Anda di halaman 1dari 26

+ Alberto

Andy
Anita
Viorie
Yosua

X-6

Kisah Dua Putri


Raja
+
Sinopsis
Alkisah, di sebuah kerajaan,hiduplah
seorang raja dan permaisuri yang mempunyai
dua orang putri. Yang sulung namanya Putri
Laila sedangkan yang bungsu namanya putri
Hanida. Putri Laila sangat lihai memainkan alat
musik harpa, serta dia juga mempunyai paras
yang sangat cantik. Putri Hanida memiliki suara
yang merdu, tapi dia tak secantik kakaknya,
Putri Laila. Kadang-kadang mereka
mengadakan acara musik di kerajaan.
+

Suatu hari,kerajaan mengadakan sebuah acara.


Salah satunya acara musik yang diisi oleh Putri
Laila dan Putri Hanida. Ketika lagu
dilantunkan,semua tamu undangan sangat
menikmati alunan suara yang merdu dari Putri
Hanida dan permainan harpa oleh Putri Laila.
Sampai-sampai orang yang lewat di luar pun
menikmatinya.
+

Suatu ketika, sang raja memanggil kedua


putrinya. Rupanya ayahanda mereka ingin
membicarakan mengenai perayaan ulang tahun
Leila yang akan segera tiba. Namun, tak
disangka-sangka, Putri Leila mengeluarkan
pernyataan yang mengejutkan sekaligus
menyakitkan…
+

Mendengar hal itu, dengan perasaan sedih, Putri


Hanida pergi meninggalkan sang raja dan Putri
Laila. Ia pergi ke sebuah telaga. Di sana, ia
merenungi nasib. Dari belakang, datanglah Mbok
Mban. Mbok Mban menasihati Putri Hanida, dan tak
lupa mengingatkannya untuk senantiasa bersyukur
karena setiap orang mempunyai kelebihan masing-
masing.
+

Kemudian pada akhirnya Putri Hanida kembali


ke istana setelah dibujuk oleh mbok Mban. Ketika
tiba di istana, semua orang sedang sibuk
mempersiapkan acara ulang tahun untuk Putri
Laila. Putri Hanida ingin ikut berlatih vokal tetapi
Putri Hanida tidak bisa bernyanyi karena sakit.
Putri Laila menyarankan agar memanggil tabib
untuk memeriksa Hanida, namun ditolak olehnya.
Hanida merasa ia sakit karena terlalu lelah dan
akan sembuh dengan sendirinya setelah
beristirahat.
+

Hanida sangat ingin turut serta menyumbangkan


suaranya. Namun, karena keinginan Putri Laila
bermain harpa solo, akhirnya ia pun dilarang untuk
ikut berlatih orkestra. Putri Hanida tidak terima atas
perlakuan kakaknya. Dengan perasaan sedih ia
pergi. Rasa cemburu semakin membakar dirinya
ketika ia melewati istana menyaksikan Laila diberi
sorakan yang meriah dari para tamu undangan.
+
Putri Hanida pergi ke telaga tadi. Di sana dia
menangis tersedu-sedu. Putri Hanida melihat
pantulan wajahnya di permukaan air telaga. Tak
lama setelah itu,putri Hanida berdoa kepada Tuhan
supaya wajahnya diubah menjadi cantik melebihi
kecantikan kakak satu-satunya itu. Dia rela
mengorbankan suaranya yang merdu untuk
ditukar dengan kecantikan. Doa Hanida didengar
oleh seorang nenek tua. Tanpa sepengetahuan
putri Hanida, sebenarnya nenek tua itu adalah
seorang dewa yang menyamar menjadi nenek.
+

Nenek itu menanyakan berulang kali apakah


Hanida sudah yakin dengan keputusannya. Tentu
saja ia pun menjawab dengan pasti ia ingin diubah
menjadi cantik. Kemudian, nenek itu pun
menyuruh Hanida kembali bercermin pada
permukaan air telaga… Ajaib sekali! Hanida
berubah menjadi sangat cantik. Ketika ia berpaling
mencari nenek tersebut, ia tidak dapat
menemukannya. Nenek itu lenyap seakan ditelan
+

Bagaimanapun, Putri Hanida sangat gembira


karena doanya terkabul. Putri hanida langsung
kembali ke istana. Saat Putri Hanida lewat, semua
orang tercengang melihatnya karena dirinya
sangat cantik. Sayangnya orang-orang tidak
mengenali Hanida. Ketika sudah tiba di depan
pintu gerbang kerajaan, Putri Hanida dihadang
para penjaga pintu gerbang kerajaan dan
terjadilah konfrontasi antara mereka.
+

Sungguh kasihan, penjaga pintu tidak


mempercayai Hanida. Ketika Hanida berusaha
meyakinkan mereka dengan bernyanyi, suaranya
yang merdu telah berubah menjadi sumbang,
sehingga orang semakin mencemooh dia.
Akhirnya, ia tidak diizinkan masuk ke istana.
+

Hari pun berganti hari, seminggu sudah putri


Hanida tidak pulang. Semua orang merasa cemas.
Sang raja memerintahkan seluruh warga untuk
mencari putri Hanida. Namun ke manapun mereka
mencari, tak seorang pun menemukannya.
+

Tak hanya para warga yang mencari putri


Hanida. Putri Laila pun ikut berpartisipasi untuk
mencari putri Hanida. Suatu hari, Putri Laila
bertanya kepada Mbok Mban mengenai tempat
kesukaan Hanida. Tahulah ia sekarang bahwa
adiknya sering pergi ke sebuah telaga..Setelah
mengetahui tentang hal itu. Ia pun bergegas
mencari adik semata wayangnya. Sesampainya di
telaga, Leila sungguh terpesona akan kerindangan
pepohonan dan kejernihan air telaga.
+

Tiba-tiba Leila menangis karena teringat


adiknya. Di tengah tangisan itu, datanglah seorang
wanita yang tak lain adalah Hanida tetapi dengan
wajah yang sudah berbeda. Hanida menghampiri
kakaknya, sayang sekali, Leila tidak mempercayai
Hanida.
+

Putri Hanida menyarankan kakaknya untuk


melihat lebih dalam. Ternyata benar, Leila pun
kemudian mengenalinya. Hanida lalu
menceritakan kisah yang dialami. Yang lebih
mengejutkan, selama ini Leila juga cemburu
dengan kemerduan suara Hanida.
+

YAH. KLISE DEH. Seperti biasa…

Mereka pun kemudian berbaikan. Masing-


masing berubah dan menjadi rukun lalu hidup
bahagia selamanya...
+

Nonton,
yuuk..!
+

PROTAGONI
S
ANTAGONIS

TRITAGONIS
+
Tema

Kehidupan putri
raja
+
Alur

Maju
+
Penokohan
n Hanida

n Leila

n Nenek tua (Mbok Mban)


n Raja

n Pengawal
+
Latar
n Waktu : PAGI, SIANG & MALAM (^^)
n Tempat : LINGKUNGAN KERAJAAN & TELAGA
n Suasana : MENGHARUKAN
+
Sudut Pandang

AKU-AN
+
Amanat

nBERSYUKURLAH AKAN APA


YANG KITA MILIKI
nJANGANLAH IRI HATI
TERHADAP KELEBIHAN
ORANG LAIN
+
Sudut Pandang

DIA-AN (orang
ketiga)
+
Amanat
n BERSYUKURLAH AKAN APA YANG KITA MILIKI
n JANGANLAH IRI HATI TERHADAP KELEBIHAN
ORANG LAIN

Anda mungkin juga menyukai