Anda di halaman 1dari 3

Ahmad Nabil Atiyyul Jalil

1112103000076
Tewas di Meja Operasi Karena Ditinggal Dokter Makan
Siang.
Berita ini dipost pada 18 September 2012, jam 08:09.
Tewas di meja operasi gara-gara ditinggal dokter dan para perawatnya makan siang di RS di Lidkoping,
Swedia.|Jakarta Media News

Pria Swedia berusia 72 tahun ini tidak pernah menyangka bahwa hidupnya berakhir dengan
menyedihkan di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Ya, Ia meninggal di meja operasi di sebuah rumah sakit di Lidkoping, Swedia setelah dokter anestesi
dan perawat yang mestinya menyelesaikan operasi tumor terhadap pasien ini malah meninggalkannya
begitu saja di ruang operasi tanpa ada dokter pengganti yang akan melanjutkan prosedur operasi
terhadap pria ini.
Ia di anestesi (pembiusan) pada pukul 10.45 pagi waktu setempat, kemudian dokter kepala anestesi
meninggalkan ruang operasi untuk istirahat makan siang, yang juga diikuti oleh kepala perawat anestesi
15 menit kemudian dan tidak ada pergantian dokter lain.
Seperti dilansir Foxnews, Senin (17/9/2012) Perawat anestesi lain yang menggantikan ternyata tidak
familiar dengan peralatan respirator (alat bantu napas) yang menempel di tubuh pria tersebut.
Dokter dan perawat itu akhirnya kembali dari makan siang dan menemukan bahwa respirator pasien
telah mati, sehingga mengurangi asupan oksigen selama 8 menit.
Mereka mencoba melakukan resusitasi tetapi usaha tersebut sia-sia dan gagal. Karena kekurangan
oksigen, pria tersebut mengalami kerusakan otak parah dan meninggal dunia.
Seorang putri dari pasien yang tidak disebutkan namanya ini akhirnya melaporkan kasus ini ke Swedens
National Board of Health and Welfare.
Kritikan tajam terhadap kebijakan RS tersebut di keluarkan oleh Dewan yang mengatakan bahwa
Perencaan operasional yang mengizinkan dokter dan perawat yang bertanggungjawab untuk istirahat
makan siang di waktu yang sama tanpa ada dokter lain yang mengambil alih tanggung jawab pada
pasien, bisa menyebabkan risiko yang tidak bisa diterima.
Dewan juga menemukan fakta bahwa dokter yang bertanggungjawab tidak bisa dihubungi melalui
telepon, serta dengan keputusan menyerahkan tanggung jawab untuk pasien berisiko tinggi pada
perawat tunggal yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap peralatan yang digunakan
selama operasi.
Tewas di meja operasi seketika yang di alami pria Swedia ini membuat rumah sakit tersebut
diperkirakan tidak akan bisa beroperasi lagi. Sumber Foxnews (Yayuk)
Source: http://www.jakarta-media.com/tewas-di-meja-operasi-karena-ditinggal-dokter-makan-
siang.html
Pembahasan:
Berdasarkan dari kasus malpraktek di atas, kita dapat mengetahui bahwa seorang dokter
memiliki tanggung jawab atas semua pasiennya. Tak terkecuali apakah pasien tersebut tua-muda, laki-
perempuan, miskin-kaya, nonmuslim-muslim ataupun yang lainnya yang merupakan faktor pembeda
antar pasien. Padahal hal ini telah diatur di dalam kode etik kedokteran Indonesia yang mana para
dokter Indonesia telah mengikrarkan janjinya agar selalu setia atas semua perbuatannya terhadap
pasien dengan acuan kode etik tersebut.
Adapun isi kode etik kedokteran Indonesia yang berkaitan apa-apa saja kewajiban seorang
dokter terhadap pasiennya, tertuang dalam pasal 10, yang bunyinya:
Pasal 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk
kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan,
maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian
dalam bidang penyakit tersebut.
Dalam pasal ini dijelaskan bahwa seorang dokter harus memiliki niat yang ikhlas dan tulus
serta ketrampilan yang tinggi agar pemeriksaan yang ia lakukan dapat berjalan dengan baik dengan
mengutamakan kepentingan pasien. Sementara pada kasus ini, dokter tersebut tidak memiliki niat
yang ikhlas dan tulus sehingga ia hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri terlihat dari
perilakunya yang mengutamakan kepentingan makan siang dari keselamatan pasien.
Sedangkan jika kasus ini ditinjau dari segi Five Stars Doctor, maka yang tidak ada dalam diri
pribadi dokter tersebut adalah:
1. Care Provider (Mampu menyediakan perawatan)
Pada poin ini, kesalahan terdapat pada dokter dan managemen rumah sakit tersebut, karena
tidak menyediakan dokter pengganti dan perawat yang berkompeten dalam bidangnya, yang
mengakibatkan pasien meninggal karena kekurangan oksigen.
2. Communicator (komunikasi yang baik)
Pada poin ini, tidak adanya komunikasi yang baik antara dokter dengan managemen rumah
sakit sehingga tidak adanya dokter pengganti yang menangani pasien selagi dokter pertama
makan siang.
Adapun ayat dan hadits yang berkaitan adalah firman Allah Taala,
-O) =e^N4O U=^ ^_
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain. (Alam Nasyrah:7)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa wajib bagi seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya terlebih
dahulu, kemudian melakukan pekerjaan lain.
Dan sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam,

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
Dalam hadits ini dapat dijelaskan bahwa sebaik-baik seorang dokter adalah yang paling mementingkan
keselamatan pasien

Anda mungkin juga menyukai