Anda di halaman 1dari 1

DETEKSI MUTASI BRCA-1 DENGAN PCR-SSCP HETERODUPLEKS Dibahas oleh: Sarmoko BRCA adalah tumor supprosor gene yang

bertanggung jawab pada repair kerusakan DNA. JIka terjadi mutasi, maka proses repair tidak berjalan sehingga muncul ketidakstabilan genome dan timbullah kanker. Wanita dengan mutasi BRCA memiliki risiko seumur hidup kumulatif terhadap kanker payudara invasif sekitar 55-85%. Jadi ketersediaan analisis BRCA membawa dampak yang penting untuk treatment dan konseling bagi perempuan yang ber-risiko. Analisis gen BRCA1 dan BRCA2 memungkinkan untuk mengidentifikasi mutasi predisposisi pada orang yang terkena dampak dan menentukan risiko untuk anggota keluarga. Setelah mutasi diidentifikasi, anggota keluarga tanpa gejala dapat diuji untuk mutasi, karena keluarga dekat bisa memiliki risiko terkena penyakit ini. Tujuan melakukan pengujian BRCA dalam penelitian ini adalah untuk menemukan dan memeriksa biodiversitas dari mutasi pada keluarga pasien dengan kanker payudara untuk tujuan deteksi dini kerabat presymptomatic yang pembawa mutasi. Metode yang digunakan untuk mendeteksi mutasi adalah Single strand conformation polymorphism assay (SSCP), analisis heteroduplex, dan sequencing DNA. Prinsip metode SSCP adalah berdasarkan pita tunggal DNA yang akan memberikan konformasi yang berbeda, hal ini disebabkan adanya mutasi basa tunggal, dan dapat dideteksi dengan perubahan laju migrasi pada gel.

Analisis untuk BRCA 1 dilakukan pada exon 2 dan 22, dengan tambahan pada posisi tengah yaitu 8 dan 13, sedangkan intuk BRCA 2 pada exon 9. Hasil yang diperoleh terdapat delesi small frame shift, small insertions dan nonsense atau splice site mutations, yang menghasilkan protein terpotong (a truncated protein).Studi pertama ditemukan terjadi frame shift mutation 185 del AG pada exon 2 dari BRCA1 gene. Studi kedua pada BRCA1 gene ditemukan frame shift mutation pada exon 22 (5454 del C). Studi ketiga ditemukan mutasi pada BRCA2 gene yaitu frame shift (5-base deletion) mutation pada exon 9 (999 del 5). Referensi Ibrahim et al. Journal of Experimental & Clinical Cancer Research 2010, 29:82

Anda mungkin juga menyukai