PERKEMBANGAN SOSIALISASI

Sosialisasi Masa Bayi Penelitian tentang penyesuaian anak yang kecil dan anak besar bahkan para remaja menunjukkan pentingnya peletakan dasar-dasar sosial pada masa bayi. Hal ini berdasarkan dua alasan, (1) jenis perilaku yang diperlihatkan bayi dalam situasi sosial mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosialnya. (2) mengapa dasar-dasar sosial yang dini itu penting adalah bahwa sekali terbentuk dasar-dasar itu cenderung menetap kalau jadi anak besar.
Sosialisasi masa anak kecil Pola sosialisasi awal Antara usia dua sampai tiga tahun, anak menunjukkan minat yang nyata untuk melihat anak-anak lain dan berusaha mengedakan kontrak nyata untuk melihat anak-anak lain dan berusaha mengadakan kontaksosial dengan mereka. Dalam tahun-tahun selanjutnya ia selanjutnya memperhalus perilaku sosialnya dan mempelajari pola perilaku baru yang leih dapat diterima oleh kelompok teman-temannya.

Bentuk perilaku awal dalam berbagai situasi kondisi sosial Dalam penelitian longitudinal terhadap sejumlah anak, Waldrop dan Halverson melaporkan bahwa anak yangpada usia 2,5 tahun bersikap ramah dan aktif secara sosial akan selalu bersikap seperti itu sampai usia 7,5 tahun. Mereka menyimpulkan bahwa sikap sosial pada 7,5 tahun diramalkan oleh sikap sosial pada usia 2,5 tahun. Pola sosial i. Meniru ii. Persaingan iii. Kerja sama iv. Simpati v. Empati vi. Dukungan sosial vii. Membagi viii. Perilaku aktif

Pola tidak sesuai. Negativisme Agresif Perilaku berkuasa Memikirkan diri sendiri Mementingkan diri sendiri Merusak. Pertentangan seks Prasangka Teman-teman Penggolongan teman yang meliputi rekan, teman bermain, dan teman baik Tman pengganti seperti hewan peliharaan, dan teman bermain khayalan. Pimpinan dalam masa anak kecil, dalam periode ini anak perempuan dapat memimpin kelompok yang terdiri dari anak laki-laki. C. sosialisasi masa anak besar Sejak anak masuk sekolah sampai masa puber, keinginan untuk bersama dan untuk diterima kelompok menjadi semakin kuat. Hal ini