Anda di halaman 1dari 7

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pemanfaatan Styrofoam

Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa penggunaan dari styrofoam yang pernah penulis alami , penulis lihat, maupun hanya sebatas penulis baca, diantaranya : 4.1.1 Insulasi Termal Seperti yang sudah dibahas dalam bab Landasan Teori , insulasi termal adalah funsi pertama , bahkan utama dari diciptakannya styrofoam. Insulasi termal adalah material yang berguna untuk mengurangi laju perpindahan panas, atau metode atau proses untuk mengurangi laju perpindahan panas(wikipedia). Dalam pengaplikasiannya, styrofoam telah digunakan sebagai material bangunan, termasuk didalamnya isolasi perpiapaan dan juga dipergunakan di bagian bawah jalan dan struktur lainnya, untuk mencegah terjadinya gangguan pada struktur tanah. Contohnya di Jepang, pada tahun 2004 salah satu perusahaan perumahan Jepang bernama Japan Dome House telah mendapat izin dari kementrian pertanahan, infrastruktur dan transportasi untuk

memasarkan bangunan berbahan dasar utama styrofoam. Produk perusahaan ini diakui sebagai material struktural styrofoam pertama yang diakui Jepang.

Styrofoam Bahan Ajaib bak Pisau Bermata Dua

Halaman 6

4.1.2

Pembungkus Makanan Ya, pembungkus makanan merupakan salah satu fungsi dari

styrofoam yang populer. Penulis cukup pergi ke penjual nasi goreng atau makanan lain yang terdekat kemudian berkata tolong dibungkus , hampir dipastikan penulis akan mendapatkan satu porsi makanan yang dibungkus dengan styrofoam. Penggunaan styrofoam dalam bidang usaha pangan ini disebabkan oleh beberapa hal , selain karena terkesan bersih karena warnanya yang putih, styrofoam juga tergolong praktis, nyaman, ringan dan ekonomis.

4.1.3

Penahan Getaran Alat-alat Elektronik Sudah bukan hal asing lagi bahwa styrofoam sering digunakan

sebagai bahan pelindung dan penahan getaran barang-barang yang mudah pecah, seperti elektronik. Bahkan mungkin di antara para pembaca ada yang mengenal styrofoam sebagai bahan pengganjal TV karena sering ditemukan di dalam kemasan dus pembungkus TV.

4.2 Apa Dampak Negatif dari Penggunaan Styrofoam Dalam karya tulis ini ,penulis membagi dampak negatif styrofoam menjadi dua bagian :

4.2.1

Dampak Negatif bagi Kesehatan Pertama mari kita telaah asal muasal dari styrofoam itu sendiri.

Styrofoam teridiri dari butiran-butiran styrene dimana dalam proses pembuatannya digunakan benzena.

Styrofoam Bahan Ajaib bak Pisau Bermata Dua

Halaman 7

Berdasarkan informasi yang saya dapat dari Foam cups and containers/grinning planet, april 2008, benzena ini apabila digunakan secara berlebihan, dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, seperti : > Gangguan pada fungsi hormon yang menyebabkan penyakit gondok. > Pada wanita dapat menyebabkan terjadinya menstruasi yang tidak teratur. > Kanker payudara pada wanita dan kanker prostat pada pria. > Berkurangnya kadar hemoglobin di dalam tubuh. > Gangguan pada kromosom, efek-efek neurotoxic seperti susah tidur, rasa cemas yang berlebihan, dan gangguan pada sistem syaraf. > Benzena termasuk zat yang tidak mudah untuk terurai dalam tubuh kita, dan juga tidak bisa dikeluarkan lewat urine maupun feses.

Lalu, bagaimana mungkin benzena yang terkandung dalam styrofoam tersebut dapat membahayakan tubuh kita ?

Begini, saat makanan atau minuman berada di dalam styrofoam, zat kimia yang terdapat di styrofoam akan berpindah ke dalam makanan dan minuman tersebut. Tingkat perpindahan zat kimia tersebut berbanding lurus dengan tingkatan suhu , lemak serta keasaman yang terdapat dalam makanan dan minuman tersebut.

Styrofoam Bahan Ajaib bak Pisau Bermata Dua

Halaman 8

Anda bisa membandungkan kondisi styrofoam ketika anda baru membeli sebuah makanan dengan saat anda membawa pulang atau menghabiskan makanan tersebut. Lapisan styrofoam pasti menipis, bahkan dalam kasus-kasus tertentu, bisa menimbulkan lubang-lubang. Lalu kemana lapisan styrofoam yang hilang tadi ? Hanya ada 2 pilihan. Pertama, berdasarkan literatur yang penulis baca, jika kejadiannya cukup parah (styrofoam bolong), biasanya akan terlihat cairan semacam minyak seperti air atau kuah yang tumpah. Kedua, apabila cairan tersebut tidak terlihat, ada kemungkinan bahwa zat kimia tersebut sudah tercampur dengan makanan atau minuman yang sedang anda santap.

4.2.3

Dampak Negatif bagi Lingkungan Sebelum kita berbicara mengenai styrofoam yang sudah selesai

menjalankan tugasnya dan siap turun pangkat menjadi sampah anorganik, penulis akan membahas topik mengenai pembuatan styrofoam itu sendiri. Ternyata, berdasarkan Data EPA (Enviromental Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pembuatan styrofoam sangat banyak. Hal itu menyebabkan EPA (Enviromental Protection Agency) mengkategorikan proses

pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya terbesar ke-5 di dunia. Selain itu, proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak sedap yang mengganggu pernapasan dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara. Salah satunya adalah penggunaan senyawa CFC (gas

chlorofluorocarbon atau freon) dimana senyawa ini merupakan salah satu penyebab munculnya lubang di lapisan ozon.

Styrofoam Bahan Ajaib bak Pisau Bermata Dua

Halaman 9

Styrofoam juga tidak bisa diuraikan oleh alam. Bahan styrofoam juga tergolong tidak ekonomis untuk didaur ulang dan tidak diminati oleh pemulung, cara paling cepat dan mudah untuk mengatasi styrofoam yang sudah tidak terpakai adalah cara dibakar, akan tetapi pembakaran ini akan menghasilkan asap racun yang mengancam manusia jika terhirup. Selain itu, sampah styrofoam yang memasuki perairan juga dapat mengancam ekosistem dan biota laut. Dari beberapa kasus kematian massal Penyu dan Burung Laut dari otopsi isi perutnya, ditemukan banyak sampah ini tertelan karena dianggap makanan mereka seperti ikan kecil atau ubur-ubur. (Pengamat hewan laut, Colette Wabnitz dari University of British Columbia.)

4.3 Beberapa Solusi untuk Meminimalisir Dampak Negatif Styrofoam Dari hasil penelusuran penulis di dunia maya, ternyata solusi untuk meminimalisir dampak negatif styrofoam cukup menjadi pembicaraan yang hangat dikarenakan kurangnya literatur yang membahas hal ini. Bahkan ada para pemuda-pemudi Indonesia yang menjuarai lomba karya ilmiah tingkat internasional dengan menggunakan permasalahan ini sebagai bahan bahasan utamanya (Adrienne Trinovia Sulistyo dan Vici Riyani Tedja dalam Olimpiade Proyek Lingkungan Internasional Eropa-Asia Ke-2 (INEPO Euroasia), yang dilangsungkan di Baku, Azerbaijan, pada 1-6 April 2008 lalu.) Dalam karya tulis ini, penulis menemukan beberapa solusi yang sedikitbanyaknya mampu mengurangi dampak negatif dari penggunaan styrofoam, di antaranya :

Styrofoam Bahan Ajaib bak Pisau Bermata Dua

Halaman 10

4.3.1

Menggunakan Bahan Pengganti Salah satu cara dasar untuk meminimalisir atau bahkan

menghilangkan

dampak

negatif

dari

styrofoam

adalah

dengan

menggunakan bahan pengganti. Dari literatur yang penulis pernah baca, ada beberapa bahan yang bisa digunakan sebagai pengganti styrofoam, di antaranya : a. Besek Besek adalah wadah tradisional yang tebuat dari anyaman bambu dan masih sering digunakan dalam industri makanan ringan seperti getuk goreng dan tape singkong. b. Felofoam Felofoam adalah styrofoam ramah lingkungan. Berbeda dari styrofoam yang terbuat dari butiran stiren dan pembuatannya menggunakan atau senyawa CFC (gas terbuat

chlorofluorocarbon

freon),

felofoam

dari gabus jagung , gabus batang ketela gliserol dan juga tepung kanji. c. Ecocradle Ecocradle sendiri memiliki fungsi yang sama dengan styrofoam, yaitu untuk melindungi produk sehingga tidak mudah pecah dan tahan air. Bedanya, Ecocradle ini terbuat dari sejenis kulit biji-bijian dan juga akar dari jamur.

Styrofoam Bahan Ajaib bak Pisau Bermata Dua

Halaman 11

4.3.2

Menggunakan Styrofoam dengan Bahan Khusus

Salah satu perusahaan di Indonesia, PT Tirta Marta Indonesia telah berhasil menciptakan oxodegradable polystyrene, yaitu oxium untuk mempercepat penguraian. Bahan ini telah memenuhi standar keamanan sebagai kemasan pangan dari BPOM , bahan ini juga telah melewati tes migrasi yang dilakukan di Balai Besar Kimia dan Kemasan, Jakarta. Hasilnya, tidak ditemukan elemen toksin dalam oxium. styrofoam yang ditambahkan

4.3.3

Menggunakan Limonen untuk Menghancurkan Styrofoam Seperti yang telah saya ungkapkan pada prolog sub-bab 4.3, ada

suatu karya ilmiah buatan anak bangsa yang berhubungan dengan penanggulangan sampah styrofoam. Dalam karya ilmiah itu, mereka menemukan bahwa zat penyusun 94% kulit jeruk dapat melumerkan styrofoam, zat tersebut adalah limonen.

4.3.4 Mendaur Ulang Styrofoam dengan Cara yang Kreatif Pada bagian kedua, sub-bab 4.2 penulis telah mengungkapkan bahwa styroform kurang diminati untuk didaur ulang karena tidak ekonomis. Tapi hal itu tidak berlaku utnuk semua orang, contohnya adalah Surani , seorang warga Jepara asal Jawa Tengah ini berhasil membuat batako dari limbah styrofoam. Ada juga para siswa salah satu sekolah menengah di Jakarta yang berhasil membuat limbah styrofoam menjadi benang sintetis yang dipergunakan untuk pembuatan kerajinan tangan.

Styrofoam Bahan Ajaib bak Pisau Bermata Dua

Halaman 12

Anda mungkin juga menyukai