Anda di halaman 1dari 19

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini yang bejudul Perencanaan Penyuluhan. Makalah ini sendiri dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Health Promotion pada program studi D3 Keperawatan Intenasional STIKES Muhammadiyah Banjarmasin. Dalam kesempatan ini kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukug dan membantu kami, terutama kepada dosen pembimbing mata kuliah Health Promotion D3 Keperawatan Internasional STIKES Muhammadiyah Banjarmasin Ibu Esme Anggeriane, AMK. Kami juga menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan dalam pembelajaran maupun makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua. Amin.

Banjarmasin,

September 2012

Tim Penyusun,

Kelompok II

ABSTRAK Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat. Proses promosi kesehatan itu sendiri diartikan sebagai rangkaian kegiatan pemecahan masalah yang ilmiah, logis, sistematis, dan terorganisasi bertujuan membantu klien dapat berupa individu, keluarga, kelompok atau masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan dan pemeliharaan kesehatan secara optimal sesuai dengan kebutuhannya melalui langkah-langkah: pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Kata Kunci: pengkajian; perencanaan; implementasi; evaluasi; strategi; metode; proses; tujuan; manfaat; media; komunitas; perawat; promosi kesehatan.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i ABSTRAK....................................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN...............................................................................


1.1 Latar Belakang............................................................................... 1.2 Tujuan............................................................................................ 1.3 Perumusan Masalah....................................................................... 1.4 Metode Penulisan........................................................................... 1.5 Sistematika Penulisan....................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
2.1....................................................................................Peng

ertian Perencanaan Promosi Kesehatan.........................................


2.2....................................................................................Fung

si Perencanaan Promosi Kesehatan................................................


2.3....................................................................................Taha

p-tahap membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan)...................... BAB III PENUTUP.........................................................................................


3.1....................................................................................Kesi

mpulan...........................................................................................
3.2....................................................................................Saran

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masih ingat dengan cerita orang buta dan gajah? didalam cerita tersebut dikatakan bahwa, orang buta sudah sering mendengar tentang gajah tetapi mereka belum pernah tahu bentuk gajah. Untuk keingintahuannya, mereka pergi kesuatu tempat untuk melihat gajah. Oleh karena setiap orang memegang bagian tubuh gajah yang berbeda, maka pendapat mereka tenteng gajah juga berbeda. Orang yang memegang tubuh gajah berpendapat gajah seperti dinding, sedangkan yang memegang kakinya berpendapat gajah seperti pohon, yang memegang hidungnya berpendapat gajah seperti ular dan yang memegang telinganya berpendapat gajah seperti kipas. Pada awalnya orang buta tersebut bersikeras bahwa gajah seperti apa yang dipegangnya, tetapi setelah diberi penjelasan mereka dapat memahami bentuk gajah yang sesungguhnya. Promotor kesehatan (health promotor) mempunyai kesulitan yang sama dengan orang buta sebagaimana diceritakan diatas dalam merencanakan promosi kesehatan, karena promotor kesehatan harus mengumpulkan semua

data, sehingga dihasilkan promosi kesehatan yang realistis. Seperti hal nya orang buta yang menggambarkan gajah dari tiap bagian tubuhnya, maka dalam perencanaan promosi kesehatan harus digambarkan karakteristikdari masyarakat sasaran, pertisipasi masyarakat terhadap program, perilaku kesehatan masyarakat, penetapan pelaksanaan promosi kesehatan yang direncanakan, antisipasi reaksi dari para profesional kesehatan lainnya dan antisipasi perubahan perilaku akibat promosi kesehatan. Sebelum kita melihat bagian dari perencanaan promosi kesehatan satu per satu, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah kombinasi dari pendidikan kesehatan dan faktor lingkungan yang mendukung terciptanya perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Pendidikan kesehatan sendiri adalah suatu proses intelektual,psikologikal dan sosial yang berhubungan dengan aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat. Proses ini didasarkan atas prinsip ilmiah, fasilitasi proses belajar dan perubahan perilaku secara sukarela. Selain bertujuan untuk mengubah pengetahuan dan perilaku, pendidikan kesehatan diarahkan untuk menolong individu dan masyarakat agar dapat memeliharakesehatannya sendiri. Sedangkan dalam promosi kesehatan sealin pendidikan kesehatan juga diperlukan intervensi pada faktor lingkungan (politik, ekonomi dan organisasional) yang didesain untuk memfasilitasi perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu,dalam membuat perencanaan promosi kesehatan, perencanaan harus terdiri dari masyarakat, profesional kesehatan dan promotor kesehatan. 1.2 Tujuan
a) Untuk memenuhi kebutuhan tugas Mata Ajar Promosi Kesehatan b) Memahami konsep dasar promosi kesehatan secara umum c) Mengetahui dan memahami konsep tahapan promosi kesehatan pada

tahapan promosi kesehatan perencanaan 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan kasus pemicu pada materi, Dapat diidentifikasi beberapa permasalahn terkait dengan tahapan promosi kesehatan diantaranya dalah sebagai berikut: 1) Apa pengertian dari perencanaaan dalam tahapan promosi kesehatan? 2) Apa saja fungsi dari perencanaan dalam tahapan promosi kesehatan? 3) Bagaimana Penyuluhan)? 1.4 Metode Penulisan Makalah ini disusun dengan literasi buku, internet, serta melalui diskusi kelompok. tahap-tahap dalam pembuatan SAP (Satuan Acara

1.5 Sistematika Penulisan KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan 1.3 Perumusan Masalah 1.4 Metode Penulisan 1.5 Sistematika Penulisan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Perencanaan Promosi Kesehatan 2.2 Fungsi Perencanaan Promosi Kesehatan 2.3 Tahap-tahap membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan diselenggarakan melalui proses: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dimana disetiap proses tersebut menentukan berjalannya suatu promosi kesehatan.
2.2 Fungsi Perencanaan Promosi Kesehatan

2.3 Tahap-Tahap Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan penting untuk memastikan bahwa promosi kesehatan yang akan dilakukan terfokus pada prioritas kerja yang sesuai dengan

tujuan/goal yaitu memberikan layanan keperawatan terbaik pada klien meliputi individu, kelompok maupun masyarakat. Model perencanaan diperlukan dalam promosi kesehatan karena perencanaan menyediakan cara untuk memandu pilihan sehingga keputusan yang dibuat mewakili cara terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan rasional menunjukkan bahwa seluruh jajaran atau option harus diidentifikasi dan dipertimbangkan sebelum program komprehensif disusun. Model

perencanaan rasional (Rational planning model) memberika pedoman pilihan dalam mengambil keputusan yang mewakili langkah terbaik untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Perencanaan memeiliki keuntungan supaya tujuan yang akan dicapai jelas oleh karena itu dalam tahap perencanaan memerlukan
1) Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan 2) Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai 3) Penentuan taget berhubungan dengan tepat hasil. Target harus

SMART; Sesific, Measurable, Achieveable, Realistic, Timelimited


4) Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam

pencapaian tujuan 5) Evaluasi hasil Beberapa perecanaan diperkenalkan dalam bentuk linier, namun ada juga model perencanaan yang ditampilkan dalam bentuk circular (melingkar),

10

yang mengindikasi bahwa pada hasil evaluasi akan dijadikan feedback (umpan balik) pada tahap perencanaan berikutnya.

b. Perencanaan Strategis Promosi Kesehatan

Strategis menjelaskan hasil yang diinginkan dan cara dalam pencapaian tujuan yang akan dicapai pada hasil pelaksanaan tetapi tidak selalu masuk ke detail tentang metode atau mengukur hasil. Perencanaan strategis mengacu pada perencanaan sebuah kegiatan berskala besar yang melibatkan berbagai intervensi pada patner yang berbeda dan bertahap. Pada English white paper on Public Health disebutkan bahwa perencanaan strategis mengacu pada kebutuhan yang telah digabungkan dan kebijakan yang terkait. Simnett (1995) menggambarkan beberapa tingkat/taraf dalam pengembangan strategi meliputi:
1) Identifikasi kegemaran patner 2) Diagnose,

yaitu

identifikasi

kemana

dan

bagaimana

kita

menginginkan sesuatu yang berbeda


3) Visi, yaitu terkait dengan hasil yang diharapkan 4) Pembangunan, kebutuhan untuk merubah permintaan sesuai

dengan apa yang dicitakan dan apakah program yang ada sejalan dengan harapan
5) Rencana pelaksanaan, yaitu rencana mengenai apa yang akan

dilakukan selanjutnya
c. Model Perencanaan Promosi Kesehatan

11

Menurut Elwes dan Simnett (1999), kerangka kerja atau tahapan perencanaan promosi kesehatan dapat meliputi: Stage 1: Identifikasi kebutuhan dan prioritas Identifikasi kebutuhan dan prioritas memerlukan penelitian dan

penyelidikan, atau mungkin dengan menyeleksi sebagian klien dilihat dari kasus yang menjadi problem. Identifikasi kebutuhan dapat dilakukan dengan melakukan penyelidikan/penelitian secara berurutan terhadap keadaan klien, bertanya langsung kepada klien tentang topik terkait informasi dan nasehat yang mereka perlukan. Selain itu, identifikasi dapat juga melihat pada cataan kasus untuk dapat mengidentifikasi topik yang bersifat umum. Contoh: tim kesehatan mungkin mengetahui bahwa banyak orangtua bermasalah dengan pola tidurnya, oleh karena itu pimpin atau beri arahkan kepada mereka untuk melakukan set up di klinik masalah tidur. Model perencanaan lainnya dimulai dari perbedaan pint, contoh: pada Model perencanaan Tones (Tones, 1974) memulai dengan menetapkan tujuan promosi kesehatan yang kemudian dianalisa untuk menetukan intervensi pendidikan/promosi kesehatan yang tepat. Intervensi yang dilakukan dimodifikasi dengan merujuk karakteristik pada kelompok target, dan detail rencana program prendidikan. Model perencanaan Tones fokus pada intervensi pendidikan, keberlangsungan dari strategi nasional pada promosi kesehatan melengkapi tujuan promosi kesehatan

12

dalam pelaksanaan. Menurut Berry (1986) model perencanaan dimulai dengan menyusun atau mengatur sebuah kelompok kerja untuk mengkaji ulang (review) masalah dan identifikasi proyek promosi kesehatan yang sesuai dengan kasus/masalah yang ada.

Stage 2: Mementukan tujuan dan target Tujuan mengacu pada goal dengan meningkatkan kesehatan di beberapa area, contoh: mengurangi konsumsi alcohol karena berhubungan dengan terjadinya gangguan kesehatan. Objek atau sasaran membuhkan

pernyataan spesifik dan harus merupakan pernyataan yang mengaktifkan objek bekerjasama dalam pencapaina tujuan yang dicita-citakan bersama. Objek atau sasaran kemudian diarahkan untuk diberi pendidikan, menciptakan kebiasaan yang sehat, mengacu pada kebijakan yang terkait, dan menganalisa proses serta hasil kelingkunga. Pendidikan objek/sasaran mungkin memutuskan beberapa kategori meliputi:
1) Level pengetahuan klien (objek) bertambah, terkait dengan

masalah yang dibahas dalam promosi kesehatan


2) Affektif klien (objek) mengalami perubahan menuju pola hidup

lebih sehat, yang dapat dilihat pada perubahan tingkah laku dan kepercayaan

13

3) Kebiasaan atau ketrampilan klien bertambah/ semakin mahir pada

kompetensi dan ketrampilan baru Target promosi kesehatan dapat meliputi tambaha sebagai berikut:
1)

Perubahan kebiasaan, meliputi perubahan gaya hidup dan

peningkatan pelayanan. Contoh: mengurangi kebiasaan merokok


2) 3)

Perubahan pada kebijakan kesehatan klien Peningkatan partisipan dalam proses pelaksanaan dan untuk bekerjasama. Contoh:

kemampuan

meningkatkan/menggerakkan komunitas (partisipan) da sector dalam guna mendukung program Indonesia sehat 2010 4) Perubahan lingkungan menjadi lebih sehat, contoh

membudayakan membuang sampah pada tempatnya. Stage 3: Identifikasi metode yang tepat dalam pencapaian tujuan Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan promosi kesehatan yang akan dicapai dan memperhatikan segi objek, artinya metode yang digunakan mampu memberi reflek pada objek/target yang dituju. Berikut adalah contoh dari pemilihan metode promosi kesehatan: Tujuan: untuk menugari resiko bunuh diri pada klien ganguan jiwa Objek:
1) untuk menjamin bahwa dalam jangka waktu 2tahun pasien dengan

schizopherinia mampu mengatur diri dalam komunitas yang dimonitor setiap bulan sekali

14

2) untuk membangun konsep koping addaptif terhadap stress pada

masa

muda

dengan

mengadakan

konseling

bersama

Metode tertentu terkadang tidak cukup efektif digunakan pada objek tertentu. Misalnya, pada promosi kesehatan yang diadakan pada sekelompok kecil akan lebih efektif dalam memberikan pendidikan dan melihat terjadinya perubahan perilaku pada objek sebagai hasil dari pelaksanaan sehingga metode pengajaran dapat dilakukan oleh individu atau sekelompok kecil tim kesehatan. Sedangkan, pada taraf komunitas, metode promosi keehatan akan lebih efektif apabila dilakukan dengan cara beerjasama dengan pemerindah daerah yang terkait guna mendukung pelaksanaan promosi kesehatan yang akan dijalankan. Media massa juga dapat menjadi metode promosi kesehatan pada cakupan objek yang lebih kompleks lagi. Melalui media massa akan lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan terhadap topic kesehatan, akan tetapi kurang efektif untuk mengukur atau menilai terjadinya perubahan perilaku dari objek sasaran. Oleh karena itu, dalam pemilihan metode promosi kesehatan harus selalu menghubungkan antara tujuan, objek yang menjadi sasaran, pengetahuan dan juga ketrampilan dari tim kesehatan sehingga topic kesehatan tidak hanya dimengerti tetapi mampu diterapkan dalam kehidupan sehingga diperoleh perubahan perilaku menuju kearah kebiasaan pola hidup sehat.

15

Stage 4: Identifikasi sumber yang terkait Ketika objek dan metode telah diputuskan, tingkat perencanaan selanjutnya adalah mempertimbangkan mengenai sumber spesifik yang dibutuhakan dalam mengimplementasi strategi pelaksanaan. Sumber dapat berupa dana, ketrampilan dan keahlian, bahan seperti selebaran atau kotak pembelajaran, kebijakan yang menarik, rencana, fasilitas dan pelayanan. Stage 5: Menyusun metode rencana evaluasi Evaluasi harus berhubungan tujuan/sasaran yang telah disusun sebelumnya tetapi dapat diusahakan lebih dari tujuan yang telah ditapkan atau kurang dari yang dicita-citakan. Evaluasi dapat kita lakukan dengan menanyakan pada partisipan mengenai pemahaman informasi pada akhir sesi atau dapat juga dalam bentuk lebih formal seperti dengan menbagikan kuisioner kepeda peserta/partisipan untuk diisi sesuai apa yang dipahami atau dimengerti setelah pelaksanaan promosi keehatan. Stage 6: Menyusun rencana pelaksanaan Penyusunan rencana pelaksanaan merupakan tindakan yang meliputi penulisan detail rencana pelaksanaan, seperti identifikasi topik/masalah, orang yang akan menyampaikan informasi terkait dengan topic, sumber yang akan digunakan, rentang waktu hingga tahap rencana evaluasi. Stage 7:

16

Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan Merupakan tahap yang penting untuk selalu diperhatikan mengenai hal yang harus dan tidak harus dilakukan, sehingga tidak terjadi masalah yang tidak diharapkan. Pelaksanaan atau implementasi promosi kesehatan perlu direncanakan supaya dalam kenyataannya partisipan diharapkan mampu menyerap atau menerima, mengerti, memahami dan mau serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga diperoleh perubahan perilaku menjadi lebih sehat. hasil atau out-put yang ditunjukkan oleh partisipan setelah dilaksanakan promosi keehatan menjadi bahan dalam penusunan evaluasi

17

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Promosi kesehatan merupakan suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas, dan alokasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Penting dalam perencanaan menetapkan dimensi kebutuhan dan perioritas kebutuhan promosi kesehatan. Output fase ini adalah rumusan rencana, dan hal terpenting adalah rumusan tujuan ( yaitu, rumusan peningkatan prilaku yang diinginkan setelah pengkajian fakta perilaku, faktor- faktor internal dan external), dan rumusan kegiatan untuk melakukan intervensi terhadap faktor penyebab; yang diinventarisasi dan disusun dalam kegiatan yang berurutan. 3.2 Saran Pencapaian program promosi kesehatan sangat ditentukan oleh kerjasama dari berbagai pihak yang terkait. Terdiri dari : promotor dalam hal ini tim kesehatan (perawat, dokter, ahli gizi, pegawai puskesmas dan lainnya),

18

individu, keluarga, kelompok, komunitas, masyarakat serta pemerintah. Jadi diperlukannya kesadaran yang tinggi dari berbagai pihak yang terkait untuk dapat mewujudkan tujuan ditunjukkan dengan peningkatan kesadaran dan perubahan pola perilaku hidup sehat ( tidak hanya pribadi tapi juga lingkungan).

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo dkk.(2005) Promosi Kesehatan - Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Potter dan Perry. (2006). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

19

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai

  • Leaflet Hipertensi
    Leaflet Hipertensi
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Hipertensi
    Fadilal Siswanto
    88% (32)
  • Sifat-Sifat Koloid
    Sifat-Sifat Koloid
    Dokumen30 halaman
    Sifat-Sifat Koloid
    Kynachasya' River
    67% (3)
  • Sifat-Sifat Koloid
    Sifat-Sifat Koloid
    Dokumen30 halaman
    Sifat-Sifat Koloid
    Kynachasya' River
    67% (3)
  • LAPORAN PENDAHULUAN Halusinasi
    LAPORAN PENDAHULUAN Halusinasi
    Dokumen16 halaman
    LAPORAN PENDAHULUAN Halusinasi
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.P
    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.P
    Dokumen15 halaman
    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.P
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Pemerikssan Fisik
    Pemerikssan Fisik
    Dokumen2 halaman
    Pemerikssan Fisik
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Anatomy Sistem Urinaria
    Anatomy Sistem Urinaria
    Dokumen11 halaman
    Anatomy Sistem Urinaria
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Arab
    Bahasa Arab
    Dokumen1 halaman
    Bahasa Arab
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Leaflet HT
    Leaflet HT
    Dokumen2 halaman
    Leaflet HT
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Isolasi Sosial
    Isolasi Sosial
    Dokumen17 halaman
    Isolasi Sosial
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PENDAHULUAN Halusinasi
    LAPORAN PENDAHULUAN Halusinasi
    Dokumen16 halaman
    LAPORAN PENDAHULUAN Halusinasi
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Isolasi Sosial
    Isolasi Sosial
    Dokumen17 halaman
    Isolasi Sosial
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Slide Hak Pasien
    Slide Hak Pasien
    Dokumen3 halaman
    Slide Hak Pasien
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Farmakokinetik PDF
    Farmakokinetik PDF
    Dokumen22 halaman
    Farmakokinetik PDF
    Pemudi Ismail
    Belum ada peringkat
  • 8 Print Leaflet
    8 Print Leaflet
    Dokumen2 halaman
    8 Print Leaflet
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Arab
    Bahasa Arab
    Dokumen1 halaman
    Bahasa Arab
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Low Back Pain
    Low Back Pain
    Dokumen4 halaman
    Low Back Pain
    Arif Trisaktiadi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Low Back Pain
    Low Back Pain
    Dokumen4 halaman
    Low Back Pain
    Arif Trisaktiadi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Hal Nun Sukun Dan Tanwin
    Hal Nun Sukun Dan Tanwin
    Dokumen1 halaman
    Hal Nun Sukun Dan Tanwin
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Melena
    Melena
    Dokumen5 halaman
    Melena
    Nuklear Adiwena
    Belum ada peringkat
  • Marasmus
    Marasmus
    Dokumen28 halaman
    Marasmus
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • GBPP
    GBPP
    Dokumen19 halaman
    GBPP
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Marasmus
    Marasmus
    Dokumen28 halaman
    Marasmus
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Fiil Nahy
    Fiil Nahy
    Dokumen2 halaman
    Fiil Nahy
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Format Askom
    Format Askom
    Dokumen7 halaman
    Format Askom
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat
  • Format Askom
    Format Askom
    Dokumen7 halaman
    Format Askom
    Kynachasya' River
    Belum ada peringkat