Anda di halaman 1dari 17

E-Learning

A. DEFINISI
B. KOMPONEN

C. METODE
D. Strategi Pengembangan E. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN

A.

Pengertian

E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

E-Learning
other student other student

e-assignment e-teachers

student
e-text

e-library url address

e-test

e-audio/video

B. Komponen
Infrastruktur e-Learning

Sistem dan Aplikasi e-Learning

Konten e-Learning

Infrastruktur e-Learning
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.

Sistem dan Aplikasi e-Learning


Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.

Konten e-Learning
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Textbased Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun.

Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan edukasi.net yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan eLearning dari sisi konten.

C. Metode
Synchrounous e-Learning

Asynchronous e-Learning

Synchronous e-Learning
Guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Contohnya : Misalnya saya mahasiswa di Universitas Negeri Malang mengikuti kuliah lewat teleconference dengan Bapak Syaad yang ada di Oxford University. Hal ini disebut dengan Synchronous e-Learning.

Asynchronous e-Learning
Guru dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Disinilah diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang.

D. Strategi Pengembangan
Strategi pengembangan e-Learning, pada hakekatnya adalah sama saja dengan strategi pengembangan perangkat lunak. Dalam ilmu rekayasa perangkat lunak (software engineering), ada beberapa tahapan yang harus kita lalui pada saat mengembangkan sebuah perangkat lunak :

E. Keuntungan dan Kekurangan e-Learning

Keuntungan

Kekurangan

Keuntungan e-Learning
Menghemat waktu proses belajar mengajar Mengurangi biaya perjalanan Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan

(infrastruktur, peralatan, buku-buku) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

Kekurangan e-Learning
Tidak ada kontak emosi antara dosen dan mahasiswa.
Investasi infrastruktur yg relatif mahal. Infrastruktur SDM belum menguasai IT.

Koneksi internet di Indonesia belum stabil.


Butuh usaha lebih dalam mempersiapkan materi

pembelajaran. Siswa perlu dimotivasi dan diorganisir

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai