Anda di halaman 1dari 32

SISTEM KOLOID Andriano Suryawan Utama Cakra Buana Luthfi Octafyan FX Krisnawan

PENGERTIAN
Sistem koloid merupakan suatu sistem campuran (sistem dispersi) yang dua atau lebih zat yang bersifat homogen dan berada diantara larutan dan campuran kasar (suspensi) namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall

PERBEDAAN LARUTAN, KOLOID & SUSPENSI

Jenis - Jenis Koloid


Koloid terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi . fase terdispersi memiliki ukuran tertentu . zat yang didispersikan disebut fase terdispersi , sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Kedua fasa tersebut, dapat berwujud zat cair, zat padat atau berwujud gas. Berdasarkan hubungan antar fase dispersi dan medium dispersi, maka koloid dapat kita

Jenis - Jenis Koloid


A. Koloid yang dibentuk oleh fasa terdispersinya gas dalam medium pendispersinya cair adalah buih atau busa. Contoh untuk koloid ini adalah putih telur yang dikocok dengan kecepatan tinggi. B. Buih atau busa padat adalah jenis koloid yang fasa

terdispersinya gas dan medium pendispersinya padat, jenis koloid ini dapat berupa batu apung dan karet busa. C. Koloid dengan fasa terdispersi cair dan medium

pendispersinya gas dikenal dengan aerosol cair. Contoh koloid ini adalah kabut, awan, pengeras rambut (hair spray) dan parfum semprot.

D. Emulsi merupakan jenis koloid yang dibentuk oleh fasa terdispersi cair di dalam medium pendispersi cair. Emulsi dapat kita temukan seperti susu, santan, mayonaise dan minyak ikan. E. Koloid yang disusun oleh fasa terdispersi cair dalam medium pendispersi padat disebut dengan emulsi padat atau gel. Koloid ini sering kita jumpai dalam keju, mentega, jeli, semir padat ataupun lem padat. F. Aerosol padat merupakan yang disusun oleh fasa

terdispersi padat dengan medium dispersinya berupa gas. Contohnya asap dan debu di udara.

G. Sol merupakan koloid yang fasa terdispersinya berwujud padat dengan medium pendispersinya berwujud cair. Sol paling banyak kita jumpai seperti, agar- agar panas, cat, kanji, putih telur, sol emas, sol belerang, lem dan lumpur. H. Jenis koloid yang terakhir adalah koloid yang memiliki fasa terdispersi dan medium pendispersinya zat padat, jenis koloid ini disebut dengan sol padat. Contoh sol padat adalah; batuan berwarna, gelas berwarna, tanah, perunggu, kuningan dan lain- lain.

SIFAT KOLOID

SIFAT KOLOID

SIFAT KOLOID

SIFAT KOLOID

SIFAT KOLOID

SIFAT KOLOID

Pembuatan Koloid
1. Cara Kondensasi A. Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H 2 S) dengan belerang dioksida (SO 2 ), yaitu dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2. 2H2S (g) + SO2 (aq) 2H2O (l) +

B. Reaksi Hidrolisis Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida , maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi : Na2SO3 (aq) + 2HCl (aq) 2NaCl

C. Reaksi Dekomposisi Rangkap Contohnya adalah pembuatan sol As 2 S 3 dengan mereaksikan larutan H 3 AsO 3 dengan larutan H 2 S. Reaksinya adalah sebagai berikut: 2H3AsO3 (aq) + 3H2S (aq) As2S3 (s) + 6H2O (l)

D. Penggantian Pelarut Cara ini dilakukan dengan menggnti medium pendispersi sehingga fase terdispersi yang semula larut menjadi berukuran koloid. Misalnya larutan jenuh kalsium asetat jika dicampur dengan alcohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.

2. Cara Dispersi A. Cara mekanik Dengan cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumpang, sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Contoh pembuatan sol belerang dengan menggerus serbuk belerang bersama zat inert seperti gula pasir, kemudian mencampur

2) Cara peptisasi Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan zat pemecah (pemeptisasi).

3) Cara busur bredig

Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elktrode yang dicelupkan kedalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik dikedua ujungnya. Mulamula atom logam akan terlempar kedalam air, lalu atom tersebut mengalami kondensasi sehingga membentuk partikel koloid. Jadi cara busur bredig ini merupakan gabungan cara disperse dan

Asal Kata Pengerti an

Contoh Sifat

Asal Kata Pengerti an

Contoh Sifat

Perbedaan Liofil dan Liofob

ASAL KATA LIOFIL


Dari Bahasa Yunani, yaitu: Lio = cairan Philia = suka Liofil bisa disebut juga hidrofil. [Hidro = air]

CONTOH KOLOID LIOFIL

PENGERTIAN KOLOID LIOFIL / HIDROFIL


Koloid yang memiliki gaya tarik menarik antara partikel-partikel terdispersi dengan medium pendispersi.

SIFAT KOLOID LIOFIL


- Koloid hidrofil relatif stabil dan mudah dibuat, misalnya dengan cara pelarutan. - Prosesnya dapat balik (reversible). - Koloid hidrofil yang dapat menstabilkan koloid hidrofob disebut koloid protektif atau koloid pelindung. - Koloid hidrofob umumnya kurang stabil dan cenderung mudah mengendap. - Kekentalan tinggi. - Mengadsorpsi medium pendispersinya. - Memberikan efek tyndal kurang jelas. - Stabil pada konsentrasi relatif besar.

ASAL KATA LIOFOB


Dari Bahasa Yunani, yaitu : Lio = cairan Phobia = takut atau benci Liofob bisa disebut juga hidrofob. [Hidro = air]

CONTOH KOLOID LIOFOB

Sol-sol Sulfida

Sol belerang

Sol logam

PENGERTIAN KOLOID LIOFOB


koloid yang memiliki gaya tarik menarik yang lemah antarapartikelpartikel terdispersi dengan medium pendispersi.

SIFAT KOLOID LIOFOB/ HIDROFOB


- Bersifat tidak dapat balik (irreversible). - Jika koloid hidrofob mengalami kehilangan air, koloid tersebut tidak dapat kembali ke keadaan semula walaupun ditambahkan air. - Stabil pada konsentrasi rendah. - Tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. - Memberikan efek tyndal yang sangat

PERBEDAAN KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB


NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. KOLOID LIOFIL Partikel tidak dapat dilihat dengan microscope ultra Tidak menunjukan peristiwa elektroforesis Tidak mengalami koagulasi bila diberi sedikit elektrolit Memiliki viskositas besar Tegangan permukaan kecil Tidak menunjukan gerak brown KOLOID LIOFOB Partikelnya dapat dilihat dengan microscope ultra Menunjukan peristiwa elektroforesis Mengalami koagulasi jika diberi elektrolit Viskositas mirip medium pendispersinya Tegangan permukaan mirip medium pendispersinya Menunjukan gerak brown yang jelas

Pada penguapan atau Pada penguapan atau pendinginan akan pendinginan menghasilkan gel, menghasilkan koagulasi, tidak yang akan membentuk sol lagi membentuk sol kembali bila diberi

Anda mungkin juga menyukai