Anda di halaman 1dari 2

RESUME ARTIKEL Energi dan perjuangan yang dicurahkan oleh para pejuang Islam dahulu dalam mempertahankan dan

merebut kembali Palestina dengan susah payah mengorbankan segalanya. Pasukan Kristen dahulu, sebelum Palestina terbebaskan oleh Shalahuddin, yakni ketika perang salib, membantai sekitar 70.000 kaum muslim untuk merebut Palestina. Namun Allah SWT memberikan kemenangan bagi kaum muslimin. Kemenangan pasukan pimpinan Salahudin Al Ayyubi ini terjadi pada 27 Rajab bertepatan dengan sejarah Isra miraj Rasulullah SAW. Hingga saat ini masjid Al Aqsha selalu menangis dan rindu akan Salahudin Al Ayyubi zaman ini yang akan kembali membebaskan Palestina dari cengkraman zionis Israel. Siapakan Salahudin Al Ayyubi zaman ini? Tidak semua Negara Arab yang berada di timur tengah atau bahkan yang bertetangga dan berbatasan langsung dengan Palestina peduli dengan penderitaan rakyat Palestina. Mesir contohnya. Dahulu di masa rezim pemerintahan presiden Husni Mubarak jangankan bantuan yang diberikan justru malah mempersulit akses dunia luar untuk dapat memberikan bantuan kepada Palestina. Selain itu di tambah pula dengan pendirian tembok pembatas oleh Israel sepanjang 750 kilometer, tingginya 8 meter (dua kali lipat tembok Berlin) dan memiliki lebar 30 100 meter yang memisahkan antara Al-Quds timur dan barat. Sementara warga Palestina banyak yang bermukim di timur. Di bagian barat adalah posisi masjid Al-Aqsha sehingga warga di sana terhalang untuk melaksanakan shalat di masjid yang menjadi kiblat pertama umat Islam ini. Indonesia merupakan negara yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia. Seharusnya dukungan dan bantuan itu datang dari Indonesia harus lebih besar pula. Namun informasi tentang hal ini mungkin belum tersebar merata atau mungkin rakyat Indonesia belum memiliki pemahaman yang cukup serta keinginan dan kepedulian yang besar terhadap kondisi ini. Tapi suatu saat nanti semua pasti akan paham dan semua akan berjuang demi kemerdekaan Palestina. Namun Allah SWT punya rencana lain dan jauh lebih baik. Dan kita yakin akan hal itu. Terus berdoa dan memberikan apa yang kita miliki untuk Palestina. Bisa dengan dana, dengan tenaga membantu menggalang dana dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat dengan aksi-aksi damai di tengah masyarakat. Serta terus memboikot produk-produk Israel yang digunakan untuk membiayai perang melawan saudara kita. Ternyata masih ada saudara kita di Palestina yang belum merdeka. Mereka dijajah oleh penjajah, ditindas dengan keras, disiksa tanpa dosa, disakiti tanpa belas kasihan. Korbannya kebanyakan warga sipil dari wanita, orang tua sampai tubuh kecil tanpa dosa. Mereka dahulu pernah berjasa kepada Negara Indonesia. Mereka menjadi salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia setelah Mesir. Ketika itu diwakili oleh Mufti Besar Palestina, M. Amin Husaini. Bahkan Palestina pernah membantu dalam sebuah bencana di tanah air. Sekarang mereka butuh bantuan kita, seluruh umat muslim dunia, karena perjuangan Palestina adalah perjuangan muslim sedunia.

Nama : Gita Puspita Puri NIM : 10711065

PLURALISME AGAMA Paham Pluralisme Agama bertentangan dengan Islam dan haram bagi umat Islam. Istilah ini tidak dapat dimaknai sembarangan, misalnya disamakan dengan makna istilah toleransi atau saling menghormati. Menurut penganut paham ini, semua agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju Tuhan yang sama. Mereka menyatakan bahwa agama adalah persepsi manusia yang relatif terhadap Tuhan yang mutlak, sehingga karena kerelativannya tidak boleh pemeluk agama mengklaim bahwa ajaran yang satu lebih benar dari yang lain. Dengan adanya puralisme, seorang pemeluk agama tidak bisa menyatakan bahwa agamanya yang paling benar. Tidak hanya Islam yang menentang paham ini. Menghadapi serbuan paham Pluralisme Agama ini, para tokoh agama-agama katolik juga ternyata tidak tinggal diam. Paus Yohannes Paulus II, tahun 2000, mengeluarkan Dekrit Dominus Jesus. Selain menolak paham Pluralisme Agama, juga ditegaskan kmbali bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya pengantara keselamatan Ilahi. Pemikir protestan Indonesia Poltak YP Sibarani & Bernard Jody A. Siregar juga mengatakan bahwa dengan pluralisme agama, tanpa intervensi pihak lain, keimanan atas agama yang diyakini bisa memudar. Dr. Frank Gaetano Morales, seorang cendekiawan Hindu, bahkan mengecam keras orangorang Hindu yang menyamakan agamanya dengan agama lain. Islam jauh lebih jelas lagi pandangannya dalam menolak pluralisme ini. Al Quran dan Hadist menegaskan tidak ada opsi jalan kebenaran lain. Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. (QS Ali Imran :19) Dalam hadist tegas disebutkan, Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada seorang pun baik Yahudi maupun Nashrani... Tidak ada celah bagi pluralisme agama -menyamakan setiap agama- untuk menginfiltrasi ke dalam ajaran Islam. Pluralisme agama itu memang merusak semua agama dan harus diwaspadai oleh setiap penganut agama.

Anda mungkin juga menyukai