Anda di halaman 1dari 9

HEPATITIS Pengertian : Hepatitis adalah inflamasi hati yang dapat terjadi karena invasi bakteri, cidera oleh agen

n fisik atau kimia (nonviral) atau infeksi virus (Hepatitis A, B, C, D, E). (Doengoes, 1994 ; 534). Hepatitis virus adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis & inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan kimia, biokimia serta seluler yang khas. (Suzanne C. Smeltzer, 2001 ; 1169). Hepatitis virus akut adalah penyakit infeksi yang penyebarannya luas didalam tubuh. Walaupun efek yang menyolok terjadi pada hati. (Price, 1995 ; 439). Hepatitis akut adalah penyakit infeksi akut dengan gejala utama berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada hati. (Mansjoer, 1999 ; 513). Hepatitis adalah inflamasi hati yang dapat terjadi karena invasi bakteri, cedera oleh agen fisik atau kimia (non vital), atau infeksi virus (hepatitis A, P, C, D, E). (Doengoes, 1999 ; 534).

Etiologi a. Virus - A,B,C,D,E,G,cytomegalo virus b. Faktor penjamu - Faktor genetik - Kurangnya produksi IFN - Adanya antibodi terhadap antigen - Kelainan limfosit - Respon antidiotipe - Faktor kelamin dan hormonal c. Obat-obatan - Obat anastesi - Obat antibiotik - Obat anti inflamasi - Obat anti metabolik dan immunosupresif - OAT

- Obat psikotropik - Akibat komplikasi penyakit lain:DM,hiperlipidemia,kelainan tersebut mempengaruhi kerja hati dalam proses metabolisme akibatnya timbul kebocoran sel-sel hati yang menjadi kerusakan dan peradangan sel hati yang biasa disebut steatohepatis

Gejala Menifestasi klinik dari semua jenis hepatitis virus secara umum sama. Manifestasi klinik dapat dibedakan berdasarkan stadium. Adapun manifestasi dari masing amsing stadium adalah sebagai berikut: Stadium praicterik : berlangsung selama 4 7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, muntah, demam, nyeri pada otot dan nyeri diperut kanan atas urin menjadi lebih coklat. Stadium icterik : berlangsung selama 3 6 minggu. Icterus mula mula terlihat pada sklera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan keluhan berkurang, tetapi klien masih lemah, anoreksia dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan. Stadium pascaikterik (rekonvalesensi) : Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi normal lagi. Penyebuhan pada anak anak menjadi lebih cepat pada orang dewasa, yaitu pada akhir bulan ke 2.

Pencegahan Mencegah penularan parental:mengadakan pemeriksaan HbsAg sebelum transfusi darah dan tidak menggunakan darah yang HbsAg +.Juga dilakukan sterilisasi virusidal untuk semua alat yang hendak dipakai untuk melakukan tindakan parental atau alat itu hanya boleh dipakai untuk satu orang. Cara imunisasi pasif maupun aktif hanya berhasil mengadakan pencegahan dilakukan sebelum atau segera setelah setelah virus masuk kedalam tubuh. Imunisasi pasif dengan menyuntikkan antiHBs(hepatitis Bhyperimmunoglobulin) dapat memberiakan perlindungan terhadap infeksi virus B selama beberapa minggu setelah disuntikkan. Imunisasi aktif dengan vaksinasi HBIg (Hb imunoglobulin)dapat mencegah infeksi segera setelah disuntikkan dan akan efektif setelah timbul anti HBs dari dalam tubuh sendiri sebagai respon vaksinasi.Denagn dosis HBIg 0,05-0,07 mg/kgBB,diulang dengan dosis yang sama 30 hari kemudian.

Sebelum pemberian HBIg pasien harus memeriksakan HbsAg dan anti HBs,bila + immunoporfilaksis tidak diberikan.

Nyeri dada Etiologi

Serangan jantung biasanya terjadi jika suatu sumbatan pada arteri koroner menyebabkan terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari jantung. Jika terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung lebih dari beberapa menit, maka jaringan jantung akan mati. Kemampuan memompa jantung setelah suatu serangan jantung secara langsung berhubungan dengan luas dan lokasi kerusakan jaringan (infark). Jika lebih dari separuh jaringan jantung mengalami kerusakan, biasanya jantung tidak dapat berfungsi dan kemungkinan terjadi kematian. Bahkan walaupun kerusakannya tidak luas, jantung tidak mampu memompa dengan baik, sehingga terjadi gagal jantung atau syok. Jantung yang mengalami kerusakan bisa membesar, dan sebagian merupakan usaha jantung untuk mengkompensasi kemampuan memompanya yang menurun (karena jantung yang lebih besar akan berdenyut lebih kuat). Jantung yang membesar juga merupakan gambaran dari kerusakan otot jantungnya sendiri. Pembesaran jantung setelah suatu serangan jantung memberikan prognosis yang lebih buruk. Penyebab lain dari serangan jantung adalah suatu bekuan dari bagian jantungnya sendiri. Kadang suatu bekuan (embolus) terbentuk di dalam jantung, lalu pecah dan tersangkut di arteri koroner. Kejang pada arteri koroner yang menyebabkan terhentinya aliran darah. Kejang ini bisa disebabkan oleh obat (seperti kokain) atau karena merokok, tetapi kadang penyebabnya tidak diketahui.

1. Gejala IMA Nyeri dada yang tidak hilang dengan istirahat dan pemberian nitrogliserin.
Nyeri dan rasa tertekan pada dada itu bisa disertai dengan keluarnya keringat dingin atau perasaan takut

Nyeri menjalar ke lengan, bahu, leher, punggung

Sesak nafas
Sesak nafas bisa disebabkan oleh peningkatan mendadak tekanan akhir diastolic ventrikel kiri,disamping itu perasaan cemas bisa menimbulkan hiperventilasi

Berdebar-debar, sesak nafas, mual, muntah, kadang-kadang nyeri epigastrium Pucat Bisa hipotensi pencegahan
1.Istirahat 2.Diet makanan lunak/saring serta rendah garam (bila gagal total. jantung).

3.Pasang infus dekstrosa 5% untuk persiapan pemberian obat intravena. 4.Atasi nyeri : Morfin 2,5-5 mg iv atau petidin 25-50 mg im, bisa diulang-ulang. Lain-lain : nitrat, antagonis kalsium, dan beta bloker. Oksigen 2-4 liter/menit. Sedatif sedang seperti diazepam 3-4 x 2-5 mg per oral. Pada insomnia dapat ditambah flurazepam 15-30 mg. 5.Antikoagulan : Heparin 20.000-40.000 U/24 wad iv tiap 4-6 wad atau drip iv dilakukan atas indikasi Diteruskan asetakumoral atau warfarin Streptokinase / trombolisis 6. Pengobatan ditujukan sedapat mungkin memperbaiki kembali aliran pembuluh darah koroner. Bila ada tenaga terlatih, trombolisis dapat diberikan sebelum dibawa ke rumah sakit. Dengan trombolisis, kematian dapat diturunkan sebesar 40%.

Pengertian Stroke : Termasuk penyakit cerebrovaskuler yang ditandai dengan terjadi nya sumbatan,penyempitan dan pemecahan pembuluh darah.

Gejala : - lemah otot, kaku, penurunan fungsi sensorik - penurunan kemampuan membau, mengecap, detak jantung terganggu - aphasia, apraxia - daya ingat berkurang Gejala stroke adalah : 1. sering sakit kepala atau migraine, akibat peredaran darah terganggu menuju otak. 2. Leher kaku, pundak dan punggung terasa pegal, akibat penumpukan kolesterol. 3. Tangan / kaki sering kesemutan, terasa mati rasa, akibat peredaran darah yang tidak lancar. 4. Asam urat tinggi, akibat gagal nya penguraian. Hingga terjadi pembengkakanpembengkakan di daerah tubuh tertentu. Gejala stroke berawal dari peredaran darah yang tidak lancar dan adanya penyumbatanpenyumbatan di pembuluh darah.

Etiologi

Diagnosa fisik

Pertama pemeriksaan ketangkasan gerak. Pada penderita stroke pasti terjadi gangguan ketangkasan gerak. Namun, kita perlu membedakan dengan gangguan ketangkasan akibat lesi pada serebelum. Pada penderita stoke gangguan ketangkasan gerak akan disertai gangguan upper motoneuron yang berupa : a. Tonus otot pada sisi yang lumpuh meninggi. b. Refleks tendon meningkat pada sisi yang lumpuh. c. Refleks patologik positif (misal refleks Babinski, Chaddocck dan Oppenheim pada sisi yang lumpuh5,6. Jika lesi pada serebelum maka gangguan ketangkasan tidak disertai gangguan upper motoneuron. Kedua diagnosa klinis stroke. Pada penderita stroke, terjadi kerusakan pada beberapa atau salah satu arteri yang ada di otak. Kerusakan salah satu arteri akan menimbulkan gejala yang berbeda-beda sebagaimana yang telah dijelaskan ada patofisiologi stroke5,6. 2. Pemeriksaan laboratorium5,6.

1. Defenisi Truma SSP Benturan yang terjadi pada kepala yang dapat mengakibatkan penurunan kesadaran dalam selang waktu tertentu dengan / tanpa fraktur tulang tengkorak.

etiologi A. TRAUMA KAPITIS o CK Ringan (komosio serebri) GCS : 13 15 Kesadaran pulih < 1 jam Prognosa baik Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur cerebral, hematoma o CK Sedang (kontusio cerebri ) GCS : 9 12 Kesadaaran pulih < 24 jam Prognosa baik dan harus kita obsevasi selama 24 jam Dapat mengalami fraktur tengkorak Pingsan lebih 6 jam Ditemukan kelainan neurologi Likuor serebri berdarah Kelainan EEG o CK Berat GCS : < 8 Kesadaran pulih < 7 hari > 7 hari pulih : sangat berat (laserasi serebri) Prognosanya sangat buruk Relatif berat Biasanya 90% kontusio berat disertai perdarahan intra serebral
Gejala

Gejala : Pingsan sebentar, tidak lebih 10 menit Tidak ditemukan kelainan neurologi Dapat disertai amnesia retro grad, muntah-muntah, sefalgia, vertigo Gejala :


Pencegahan

Hematom SOL : TTIK Penurunan kesadaran

a. Istirahat di atas tempat tidur hingga keluhan-keluhan hilang b. Bila gejala agak berat cairan di batasi hingga 1 liter/24 jam selama maksimal 4 hari. c. Asetazolamide per Os 3 x 25 mg d. Suntukan glukosa 25% sebanyak 20cm3 IV. e. Rangakaian suntikan dexsametason IV = o Hari 1, 2 = 10 mg yang di ikuti 5 mg /6 jam o Hari 3 = 5 mg/8 jam o Hari 4, 5 = 5 mg/12 jam f. Pungsi lumbal yang dapat di lakukan dalam waktu 6 jam setelah kecelakaan. g. Lakukan pengobatan simtomatis.

Anda mungkin juga menyukai