Anda di halaman 1dari 4

1) Apa latar belakang lahirnya orde baru? Jawab: a) Terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965.

b) Keadaan politik dan keamanan negara menjadi kacau karena peristiwa Gerakan 30 September 1965 c) Reaksi keras dan meluas dari masyarakat yang mengutuk peristiwa pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh PKI. Rakyat melakukan demonstrasi menuntut agar PKI berserta Organisasi Masanya dibubarkan serta tokoh-tokohnya diadili. d) Kesatuan aksi (KAMI,KAPI,KAPPI,KASI,dsb) yang ada di masyarakat bergabung membentuk Kesatuan Aksi berupa Front Pancasila yang selanjutnya lebih dikenal dengan Angkatan 66 untuk menghacurkan tokoh yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965 yang kemudian mengajukan Tritura. e) Upaya reshuffle kabinet Dwikora pada 21 Februari 1966 dan Pembentukan Kabinet Seratus Menteri tidak juga memuaskan rakyat sebab rakyat menganggap di kabinet tersebut duduk tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965. f) Wibawa dan kekuasaan presiden Sukarno semakin menurun setelah upaya untuk mengadili tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 tidak berhasil dilakukan meskipun telah dibentuk Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub). g) Sidang Paripurna kabinet dalam rangka mencari solusi dari masalah yang sedang bergejolak tak juga berhasil. Maka Presiden mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (SUPERSEMAR) yang ditujukan bagi Letjen Suharto guna mengambil langkah yang dianggap perlu untuk mengatasi keadaan negara yang semakin kacau dan sulit dikendalikan. 2) Apa saja usaha pemerintah dalam usahanya untuk menata politik luar negeri ? Jawab: a) Kembali menjadi anggota PBB b) Normalisasi hubungan dengan beberapa Negara c) Pendirian ASEAN d) Integrasi Timor-Timur ke Wilayah Indonesia 3) Apa saja langkah-langkah yang diambil pemerintah pada masa orde baru untuk membentuk pasar modal guna memperbaiki indonesia ? Jawab : Untuk mengatasi masalah ini pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi yang berkaitan dengan pasar modal. Yaitu paket kebijaksanaan desember 1987, paket kebijaksanaan oktober 1988, dan paket kebijaksanaaan desember 1988

4) Bagaimanakah karakteristik penduduk Indonesia jika dibedakan secara kuantitatif dan kualitatif pada masa Orde Baru ? Jawab : Secara kuantitatif, jumlah penduduk Indonesia tergolong besar, laju pertumbuhannya cepat, tetapi persebarannya tidak merata. Secara kualitatif, kualitas SDM penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Menurut hasil sensus penduduk 2004, jumlah penduduk Indonesia mencapai 240 juta jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk negara-negara lain di dunia, jumlah penduduk Indonesia menempati urutan kelima setelah RRC, India, Rusia, dan Amerika Serikat. 5) Bagaimanakah cara pemerintah untuk menurunkan angka pertumbuhan penduduk pada masa Orde Baru ? Jawab: Pada masa Orde Baru, tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia rata-rata pertahun walaupun mengalami penurunan tetapi masih tergolong tinggi. Menurunnya angka pertumbuhan penduduk tersebut berkat keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dan perbaikan gizi serta kesehatan masyarakat yang merupakan bagian dari proses pembangunan nasional. 6) Bagaimanakah persebaran penduduk Indonesia pada masa Orde Baru ? Jawab: Persebaran penduduk Indonesia pada masa Orde Baru tidaklah merata , karena penduduk Indonesia mengelompokdi Pulau Jawa dan Madura yang mengakibatkan terjadinya kelebihan penduduk di kedua pulau tersebut. Sebaliknya di pulau-pulau lainnya terjadi kekurangan penduduk. Ketimpangan persebaran penduduk tersebut tentu saja menghambat kelancaran proses pembangunan nasional. 7) Apakah yang menyebabkan meningkatnya persentase penduduk yang tinggal di kota-kota pada masa Orde Baru ? Jawab: Meningkatnya persentase penduduk yang tinggal di kota-kota pada masa Orde Baru disebabkan oleh arus mobilitas penduduk atau perpindahan penduduk dari desa ke kota, selain itu terjadinya pertumbuhan pusat-pusat kegiatan (growth centre) baru, perubahan daerah pedesaan menjadi perkotaan, serta perluasan wilayah batas kota. Hal ini disebabkan banyak kota di Indonesia dalam kurun waktu 1980-1990 diperluas wilayahnya dengan menambahkan beberapa desa. Dengan demikian, kotakota tersebut seolah-olah menagalami lonjakan pertumbuhan penduduk.

8) Bagaimanakah cara pemerintah untuk mengatasi masalah terhambatnya proses pembangunan di Indonesia pada masa Orde Baru ? Jawab: Masalah ketimpangan persebaran penduduk di Indonesia tentu saja akan menghambat jalannya proses pembangunan. Karena itulah pemerintah melaksanakan program redistribusi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan program redistribusi ini berarti telah menyediakan tenaga kerja untuk perluasan produksi di daerah-daerah dan pembukaan lapangan kerja baru. 9) Apakah perbedaan program pemindahan penduduk pada masa pemerintahan kolonial, dengan pada masa Orde Baru ? Jawab: Pada masa pemerintahan kolonial, pemindahan penduduk lebih bersifat kolonisasi, sedangkan pada masa Orde Baru bersifat pemerataan tenaga kerja untuk menunjang kelancaran pembangunan nasional. 10) Apa sajakah tujuan dari program transmigrasi pada masa Orde Baru ? Jawab: Pada masa Orde Baru program transmigrasi semakin diintiensifkan pelaksanaannya. Tujuan transmigrasi pada masa Orde baru , yaitu : a. Meningkatkan taraf hidup rakyat; b. Meningkatkan pembangunan daerah; c. Menyeimbangkan persebaran penduduk Indonesia; d. Melaksanakan pembangunan secara merata di seluruh Indonesia; e. Memanfaatkan sumber-sumber alam dan tenaga manusia; f. Memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan bangsa; g. Memperkuat pertahanan dan keamanan nasional. 11) Apakah upaya pemerintah untuk menghambat arus urbanisasi menuju kota-kota besar ? Jawab: Pada masa Orde Baru telah dilaksanakan usaha untuk menghambat arus urbanisasi yang menuju ke kota-kota besar, seperti Jakarta. Program untuk menghambat arus migran menuju ke kota-kota besar telah banyak dipraktikkan oleh negara-negar berkembang di dunia. Alternatif lain dari kebijakan tersebut ialah mengubah arah migran menuju ke kota-kota kecil dan kota sedang. Untuk mencapai tujuan tersebut, kota-kota kecil perlu di bangun dengan fasilitas perkotaan. Prasarana transportasi yang menghubungkan antara kota yang satu dengan kota yang lain dibangun dan ditingkatkan.

12) Apa yang mendasari munculnya revolusi hijau ? Jawab: Yang mendasari munculnya revolusi hijau adalah masalah kemiskinan akibat pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak sebanding dengan pertambahan produksi pangan sehingga memunculkan revolusi dalam bidang pertanian yang dapat meminimalkan kemiskinan. 13) Apa dampak revolusi hijau bagi petani di masa Orde Baru ? Jawab: Dampak revolusi hijau bagi petani adalah memodernisasi pertanian, mengubah petani gaya lama ( peasant ) menjadi petani gaya baru ( farmers ), meningkatnya produksi pangan ( swasembada beras ) namun ada dampak negatifnya yaitu terjadinya komersialisasi lahan pertanian dan juga pencemaran lingkungan akibat semakin banyaknya pengunaan pupuk kimia dan pestisida. 14) Mengapa pada masa Orde Baru peran DPR dan MPR tidak berfungsi secara efektif ? Jawab: Karena pada masa Orde Baru peran DPR dan MPR hanya sebagai simbol dalam pemerintahan. Bahkan anggotanya sering kali dipilih dari kalangan militer khususnya mereka yang dengan keluarga cendana. Hal ini mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat. 15). Apakah sajakah ciri ciri dimulainya Industrialisasi di Indonesia ? Jawab : a. Tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja. b. Banyaknya tenaga kerja terserap ke dalam sektor-sektor industri. c. Terjadinya perubahan pola-pola perilaku yang lama menuju pola-pola perilaku yang baru yang bercirikan masyarakat industri modern diantaranya rasionalisasi. d. Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat di berbagai daerah khususnya di kawasan industri. e. Menigkatnya kebutuhan masyarakat yang memanfaatkan hasil-hasil industri baik pangan, sandang, maupun alat-alat untuk mendukung pertanian dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai