Anda di halaman 1dari 2

> Subject: Persaudaraan Sejati > > Persaudaraan Sejati > oleh : Un nown Author > > >

Dua orang bersaudara be erja bersama menggarap ladang mili eluarga mere a. Yang seorang, si a a , telah meni ah, dan memili i eluarga yang cu up besar. Si adi masih lajang, dan berencana tida meni ah. > > Keti a musim panen tiba, mere a selalu membagi hasil sama rata. Selalu begitu. > > Pada suatu hari, si adi yang masih lajang itu berpi ir, " Tida adil ji a ami membagi rata semua hasil yang ami peroleh. > Saya masih lajang dan ebutuhan saya hanya sedi it." > Ma a, demi si a a , setiap malam sang adi mengambil se arung padi mili nya, dan dengan diam-diam, ia meleta an arung itu di lumbung mili a a nya. Se arung itu diharap annya dapat mengurangi beban si a a dan eluarganya. > > Sementara itu, si a a yang telah meni ah pun merasa gelisah a an nasib adi nya. Sang a a berpi ir, " Tida adil ji a ami selalu membagi rata semua hasil yang ami peroleh. Saya punya istri dan ana -ana yang a an mampu merawat saya ela > Keti a tua. Sedang an adi saya, ta punya siapa-siapa. Ta a an ada yang peduli padanya ji a nanti dia tua dan mis in. > Ia berha mendapat an hasil lebih daripada saya." > > Karena itu, setiap malam, secara diam-diam, sang a a pun mengambil se arung padi dari lumbungnya, dan memasu an e lumbung mili adi satu-satunya itu. Ia berharap, satu arung itu dapatlah mengurangi beban adi nya, ela . > > Begitulah, selama bertahun-tahun edua bersaudara itu saling menyimpan rahasia. Sementara padi di lumbung eduanya ta pernah berubah jumlah. > > Sampai a hirnya pada suatu malam, a a beradi itu bertemu, eti a eduanya sedang memindah an satu arung dari lumbung masing-masing e lumbung saudaranya. Di saat itulah mere a sadar apa yang telah terjadi selama ini. Mere a saling menangis penuh haru. >

> Mere a tau, dalam diam, ada cinta yang sangat dalam yang selama ini menjaga persaudaraan mere a. Mere a tahu, dalam diam, ada harta, yang justru menjadi pere at persaudaraan mere a, bu an merusa nya. > Demi ianlah persaudaraan sejati. > > *** > Sumber : > Mahasathi Edisi Rabu 07 September 2005 > >

Anda mungkin juga menyukai