Anda di halaman 1dari 3

METHANYL YELLOW

Methanyl Yellow / Metanil yellow atau kuning metanil merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk, padat, berwarna kuning kecoklatan. Kuning metanil umumnya digunakan sebagai pewarna tekstil, dan cat. Saat ini banyak kuning metanil disalahgunakan untuk pangan, beberapa telah ditemukan untuk beberapa jenis pangan di antaranya, kerupuk, mie, pangan jajanan berwarna kuning dan banyak juga sebagai pewarna pada tahu. Ciri pangan dengan pewarna kuning metanil biasanya, berwarna kuning menyolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk). Berdasarkan rumus kimianya, zat warna sintetis dalam makanan menurut Joint FAO/WHO Expert Commitee on Food Additives (JECFA) dapat digolongkan dalam beberapa kelas yaitu : azo, triaril metana, quinolin, xantin, indigoid. Methanyl Yellow ini termasuk ke dalam zat warna sintetis azo. Zat pewarna kuning Metanil yellow, merupakan zat pewarna industry tekstil yang dilarang untuk produk makanan, yang pada umumnya menggunakan zat anorganik ataupun mineral alam. Zat warna anorganik berasal dari persenyawaan logam berat seperti aluminium, besi, tembaga dan lainnya. Zat warna ini bersifat racun dan berbahaya karena mengandung residu logam berat. Industri tekstil menggunakan logam berat sebagai bahan pengikat warna agar warna warna yang dihasilkan menjadi lebih terang dan indah. Bahkan ada beberapa industry tekstil yang menggunakan logam berat sebagai bahan pewarna. Logam berat yang terkandung di dalam pewarna tekstil dapat dilihat dari jenis limbah yang dihasilkan industry tekstil tersebut, terutama arsenic (Ar), Kadmium (Cd), krom (Cr), timbal (Pb), tembaga (Cu), zinc/seng (Zn) (Agus widodo, 2006). Proses pembuatan zat pewarna sintetik biasanya melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organik sebelum mencapai produk akhir, harus melalui suatu senyawa antara yang kadang-kadang berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hasil akhir, atau terbentuk senyawa-senyawa baru yang berbahaya. Untuk zat pewarna yang dianggap aman, ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 persen dan timbal tidak boleh lebih dari 0,001 persen, sedangkan logam berat lainnnya tidak boleh ada.

Pewarna kuning metanil sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.Apabila tertelan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah. Bahaya lebih lanjutnya yakni menyebabkan kanker pada kandung dan saluran kemih. Zat warna sintetis yang memiliki rumus kimia C18H14N3O3SNa dengan penampakan fisik berwarna orange sampai kuning ini memiliki struktur seperti dibawah ini :

Nama lain atau sinonim/nama dagang dari kuning metanil adalah : Sodium phenylaminobenzene ,Metaniline Yellow ,CI Acid Yellow 36 ,CI No. 13065 ,Metanil yellow, Monoazo, Amacid Yellow M, Fenazo Yellow M, Kiton Yellow MS, Acid Golden G, Metanil Yellow C, Metanil Yellow E, Metanil Yellow F, Metanil Yellow G, Metanil Yellow K, Metanil Yellow M, Metanil Yellow O, Metanil Yellow S, Metanil Yellow Y, Metanile Yellow O, Kiton Orange MNO, Metanil Yellow PL, Metanil Yellow VS, Metanil Yellow WS

Namun zat warna sintetis ini juga memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat menghasilkan warna yang lebih kuat, lebih seragam, dan lebih stabil. Warna yang dihasilkan dari pewarna buatan akan tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan. Selain itu, penggunaanya sangat efisien karena hanya memerlukan jumlah yang sangat sedikit. Akan tetapi, jika pewarna tersebut terkontaminasi logam berat, maka akan sangat berbahaya.

Penggunaannya KUNING METANIL "DILARANG D1GUNAKAN DALAM OBAT, KOSMETIK, MAKANAN DAN MINUMAN". (Permenkes No. 239/Menkes/Per/V/85 tentang Zat . Tertentu yang dinyatakan sebagai Bahan Berbahaya).

DILARANG - Kuning metanil seringkali disalahgunakan untuk pewarna makanan dan minuman, misalnya : krupuk, sirup, tahu dan mie. - Untuk pewarna makanan yang menggunakan warna kuning disarankan memakai pewarna alam atau pewarna sintetik yang aman sesuai dengan Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan. - Pewarna alam, misalnya : kurkumin, kunyit. Pewarna sintetik, misalnya': Kuning FCF, Sunset Yellow.

Bahaya Utama Terhadap Kesehatan Paparan kuning metanil dalam waktu lama (kronis), dapat menyebabkan kanker pada saluran kemih dan kandungan kemih. Gejala Akut Bila Terpapapar Kuning Metanil - Jika terkena kulit dalam jumlah banyak akan menimbulkan iritasi pada kulit - Jika terkena mata akan menimbulkan gangguan penglihatan/kabur - Jika terhirup akan menimbulkan iritasi pada sa\uran pernafasan, dalam jumlah banyak bisa menimbulkan kerusakan jaringan dan peradangan pada ginjal. Tindakan Yang Dapat Dilakukan Bila Terpapar Kuning Metanil - Bila terkena kulit, segera lepaskan pakaian, perhiasan dan se'patu penderita yang terkontaminasi/ terkena kuning metanil. Cuci kulit dengan sabun dan air mengalir sampai bersih dari kuning metanil, selama lebih kurang 15 sampai 20 menit. Bila perlu, hubungi dokter. - Bila terkena mata, bilas dengan air mengalir atau larutan garam fisiologis, mata dikedipkedipkan sampai dipastikan sisa kuning metanil sudah bersih. Bila perlu, hubungi dokter. - Bila lertelan dan terjadi muntah, letakkan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya muntahan masuk ke saluran pernafasan. - Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi. Segera korban dibawa ke dokter

http://www.jombangkab.go.id/SatKerDa/page/1.2.6.2/kuning_metanil.htm http://www.scribd.com/doc/35039148/Test-Kit-Methanyl-yellow-Metanil-Yellow-MethylYellow

Anda mungkin juga menyukai