Praktikum Kacang Hijau
Praktikum Kacang Hijau
Judul
II. Tujuan
Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Magnoliophyta Magnoliopsida Fabales Fabaceae Vigna
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di
Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut : A. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak. B. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola. C. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu. Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan a. Faktor internal. Faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada beberapa hormon yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut.yaitu: Hormon Auksin : merangsang pertumbuhan bunga.
Hormon Giberelin : merangsang pertumbuhan batang. Hormon Sitokinin : memperpanjang akar. Hormon Afserat : menghambat perpanjangan sel.
b. Faktor eksternal/lingkungan. Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut: Cahaya Air dan mineral Suhu Oksigen pH Kelembapan Pengaruh Kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan. Pada tumbuhan, udara yang lembap mencegah proses penguapan air, sehingga penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah semakin sedikit. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat, sehingga penyerapan air dan garam mineral terlarut pun semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan. Mempengaruhi proses penyerapan air oleh akar. Kelembaban udara tinggi penguapan rendah kecepatan transportasi lambat. Kelembaban udara rendah penguapan tinggi kecepatan transpor air tinggi.
V. Cara Kerja
1. Siapakan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Isi 2 buah pot dengan tanah secukupnya, jangan terlalu penuh. 3. Tanamkan 5 buah biji kacang hijau yang telah direndam pada masing-masing pot.
4. Beri tanda menggunakan nomor 1,2,3,4,5 yang dituliskan pada kertas kecil dan tempelkan pada batang lidi menggunakan solatip, lalu tanamkan di pinggir masing-masing biji. 5. Tutup lapisan atas biji kacang hijau menggunakan tanah hingga rata. 6. Letakkan pot A di tempat yang kering (dengan suhu kamar), dan pot B di tempat yang lembap (dapat di letakkan di kamar mandi). 7. Siram masing-masing biji dengan satu sendok makan setiap harinya dengan waktu yang sama. 8. Buatlah tabel pengamatannya. 9. Amatilah pertumbuhan kacang selama 7 hari dan ukur pertumbuhannya menggunakan mistar, lalu tulis hasil pengamatannya pada tabel pengamatan.
Pot B (Lembap/ diletakkan di kamar mandi) Tinggi Tanaman 1 0 mm 0 mm 10 mm 35 mm 120 mm 162 mm 170 mm 24,2 mm 2 0 mm 3 mm 25 mm 60 mm 131 mm 160 mm 171 mm 24,4 mm 3 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm 4 0 mm 3 mm 24 mm 80 mm 82 mm 85 mm 88 mm 12,5 mm 5 0 mm 0 mm 2 mm 10 mm 70 mm 130 mm 138 mm 19,7 mm
VII. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, dilihat dari pertambahan tinggi ratarata dari masing-masing pot dapat ditarik kesimpulan bahwa tanaman yang disimpan di tempat yang lembap mengalami pertumbuhan yang lebih lambat, sedangkan tanaman yang disimpan di tempat yang kering mengalami pertumbuhan yang lebih cepat. Hal ini disebabkan karena adanya faktor kelembapan udara yang mempengaruhi proses pertumbuhan pada tanaman.
VIII. Daftar Pustaka Website: www.wikipedia.org www.google.com www.yahoo.com Buku: Istamar syamsuri, dkk. 2007. IPA BIOLOGI Jilid 2 untuk Kelas VIII SMP. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Cara kerja:
Hari pertama :
Hari kedua :
Hari ketiga
Hari keempat
Hari kelima
Hari keenam
Hari ketujuh
Disusun oleh :
Kelompok 7 Evi Anugrah Arumningsih Laela Wulandari Nathanael Vidi F.N. Rakandary Widyanata Reyhan Mulhadi N Sarah Fauzia Kelas : XII IPA 2
SMA NEGERI 6 BANDUNG Jl. HOS. Tjokroaminoto No.51 Tlp. (022) 6011309 Tahun Ajaran 2012- 2013