral cry, yaitu tangisan pendek, bernada tinggi dan bergetar Sunset phenomena,
www.themegallery.com

Gejala Klinis Pada Bayi dan Anak


Bila sutura kranialis sudah menutup, terjadi tandatanda kenaikan tekanan intrakranial :
Muntah proyektil Nyeri kepala Kejang Kesadaran menurun Papiledema

www.themegallery.com

PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS


Pemeriksaan fisik:
Pengukuran lingkaran kepala secara berkala Transiluminasi Pemeriksaan darah: Tidak ada pemeriksaan darah khusus untuk hidrosefalus Pemeriksaan cairan serebrospinal Analisa cairan serebrospinal pada hidrosefalus akibat perdarahan atau meningitis untuk mengetahui kadar protein dan menyingkirkan kemungkinan ada infeksi sisa

www.themegallery.com

Pemeriksaan radiologi
X-foto kepala: tampak kranium yang membesar atau sutura yang melebar. USG kepala: dilakukan bila ubun-ubun besar belum menutup. CT Scan kepala: untuk mengetahui adanya pelebaran ventrikel dan sekaligus mengevaluasi struktur-struktur intraserebral

www.themegallery.com

PENATALAKSANAAN
Rujuk ke dokter spesialis bedah saraf Farmakologi 1. Mengurangi volume cairan serebrospinalis: Acetazolamide 25 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 3 dosis. Dosis dapat dinaikkan 25 mg/KgBB/hari (Maksimal 100 mg/KgBB/hari) Furosemide 1 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 3-4 dosis Catatan: Lakukan pemeriksaan serum elektrolit secara berkala untuk mencegah terjadinya efek samping. Bila ada tanda-tanda infeksi, beri antibiotika sesuai kuman penyebab. www.themegallery.com

Terapi pintas / Shunting


Ada 2 macam:

1. Eksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan bersifat hanya sementara. Misalnya: pungsi lumbal yang berulang-ulang untuk terapi hidrosefalus tekanan normal.

www.themegallery.com

2. Internal
1. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain Ventrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna (Thor-Kjeldsen) Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior Ventrikulo-Bronkhial, CSS dialirkan ke Bronhus. Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum. 2. Lumbo Peritoneal Shunt CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis ke rongga peritoneum dengan operasi terbuka atau dengan jarum Touhy secara perkutan.
www.themegallery.com

PROGNOSIS
Hidrosefalus yang tidak diterapi akan menimbulkan gejala sisa, gangguan neurologis serta kecerdasan. Dari kelompok yang tidak diterapi, 50-70% akan meninggal karena penyakitnya sendiri atau akibat infeksi berulang, atau oleh karena aspirasi pneumonia. Namun bila prosesnya berhenti (arrested hidrosefalus) sekitar 40% anak akan mencapai kecerdasan yang normal (Allan H. Ropper, 2005). Pada kelompok yang dioperasi, angka kematian adalah 7%. Setelah operasi sekitar 51% kasus mencapai fungsi normal dan sekitar 16% mengalami retardasi mental ringan.
www.themegallery.com

www.themegallery.com

LOGO

Anda mungkin juga menyukai