Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

Disusun Oleh: Nama/NPM : 1. Kelompok : 10

Asisten lab : Yoanita Nur Muthia

LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan berbagai macam produk untuk mendukung aktivitas dalam hidupnya. Seiring dengan perkembangan zaman membuat kebutuhan akan produk yang berguna dan memiliki inovasi baru sangatlah tinggi, faktor penting yang dilihat manusia dalam menggunakan suatu produk selain fungsinya yaitu kenyamanan dalam menggunakannya, namun dalam kehidupan sehari-hari masih banyak ditemukan produk yang kurang nyaman atau bahkan tidak nyaman untuk digunakan. Mengatasi hal tersebut maka terciptalah ilmu antropometri. Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dimensi tubuh manusia. Pengukuran dimensi tubuh manusia tersebut dapat dijadikan acuan untuk merancang produk-produk yang mempunyai inovasi baru serta nyaman digunakan. Kenyamanan yang diberikan oleh produk yang dirancang berdasarkan data antropometri dirasakan lebih bila dibandingkan dengan produk yang dirancang tidak berdasarkan data antropometri. Pengambilan data antropometri yang dilakukan pada populasi kelas 3ID02 bertujuan untuk merancang suatu produk, dalam hal ini yaitu meja kepala laboratorium (meja kerja). Meja kerja tersebut sering digunakan untuk berbagai aktivitas seperti membaca atau menulis, namun terkadang meja kerja yang telah ada memiliki tinggi yang tidak sesuai sehingga memberi dampak tidak nyaman ketika digunakan. Hal ini dapat diperbaiki dengan menyesuaikan tinggi meja kerja dengan dimensi tubuh penggunanya seperti tinggi pinggang, lebar bahu dan lain-lain. Meja kerja yang telah sesuai dan nyaman saat digunakan akan berpengaruh terhadap kinerja penggunanya. 1.2` Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam laporan akhir ini bagaimana merancang dan membuat meja kepala laboratorium menggunakan dimensi tubuh manusia. Dimensi tubuh apa saja yang harus digunakan dalam perancangan dan pembuatan meja kepala laboratorium ini dan apakah produk yang ada saat ini sudah sesuai dan nyaman digunakan. 1.3 Tujuan Laporan Praktikum

1.4 Pembatasan Masalah Laporan penulisan akhir ini dibatasi agar tidak meluas dari tujuan praktikum. Adapun pembatasan masalah dalam penulisan laporan akhir ini, meliputi: a. Tempat

Pengambilan data hanya dilakukan pada Mahasiswa UPTI 2011 Reguler Khusus b. Waktu

Waktu pengambilan data dimensi tubuh hanya dilakukan pada hari senin, tanggal . c. Objek

Objek yang dijadikan bahan pengukuran hanya sebanyak ... orang, yaitu populasi Mahasiswa UPTI 2011 Reguler Khusus d. Metode Penyesuaian Metode penyesuaian pada antropometri hanya dua yaitu metode statis dan metode dinamis.

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian Antropometri Antropometri berasal dari kata anthropos (manusia) dan metricos(pengukuran).antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan desain. (Nurmianto, 1991) Data mengenai perancangan fasilitas kerja, maupun lokasi dan perpindahan kendali, ditentukan oleh karakteristik tubuh manusia. Antropometri membicarakan ukuran tubuh manusia dan aspek-aspek segala gerakan manusia maupun postur dan gaya-gaya yang dikeluarkan. Dengan bantuan dasar-dasar antropometri, maupun aspek-aspek pandangan dan medan visual, dapat membantu mengurangi beban kerja dan memperbaiki untuk kerja dengan cara menyediakan tata letak tempat kerja yang optimal, termasuk postur kerja yang baik serta landasan yang dirancang dengan baik. Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linier, berat, isi, meliputi juga ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. Antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas, antara lain: (digilib.petra.ac.id) a. Perancangan areal kerja. b. Perancangan peralatan seperti mesin, perkakas. c. Perancangan produk konsumtif seperti pakaian, kursi meja komputer. d. Perancangan lingkungan kerja fisik Dalam kaitan ini maka perancangan produk harus mampu mengakomodasikan dimensi, tubuh dari populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangan tersebut. 2.2 Pengukuran Dimensi 1. Antropometri Statis

Adalah pengukuran dimensi tubuh manusia dalam keadaan diam atau dalam posisi yang dibakukan. Misalnya tinggi badan, panjang lengan, tinggi siku, tebal paha, dan lain sebagainya. 2. Antropometri dinamis Adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi selama manusia melakukan pekerjaannya, misalnya ketika memutar stir mobil, merakit komponen, dan lain sebagainya. Aplikasi dari dari kedua jenis data tersebut dilakukan secara bersamaan dalam rangka mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas akomodasi 2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Antrometri Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Di sini ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi dimensi tubuh manusia sehingga semestinya seorang perancang harus memperhatikan faktor-faktor tersebut, yang antara lain adalah: 1. Jenis Kelamin Dimensi tubuh pria dan wanita. Pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya dari pada wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk kedua jenis kelamin ini selalu disajikan terpisah. 2. Suku Bangsa (Ethnic variability) Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang tidak kalah penting terutama dengan semakin meningkatnya jumlah migrasi dari suatu negara ke negara lain. 3. Usia Dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok:

- Balita - Dewasa 4. Jenis Pekerjaan

- Remaja Lanjut usia Anak-anak

Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi karyawan/stafnya.Seperti misalnya buruh dermaga/pelabuhan adalah mempunyai postur tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya. Apalagi jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan militer. 5. Pakaian Terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya pada waktu musim dingin manusia akan memakai pakaian yang relatif tebal dan ukuran yang relatif lebih besar. 6. Faktor kehamilan pada wanita Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama dalam Analisis Perancangan Produk (APP) dan Analisis Perancangan Kerja (APK). 7. Tubuh secara fisik Cacat Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir ini yaitu dengan diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta merasakan kesamaan dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi di dalam pelayanan untuk masyarakat. Masalah yang sering timbul misalnya : keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki untuk desain meja kantor. (Wignjogsoebroto Sritomo 2000) 2.4 Penggunaan Distribusi Normal Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (ratarata) dan standar deviasinya dari suatu distribusi normal. Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean dan standar deviasi. Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang

dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal(Nurmianto,1991). Tabel 2.1 Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil PERSENTIL 1 2,5 5 10 50 90 95 97,5 99 PERHITUNGAN 2,325 1,960 1,645 1,280 X 1,280 1,645 1,960 2,325

2.5 Perancangan Produk atau Alat Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik secara fisik maupun nonfisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada. Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik, dengan demikian langkahlangkah pembuatan perancangan akan mengikuti metode Merris Asimow yang menerangkan bahwa perancangan teknik adalah suatu aktivitas dengan maksud tertentu menuju ke arah tujuan pemenuhan kebutuhan manusia. Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang harus di perhatikan dalam perancangan antara lain. 1. 2. 3. Aktiitas untuk maksud tertentu. Sasaran pada pemenuhan kebutuhan kebutuhan manusia. Berdasarkan pada pertimbangan teknologi.

Dalam membuat suatu rancangan produk atau alat perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut (Nurmianto, 1998). 1. Berorientasi pada tujuan. 2. Variform yaitu suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang akan diambil. 3. Pembatas yaitu membatasi solusi pemecahan antara lain. a. Hukum alam, seperti ilmu fisika, ilmu kimia dan lain-lain. b. Ekonomis, pembiayaan atau ongkos dalam merealisir rancangan yang dibuat. c. Pertimbangan manusia sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia dalam merencanakan dan memakainya. d. Faktor-faktor legalisasi,mulai dari model, bentuk sampai dengan hak cipta. e. Fasilitas produksi, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menciptkan suatu produk f. Evolutif, berkembang terus mengikuti perkembangan zaman Sedangkan karakteristik perancangan merupakan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang perancang antara lain. a. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah. b. Mempunyai majinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul. c. Berdaya cipta telah

d. Mempunyai keahlian dibidang matematika, fisika, kimia tergantung dari jenis rancangan yang dibuat. e. Dapat mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang benar. f. Terbuka terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh orang lain. Prosedur perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari need, idea, decision, and action. Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasikan kebutuhan (need), sehubungan dengan alat atau produk yang harus dirancang. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea) yang melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi. (Nurmianto, 1991)

Anda mungkin juga menyukai