Anda di halaman 1dari 2

[JAKARTA] Waspadai susu khusus anak yang dijual di pasaran.

Hal itu dikarenakan banyak yang mengandung kadar gula tambahan. Akibatnya, anak yang konsumsi susu dengan tambahan gula bisa mengalami obesitas dan diabetes. Saat ini banyak orangtua belum mengerti betul akan asupan susu yang diberikan kepada anaknya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh J Brand-Miller dan F.Atkinson University of Sidney Australia mensurvei 7 jenis susu anak. Penelitian tersebut menghasilkan rata-rata setiap produk susu anak memiliki kadar indeks glikemik tinggi karena memiliki kandungan gula tambahan. Pada dasarnya, susu mengandung gula alami yang disebut laktosa. Tetapi agar rasa susu lebih manis sehingga terasa lebih enak dan anak-anak jadi suka menikmatinya, banyak susu pertumbuhan anak diberikan gula tambahan. Menurut pakar gizi Dr.Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, susu pertumbuhan anak yang diberikan gula tambahan secara otomatis membuat beban glikemik (Glycaemic Load/GL) didalamnya meningkat. Kadar GL yang tinggi jika dikonsumsi akan turut menaikkan indeks glikemik (Glycemic Index/GI). GI dan GL yang tinggi akan membuat anak menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, mengalami kenaikan berat badan yang cepat, serta kerusakan pada pankreas yang akan menyebabkan terganggunya produksi insulin dan berisiko menderita diabetes tipe 2 saat dewasa. Pada dasarnya, susu mengandung gula alami yang disebut laktosa. Tetapi agar rasa susu lebih manis sehingga terasa lebih enak dan anak-anak jadi suka menikmatinya, banyak susu pertumbuhan anak diberikan gula tambahan. Produk susu yang mengandung gula tambahan seperti sukrosa, maltodextrin dan sirup glukosa dapat meningkatkan kepadatan energi, mengurangi nilai gizi susu, dan kecenderungan kelebihan glikemia dan insulin," ungkap dr Fiastuti dari Departemen Ilmu Gizi FKUI/RSCM, pada media edukasi "Kenali jenis Gula Tambahan, Indeks dan Beban Glikemik serta Dampaknya pada Anak!" yang diselenggarakan produk susu ANMUM di Jakarta, Kamis (23/2). Dikatakan, makanan dengan kandungan karbohidrat olahan yang tinggi seperti gula, tepung-tepungan, dan maltodextrin memiliki beban glikemik (GL) yang tinggi. Indeks glikemiks adalah nilai yang dipakai untuk mengukur kemampuan suatu bahan makanan dalam menaikkan kadar gula darah. Makin tinggi indeks glikemik pada sebuah makanan, makin cepat pula ia membuat kadar gula naik. Jika ini dibiarkan akan pemicu si komsumen akan lebih cepat lapar. Adapun makanan yang kandungan indeks glikemik bisa anda jumpai pada karbohidrat kompleks serta makanan yang kaya akan serat. Sedangkan makanan yang mempunyai kandungan karbohidrat nilai indeks glikemik tinggi seperti gula, tepung-tepungan, dan berbagai jenis gula lain, termasuk madu dan bila dikonsumsi terlalu sering bisa memicu kegemukan. Karbohidrat atau gula yang kita asup akan cepat direspon oleh insulin untuk diubah menjadi energi. Tetapi energi yang tidak terpakai itu akan disimpan sebagai lemak. Bisa dipastikan jika terlalu sering

mengasup makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi juga akan membuat pankreas kelelahan karena insulin harus terus dikeluarkan. Untuk anak-anak yang mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat sederhana juga cenderung memiliki nafsu makan lebih tinggi sehingga pertambahan berat badan anak tidak terkendali, jelas dia. Senada dengan itu, Guru Besar Endokrin Anak FKUI/RSCM Prof dr Jose Rizal Latief Batubara SpA(K) PhD, mengatakan, anak-anak yang mengonsumsi makanan dengan kadar GL tinggi cenderung memiliki nafsu makan yang tinggi dan pertambahan berat badan yang tidak sehat, mengganggu kualitas tidur anak sehingga mempengaruhi proses belajar dan perkembangan emosi. Kelompok usia muda sangat rentan terhadap beban karbohidrat yang tinggi dan menyebabkan meningkatnya kadar gula darah dan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan diabetes 2. Hal yang tidak baik dan harus diwaspadai oleh para orangtua adalah jika gula tambahan dikonsumsi secara berlebihan setiap hari oleh anak karena kelebihan energi pada tubuh dapat menyebabkan obesitas, karies gigi, dan membangun kebiasaan pola makan yang kurang baik saat anak-anak beranjak dewasa, kata Jose. [H-15]

Anda mungkin juga menyukai