A. Gambaran instansi magang, struktur organisasi, fungsi dan tugas di unit tempat magang. 1. Gambaran Puskesmas Wonorejo Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pelayanan dan pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kebutuhan pokok dengan kata lain puskesmas juga mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. a. Visi dan Misi Puskesmas Wonorejo Visi Puskesmas Wonorejo : Terwujudnya masyarakat sehat mandiri di wilayah Puskesmas Wonorejo. Misi Puskesmas Wonorejo : Misi puskesmas dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010 ada tiga, antara lain : 1) Meningkatkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas, 2) Pemberdayaan masyarakat dari bidang kesehatan, 3) Mempererat kerja sama team. b. Letak Geografis Puskesmas Wonorejo Puskesmas Wonorejo berdiri pada tahun 1956 kemudian dilakukan renovasi gedung pada tahun 1997 yang bertahan hingga sekarang dengan luas tanah 2700m2 dan luas gedung 345m2. Batas-Batas wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, yaitu : a. b. Sebelah Utara Sebelah Selatan : Kelurahan Lok Bahu/Air putih : Sungai Mahakam 48
c. d.
Puskesmas Wonorejo terletak di Jalan Cendana No. 58 Kelurahan Teluk Lerong Ulu, letaknya yang sangat strategis membuat masyarakat mudah mengakses Pelayanan Kesehatan Masyarakat tersebut. Puskesmas Wonorejo adalah Puskesmas Induk dan merupakan salah satu dari 3 Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang. Luas wilayah kerja Puskesmas Wonorejo adalah 241315 km2 terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Teluk Lerong Ulu jumlah penduduk 13.205 jiwa dan Karang Anyar dengan jumlah penduduk 15.364 jiwa (Profil Puskesmas Wonorejo, 2008). c. Tenaga kesehatan di Puskesmas Wonorejo Puskesmas Wonorejo dipimpin oleh seorang dokter gigi dan dalam pelaksanaan kegiatan seperti meningkatkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas serta pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan, pimpinan Puskesmas diikuti oleh seluruh tenaga kesehatan yang berada di puskesmas tersebut. Berikut tabel tenaga kesehatan di Puskesmas Wonorejo dapat dilihat pada halaman selanjutnya.
49
Tabel 6 Tenaga kesehatan di Puskesmas Wonorejo No 1 2 3 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jenis tenaga profesi dokter gigi dokter umum SKM Akademi perawat Akademi gizi Perawat kesehatan Perawat gigi Bidan Analis SAA Sarjana Sosial Sanitarian Administrasi TU Administrasi Kartu Cleaning Service Jumlah Jumlah tenaga 1 2 1 4 1 6 2 3 1 1 1 1 3 1 2 30 24 orang Status kepegawaian Non PNS PNS 1 1 1 PTT 1 3 1 6 2 3 1 1 1 1 2 1 honor
d. Program kegiatan di Puskesmas Wonorejo 1) KIA 2) KB 3) Gizi 4) Kesling 5) P2P dan Imunisasi 6) SP2TP 7) Kesehatan gigi dan mulut 8) Kesehatan Lansia 9) Laboratorium 10) UKS dan UKGS
50
11) Kesehatan Olah Raga 12) Promkes 13) Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) 14) Pengobatan dan Poli Kegawatdaruratan dan Kecelakaan 15) Kesehatan Jiwa 16) Kesehatan Mata e. Sarana dan Transportasi Puskesmas Wonorejo mempunyai 1 Puskesmas keliling, 37 Posyandu. Sarana pendidikan terdapat 14 Sekolah Dasar dan 1 SMP Negeri, 1 SMP swasta, 1 SMA Negeri, 1 SMA swasta. 2. Struktur Organisasi Puskesmas Wonorejo Struktur organisasi dari setiap puskesmas tentunya berbeda dan tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas. Adapun struktur organisasi Puskesmas Wonorejo adalah sebagai berikut : a. Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat Kelurahan serta mengatur dan melaksanakan program kerja yang telah direncanakan dengan diikuti oleh seluruh tenaga kesehatan yang berada di puskesmas tersebut. Berikut tugas kepala pimpinan Puskesmas Wonorejo 1) Memimpin, mengawasi, mengkoordinasi, mengarahkan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program-program Puskesmas serta membina kegiatan pemberdayaan dalam bidang kesehatan. 2) Melaksakan Manajemen Puskesmas. 3) Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam melaksakan program-program Puskesmas.
51
b.
Kepala tata usaha Kepala tata usaha bertugas membantu pimpinan Puskesmas, kepala
tata usaha di bantu oleh 2 orang staf yang memegang urusan kepegawaian, 4 orang staf urusan keuangan, 1 orang staf bagian simpus dan 5 orang bagian umum. Bagian tata usaha melakukan pengelolaan : c. Data dan informasi Perencanaan dan penilaian Keuangan Umum dan kepegawaian Unit pelayanan kesehatan 1) Unit 1, melaksanakan kegiatan di bagian KIA, BUMIL, KB dan Gizi 2) Unit II, melaksanakan kegiatan di bagian P2M, Kesling, Imunisasi dan Laboratorium 3) Unit III, melaksanakan kegiatan di bagian Kesehatan Gigi dan Mulut, HIPERKES dan Lansia 4) Unit IV, melaksanakan kegiatan di bagian PERKESMAS, UKS/UKGS, UKM dan UKJ 5) Unit V, melaksanakan kegiatan di bagian Promkes dan PSM 6) Unit VI, melaksanakan kegiatan di bagian BP umum, Askes/Gakin dan Tindakan. 3. Fungsi dan Tugas Pokok Bidang Promosi Kesehatan Lansia di Puskesmas Wonorejo a. Fungsi Fungsi dan tugas pokok puskesmas terbagi pada tiap-tiap bidang yang kesemuanya telah disesuaikan dengan profesi tenaga kesehatan masing-masing bidang. Bidang promosi kesehatan lansia berfungsi
52
sebagai perencana, pengorganisasian, pelaksana kegiatan dan evaluasi hasil kegiatan dari pelaksanaan promosi kesehatan kelompok lansia melalui posyandu lansia. b. Tugas Pokok 1) 2) Membuat perencanaan kegiatan promosi kesehatan kepada Membuat perencanaan kampanye prioritas program promosi individu dan kelompok posyandu lansia. kesehatan untuk lansia 3) Pemberdayaan upaya kesehatan bersumber masyarakat 4) Pemberdayaan terhadap individu lansia itu sendiri. 5) 6) 7) Mengembangkan teknis promosi atau penyuluhan sesuai situasi Melakukan kordinasi lintas program dan lintas sektoral yang dapat Membuat laporan bulanan dari kegiatan promosi kesehatan pada atau potensi yang ada mendukung pelaksanaan program promosi kesehatan pada lansia. posyandu lansia. 4. Gambaran Posyandu Lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo memiliki satu posyandu lansia bernama Werdha Karya dengan jumlah anggota lansia 200 orang dengan kegiatan-kegiatan yaitu seperti mengadakan Pertemuan tiap minggu ke 2, Senam lansia setiap jumat, pemeriksaan rutin laboratorium, arisan dan Yasinan. Selain itu ada pula acara-acara tahunan seperti memperingati Hari Besar Maulid dan Isra Mirad, acara Ultah lansia dan rekreasi, acara 17 Agustus dan lomba lomba, memperingati Hari Raya Idul Adha dan Kurban Sapi, buka bersama dan sholat tarawih, penerimaan BAZIZ dan pembagian zakat menjelang Idul Fitri, peringatan Tahun Baru Islam.
53
B. Pengembangan Program Promosi Kesehatan Pada Posyandu Lansia di Puskesmas Wonorejo 1. Penentuan Identifiksi Masalah a. Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan identifikasi masalah adalah untuk menemukan masalah-masalah berkaitan dengan promosi kesehatan, khususnya pada posyandu lansia. b. Pelaksanaan Kegiatan : Penentuan identifikasi masalah kesehatan pada posyandu lansia, dilaksanakan hari selasa, 21 April 2009 pukul 10.00-11.00 di Puskesmas Wonorejo. c. Metode pelaksanaan : Metode pelaksanaan yang di gunakan dalam mengidentifikasi masalah berkaitan dengan promosi kesehatan pada posyandu lansia adalah metode diskusi dengan dosen pembimbing lapangan. d. Hasil Kegiatan : hasil kegiatan dari pengidentifikasian masalah yaitu menemukan 5 masalah berkaitan dengan promosi kesehatan pada posyandu lansia di Puskesmas Wonorejo. Masalah-masalah tersebut, yaitu : 1. Keterbatasan fungsi panca indera tiap-tiap anggota posyandu lansia dalam menerima materi penyuluhan yang telah disampaikan oleh petugas kesehatan. 2. Peran serta dari masyarakat, terutama keluarga tiap anggota posyandu lansia untuk selalu mendukung segala upaya yang berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia. 3. Dari 1863 orang lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, baru 200 orang lansia yang dibina dalam posyandu Werdha Karya, hal ini menunjukan kurangnya promosi mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya. 4. 5. Kenyamanan tempat posyandu lansia, yang juga sedikit banyaknya Belum dilakukannya pre dan post test untuk mengukur sejauh mempengaruhi penyerapan materi promosi kesehatan (penyuluhan). mana peningkatan pengetahuan lansia setelah diberikan penyuluhan.
54
2. Analisis Permasalahan a. Keterbatasan fungsi panca indera tiap-tiap anggota posyandu lansia dalam menerima materi penyuluhan yang telah disampaikan oleh petugas kesehatan. a) Strength (kekuatan) Dengan keterbatasan fungsi panca indera dari tiap-tiap anggota posyandu lansia, maka akan membuat tenaga kesehatan untuk selalu membuat inovasi-inovasi terbaru dan semenarik mungkin agar lebih memudahkan dalam penyampaian informasi kesehatan yang diberikan. b) Weaknesses (kelemahan) Keterbatasan fungsi panca indera pada sebagian lansia terkadang berbeda-beda, sehingga pembuatan media promosi kesehatan haruslah menarik dan mudah dimengerti untuk seluruh anggota posyandu lansia. c) Opportunity (peluang) Wonorejo telah tersedia fasilitas-fasilitas yang Puskesmas
mendukung untuk membuat media semenark mungkin, seperti LCD, dan laptop. d) Threat (ancaman) Tidak digunakannya alat Bantu bagi lansia yang memeiliki keterbatasan dengan fungsi panca inderanya, makin menyulitkan petugas kesehatan dalam menyampaikan promosi kesehatan b. Peran serta dari masyarakat, terutama keluarga tiap anggota posyandu lansia untuk selalu mendukung segala upaya yang berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia. a) Strength (kekuatan) Dengan peran serta masyarakat, terutama keluarga di sekitar lansia tersebut, secara tidak langsung akan meningkatkan semangat dan harapan hidup bagi para lansia.
55
b)
Weaknesses (kelemahan)
Tidak banyak masyarakat dan keluarga yang memberikan perhatian penuh terhadap anggota keluarga ataupun orang tuanya yang telah berusia lanjut dengan berbagai alasan. c) Opportunity (peluang) Puskesmas Wonorejo menyediakan Berbagai program untuk meningkatkan peran serta masyarakat d) Threat (ancaman) Kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya hal ini. c. Dari 1863 orang lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, baru 200 orang lansia yang dibina dalam posyandu Werdha Karya, hal ini menunjukan kurangnya promosi mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya. a) Strength (kekuatan) Walaupun jumlah keseluruhan anggota Posyandu Lansia Werdha belum mencapai setengah dari jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, namun kegiatan Posyandu Lansia ini sangat aktif, seperti kegiatan keagamaan, penyuluhna dan pemeriksaan kesehatan, dan lain sebagainya. b) c) Weaknesses (kelemahan) Opportunity (peluang) Jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo cukup banyak Puskesmas Wonorejo sedang menjalankan berbagai program promosi kesehatan untuk mempromosikan posyandu lansia Werdha Karya. d) Threat (ancaman) Ada sebagian lansia yang lebih memilih berobat ke Dokter praktek, sehingga hal ini menyulitkan dalam penyampaian informasi mengenai Posyandu Lansia werdha Karya.
56
d. banyaknya a) (penyuluhan).
Kenyamanan tempat posyandu lansia, yang juga sedikit mempengaruhi penyerapan materi promosi kesehatan
Strength (kekuatan)
Puskesmas Wonorejo memiliki ruangan yang cukup nyaman dan luas untuk digunakan saat Posyandu Lansia. b) Weaknesses (kelemahan) Ruangan yang digunakan adalah ruangan serba guna yang terletak di lantai II bangunan Puskesmas Wonorejo, sehingga terkadang hal ini menyulitkan bagi para lansia yang hadir. c) Opportunity (peluang) Walaupun terletak di lantai II, ruangan ini memiliki fasilitas yang lengkap seperti meja dan kursi yang sesuai dengan jumlah anggota Posyandu Lansia Werdha Karya yang hadir. d) Threat (ancaman) untuk mengikuti kegiatan ini, lansia harus mendatangi puskesmas Wonorejo. Dengan keterbatasan panca indera yang dimiliki oleh para lansia maka diharapkan peran serta keluarga untuk membantu mengakses terhadap pelayanan posyandu lansia yang bertempat di Puskesmas Wonorejo. e. a) Belum dilakukannya pre dan post test untuk mengukur Strength (kekuatan) sejauh mana peningkatan pengetahuan lansia setelah diberikan penyuluhan. Dengan dilakukannya Pre dan post test, hal ini akan memudahkan untuk mengukur seberapa besar peningkatan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. b) Weaknesses (kelemahan) Kesulitan dalam melakukan Sosialisasi mengenai pre dan post test saat penyuluhan, hal ini disebabkan karena belum terbiasanya masyarakat melakukan pre dan post tes saat penyuluhan.
57
c)
Opportunity (peluang)
Berbagai metode dapat digunakan saat pre dan post test, agar memudahkan masyarakat untuk melakukan ini. Contoh metode yang dapat dilakukan yaitu smile dan cemberut. d) Threat (ancaman) masyarakat yang kurang bias diajak bekerja sama dalam menjalankan program ini, contohnya saja masyarakat yang tidak jujur dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. 3. Penentuan Prioritas Masalah a. Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan ini adalah untuk menentukan prioritas masalah dari 5 masalah yang telah di identifikasi. b. Pelaksanaan Kegiatan : Penentuan prioritas masalah kesehatan pada posyandu lansia, dilaksanakan hari Rabu, 22 April 2009 pukul 12.00-13.00 di Puskesmas Wonorejo. c. Metode pelaksanaan : Metode pelaksanaan yang di gunakan dalam menentukan prioritas masalah berkaitan dengan promosi kesehatan pada posyandu lansia adalah menggunakan metode Hanlon Kualitatif. Penentuan prioritas masalah, dapat dilihat pada tabel di halaman berikutnya :
58
TABEL 7 Penentuan Prioritas Masalah Promosi Keseahatan Pada Posyandu Lansia Puskesmas Wonorejo Masalah yang dinilai Dibandingkan dengan masalah A. Keterbatasan fungsi panca indera tiap-tiap anggota posyandu lansia B. Peran serta masyarakat, terutama keluarga dari setiap anggota posyandu lansia C. Promosi yang kurang mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya sehingga jumlah anggotanya hanya mencakup 200 orang dari 1863 keseluruhan jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo D. Kenyamanan tempat posyandu lansia E. Belum dilakukannya pre dan post test saat melakukan penyuluhan. Total Vertikal Total Horizontal Total Prioritas Masalah A A B + C + D E + Horiz (+) 3
D E
+ 1 3 4 III
+ 2 1 3 V
+ + 4 1 5 I 4 4 IV
4 1
3 1 4 II
Beradasarkan tabel penentuan prioritas masalah diatas, maka dapat diketahui prioritas masalah promosi keseahtan pada Posyandu Lansia di Puskesmas Wonorejo adalah sebagai berikut :
59
1. Permasalahan Promosi yang kurang mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya sehingga jumlah anggotanya hanya mencakup 200 orang dari 1863 keseluruhan jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo. 2. Belum dilakukannya pre and post test saat melakukan penyuluhan. 3. Keterbatasan fungsi panca indera tiap-tiap anggota posyandu lansia. 4. Kenyamanan tempat posyandu lansia. 5. Peran serta masyarakat, terutama keluarga dari setiap anggota posyandu lansia Hasil Kegiatan : hasil kegiatan dari penentuan prioritas masalah menggunakan metode hanlon kualitatif yaitu, maka dapat diketahui bahwa yang menjadi prioritas masalah yaitu Promosi yang kurang mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya sehingga jumlah anggotanya hanya mencakup 189 orang dari 1863 keseluruhan jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo. 3. Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah a. Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan ini adalah untuk menentukan prioritas pemecahan masalah dari permasalahan yang menjadi prioritas pertama dan kedua yang telah di ketahui dengan menggunakan metode hanlon kualitatif. b. Pelaksanaan Kegiatan : Penentuan prioritas pemecahan masalah promosi kesehatan pada posyandu lansia, dilaksanakan hari Kamis, 23 April 2009 pukul 12.00-13.00 di Puskesmas Wonorejo. c. Metode pelaksanaan : Metode pelaksanaan yang di gunakan dalam menentukan prioritas pemecahan masalah berkaitan dengan promosi kesehatan pada posyandu lansia adalah menggunakan metode Carl. Penentuan prioritas pemecahan masalah, dapat dilihat pada tabel di halaman berikutnya :
60
Tabel 8 Alternatif Pemecahan Masalah I berdasarkan metode CARL Untuk Promosi Kesehatan Pada Posyandu Lansia Puskesmas Wonorejo
No 1.
Kegiatan C Meningkatkan frekuensi promosi kesehatan, melalui 7 metode penyuluhan pada lansia 2. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi 9 kesehatan, yaitu dengan simulasi game menggunakan media papan ular tangga. 3. Membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk 8 bergabung dalam kegiatan posyandu lansia Werdha Karya. 4. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi 8 kesehatan, yaitu dengan penayangan video. 5. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program yang terkait dengan 7 masalah ini yaitu seperti Kelurahan, Dep. Agama, Dep. Sosial, dan lain sebagainya. Beradasarkan tabel penentuan prioritas Puskesmas Wonorejo adalah sebagai berikut :
A 7
R 8
L 6
Total 2352
Prioritas IV
4608
4032
II
3584
III
2058
diketahui prioritas pemecahan masalah promosi keseahtan pada Posyandu Lansia di 1. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan simulasi game menggunakan media papan ular tangga.
61
2. Membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam kegiatan posyandu lansia Werdha Karya. 3. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan penayangan video. 4. Meningkatkan frekuensi promosi kesehatan, melalui metode penyuluhan pada lansia 5. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program yang terkait dengan masalah ini yaitu seperti Kelurahan, Departemen Agama, Departemen Sosial, dan lain sebagainya Hasil kegiatan : Setelah dilakukan prioritas dari alternatif pemecahan masalah I, maka alternatif terpilih adalah menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan simulasi game menggunakan media papan ular tangga, membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam kegiatan posyandu lansia Werdha Karya, dan juga Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan penayangan video, serta meningkatkan promosi kesehatan melalui penyuluhan.
62
Tabel 9 Alternatif Pemecahan Masalah II berdasarkan metode CARL Untuk Promosi Kesehatan Pada Posyandu Lansia Puskesmas Wonorejo No 1. Kegiatan C Melakukan pre dan post test dengan cara seluruh peserta penyuluhan menuliskan 9 jawaban dari pertanyaan yang telah disampaikan di kertas yang telah disediakan. 2. Melakukan pre dan post test dengan metode smile, yaitu smile untuk jawaban ya dan 9 cemberut untuk jawaban tidak. Beradasarkan tabel penentuan prioritas Puskesmas Wonorejo adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pre dan post test dengan metode smile, yaitu smile untuk jawaban ya dan cemberut untuk jawaban tidak. 2. Melakukan pre dan post test dengan cara seluruh peserta penyuluhan menuliskan jawaban dari pertanyaan yang telah disampaikan di kertas yang telah disediakan. Hasil kegiatan : Setelah dilakukan prioritas dari alternatif pemecahan masalah II, maka alternatif terpilih adalah dengan melakukan pre and post test dengan metode smile, yaitu smile untuk jawaban ya dan cemberut untuk jawaban tidak. A 8 R 7 L 7 Total 3528 Prioritas II
4032
C. Perencanaan Program Kesehatan 1. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan perencanaan program kesehatan adalah agar pelaksanaan program promosi kesehatan tentang makanan sehat pada Posyandu lansia dapat berjalan lancar. 63
2. Pelaksanaan Kegiatan a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan perencanaan program kesehatan di laksanakan pada tanggal 27 April 2009 pukul 11.30 12.00 WITA di Puskesmas Wonorejo. b.Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan dalam pelaksanaan perencanaan program kesehatan adalah menggunakan metode analisis SWOT, berikut analisis SWOT dari beberapa kegiatan yang direncanakan: 1) Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan penayangan video tentang ajakan menjaga kesehatan bagi para lansia. a). Strength (kekuatan) Video merupakan media yang sangat menarik dalam penyampaian informasi kesehatan . b) Weaknesses (kelemahan) Penayangan video memerlukan sarana seperti LCD dan Laptop, sehingga apabila tidak memiliki sarana ini akan susah untuk direalisasikan. c) Opportunity (peluang) Tersedianya sarana seperti laptop dan LCD yang dimiliki oleh Puskesmas Wonorejo untuk penayangan video ini. d) Threat (ancaman) Keterbatasan fungsi panca indera para lansia dalam penyampaian informasi lewat video ini, misalnya kesulitan dalam penglihatan, dan kesulitan untuk membaca. Hal ini dapat diatasi dengan memperjelas gambar dan tulisan pada video yang ditayangkan, serta menambah efek audio (suara) dalam penayangannya.
64
2) Melakukan penyuluhan mengenai pengkonsumsian makanan sehat di Posyandu lansia a) Strength (kekuatan)
Penyuluhan merupakan metode yang biasa dilakukan dalam promosi kesehatan, sehingga masyarakat sudah terbiasa dengan metode ini. b) Weaknesses (kelemahan) Metode ini terkadang membosankan apabila tidak disertai dengan media-media yang menarik seperti power point,dan lain sebagainya. c) Opportunity (peluang) Pihak Puskesmas Wonorejo telah menyediakan fasilitas LCD dan laptop untuk menampilkan media power point saat penyuluhan. d) Threat (ancaman) Ketidak seimbangan anatara luas ruang penyuluhan dengan anggota posyandu lansia yang hadir, serta materi penyuluhan yang membosankan, dapat mempengaruhi efektifitas penyampaian informasi penyuluhan, namun hal ini dapat diatasi dengan membuat suasana saat penyuluhan lebih kondusif. 3) Menggunakan metode promosi kesehatan yaitu simulasi game dalam bentuk media papan ular tangga kesehatan. a) Strength (kekuatan) : Metode simulasi game dalam bentuk permainan ular tangga kesehatan sangat menarik, dan dengan dilakukannya permainan seperti ini , maka suasana akan lebih interaktif, dan ini sangat membantu dalam penyerapan informasi yang telah disampaikan. b) Weaknesses (kelemahan) : Pembuatan media berupa papan ular tangga cukup merepotkan, namun hal ini dapat teratasi karena bahan-bahan dalam pembuatan media papan ular tangga ini tidak memerlukan biaya yang mahal, dan mudah didapatkan.
65
c) Opportunity (peluang) : Dalam pembuatan media ular tangga ini, banyak dibantu oleh teman-teman maupun pegawai Puskesmas Wonoejo. d)Threat (ancaman) : Lansia malas untuk mengikuti kegiatan / permainan ini, namun ini dapat teratasi dengan mahasiswa yang pandai membangkitkan suasana agar menarik dan membangkitkan semangat para lansia. 4) melakukan pre dan post test dengan metode smile, yaitu smile untuk jawaban ya dan cemberut untuk jawaban tidak. a)Strength (kekuatan) Melakulakn pre and post test dengan metode smile, yaitu smile untuk jawaban ya dan cemberut untuk jawaban tidak akan mempermudah dalam menilai sejauh mana peningkatan b) Weaknesses (kelemahan) Metode ini belum banyak diketahui oleh masyarakat, sehingga penyuluh harus benar-benar menjelaskan secara terperinci mengenai cara-cara pelaksanaannya. c) Opportunity (peluang) Bahan baku serta pembuatan media untuk metode pre and post test ini sangat mudah didapatkan dan dilakukan. d) Threat (ancaman) Ketidak jujuran lansia dalam menjawab pertanyaan, akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan penilaian, namun hal ini dapat diatasi dengan menyamakan persepsi mengenai materi penyuluhan yang akan disampaikan. pengetahuan peserta penyuluhan, terhadap materi yang telah disampaikan.
66
5) Membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam kegiatan posyandu lansia Werdha Karya a) Strength (kekuatan) Poster merupakan media yang cukup efektif untuk mengajak lansia yang sedang melakukan kunjungan ke Puskesmas Wonorejo untuk bergabung dalam kelompok Posyandu lansia Werdha Karya, karena poster ini akan ditempel di uang tunggu disekitar poli lansia. b) Weaknesses (kelemahan) Pembuatan poster cukup dirasa merepotkan, karena belum menguasai teknik pembuatan poster, namun hal ini dapat diatasi dengan melakukan latihan dalam pembuatan poster ini. c) Opportunity (peluang) Dana yang dikeluarkan untuk pembuatan poster ini relative murah. d) Threat (ancaman) Keterbatasan fungsi panca indera para lansia dalam penyampaian informasi lewat poster ini, misalnya kesulitan dalam penglihatan, dan kesulitan untuk membaca. Hal ini dapat diatasi dengan memperjelas gambar dan tulisan pada poster. Adapun Planning of Action dari kegiatan yang akan dilaksanakan, dapat dilihat pada halaman berikutnya :
67
68
No 1.
Kegiatan Penayangan video mengenai pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut. Penyuluhan mengenai pengkonsumsian makanan sehat di Posyandu Lansia Werdha Karya
Metode menggunakan media promosi keseahtan yaitu video - ceramah - tanya jawab
Pelaksana Lisa
Indikator Keantusiasan dalam menyimak video yang ditayangkan, serta pernyataan pernyataan yang terlontar saat penayangan video. - keantusiasan dalam menyimak materi yang disampaikan. - suasana yang kondusif saat penyuluhan. - peningkatan pengetahuan yang diketahui dengan pre dan post tes. Keaktifan seluruh peserta dalam melakukan permainan, dan jawaban yang dipaparkan dari pertanyaan yang telah diberikan. Peningkatan pengetahuan yang dapat diketahui dari perbandingan jawaban ya pada saat sebelum dan setelah penyuluhan dilakukan. Poster dapat ditempelkan di ruang tunggu poli lansia Puskesmas Wonorejo.
2.
Lisa
Puskesmas wonorejo
3.
Kerjasama team dengan membagi peserta menjadi 3 kelompok. Metode smile untuk jawaban ya. Serta cemberut untuk jawaban tidak. - penempelan di ruang tunggu sekitar poli lansia.
Lisa
Puskesmas Wonorejo
4.
5.
Melakukan Pre dan Post tes saat penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat di Posyandu Lansia Werdha Karya Pembuatan poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam kelompok posyandu lansia Werdha Karya Puskesmas
Anggota posyandu lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo Samarinda yang hadir pada saat pelaksanaan program. Lansia yang melakukan kunjungan untuk memeriksakan kesehatan dan sedang menunggu di ruang tunggu sekitar poli lansia.
Lisa
Puskesmas Wonorejo
Lisa
Puskesmas wonorejo
69
D. Pelaksanaan Program Kesehatan di Posyandu Lansia Puskesmas Wonorejo a. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan ini agar para lansia senantiasa menjaga kesehatan mereka. Digunakannya media berupa video agar penyampaian lebih menarik dan lebih mudah tersampaikan, karena mengingat keterbatasan fungsi panca indera lansia. b. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan ini yaitu anggota posyandu lansia Werdha Karya. c. Pelaksanaan Kegiatan 1. Waktu dan Tempat Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Wonorejo pada tanggal 2 Mei 2009, tepatnya pada pukul 10.30 10.35 WITA dengan jumlah peserta sebanyak 47 orang. 2. Metode Pelaksanaan Video yang telah disiapkan ditayangkan melalui LCD. 3. Penanggung Jawab Pelaksanaan Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan ini adalah Lisa Wahidatul Oktaviani. 4. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penayangan video tentang pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut ini adalah sebagai berikut : Penayangan Video Tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan di Usia Lanjut
70
a. Laptop b. LCD
c. Evaluasi Kegiatan Penayangan video ini berjalan dengan lancar, namun terdapat sedikit kendala, yaitu belum terhubung dengan baik antara laptop dengan speaker, sehingga audio sedikit terhambat, namun hal ini terjadi hanya saat di awal penayangan video ini. b. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan dari Penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat di posyandu lansia ini adalah agar lansia dapat lebih menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan sehat yang telah dianjurkan dan disesuaikan dengan zat gizi yang dibutuhkan, serta penyakit yang telah diderita. b. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat ini yaitu anggota posyandu lansia Werdha Karya. c. Pelaksanaan Kegiatan 1. Waktu dan Tempat Penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat dilaksanakan di Puskesmas Wonorejo. Penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2009, tepatnya pada pukul 10.35 11.10 WITA dengan jumlah peserta sebanyak 47orang. Melakukan penyuluhan mengenai pengkonsumsian makanan sehat
71
kelompok besar. Adapun materi penyuluhan yang diberikan yaitu mengenai makanan sehat untuk lansia serta 13 pesan dasar gizi. 3. Penanggung Jawab Pelaksanaan Penanggung jawab pelaksanaan Penyuluhan tentang
pengkonsumsian makanan sehat yaitu: 1) Penyaji 2) Moderator 3) Operator 4) Dokumentasi 4. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam pelaksanaan Penyuluhan Tentang DBD sebagai berikut : a. b. c. Laptop dan LCD Note Book Daftar hadir : Lisa Wahidatul Oktaviani : Rika Ovalia Dinata : Aditya Rukmana : Nur Fitriyani
d. Evaluasi Kegiatan Penyuluhan dilaksanakan di tentang puskesmas pengkonsumsian Wonorejo makanan oleh sehat 47 yang orang.
dihadiri
Meningkatnya pengetahuan peserta dapat diukur melalui 3 pertanyaan yang sama yang disampaikan sebelum dan setelah penyuluhan berlangsung,
72
sebelum penyuluhan berlangsung yang mengetahui atau mengerti dari pertanyaan yang diajukan hanya 22 orang dan setelah dilakukan penyuluhan yang mengerti sebanyak 45 orang , pada pertanyaan kedua sebelum dilakukan penyuluhan yang mengerti sebanyak 4 orang dan setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 44 orang, pada pertanyaan ketiga sebelum dilakukan pertanyaan yang mengerti sebanyak 27 orang dan setelah penyuluhan yang mengerti sebanyak 47 orang. Cara ukur keberhasilan dalam pelaksanaan program penyuluhan ini dengan mengunakan gambar smile ( untuk jawaban ya / mengerti dengan apa yang telah disampaikan dan ditanyakan), sedangkan gambar cemberut (untuk jawaban tidak mengerti dengan apa yang telah disampaikan dan ditanyakan). Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penyuluhan yaitu saat persiapan media penyuluhan, yaitu speaker yang tidak dapat
mengeluarkan audio yang telah disiapkan, namun akhirnya hal ini dapat diperbaiki, sehingga audio dapat keluar sesuai dengan apa yang diinginkan. c. Mengadakan Permainan Ular Tangga Kesehatan Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan Permainan Ular Tangga Kesehatan yaitu sebagai salah satu metode promosi kesehatan yang dinilai cukup efektif dalam penyampaian informasi, karena dalam permainan ini peserta dituntut
73
aktif. Permainan ini pun dapat menjadi sarana untuk mengetahui pengetahuan peserta tentang kesehatan. b. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan dari Permainan Ular Tangga Kesehatan ini yaitu anggota posyandu lansia Werdha Karya.
c. Pelaksanaan Kegiatan 1. Waktu dan Tempat Permainan ular tangga kesehatan ini dilaksanakan di Puskesmas Wonorejo. Permainan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2009, tepatnya pada pukul 11.00 11.20 WITA dengan jumlah peserta sebanyak 47 orang, dan dibagi menjadi 3 kelompok. 2. Metode Pelaksanaan Permainan Metode pelaksanaannya yaitu keseluruhan anggota posyandu lansia Werdha Karya dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk melempar dadu yang telah disediakan, angka yang terdapat pada dadu yang telah di lempar menentukan di nomor berapa kelompok tersebut akan berhenti. Apabila kelompok tersebut berhenti pada nomor yang terdapat gambar tangga, maka kelompok tersebut akan di beri pertanyaan, apabila pertanyaan dapat di jawab maka kelompok tersebut dapat naik ke nomor yang telah dihubungkan dengan tangga tersebut, apabila kelompok tersebut tidak dapat menjawab, maka kelompok tersebut tidak melangkah ke
74
nomor manapun sampai dadu di lempar kembali. Dan apabila kelompok tersebut berhenti pada nomor yang terdapat gambar ular, maka kelompok tersebut akan di beri pertanyaan, apabila pertanyaan dapat di jawab maka kelompok tersebut tetap pada nomornya, namun apabila kelompok tersebut tidak dapat menjawab, maka kelompok tersebut akan turun ke nomor yang telah ditentukan. 3. Penanggung Jawab Pelaksanaan Penanggung jawab pelaksanaan dari permainan ular tangga kesehatan ini adalah : Lisa wahidatul Oktaviani 4. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan permainan ular tangga kesehatan ini adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. Kardus printer laptop kertas HVS A4 spidol lem kertas gunting
e. Evaluasi Kegiatan Permainan ular tangga kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas Wonorejo dihadiri oleh 47 orang. Permainan ini sangat berjalan dengan
75
lancar, dan
melakukannya, dan mengikuti peraturan permainan. Selain dengan membuat media (papan ular tangga) semenarik mungkin, untuk meningkatkan antusias anggota posyandu lansia dalam mengikuti permainan ini, disediakan pula hadiah bagi juara I, II, dan III. Tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan permainan ini, hanya terdapat sedikit kendala dalam menjelaskan aturan permainan kepada para anggota posyandu lansia. d. Melakukan Pre dan Post Test Saat Penyuluhan Tentang Pengkonsumsian Makanan Sehat di Posyandu Lansia a. Tujuan Kegiatan
Tujuan Melakukan Pre dan Post Test Saat Penyuluhan Tentang Pengkonsumsian Makanan Sehat di Posyandu Lansia ini adalah agar dapat mengukur sejauh mana peningkatan pengetahuan lansia setelah mendapatkan penyuluhan ini. b. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan pre dan post test saat penyuluhan tentang
pengkonsumsian makanan sehat ini yaitu anggota posyandu lansia Werdha Karya. c. Pelaksanaan Kegiatan 1. Waktu dan Tempat Pre and post test ini dilakukan di Puskesmas Wonorejo, yaitu pada saat sebelum dan sesudah materi penyuluhan disampaikan. 2. Metode Pelaksanaan Penyuluhan
76
Sebelum materi penyuluhan disampaikan, pemateri memberikan 3 pertanyaan kepada seluruh peserta yang hadir, dan apabila jawaban ya maka peserta mengumpulkan gambar smile sedangkan apabila jawaban tidak, maka peserta mengumpulkan gambar cemberut. Hal serupa dilakukan pula saat materi penyuluhan telah disampaikan, setelah itu jawaban saat sebelum dan setelah penyuluhan dibandingkan, maka dapat diketahui apakah terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan. Pertanyaan harus seputar materi yang akan disampaikan. 3. Penanggung Jawab Pelaksanaan Penanggung jawab pelaksanaan Penyuluhan tentang
pengkonsumsian makanan sehat yaitu Lisa Wahidatul Oktaviani 4. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pre and post test ini adalah potongan kertas yang bergambar smile dan cemberut f. Evaluasi Kegiatan Meningkatnya pengetahuan peserta dapat diukur melalui 3 pertanyaan yang sama yang disampaikan sebelum dan setelah penyuluhan berlangsung, sebelum penyuluhan berlangsung yang mengetahui atau mengerti dari pertanyaan yang diajukan hanya 22 orang dan setelah dilakukan penyuluhan yang mengerti sebanyak 45 orang , pada pertanyaan kedua sebelum dilakukan penyuluhan yang mengerti sebanyak 4 orang dan setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 44 orang, pada pertanyaan ketiga
77
sebelum dilakukan pertanyaan yang mengerti sebanyak 27 orang dan setelah penyuluhan yang mengerti sebanyak 47 orang. Cara ukur keberhasilan dalam pelaksanaan program penyuluhan ini dengan mengunakan gambar smile ( untuk jawaban ya / mengerti dengan apa yang telah disampaikan dan ditanyakan), sedangkan gambar cemberut (untuk jawaban tidak mengerti dengan apa yang telah disampaikan dan ditanyakan). Setelah dilakukan pre and post test maka dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan anggota posyandu lansia, hal ini dapat terlihat dari bertambahnya jawaban ya setelah dilakukan penyuluhan. Tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan pre and post test ini, hanya terdapat sedikit kendala dalam menjelaskan aturan pelaksanaannya kepada para anggota posyandu lansia.
e. Pembuatan Poster Yang Berisi Ajakan Bagi Para lansia Untuk Bergabung Dalam Kelompok Posyandu Lansia Werdha Karya. a. Tujuan Kegiatan Tujuan pembuatan poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam kelompok posyandu lansia Werdha Karya adalah agar cakupan jumlah anggota posyandu lansia semakin meningkat, karena banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh apabila seluruh lansia yang berobat di Puskesmas mengetahui adanya Posyandu Lansia, dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang terdapat didalamnya, namun masih banyak lansia yang belum mengetahui adanya posyandu lansia ini.
78
b. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan pembuatan poster ini adalah lansia yang berobat ke Puskesmas Wonorejo, karena poster ini akan di tempel di ruang tunggu untuk poli lansia Puskesmas Wonorejo.
c. Pelaksanaan Kegiatan 1. Waktu dan Tempat Poster ini di berikan pada hari Rabu, 20 Mei 2009 di Puskesmas Wonorejo. 2. Metode Pelaksanaan Pembuatan poster dilakukan di rumah, dengan menggunakan media kertas photo sebanyak 4 lembar, yang kemudian kertas photo ini disusun menjadi satu, sehingga ukuran menjadi besar. Kemudian keesokan harinya, poster yang telah dibuat di berikan pada petugas puskesmas yang menangani Posyandu Lansia Werdha karya untuk ditempelkan. 3. Penanggung Jawab Pelaksanaan Penanggung jawab pelaksanaan Pembuatan Poster Yang Berisi Ajakan Bagi Para lansia Untuk Bergabung Dalam Kelompok Posyandu Lansia Werdha Karya adalah Lisa Wahidatul Oktaviani 4. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan poster ini adalah Kertas Photo, isolasi dua sisi, printer, dan laptop.
79
g. Evaluasi Kegiatan Dalam pembuatan poster ini tidak ada kendala yang berarti, hanya saja pada awal proses pembuatannnya cukup rumit, karena sebelumnya tidak pernah melakukan hal ini. Namun akhirnya semua itu dapat diatasi dengan terus berusaha hingga proses akhir pembuatan.
80