Anda di halaman 1dari 5

Implementasi Strategi

Analisis Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT) Salah satu langkah pertama dalam mengimplementasikan strategi adalah mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan yang harus menjadi fokus perusahaan untuk meraih sukses. Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi CSF yang dimiliki oleh perusahaan: kekeuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal. Keahlian atau kompetensi yang secara khusus digunakan perusahaan dengan sangat baik disebut kompetensi utama. Konsep kompetensi utama merupakan konsep yang penting karena menunjukkan keunggulan kompetitif signifikan yang dimiliki perusahaan. Kekuatan dan kelemahan paling mudah diidentifikasi dengan cara melihat sumber daya spesifik yang ada dalam perusahaan : Lini Produk. Manajemen Penelitian dan Pengembangan Produksi Pemasaran Strategi

Peluang dan ancaman dapat dikenali dengan cara melihat faktor-faktor yang ada di luar perusahaan. Peluang merupakan situasi menguntungkan yang penting dalam lingkungan perusahaan. Peluang dan ancaman paling mudah diidentifikasikan dengan cara melakukan analisis terhadap perusahaan dan industr ipara pesaing : Hambatan untuk masuk Intensitas persaingan di antara para pesaing Tekanan dari produk pengganti Kekuatan posisi tawar pelanggan Kekuatan posisi tawar pemasok

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategis dengan memfokuskan perhatian pada kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan keberhasilan perusahaan. Langkah terakhir dalam analisis SWOT adalah mengidentifikasi ukuran-ukuran kuantitatif dari CSF. Pada langkah ini perusahaan mengubah, misalnya, CSF pelayanan pelanggan ke dalam ukuran kuantitatif seperti jumlah keluhan pelanggan atau skor untuk kepuasan pelanggan. Analisis Rantai Nilai Analisis rantai nilai adalah alat analisis strategi yang digunakan untuk lebih memahami keunggulan kompetitif perusahaan, mengidentifikasi dimana nilai bagi pelanggan dapat ditingkatkan atau biaya dapat diturunkan, dan lebih memahami hubungan perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan perusahaan lainnya. Aktivitas-aktivitas nya mencakup semua langkah yang dibutuhkan untuk menyediakan produk atau jasa yang kompetitif bagi pelanggan. Istilah rantai nilai digunakan karena setiap aktivitas dimaksudkan untuk menambah nilai pada produk atau jasa bagi pelanggan. Manajemen dapat memahami dengan lebih baik keunggulan kompetitif dan strategi perusahaan dengan memisahkan operasi-operasinya berdasarkan aktivitas. Analaisis rantai nilai memiliki dua langkah : Langkah 1: Mengidentifikasi Aktivitas Rantai Nilai Perusahaan mengidentifikasi aktivitas nilai tertentu yang harus dilakukan perusahaan dalam industrinya, yakni dalam proses perancangan, produksi, dan penyediaan layanan pelanggan. Langkah 2: Menegembangkan Keunggulan Kompetitif dengan Memotong Biaya atau Menambah Nilai Pada langkah ini perusahaan menentukan sifat dari keunggulan kompetitifnya saat ini dan yang potensial dengan mempelajari aktivitas nilai dan penggerak biaya yang telah diidentifikasi sebelumnya. Dalam melakukan hal ini, perusahaan harus mempertimbangkan hal-hal berikut : 1. Identifikasi keunggulan kompetitif 2. Identifikasi kesempatan untuk menambah nilai 3. Identifikasi kesempatan untuk mengurangi biaya 4. Eksploitasi kaitan antara aktivitas dalam rantai nilai

Balance Scorecard Balance scorecard (BSC), laporan kinerja berdasarkan ukuran keuangan dan nonkeuangan yang luas, adalah bagian yang penting dari usaha perusahaan untuk lebih memahami dan mengimplementasikan strateginya. BSC menyajikan alat pengukuran kinerja komprehensif yang mencerminkan seluruh ukuran penting untuk kesuksesan strategi perusahaan. BSC terdiri dari 4 perspektif atau CSF : (1) Perspektif keuangan mencakup ukuran kinerja keuangan seperti pendapatan operasional dan arus kas, (2) Perspektif pelanggan, mencakup ukuran kepuasan pelanggan, (3) Perspektif proses internal, mencakup di antaranya ukuran produktivitas dan kecepatan, (4) Pembelajaran dan Inovasi, mencakup ukuran seperti jumlah jam pelatihan karyawan dan jumlah produk baru. Contoh Critical Success Factor(CSF) berdasarkan balance scorecard : 1. Perspektif Pelanggan : Mutu Harga Pengantaran Pengiriman Produk Baru Dukungan Efisiensi Produksi Peluncuran produk baru Keberhasilan produk baru Bisnis baru Keunggulan teknologi Kepemimpinan biaya Keunggulan pasar

2. Kemampuan Internal :

3. Inovasi :

Penelitian dan pengembangan

4. Perspektif karyawan dan komunitas : Penjualan Harga pokok penjualan Kesempatan Kewarganegaraan

BSC memberikan empat keunggulan utama : 1. Sarana untuk mengimplementasikan strategi 2. Kerangka kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai perubahan organisasi yang diinginkan dalam hal strategi.
3. Basis yang adail dan objektif bagi perusahaan dalam menentukan kompensasi dan

promosi dari setiap manajer. 4. Kerangka kerja yang mengoordinasikan seluruh usaha perusahaan untuk mencapai CSF. Terdapat juga beberapa keterbatasan. BSC harus dirancang dan digunakan untuk : 1. Menyajikan ukuran yang akurat atas setiap elemen dalam scorecard 2. Meyakinkan bahwa informasi ditangani secara rahasia jika semestinya demikian.
3. Mendapat pelaporan yang tepat waktu dan pantas atas beberapa elemen dalam

scorecard. Hubungan Analisi SWOT, Analisis Rantai Nilai, dan Balance Scorecard dalam Mengeksekusi Strategi Dalam mengimplementasikan strategi, ada 3 cara yang dapat digunakan, yaitu dengan Analisis SWOT, analisis Rantai Nilai, dan Balance Scorecard. Kita dapat melihat perspektif yang luas di mana ketiga sumber daya strategi tersebut dikaitkan dalam suatu analisis strategis yang menyeluruh. Pertama, analisis SWOT, membantu mengimplementasikan strategi melalui suatu sistem dan struktur dimana dapat diidentifikasi CSF. Kedua, analisis rantai nilai, dibangun atas CSF yang dikembangkan pada langkah pertama dengan menguraikannya menjadi aktivitas-aktivitas yang terinci. Analisis ini memberikan perusahaan cara umtuk lebih memahami strateginya, dan secara khusus, untuk mengidentifikasi aktivitas-

aktivitas yang (atau tidak) memberikan kontribusi pada keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Langkah terakhir,BSC, menyajikan cara untuk mengimplementasikan strategi

terinci yang dikembangkan melalui analisis SWOT dan analisis rantai nilai melalui proses evaluasi pencapaian perusahaan atas CSF yang dibutuhkan agar sukses. BSC bahkan merefleksikan strategi perusahaan. BSC merupakan dasar yang nyata dan dinamis untuk secara terus menerus menilai kembali strategi perusahaan. Dengan demikian, terjadi putaran umpan balik dari BSC pada analisis SWOT. Tampilan
Analisis SWOT Analisis Rantai Nilai Balance Scorecard

Anda mungkin juga menyukai