Anda di halaman 1dari 9

Sem I 2009/2010

MODUL IX 1. Tumbukan Elastik dalam Satu Dimensi Pada uraian berikut ini kita menerapkan kekekalan momentum dan energi kinetik guna menganalisis tumbukan elastik antara dua obyek kecil (partikel). Kita asumsikan bahwa semua gerak terjadi sepanjang garis lurus, yaitu bahwa kedua partikel bergerak dengan kecepatan awal v1 dan v2 sepanjang sumbu-x (Gambar 4.4a). Setelah tumbukan, kecepatannya masing-masing berubah menjadi v1' dan v2' (Gambar 4.4b).

Dari hukum kekekalan momentum, kita peroleh; m1v1+m2v2 =m1v1' + m2v2' Oleh karena tumbukan dianggap elastik, energi kinetik juga kekal; (1/2)m1v12+(1/2)m2v22 =(1/2)m1v12+(1/2)m2v22. Jika kita mengetahui massa dan kecepatan awal, maka dengan menggambarkan kedua persamaan di atas kita dapat menentukan kecepatan sesudah tumbukan, yakni v1'dan v2' Kita dapat menuliskan kembali persamaan kekekalan momentum dan energi kinetik sebagai berikut: m1( v1 - v'1=m2(v'2 - v2) m1( v12 - v'12) =m2( v'22 - v22) (6.14a) (6.13)

Persamaan (4.14a) dapat dituliskan kembali seperti: m1( v1 - v'1) ( v1+ v'1 = m2 (v'2 - v2) (v'2 + v2) (6.14b)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Resa Taruna Suhada

FISIKA DASAR

Sem I 2009/2010

Jika persamaan (6.14b) dibagi dengan (6.13), diperoleh; v1+ v'1= v'2 + v2 atau v1 - v2= v'2 - v'1 (6.15)

Dari persamaan (6.13) dan (6.15), dapat dinyatakan kecepatan akhir terhadap kecepatan awal. Contoh 4. Dari data pada gambar dibawah ini, hitunglah

Gambar 6.5 Tumbukan elastik satu dimensi

a. Kecepatan m1 dan m2 setelah tumbukan, bila tumbukannya bersifat elastik


satu dimensi b. Energi kinetik total sebelum tumbukan c. Energi kinetik total setelah tumbukan dari hasil jawaban pertanyaan a. Jawab.

a. Karena bidang licin maka


v2 = - 10 m/s.

. Jadi

kita

dapat

menggunakan hubungan-hubungan diatas dengan ketentuan v1 = 5 m/s dan

b. Ek (total) = (1/2)m1v12+ (1/2)m2v22


= (1/2)(30x10-3kg)(5m/s)2+(1/2)(20x10-3kg)(-10 m/s)2 = 1,375 J

c. E'k(total) = (1/2)m1v'12+ (1/2)m2v'22


= (1/2) (30x10-3kg)(-7m/s)2+(1/2)(20x10-3kg)(8m/s)2 = 1,375 J. 2. Tumbukan Eleastik dalam 2D atau 3D Prinsip kekekalan momentum dan energi dapat juga diterapkan terhadap tumbukan dalam dua atau tiga dimensi. Untuk kasus demikian, kaidah vektor kembali berperan penting. Contoh tumbukan semacam ini kita dapat lihat pada permainan billiar, serta tumbukan atom-atom. Gambar 5.5 memperlihatkan partikel 1 bermassa m1 bergerak

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Resa Taruna Suhada

FISIKA DASAR

Sem I 2009/2010

sepanjang sumbu-x dan menumbuk partikel 2 bermassa m2 yang mula- mula dalam keadaan diam. Setelah kedua partikel terhambur, m1= membentuk sudut 1 terhadap x dan m2 membentuk sudut 2 terhadap sumbu-x.

Gambar 6.6 Tumbukan elastik dalam dua dimensi Dari kekekalan energi kinetik diperoleh hubungan: (1/2)m1v12+(1/2)m2v22 =(1/2)m1v'12 +(1/2)m2v22 Dari kekekalan momentum diperoleh: p1 = p1 - p2 Jika diuraikan dalam komponen vektornya, diperoleh: px py = px1+ px2 = py1+ py2 = m1v1 sin 1+m2v2.sin 2E(5.16c) Dari ketiga persamaan (5.16a,b dan c) bebas satu sama lain dan dapat ditemukan tiga variabel yang tidak diketahui jika variabel lainnya diketahui. Contoh 5. Sebuah peluru bermassa 10 kg bergerak pada sumbu-x positif dengan kecepatan 140 m/s. jika peluru ini kemudian pecah menjadi 3 bagian dengan data sebagai berikut: m1 = 3kg, v1x = 210 m/s, v1y = -180 m/s, v1z = 80 m/s m2 = 4 kg, v2x = 105 m/s, v2y =40 m/s, v2z = -60 m/s

m1v1 = m1v1.cos 1 +m2v2 .cos 2(5.16b)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Resa Taruna Suhada

FISIKA DASAR

Sem I 2009/2010

1. Nyatakan momentum linier awal peluru yakni pox, poy, poz.


2. Tuliskan persamaan komponen momentum linier akhir arah x,y,z (setelah peluru terpecah tiga abaikan gaya gravitasi) 3. Jika pecahan ketiga bermassa 3 kg tentukanlah besar dan arah kecepatan pecahan tersebut. Jawab. 1. Momentum awal peluru pox = mvox = (10 kg) (140 m/s) = 1.400 kg m/s poy = mvoy = (10 kg) (0) = 0 poz = mvoz = (10 kg) (0) = 0 2. Momentum linier akhir yaitu; px = m1 v1x + m2 v2x + m3 v3x

3. px = m1 v1x + m2 v2x + m3 v3x


= (3x210)+(4x105)+ p3x =1400 py = m1 v1y+m2v2y+ m3 v3y = (3x(-180))+(4x40)+ p3y=0 pz = m1 v1z + m2 v2z + m3 v3z =(3x80)+(4x(-60))+ p3z=0 px = 630 + 420 + p3x=1400 py =-540 + 160+ p3y=0 pz = 240 - 240 + p3z=0 Besar dan arah pecahan ketiga p3x=1400-1050=350 kg.m/s, maka v3x = 350/3=116,7 m/s p3y=0 + 380 = 380 kg m/s, maka v3y = 380/3 =126,7 m/s p3z=0, maka v3z = 0/3 = 0 m/s Besar kecepatan arahnya terhadap sumbu-x

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Resa Taruna Suhada

FISIKA DASAR

Sem I 2009/2010

3. Pusat Massa Sejauh ini obyek yang kita tinjau diperlakukan sebagai partikel tunggal. Dalam gerak translasi, tiap-tiap titik pada obyek mengalami pergeseran yang sama dengan titik lainnya sepanjang waktu, sehingga gerak dari satu partikel menggambarkan gerak keseluruhan obyek. Tetapi, walaupun dalam geraknya obyek berotasi ataupun bervibrasi, ada satu titik pada obyek yang bergerak serupa dengan gerak sebuah partikel bila dikenai gaya luar yang sama, titik tersebut dinamakan pusat massa Tinjau sistem dua partikel m1 dan m2 yang masing-masing berjarak x1 dan x2 dari suatu titik awal 0, pusat massa sistem terletak pada jarak x cm dari titik asal 0, dengan x cm didefinisikan sebagai (lihat gambar 5.6). (5.17) Dengan M=m1+m2 adalah massa total sistem. Pusat massa terletak pada garis antara m1 dan m2. Jika kedua massa sama (m1=m2=m), x cm persis berada di tengah, Jika m1>m2, maka pusat massa akan bergeser mendekati m1. Sebaliknya jika m1< m2 maka pusat massa akan bergeser mendekati m2. 4. Pusat Massa dan Gerak Translasi Tinjau gerak sekumpulan partikel, masing-masing massanya m1, m2, ... mn dengan massa total M yang dianggap konstan. Dari persamaan (4.19b) dituliskan kembali: Mrcm = m1r1 + m2 r2 + ... + mn rn Dengan rcm vektor posisi yang menyatakan letak pusat massa partikel dalam suatu kerangka acuan tertentu. Kita diferensialkan persamaan ini terhadap waktu, kita peroleh:

atau Mvcm = m1v1 + m2 v2 + ... + mn vn (4.21)

Dengan pusat massa.

adalah kecepatan partikel ke-n, dan

adalah kecepatan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Resa Taruna Suhada

FISIKA DASAR

Sem I 2009/2010

Dari persamaan (4.21) kita melihat bahwa momentum total dari sistem sama dengan hasil kali massa total dengan kecepatan pusat massa sistem. Persamaan (4.21) didefernsialkan terhadap waktu diperoleh:

atau Macm = m1a1 + m2 a2 + ...+ mn an (4.22)

Dengan acm adalah percepatan pusat massa sistem, sedang an adalah percepatan partikel ke-n. Berdasarkan hukum gerak Newton kedua, persamaan (5.22) dapat ditulis menjadi: Macm = F1+ F2 + ...+ Fn = Ftotal (5.23) Jadi dengan semua gaya-gaya yang bekerja pada sistem sama denganmassa total dari sistem dikalikan dengan percepatan pusat massanya. Pusat massa dari sistem dengan massa total M bergerak seperti sebuah partikel tunggal bermassa M disebabkan oleh gaya eksternal yang sama. Hubungan antara Momentum dan Impuls Pernahkah dirimu dipukul teman anda ? Coba lakukan percobaan impuls dan momentum berikut pukul tangan seorang temanmu menggunakan jari anda. Gunakan ujung jari anda. Coba tanyakan kepada temanmu, mana yang lebih terasa sakit; ketika dipukul dengan cepat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan yang dipukul sangat singkat) atau ketika dipukul lebih lambat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan yang dipukul lebih lambat). Kalau dilakukan dengan benar (besar gaya sama), biasanya yang lebih sakit adalah ketika tanganmu dipukul dengan cepat. Ketika dirimu memukul tangan temanmu, tangan dirimu dan tangan temanmu saling bersentuhan, dalam hal ini saling bertumbukan. Ketika terjadi tumbukan, gaya meningkat dari nol pada saat terjadi kontak dan menjadi nilai yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Setelah turun secara drastis menjadi nol kembali. Ini yang membuat tangan terasa lebih sakit

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Resa Taruna Suhada

FISIKA DASAR

Sem I 2009/2010

ketika dipukul sangat cepat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan yang dipukul sangat singkat). Hukum II Newton versi momentum yang telah kita turunkan di atas menyatakan bahwa laju perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja pada benda tersebut. Besar gaya yang bekerja pada benda yang bertumbukan dinyatakan dengan persamaan :

Ingat bahwa impuls diartikan sebagai gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang sangat singkat. Konsep impuls membantu kita ketika meninjau gaya-gaya yang bekerja pada benda dalam selang waktu yang sangat singkat. Misalnya ketika ronaldinho menendang bola sepak, atau ketika tanganmu dipukul dengan cepat. Penerapan Konsep Impuls dalam kehidupan sehari-hari Pada penjelasan di atas sudah dijelaskan bahwa impuls merupakan gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang sangat singkat. Konsep ini sebenarnya sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pada tubuh kita dikerjakan gaya impuls dalam waktu yang sangat singkat maka akan timbul rasa sakit.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Resa Taruna Suhada

FISIKA DASAR

Sem I 2009/2010

Semakin cepat gaya impuls bekerja, bagian tubuh kita yang dikenai gaya impuls dalam waktu sangat singkat tersebut akan terasa lebih sakit. Karenanya, penerapan konsep impuls ditujukan untuk memperlama selang waktu bekerjanya impuls, sehingga gaya impuls yang bekerja menjadi lebih kecil. Apabila selang waktu bekerjanya gaya impuls makin lama, maka rasa sakit menjadi berkurang, bahkan tidak dirasakan. Beberapa contoh penerapan konsep impuls dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut : 1. Sarung Tinju Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? nah, sarung tinju yang dipakai oleh para petinju itu berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls. ketika petinju memukul lawannya, pukulannya tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama. Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya impuls yang bekerja juga makin kecil. Makin kecil gaya impuls yang bekerja maka rasa sakit menjadi berkurang 2. Palu alias pemukul Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja, kok malah dipakai besi atau baja ? tujuannya supaya selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls yang dihasilkan lebih besar. Kalau gaya impulsnya besar maka paku, misalnya, akan tertanam lebih dalam 3. Matras Matras sering dipakai ketika dirimu olahraga atau biasa dipakai para pejudo. Matras dimanfaatkan untuk memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls, sehingga tubuh kita tidak terasa sakit ketika dibanting. Hal itu disebabkan karena waktu kontak antara tubuhmu dan lantai sangat singkat. Tapi ketika dirimu dibanting di atas matras maka waktu kontaknya lebih lama, dengan demikian gaya impuls yang bekerja juga menjadi lebih kecil.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Resa Taruna Suhada

FISIKA DASAR

Sem I 2009/2010

4. Helm Kalau anda perhatikan bagian dalam helm, pasti anda akan melihat lapisan lunak. Kaya gabus atau spons lapisan lunak tersebut bertujuan untuk memperlama waktu kontak seandainya kepala anda terbentur ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisan lunak tersebut, gaya impuls akan bekerja lebih cepat sehingga walaupun memakai helm, anda akan pusing-pusing ketika terbentur aspal.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Resa Taruna Suhada

FISIKA DASAR

Anda mungkin juga menyukai