DTO
Sambungan .
Sambungan dibuat dengan maksud :
1. Membentuk konstruksi sesuai dengan yang dikehendaki terutama bila sulit atau kurang ekonomis bila dibentuk dari satu macam bahan . 2. Memudahkan dalam pemasangan , pemeliharaan dan penggantian bagian-bagian yang rusak . 3. Memungkinkan membentuk konstruksi dari bermacam bahan , ukuran dengan harga yang lebih murah . 4. Memudahkan bagian-bagian yang bergerak atau diam untuk dapat dibuka .
Konstruksi Sambungan .
1. Sambungan tetap .
Sambungan dimana bagian - bagian yang disambung tidak dapat dibuka kecuali dengan dirusak dinamakan sambungan tetap . Sambungan tetap seperti sambungan paku keling , sambungan las , sambungan solder , sambungan susut dan sambungan dengan bahan perekat . Sambungan tetap dibuat untuk bagian-bagian yang tidak perlu dibuka pasang .
Komponen Mesin
DTO
d = diameter paku keling . s = tebal pelat t = jarak antara paku . e = jarak pusat paku kepinggir pelat . syarat sambungan : t <8s e = 1,5.d atau e = t .
b. Kampuh berimpit dikeling ganda : Adalah kampuh yang diikat oleh dua baris paku keling . Contoh : Kampuh berimpit dikeling ganda dengan empat paku : e a = jarak antara baris paku . syarat sambungan : t = 2,6. d + 10 mm e = 1,5 d a = 0,8 t t a
Komponen Mesin
MODUL
Kampuh berimpit dikeling ganda dengan tiga paku sistim berliku ( zig-zaq ) :
DTO
c. Kampuh berimpit dikeling triple . Adalah kampuh yang diikat oleh tiga baris paku keling . Contoh : Kampuh berimpit dikeling triple dengan lima paku keling sistim berliku : e syarat sambungan : t = 3.d + 22 mm e = 1,5.d a = 0,5 .t .
yang
Berdasarkan percobaan e = 1,5.d , sambungan akan aman terhadap kerusakan disebabkan oleh sobek atau tergesernya pinggir plat . Sambungan ini dibuat untuk kekuatan kecil atau sedang atau untuk sambungan yang hanya memerlukan kerapatan .
3.2 Sambungan kampuh bilah . Sambungan kampuh bilah adalah cara menyambung plat yang menggunakan satu atau dua lembar bilah sebagai alat penyambung , kemudian diikat oleh paku keling . a. Kampuh bilah tunggal .
Cara menyambung dengan menggunakan satu bilah kemudian diikat oleh paku keling dinamakan kampuh bilah tunggal .
3 DTO
Kampuh bilah tunggal dibuat untuk sambungan yang tidak memerlukan kekuatan tarik yang terlalu besar .
s s
Syarat sambungan : t tt t = 2,6.d + 10 mm a = 0,5.t s' teoritis = 0,5.s s' praktis = ( 0,6 0,7 ).s
t
a
4 PDTM
4. Paku Keling .
Paku keling adalah sejenis pasak atau paku yang digunakan untuk mengikat sambungan yang sifatnya permanen tidak bergerak dan dilepas . Bahan paku keling terbuat dari logam yang mudah dibentuk dan dilepas dengan cara me rusak seperti baja yang ulet , aluminium , tembaga dan perunggu . Dari segi ekonomis sambungan paku keling lebih murah , sederhana dan lebih ringan konstruksinya .
kepala
0,6.d
Sebelum dikeling
d = diameter paku L = panjang batang paku keling
Sesudah dikeling
Komponen Mesin 1 MODUL 3 4.2 Bentuk dan ukuran kepala paku keling :
Kepala paku A. kepala radius ( bulat )
0,8.d 1,8 d
3.6 PDTM
pada
1,5 d
L d
Dipakai pada konstruksi-konstruksi / sambung an yang tidak boleh bocor, misalnya uap , tangki minyak dll .
L
Dipakai pada sambungan jenis C , untuk yang le lbih kuat misalnya pada kapal .
Dipakai seperti jenis A , tetapi kepala keling pa da jenis E rata dengan permukaan bagian disambung ( terbenam ) .
yang
1,8 d
3.7 PDTM
Kerusakan pada sambungan paku keling karena adanya beban yang bekerja pada sam bungan dan menyebabkan : a. Plat melengkung :
F = Beban
c. Paku keling putus oleh tegangan geser : paku bergeser ( putus ) F F d. Kerusakan lubang paku karena tekanan bidang paku : kerusakan lubang paku
Plat robek .
5.2 Kekuatan sambungan paku keling . Kekuatan sambungan paku keling perlu diperhitungkan untuk mencegah / menahan ke kerusakan yang terjadi pada sambungan .
3.8 PDTM
F
( t- d ) t
F ( t d ). s .
[ kgf ; N ] . ( 1 )
t dari bahan plat . s = tebal plat t = jarak antara paku . d = diameter paku .
Kekuatan paku menahan geseran :
g ( tegangan geser )
F F F
F n.
2 . d g .
[ kgf ; N ] ( 2 )
dari bahan paku = ( 0,6 0,8 ) . t n = jumlah paku yang menerima geseran . d = diameter paku . Tegangan geser (g ) tergantung pada jarak antara sumbu paku dengan pinggir plat : e = 1,5 d g = 0,8 . t
o
F d F
F n. d. s .
[ kgf ; N ] .. ( 3 )
3.9 PDTM
o = 1,6 t o = 2 t
F ( b n.d ) . s .
[ kg ; N ] ........................ ( 4 )
o plat = 1,6 o
g dapat nilai : di
. dg. 2 d = 2.s
= d.s.
. d 2 .g
=(t-d).s.
t = 2,6 . d t = jarak antara paku keling . Prosen Kekuatan ( Efisiensi ) . 1). Efisiensi plat ( plat ) .
Plat yang disambung dengan paku keling tidak sekuat plat yang utuh . Hasil bagi kekuatan plat yang dilubangi dengan plat utuh ( tidak dilubangi ) dinamakan efi siensi plat ( prosen kekuatan plat ) . Secara matematis ditulis :
plat =
x 100 %
3.10 PDTM
plat =
x 100 %
plat =
(t -d) x 100 % t
paku =
.d 2 . g 4 x 100 % t.s . t
(%)
Perhitungan :
Diketahui sambungan kampuh berimpit dikeling tunggal : sambungan dipasang dengan empat buah paku . bahan plat dari bahan St 35 . bahan paku dari bahan St 34 . tebal kampuh ( plat ) 16 mm . faktor keamanan sambungan ditetapkan 5 - diamter paku 20 mm . Rencanakan : a. b. c. d. Jarak antara paku Efisiensi plat . Besar gaya F pada tiap paku yang mengalami geseran ,g = 0,7t paku . Gambarkan konstruksi sambungannya .
Solusi :
St 35 plat =5 = 0,7. St 34 5
3500 = 5
= 0,7 .
= 700 kgf cm
-2
a.
t = 2,6 . d = 2,6 . 20 = 52 mm .
b. Efisiensi plat :
plat = =
(t d ) t
(52 20 ) 20
3.11 PDTM
. d 2.g 4
4 . 3,14 . ( 2 ) 2 . 476
4
d. Konstruksi sambungan : F F
(td)
t
0,6 t
3.12 PDTM
Perhitungan kekuatan sambungan berimpit dikeling ganda sama dengan sambungan berimpit dikeling tunggal .
Perhiutngan :
Diketahui konstruksi sambungan seperti gambar :
Solusi :
- Kekuatan plat terhadap beban tarik : F ( b n.d ) . s . t F ( 7 4.1,3 ) .0,7 . 750 945 kgf . - Kekuatan paku menahan geseran : F n. F 4.
. d 2. g 4
3,14 . (1,3)2 . 500 2653.3 kgf . 4
- Kekuatan plat menahan takanan bidang paku : F n. d. s . o F 4 . ( 1,3 ) . ( 0,7 ) . 600 2184 kgf . Dari pemeriksaan diatas bagian yang terlemah pada kekuatan plat terhadap beban ta rik dengan gaya maksimum 945 kgf .
Gaya maksimum yang diijinkan pada sambungan 945 kgf . b). Kampuh Bilah .
70 mm
3.13 PDTM
(td)
F
Plat
F ( t d ) . s .
[ kgf ; N ] ,
2 . d . g
Perhitungan :
Konstruksi sambungan seperti gambar : I F t F
I -Beban tiap paku F = 4800 kgf . -Bahan plat dan bilah St 34 -Bahan paku keling St 35
-Faktor keamanan sambungan ( v ) = 6 -Tegangan geser paku ( g= 0,7 t ) -Tebal plat ( s ) = 12 mm -Tebal bilah ( s ) = 0,8 . s . Ditanya kekuatan pada penampang I I : a. b. Diameter paku ( d ) Jarak antara paku ( t ) c. Gambarkan penampang konstruksi sambungan tersebut .
3.14 PDTM
t paku =
S 3 t 5 v
3500 6
a. Diameter paku ( d ) :
3 F0 n . 2400 3 . paku
3,14 . d 2 . 408 4
. d 2. g paku 4
[ kgf ; N ]
3.15 PDTM
[ kgf ; N ]
Beban pada sambungan ( F ) = 14 ton . t Tegangan tarik ijin bahan ( ) = 1400 kgf cm-2 g t Tegangan geser paku ( ) = 0,8. Tekanan bidang pada lubang ( o ) = 2 . Sambungan menggunakan enam paku . ( n = 6 ) Tebal bilah ( s ) = 0,5 s Rencanakan : a. b. Besar diameter paku keling . Tebal plat dan tebal bilah . c. Lebar plat ( bilah ) .
. d 2. g paku 4
14.103 6 . 2 .
3,14 4
. d 2 . 0,8 . 1400
1,15 cm dibulatkan 12 mm .
Ditetapkan d 12 mm .
b. - Tebal plat ( s ) :
F n.d.s. s
3.16 PDTM
c. Lebar plat ( b ) :
F ( b 3.d ) .s . t b
F + 3.d s. t
+ 3. ( 1,2 )
14 .10 3 b 0,7.1400
3.17 PDTM
A. Pilihan Ganda .
1. Yang tidak termasuk sambungan tetap adalah ................ a. Sambungan keling b. Sambungan las a. Rapat dan kuat . b. Rapat a. Kuat b. Rapat c. Berat c. Sambungan solder d. Sambungan ulir c. Rapat dan berat . d. Rapat dan kuat c. Sambungan dikeling paralel d. Sambungan dikeling tunggal . a. b. c. d. Kampuh Kampuh Kampuh Kampuh dikeling tunggal . dikeling ganda bilah bilah tunggal . d. Kuat
2. Sambungan paku keling pada konstruksi jembatan adalah sambungan ............... 3. Sambungan keling pada ketel uap termasuk sambungan ............... 4. Sambungan yang diikat oleh satu baris paku dinamakan ................ a. Sambungan dikeling ganda b. Sambungan dikeling triple
a.
4.F n. .d 2
b.
2.F n. .d
c.
4.F n. .d
d. g
2.F .d 2
7. Kekuatan plat menahan tekanan bidang paku dari sambungan berikut : ........... d
a. b. c. d.
F F F F
3 . d . s . o n . d . s . o n . d . s . o 3 . d . s . o
3.18 PDTM
a. b c. b
b. d.
b b
9. Kekuatan paku terhadap geseran dari sambungan seperti gambar , beban F ........ F F
. d 2. g 4 b. F n . 4 . d 2 . g 4
a. F n . 4
. d 2. g 4 d. F 4 . 2 . d 2. g 4
c. F 4 . 2
10. Prosen kekuatan plat pada sambungan kampuh berimpit dikeling ganda secara mate matis ditulis : a. plat
= =
(t + d ) x 100 % t (t d ) x 100 % d
c. plat = d. plat =
(t d ) x 100 % t (t d ) x 100 % t
b. plat B.Essay .
1. 2. 3.
Jelaskan yang dimaksud dengan sambungan keling ? Jelaskan macam-macam sambungan keling ? Jelaskan keuntungan sambungan keling ?
4.
a. dikeling tunggal dengan empat paku . b. dikeling ganda dengan tiga paku . 5. Gambarkan konstruksi sambungan berikut : a. b. kampuh bilah tunggal dikeling ganda dengan enam paku keling . kampuh bilah ganda dikeling tunggal dengan empat paku keling . 6. Konstruksi sambungan seperti gambar :
3.19 PDTM
7. Dua paku dengan diameter 15 mm dipakai untuk menahan beban 1,2.103 kgf . Jika tegangan tarik ijin bahan paku 1200 kgf cm-2 . Hitung tebal platnya . 8. Tiga buah paku keling dengan diameter 16 mm dipakai pada kampuh berimpit dike ling ganda . Tebal kampuh 10 mm . Hitung : a. gaya maksimum yang diijinkan , bila t = 1400 kgf cm-2 . b. Gambarkan konstruksi sambungannya . 9. Konstruksi sambungan seperti gambar : F F Tabal plat 12 mm F = 3 ton .
Paku keling yang dipakai enam buah . Rencanakan : a. Diameter paku keling . b. Lebar dari plat . 10. Konstruksi sambungan seperti gambar :
14 t
14 t
g = 0,8. t
Rencanakan : a. b. c. Diameter paku keling . Tebal plat dan bilah . Lebar plat .
3.20 PDTM
Sambungan yang menggunakan kelingan paku sebagai bahan pengikat sambungan di namakan sambungan paku keling . Sambungan paku keling umumnya dipakai untuk menyambung pelat atau besi profil . Konstruksi sambungan paku keling : Kampuh berimpit dikeling tunggal
Kampuh berimpit dikeling ganda Kampuh berimpit - dikeling ganda paralel - dikeling ganda zig-zaq (berliku)
Kampuh berimpit dikeling triple Sambungan paku keling Kampuh bilah tunggal
Kampuh bilah
Kampuh bilah ganda - bilah ganda dikeling tunggal - bilah ganda dikeling ganda
Kekuatan Sambungan Paku Keling . Kerusakan pada sambungan paku keling : a. Melengkungnya plat . b. Robeknya plat antara paku karena tarikan . c. Paku keling putus karena geseran . d. Kerusakan lubang paku karena tekanan bidang paku . e. Robeknya plat bagian pinggir karena melengkungnya plat .
3.21 PDTM
3.22 PDTM
1. Tiga buah paku keling dipakai pada konstruksi sambungan seperti gambar : 2t 2t
Rencanakan
a. b. c.
Diameter paku keling . Jarak antara paku keling Prosen kekuatan plat . 2. Kampuh berimpit dikeling ganda diikat oleh empat paku keling 20 mm dan tebal kampuh 12 mm .
Bahan kampuh St 35 Bahan paku keling St 34 Faktor keamanan sambungan ditetapkan 5 Tegangan geser yang diperbolehkan pada paku 0,7. - Jarak antara paku 90 mm .
Hitung :
a. b. c. Gaya maksimum yang diijinkan pada paku . Prosen kekuatan paku keling . Gambarkan konstruksi sambungannya . 3. Konstruksi sambungan seperti gambar : Bahan plat dan bilah St 35 Bahan paku St 34 Tebal plat ( s ) 12 mm Tebal bilah ( s ) 0,8. s Faktor keamanan ( v ) 5
1,5 t
1,5 t
Hitung :
a. Besar diameter paku keling .( g = 0,8 t )
b. Jarak antara paku . c. Prosen kekuatan plat . 4. Konstruksi sambungan seperti gambar :
13 t
13 t
3.23 PDTM
Hitung :
a. Tegangan geser yang diperbolehkan tiap paku keling . b. Tebal plat dan bilah ( s= 0,6.s ) . 5. Tiga buah batang dari suatu konstruksi seperti tampak dalam gambar berikut : - Bahan konstruksi dari St 37 - faktor keamanan 4 . - g = 0,8
t .
F3
F2
a. b. c. d.
Besar beban F2 dan F3 . Besar beban tiap paku keling dari setiap batang . Diameter paku keling dari tiap batang . Luas tiap batang yang menahan beban tarik .
3.24 PDTM
Standar kompetensi komponen mesin adalah pengetahuan yang mempelajarai tentang dasar dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin atau bagian - bagain dari me sin , antara lain sambungan , poros , alat transmisi ( penerus daya ) , kopling , rem dan roda gigi .
B. Prasyarat .
Peserta diklat telah menyelesaikan dan mengusai modul 1 dan 2 Setiap latihan soal harus dikerjakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan ajar yang dipelajari .
x 100 %
Arti Tingkat Penguasaan Bahan Ajar : - 90 % - 100 % = baik sekali . - 80 % - 89 % = baik - 70 % - 79 % = sedang
< 70 %
= kurang .
Tingkat penguasaan bahan 80% ke atas anda dapat meneruskan ke bahan ajar berikutnya . Tingkat penguasaan bahan di bawah 80% anda harus mengulang la gi pemelajaran tersebut . Untuk menambah wawasan penguasaan bahan modul dapat menggunakan buku referensi lainnya . Bila mendapatkan kesulitan dalam mempelajari bahan modul konsultasikan deng an guru pembimbing .
MODUL 3
iv
PDTM
Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat : 1. Memiliki pemahaman dan pengertian tentang sambungan pa ku keling . 2. Memiliki pengetahauan tentang macam macam sambung an paku keling . 3 Memiliki pengetahuan tentang menghitung kekuatan sambu ngan paku keling
3.1 PDTM
KATA PENGANTAR Standar kompetensi Komponen Mesin ini disusun berdasarkan silabus KTSP edisi 2006 dan acuan kerangka penulisan modul yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional . Komponen Mesin ( B ) disampaikan dalam tiga modul dengan tujuan agar siswa dapat lebih mudah mempelajari dan memahami isi dari materi komonen mesin tersebut . 1. Modul 3 ( B1 ) : Komponen Mesin 1 2. Modul 4 ( B2 B3 ) : Komponen Mesin 2 3. Modul 5 ( B4 B5 ) : Komponen Mesin 3 Dengan adanya media modul ini diharapkan dapat membantu membimbing dan melatih kegiatan pemelajaran peserta diklat supaya lebih mandiri dan kreatif . Semoga modul yang sederhana ini dapat memberikan kontribusi dalam usaha me ngatasi dan memenuhi bahan ajar yang dituntut oleh KTSP edisi 2006 . Kritik dan saran yang konstruktif untuk kesempurnaan modul ini kedepan sangat diharapkan dari rekan - rekan pengajar khususnya DTM .
i MODUL 3 Pembahasan dan Jawaban Test Formatif 1 . 1. Diketahui data kampuh berimpit dikeling tunggal : n= 3 buah ; F = 2 t ( 2.103 kg ) . ; t = 1400 kgf cm-2 g = 0,8.t Pembahasan & Jawaban Test Formatif
a.
Solusi : Fn.
2. Diketahui data kampuh berimpit dikeling ganda : n = 4 buah ; d = 20 mm s = 12 mm ; v = 5 St 35 bahan kampuh St 34 bahan paku g= 0,7.t dan t = 90 mm .
. d 2. g 4
n.
2 . d . g 4 x 100% t . s .t 2
paku = 4 . paku
Komponen Mesin 1
MODUL 3
KOMPONEN MESIN 1
12 mm
3. Diket konstruksi sambungan bilah tunggal : St 35 bahan plat dan bilah . St 34 bahan paku . s = 12 mm dan s = 0,8 s . v=5 g = 0,8.t F = 1,5 t dan n = 4 buah .
4.F n . . g
d 9,5 mm ( dibulatkan ) b. Jarak antara paku : F ( t d ) . s . t 1,5.103 ( t 0,95 ) . ( 0,8 . 1,2 ) . t 2,23 + 0,95 3,18 cm t dibulatkan 35 mm . c. Prosen kekuatan plat : plat = =
3500 5
= 58,3 % 4. Diket data konstruksi sambungan bilah ganda : F = 13 t ; t= 1300 kgf cm-2 n = 4 buah ; o= 1,6.t ; d = 20 mm Pembahasan & Jawaban Test Formatif 2
KOMPONEN MESIN 1
- tebal plat s 8 mm ( dibulatkan ) . - tebal bilah s = 0,6 . s = 0,6 . 8 = 4,8 mm dibulatkan 5 mm . 5. Diketahui konstruksi batang seperti gambar : F3 F2 F1 = 12 t ; v = 4
g t
0,8 . =
Bahan konstruksi St 37
FH = 0 F2 cos 45 + ( - F3 cos 45 ) = 0
3 F2 = F cos 45
45 12 t
cos 45
F3 cos 450
F2 cos 450
F1 12 = 2. sin45 2. 1/2 2
. d12. g 4
4. F 1 n . 2 . . g
4.12.10 3 3.2.3,14.740
d1 20 mm ( dibulatkan ) . - Batang 2 : F2 n . 2 d2
. d22. g 4
4.8,5.10 3 2.2.3,14.7 40
d2 20 mm ( dibulatkan ) . - Batang 3 : d3 = d2 20 mm d. Luas batang yang menahan beban tarik : - Batang 1 : F1 = A1 . t 12.103 = A1 . - Batang 2 : F2 = A2 . t 8,5.103 = A2 . - Batang 3 :
3700 4
A1 = 13 cm2 ( dibulatkan )
3700 4
Pembahasan dan Jawaban Test Formatif 2 1. Diketahui sambungan las dengan data : F = 1,8 t . b = 2 = 6,36 cm . t = 1200 kgf cm-2. Solusi : F A . t b.s . t s
s 2,4 mm ( dibulatkan ) . 2. Diketahui konstruksi las sbb : D = 100 mm ; d = 80 mm lingkaran las 110 mm dan t pipa =1200 kgf cm-2 Hitung : a. Beban F b. Tebal pengelasan ( a ) .
d D
( D2 d2 ) . t
= 450
a a
l = 0,85 ( Tabel 1 ) . t
F k . 0,85 . t
F 80 mm L
15 mm Bahan kedua plat St 37 dengan t = 1400 kgf cm-2 . Solusi : a. Besar beban F : F A . t ( 8 x 1,5 ) . 1400 F 16800 kgf . b. Panjang pengelasan ( L ) . F A . l A=2.a.L = 1,4142 . L a = 2 = 0,7071
= 00 ( F // penampang las )
F A . l ( 1,4142 . L ) . 0,75 . l L
l = 0,75 ( Tabel 1 ) t
L2 t besi siku 800 kgf cm-2 . Solusi : Panjang pengelasan L1 : F1 2 . A . l 2. ( L1 . a1 ) . l Pembahasan & Jawaban Test Formatif MODUL 3
a2 = 4 mm
6 KOMPONEN MESIN 1
L1
F1 2 . a . l
- Besar beban F1 : F1 . 6 = F ( 6 1,7 ) F1 =
L1
p . D . V1 +1 2 . . b
10 . 150 . 4,5 +1 2 . 80 . 37
p . D . V2 +1 4 . . b
10 . 150 . 9 +1 4 . 80 . 37
KOMPONEN MESIN 1
1. Diketahui konstruksi tutup selinder seperti gambar diikat oleh empat baut . D = 50 mm ; p = 10 kg cm-2 . Beban yang bekerja kombinasi statis dan dinamis . Rencanakan : a. Gaya pengencang bila baut menggunakan kunci momen . b. Ukuran ulir baut jika menggunakan ulir metrik dan whitwort . Tegangan pada baut 103 kg cm-2
p D
2 3,14 2 .D 10 x .( 5 ) 4 4
FS 196,5 kgf . FV c . FS 3,2 . 196,5 628 kgf . Besar gaya pengencang pada baut dengan kunci momen adalah 628 kgf . b. Ukuran ulir baut : FV A x t D1
D1 9 mm ( dibulatkan ) - Ulir Metrik : M 12 ( D = 12 mm ; D1 = 9,85 mm & s = 1,75 mm ) - Ulir Whitwort : W ( D 12,70 mm ; D1 = 9,99 mm & s = 2,12 mm ) 2. Diketahui konstruksi sambungan ulir seperti gambar : - Bahan baut St 34 . - t = 103 kgf cm-2 . - Panjang baut 100 mm . - Panjang ulir baut 40 mm - g = 0,6t Rencanakan : a. Ukuran ulir baut jika menggunakan ulir whit wort. b. Tinggi mur bila H = 0,8.D .
15 mm 30 m 15 mm m
30 t
8 KOMPONEN MESIN 1
D 2. .0,6.103 56,43 mm ulir whit wort yang digunakan adalah W 2 ( D = 57,15 mm ; D1= 49,02 mm dan s = 6,35 mm ) . b. Tinggi mur ( H ) : H = 0,8.D = 0,8 . 56,43 mm H = 45 mm . 3. Diketahui ukuran ulir trapesium : D1 = 45,6 mm dan p = 12 mm . Solusi : a. Gambar penampang ulir : D
4.F
p p D1 b. Diameter luar ulir ( D ) : D = D1 + p = 45,6 + 6 = 51,6 mm . 4. Diketahui sebuah ulir whitwort : - menahan beban ( F ) = 6 t - t = 800 kgf cm-2 Solusi : F . D12 . t
4.F D1 .t
D1 31 mm ( dibulatkan ) . Ukuran ulir whitwort yang digunakan adalah W 1 ( D= 38,10 mm ; D1=32,68 mm dan s = 4,25 mm ) Tabel 3 . 5. Diketahui poros ulir trapesium kepala senter mesin bubut : - menerima beban ( F ) = 400 kgf . - Tegangan t = 500 kgf cm-2 . Solusi : F . D12 . t
D1
4.F .t
MODUL 3 D1
KOMPONEN MESIN 1
D1 10 mm Ulir trapesium yang digunakan pada kepala senter mesin bubut : T 16 x 4 ( D = 16 mm ; D1 = 11,5 mm dan s = 4 mm ) . 6. Diketahui baut UNC : - Bahan baut St 42 - faktor keamanan 6 - Baut menahan beban 1,2 t Solusi : F . D12 . t
D1
4.F .t
D1 15 mm ( dibulatkan ) Ukuran untuk baut UNC adalah 10 UNC ( D = 19,10 mm ; D1 = 15,93 mm dan s = 2,54 mm ) .
10
MODUL 3 5
PDTM
KATA PENGANTAR
Materi bahan ajar yang tersaji dalam modul 3 5 ini disusun berdasarkan deskripsi pemelajaran program diklat PDTM kurikulum SMK edisi 2004 kelompok Teknologi dan Industri . Modul 3 - 5 ini membahas yang terdiri dari : 1. Komponen 2. Komponen 3. Komponen tentang kompetensi Komponen Mesin ( B ) Mesin 1 ( B1 ) Mesin 2 ( B2 B3 ) Mesin 3 ( B4 B5 )
Dengan adanya media modul ini diharapkan dapat membantu membim bing kegiatan pemelajaran dan aktivitas belajar peserta diklat lebih mandiri dan kreatif sehingga pemahaman terhadap bahan ajar dapat lebih mendalam dan mantap . Semoga modul yang sederhana ini dapat memberikan kontribusi dalam usaha mengatasi dan memenuhi bahan ajar yang dituntut oleh kurikulum edisi 2004 . Kritik dan saran yang konstruktif untuk kesempurnaan modul ini kedepan sangat dinantikan dari rekan-rekan pengajar khususnya PDTM . Baleendah , Media Juli 2004 Penyusun .
MODUL 3 - 5
PDTM
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi Peta Kedudukan Modul Pendahuluan : A. Deskripsi Bahan Ajar B. Prasyarat C.Tujuan Umum Pemelajaran D. Petunjuk Penggunaan Modul MODUL 3 ( B 1 ) : Pemelajaran 1 : Sambungan paku keling Latihan 1 Rangkuman Test Formatif 1 Pemelajaran 2 : Sambungan Las Latihan 2 Rangkuman Test Formatif 2 Pemelajaran 3 : Sambungan Ulir Latihan 3 Rangkuman Test Formatif 3 Kunci Jawaban Test Formatif DAFTAR PUSTAKA
i ii iii iv iv iv iv iv 3.1 3.2 3.2 3.19 3.22 3.25 3.27 3.27 3.39 3.42 3.45 3.47 3.47 3.59 3.61 3.63 3.64 3.66
ii
MODUL 3 5 PETA KEDUDUKAN MODUL PDTM Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif .
PDTM
M3 B1 M2 A3-A4 M4 B2-B3 M5 B4 B5
M 13 K1-K2 M 12 J1-J2 M 16 N1-N2 M 17 O1-O2-O3 Keterangan : M 1 = Modul nomor 1 . A1 = A ( Kode kompetensi ) , 1 ( Sub kompetensi ) . M 14 L1-L2 M 15 M1-M2
iii
MODUL 3
PDTM
Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat : 1. Memiliki pemahaman dan pengertian tentang sambungan pa ku keling . 2. Memiliki pengetahauan tentang macam macam sambung an paku keling . 3 Memiliki pengetahuan tentang menghitung kekuatan sambu ngan paku keling
Komponen Mesin 1
3.1