Oleh kelompok 7 B Gianti Ika Susanti Lutfiana Misriana M. Muwaffaq Zaky Nurul Fithriyah Wahyu Putri Lestari Yunita Sari
PENGERTIAN MUTASI
Mutasi dari kata mutatus berarti perubahan. Mutasi didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi pada materi genetic (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Istilah mutasi petama kali digunakan oleh Hugo de Vries, untuk mengemukakan adanya perubahan fenotipe yang mendadak pada bungaOenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi karena adanya penyimpangan dari kromosomnya.
PENYEBAB MUTASI
1. Mutagen Fisik
2. Mutagen Kimiawi Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat kimiawi. Mutagen-mutagen kimiawi tersebut dapat dipilah menjadi 3 kelompok, yaitu analog basa, agen pengubah basa dan agen penyela. Senyawa yang merupakan contoh analog basa analog timin.
Cont . .
3. Mutagen Biologis Diduga virus dan bakeri dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian virus yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.
MUTASI GEN
Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi dalam lingkup gen. Peristiwa yang terjadi pada mutasi gen adalah perubahan urutan basa nitrogen DNA. Mutasi gen adalah peristiwa perubahan susunan genetis akibat tautomeri. Tautomeri adalah perubahan struktur DNA akibat perpindahan atom-atom hidrogen dari satu posisi purin ke posisi pirimidin atau sebaliknya sehingga susunan molekul gennya berubah. Mutasi gen dapat terjadi melalui proses replikasi atau sintesis protein. Mutasi gen disebut juga mutasi titik, karena dampak perubahan tidak langsung terlihat pada fenotipnya.
Transversi
Tranversi merupakan pergantian basa nitrogen yang tidak sejenis. Tranversi dapat terjadi bila terdapat pergantian basa purin dengan basa pirimidin atau basa pirimidin dengan basa purin. Contoh: T-A diganti menjadi A-T G-S diganti menjadi S-G
Transisi
Transisi merupakan peristiwa pergantian basa nitrogen yang sejenis. Transisi terjadi bila terdapat pergantian basa purin dari satu mutasi DNA dengan purin lainnya atau basa pirimidin dengan pirimidin lainnya. Contoh: A-T diganti menjadi G-S S-G diganti menjadi T-A
2. Mutasi penyisipan dan pengurangan basa nitrogen - Insersi : penyisipan satu atau lebih pasangan basa nitrogen yang terdapat dalam molekul DNA
Missens mutation
perubahan suatu kode genetic (umumnya pada posisi 1 dan 2 pada kodon) sehingga menyebabkan asam amino terkait (pada polipeptida) berubah. Perubahan pada asam amino dapat menghasilkan fenotip mutan apabila asam amino yang berubah merupakan asam amino esensial bagi protein tersebut. Jenis mutasi ini dapat disebabkan oleh peristiwa transisi dan transversi.
Silent Mutation
perubahan suatu pasangan basa dalam gen (pada posisi 3 kodon) yang menimbulkan perubahan satu kode genetik tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino yang dikode. Mutasi diam biasanya disebabkan karena terjadinya mutasi transisi dan transversi.
Nonsense Mutation
perubahan kodon asam amino tertentu menjadi kodon stop. Hampir semua mutasi tanpa arti mengarah pada inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotip mutan. Mutasi ini dapat terjadi baik oleh tranversi, transisi, delesi, maupun insersi.
click
Frameshift Mutation
mutasi yang terjadi karena delesi atau insersi satu atau lebih pasang basa dalam satu gen sehingga ribosom membaca kodon tidak lengkap. Akibatnya akan menghasilkan fenotip mutan.
click
Contoh Penyakit
Hemofilia Hemofilia adalah penyakit yang disebabkan oleh terhambatnya proses pembekuan darah. Penyakit hemofilia menyebabkan tidak terbentuknya faktor antihemofilia yang berfungsi untuk pemecahan trombosit menjadi trombokinase pada proses pembekuan darah.
Cont
Hemofilia disebabkan oleh mutasi gen faktor VIII atau faktor IX terletak pada kromosom X, sehingga termasuk penyakit resesif terkait X, yang disebabkan karena tidak adanya protein tertentu yang diperlukan untuk penggumpalan darah, atau kalaupun ada kadarnya rendah sekali.
Mutagen kimia pada umumnya berasal dari senyawa alkyl (alkylating agents) misalnya seperti ethyl methane sulphonate (EMS), diethyl sulphate (dES), methyl methane sulphonate (MMS), hydroxylamine, nitrous acids, acridines dan sebagainya. Mutagen fisika bersifat sebagai radiasi pengion (ionizing radiation) dan termasuk diantaranya adalah sinar-X, radiasi Gamma, radiasi beta, neutrons, dan partikel dari aselerators.
Positif Mutasi
Tujuan
Negatif
Heritable
Sifat positif yang dimaksud adalah relatif tergantung pada tujuan pemuliaan tanaman.
Mutagen kimia
Gugus alkyl aktif (mutagen) Gugus phophate, purine dan pirimidin Perubahan basa struktur DNA 7 alkyl guanine
Mechanism of colchisine
Inhibitor mitosis Kolkisin Inhibitor motilitas dan aktivitas neutrofil Partikel penyusun darah (anti inflamatori)
Kolkisin
Teknik perendaman biji-biji tanaman perkebunan dan pertanian dalam senyawa kolkisin, senyawa ini menyebabkan tanaman mempunyai buah yang besar dan tidak berbiji misalnya buah semangka, pepaya, jeruk, dan anggur tanpa biji. Namun sayangnya tanaman ini tidak dapat menghasilkan tanaman baru sebagai keturunannya, karena buah-buahan yang dihasilkan tidak memiliki organ reproduksi yaitu biji. Untuk itu, kita harus memulai lagi dari perendaman biji-biji (benih) dari buah yang memilki biji dengan senyawa kolkisin.
Pendahuluan
Produk Rekayasa Genetik (PRG) adalah organisme hidup, bagian-bagiannya, dan/atau hasil olahannya yang mempunyai susunan genetik baru dari hasil penerapan bioteknologi modern. Keamanan hayati produk rekayasa genetik adalah keamanan lingkungan, keamanan pangan dan/atau keamanan pakan produk rekayasa genetik. (Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2005).
Cont
Produk rekayasa genetika merupakan produk yang dihasilkan dari teknologi memanipulasi sifat gen (DNA) suatu organisme tanpa melalui seksual (tanpa melalui perkawinan) untuk menghasilkan organisme dengan sifatsifat sesuai dengan yang ditentukan.
Peraturan pemerintah.
Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati
Cont
peraturan presiden.
Nomor 39 Tahun 2010 tentang Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik (KKH PRG)
Kelembagaan.
Komisi Keamanan Hayati (KKH) Balai Kliring Keamanan Hayati (BKKH) Tim Teknis Keamanan Hayati (TTKH)
Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor : HK.00.05.23.3541 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengkajian Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetik 1. Pendahuluan 2. Jenis dan Persyaratan Keamanan Pangan PRG 1. hewan PRG, bahan asal hewan PRG, dan hasil olahannya; 2. ikan PRG, bahan asal ikan PRG, dan hasil olahannya; 3. tanaman PRG, bahan asal tanaman PRG, dan hasil olahannya 4. jasad renik PRG, bahan asal jasad renik PRG, dan hasil olahannya 3. Tata Cara Permohonan dan Mekanisme Pengkajian Keamanan Pangan PRG 4. Pengkajian Keamanan Pangan PRG 5. Keputusan Keamanan/Peredaran Pangan PRG 6. Penutup
Keuntungan
Peningkatan produktivitas tanaman transgenik. Organ hewan transgenik untuk transplatasi. Mengurangi polusi lingkungan. Penurunan harga barang-barang farmasi. Konservasi plasma nutfah dari organsime yang terancam punah. PRG sebagai tambahan nutrisi. PRG sebagai obat atau vaksin
Kerugian
Terjadinya silang-luar Adanya efek kompensasi. Munculnya hama target yang tahan terhadap insektisida. Munculnya efek samping terhadap hama non-target. Alerginitas. Daya tahan antibiotik. Paten biji tanaman.
Beberapa kelompok pemerhati lingkungan, organisasi keagamaan, dan para ahli menganggap bahwa pemanfaatan PRG akan menimbulkan bahaya terhadap lingkungan, kesehatan, dan tidak ekonomis.
1). Bahaya lingkungan. Kematian organisme bukan target. Penurunan efektifitas dari pestisida Transfer gen kepada spesies yang tidak menjadi target. 2). Gangguan kesehatan. Alergi. Pengaruh lain yang belum diketahui. 3). Pertimbangan ekonomi
TERIMA KASIH......