Oleh: Dr. Ahmad Juanda, Akt,MM Materi kuliah Magister manajemen UMM - 2008
Kata-kata bijak
Boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal apa yang kita benci itu justru mendatangkan manfaat Boleh jadi kita menyukai sesuatu, padahal apa yang kita sukai justru mendatangkan kerugian
Pokok bahasan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pengertian PK sebagai ilmu dan seni Tipe PK Keputusan yang baik Faktor penentu PK Informasi sebagai bahan baku PK Gaya pemikiran dan persepsi Masalah dan PK Rationality dan bounded rationality Model-model PK
TIPE KEPUTUSAN
1. Programmed Decision
Prosedur khusus yang dikembangkan menangani untuk masalah yang rutin dan berulang-ulang.
2. Nonprogrammed Decision
Keputusan yang bersifat baru dan tdk terstruktur, diperlukan pada situasi permasalahan yang unik dan komplek.
Nonprogrammed Decision
Baru, tak terstruktur. Ketidakpastian adanya hubungan sebab - akibat Butuh kreativitas, intuisi, toleransi, pemecahan masalah secara kreatif
Prosedur
Contoh
Perusahaan
Universitas Pemerintah Rumah Sakit
Perbedaan lainnya
TERSTRUKTUR : Karakteristik rutinitas, berulang ulang Korelasi antar variabel terlihat jelas Teknik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan , tradisi, rutinitas Tingkat resiko rendah Sifat peristiwa mudah diramalkan Nilai keputusan mendekati akurat Pandangan yang dianut rational Ada SOP TIDAK TERSTRUKTUR: Baru, tidak berulang, jarang terjadi Sulit dicari hubungannya Kreativitas, inovasi, intuisi Resiko tinggi,besar Sulit diramalkan Sulit dinilai dengan pasti Cenderung bounded rationality Tidak ada SOP
PENETAPAN TUJUAN
MASALAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MASALAH
PENETAPAN TUJUAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk menyelesaikan
Pengidentifikasian Masalah
Revise
Pengembangan Alternatif
Revise
Pengevaluasian Alternatif
Revise
Pemilihan Alternatif
Revise
Penerapan keputusan
Revise
Pengidentifikasian Masalah
Adanya masalah menunjukkan adanya gap antara goal dan objective organisasi dengan kinerja aktual.
Pengembangan Alternatif
Alternatif (Potensi Solusi) harus dikembangkan (lingkungan internal & eksternal) dan konsekuensi/akibat yang mungkin timbul dari setiap alternatif. Perlu mempertimbangkan kendala waktu & biaya; banyaknya alternatif dengan kecepatan keputusan yang diambil. Cara untuk kembangkan alternatif adalah dengan analisis skenario.
Pengevaluasian Alternatif
Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan dibandingkan dengan objective. Objective dari pengambilan keputusan setiap alternatif harus berupa hasil/keluaran positif paling banyak dan akibat buruk paling kecil. Hubungan Alternatif Hasil:
Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg probabilitas output Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg probabilitas output Resiko : Punya beberapa probabilitas output
Pemilihan Alternatif
Pemilihan alternatif yang dipilih berdasarkan hasil/keluaran yang sesuai objective. Perlu mempertimbangkan dampak alternatif + dan - terhadap objective yang lain (tujuan yang satu optimal sedangkan tujuan yang lain tidak optimal). Tidak mungkin solusi keputusan akan memuaskan semuanya, tetapi yang optimal adalah yang sesuai standar.
Penerapan Keputusan
Keputusan yang baik adalah yang efektif untuk implementasi Perlu pengujian terhadap perilaku orang terhadap keputusan tersebut.
Landasan waktu
Deskripsi Pengalaman dan peristiwa masa lalu Keinginan masa lalu yang belum terwujud Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum terselesaikan Ketersediaan informasi masa lalu
Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya. Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai. Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan lingkungan. Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk memilih salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan berkualitas Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang bernilai tinggi
2.
Masa kini
3.
Masa depan
Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu proses pengambilan keputusan
Level strategik
Berkaitan dengan penentuan sejumlah tujuan, sumberdaya, dan kebijakan organisasi Memprediksi masa depan lingkunan ekstrnal dan internal Harmonisasi karakteristik organisasi dengan leingkungannya
Level manajemen
Pemanfaatan sumberdaya secara efisien dan efektif Implementasi tujuan yang ditetapkan pada level strategik
Level pengetahuan
Penilaian kembali sejumlah ide baru dalam menghasilkan produk jasa atau barang Penentuan cara untuk sosialisasi ide baru Penentuan cara untuk distribusi informasi
Level operasional
Menentukan cara terbaik untuk menerapkan tugas khusus yang telah ditetapkan Mengalokasikan sumberdaya sesuai dengan arahan level manajemen dan staregik
Perlu diingat
Seluruh level akan menghadapi tipe keputusan terprogram/tersruktur maupun tidak. Pada level yang lebih atas keputusan cenderung tidak terstruktur Bagaimana peran informasi? lihat gambar berikut
TPS -
OAS
MIS DSS
Tidak terstruktur
KWS
ESS
Keterangan: TPS (transaction processing systems, OAS (office automation system), KWS ( knowledge work system), MIS (management information syatem), DSS (decision support systems), ESS (executive support systems)
Values
Value adalah arahan/tuntunan dan keyakinan bahwa pembuat keputusan menggunakannya ketika pada kondisi ttt.(kondisional) karena tempat dan waktu Value digunakan pada:
Penetapan objective Pengembangan objective Pemilihan alternatif Penerapan keputusan Pengendalian dan Pengevaluasian
Personality
Salah satu faktor yang paling mempengaruhi Pembuat keputusan. Studi personality pada proses pengambilan keputusan: personality variables, situational variables, interactional variables. Kesimpulan:
Semua orang tidak pandai dalam semua hal Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan proses pengambilan keputusan Hubungan personality terhadap keputusan bervariasi Individu yang menghadapi keputusan penting dan ambigu dipengaruhi opini rekan
Escalation of Commitment
Pembuat keputusan tetap mempertahakan keputusannya walaupun terdapat informasi yang negatif, sering dilakukan dengan menambah sumberdaya untuk antisipasi kerugian. Selt Justification Theory : Pembuat keputusan akan meningkatkan komitmennya untuk menjalankan tindakannya karena tidak ingin mereka/orang lain pada sumberdaya sebelumnya tidak dialokasikan dengan tepat
Peran manajer dalam keputusan kelompok dengan partisipasi kolaborasi/kerjasama bagian organisasi Kolaborasi melibatkan proses gabungan pengambilan keputusan antra stakeholder atas maslah masa datang
Less
Self-evidence truth
Method of authority idealisme literary
Scientific method
empirisme
Untested opinion
ekssistensialisme
Scientific method
induksi
Dugaan awal
Prinsip silogisme aritoteles
deduksi
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Proses penyelesaian