Anda di halaman 1dari 4

Pencarian Rempong Director Cast : Fitri :

1. Amir (Fatah)
2. Baba Bulatok(Misbah)

3. Sersan Jaka (Sena)


4. Dokter Mence(Dede) 5. Betok I (Lubis) 6. Betok II (Al) 7. Betok III (Nunu)

Penulis cerita: Sena Pamuji Sinopsis: Cerita berawal ketika sebuah pesawat dengan nomor penerbangan LQ 616 mengalami sebuah musibah. Pesawat mengalami kecelakaan dan terdampar pada suatu pedalaman, dari beberapa penumpang yang ikut dalam penerbangan tersebut hanya ada seorang korban yang selamat tetapi kondisinya sangat kritis. Amir adalah nama dari penumpang yang sangat beruntung karena berhasil lolos dari maut. Tim rescue yang dipimpin oleh Sersan Jaka pun mendapat tugas untuk mengevakuasi seluruh korban, termasuk Amir. Sersan Jaka dan Dokter langsung menuju koordinat di mana pesawat terakhir kali mengirimkan sinyal. Di tempat lain, seorang kepala suku sedang menyuruh ketiga orang anaknya untuk berburu (mencari makanan). Di tengah-tengah perbincangan muncullah Amir dalam kondisi kritis yang tetap berusaha untuk mencari pertolongan, tetapi karena kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya ia tidak sadarkan diri. Akhirnya sang kepala suku dan ketiga orang anaknya merasa kasihan melihat kondisi yang dialami oleh Amir, maka mereka berusaha menolongnya. Amirpun dibawa menuju ke tempat sang kepala suku, di sana mereka melakukan ritual yang biasa dilakukan untuk menyembuhkan orang yang sedang sakit.

Sersan Jaka dan Dokter tidak mengetahui bahwa Amir sudah dibawa oleh kepala suku, Sersan Jaka dan dokter tetap mencari di lokasi terakhir pesawat diketahui. Beberapa hari setelah pencarian, kondisi Amir mengalami sedikit peningkatan. Ia mulai sadarkan diri, hanya saja ia mengalami amnesia akibat kecelakaan tersebut. Amir tidak ingat siapa dirinya, di mana ia berada dan apa yang sudah terjadi pada dirinya. Amir pun sedikit demi sedikit mulai terkesima dengan kebaikan hati kepala suku yang sudah tulus merawat dirinya. Benih-benih cinta pun mulai tumbuh, ternyata apa yang dirasa Amir juga dirasakan oleh sang kepala suku. Ternyata kepala suku menyukai Amir sejak ia pertama kali melihatnya, terutama melihat semangat Amir. Setelah melakukan pencarian, tanpa disadari sersan Jaka dan dokter memasuki pedalaman di mana suku yang merawat Amir bermukim. Ternyata kedatangan kedua orang itu cukup mengusik penduduk suku tersebut, beberapa orang termasuk ketiga orang anak kepala suku berusaha mengusir kedua orang tersebut agar segera meninggalkan desa. Sersan Jaka dan dokter berusaha menjelaskan maksud kedatangan mereka, tetapi karena penduduk desa tidak mengerti apa yang dikatakan sersan Jaka maka usaha kedua orang itupun sia-sia. Penduduk desa segera mengepung mereka, dalam kondisi terdesak dokter terjatuh tetapi di tengah keributan tersebut datanglah sang kepala desa. Sersan Jaka mencoba memberikan penjelasan kepada sang kepala suku, tanpa diduga ternyata kepala suku mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh sersan Jaka. Kepala Suku memerintahkan ketiga anaknya untuk membawa Amir kehadapannya. Amirpun dipapah karena kondisinya yang belum pulih, melihat bahwa korban masih selamat sersan Jaka dan dokter menjelaskan bahwa Amir harus segera dibawa ke kota jika kondisinya ingin segera pulih. Amir yang mengalami amnesia menolak dan tidak ingin meninggalkan kepala suku dan yang lainnya, konflikpun terjadi. Kepala suku merasa keberatan karena ia tidak rela jika pujaan hatinya pergi, begitu juga yang dirasakan oleh Amir. Tetapi demi kebaikan Amir, ia berusaha mengikhlaskan Amir demi kesembuhannya, Amirpun dibawa oleh sersan Jaka dan dokter menuju kota.

Kepergiaan Amin membawa kesedihan yang teramat dalam di hati kepala suku, ia pun meratapi dan mengingat kenangan indah bersama Amir yang hanya tinggal sebuah memori belaka. Scene I: Sersan Jaka ditelpon oleh komandan(dialog), sersan Jaka segera merespon perintah komandannya dengan menelpon dokter(dialog) mengenai musibah yang dialami oleh pesawat LQ 616. Hanya perlu waktu 20 menit untuk sammpai di kantor sersan Jaka. Scene II: Kepala suku memerintahkan kepada anak-anaknya untuk berburu. Di tengah perbincangan Amir dating terseok-seok dan pingsan, sebelumnya ia meminta tolong sambil merintih. Scene III: Sersan dan dokter tersesat, mereka menggunakan peralatannya untuk mencari lokasi korban. Scene IV: Ritual dimulai kepala suku(Joget) untuk menyembuhkan Amir. Korban panic dan ditenangkan oleh kepala suku. Scene V: Benih cinta mulai tumbuh di antara Baba dan Amir Scene VI: Dokter dan sersan Jaka datang, mereka berseteru dengan penduduk desa. Kepala suku datang menghentikan keributan tersebut, sersan Jaka mencoba menjelaskan kepada kepala suku bahwa Amir harus dibawa ke kota, perdebatanpun terjadi karena kepala suku tidak rela dengan kepergian Amir. Setelah memikirkan dengan seksama maka kepala suku memutuskan untuk mengiklaskan kepergian Amir, ketiga anaknya pun disuruh untuk membawa Amir kehadapan mereka. Ikatan emosional yang sudah terbentuk di antara mereka berdua menyebabkan Amir dan kepala suku tidak ingin berpisah.

Amir dibawa oleh sersan Jaka dan dokter, tetapi ia berontak. Dengan berat hati kepala suku melepaskan kepergian Amir. Scene VII(Ending): Baba nyanyi dan ditutup dengan kata-kata mutiara.

Anda mungkin juga menyukai