Anda di halaman 1dari 11

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA disunting dan diedit oleh Bisma Reza

1. Pernyataan yang benar tentang model atom mekanika kuantum adalah . A. Atom adalah partikel terkecil dari zat B. Atom terdiri dari inti atom dan elektron C. Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dikelilingi elektron negatif D. elektron dan atom dipandang sebagai partikel dari gelombang E. Inti atom bermuatan positif yang terdiri dari proton dan neutron dikelilingi elektron negatif 2. Jumlah elektron maksimum dalam sub kulit d adalah . A. 2 B. 5 C. 6 D. 10 E. 14 3. Nomor atom Al = 13, maka kulit valensi dari atom unsur Al adalah . A. 3s B. 3s dan 3p C. 3s dan 3d D. 3p dan 3d E. 3p 4. Nomor atom unsur K = 19. Konfigurasi elektron ion K adalah . A. 1s 2s 2p 3s 3p
2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6 2 6 1 2 2 1 +

B. 1s 2s 2p 3s 3p 4s
6 2 2 6 2 6

C. 1s 2s 2p 3s 3p 4s E. 1s 2s 2p 3s 3p
2 2 6 2 5

D. 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d

5. Konfigurasi elektron yang benar untuk unsur X dengan nomor atom 33 adalah . A. 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p B. 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p C. 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s
2 2 6 2 6 10 2 2 6 2 6 10 2 2 6 2 6 10 1 2 6 1 2 2 6 2 6 10 2 2 2 6 2 6 10 2 1 3

D. 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 3d E. 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4p
5

6. Atom suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron: 2, 8, 5. Bilangan kuantum elektron terakhir dari atom tersebut adalah . A. n = 3 l = 0 m = 0 s = +1/2 B. n = 3 l = 0 m = 0 s = -1/2 C. n = 3 l = 1 m = -1 s = +1/2 D. n = 3 l = 1 m = 0 s = -1/2 E. n = 3 l = 1 m = +1 s = +1/2 7. Pasangan unsur-unsur di bawah ini yang memiliki elektron valensi sama adalah . A. 4 Be dan 10 Ne B. 3 Li dan 13 Al C. 12 Mg dan 20 Ca D. 9 F dan 19 K E. 11 Na dan 21 Sc

8. Konfigurasi elektron unsur X adalah : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p Dalam sistem periodik unsur, X terletak pada ... A. golongan IVA periode 4 B. golongan VIA periode 4 C. golongan IVB periode 4 D. golongan IVB periode 4 E. golongan VIIIA periode 4
2 2 6 2 6 2 10 4

9. Diketahui : nomor atom unsur P = 17 nomor atom unsur Q = 21 Dalam sistem periodik unsur P dan Q berturut-turut terdapat pada blok . A. s dan p B. p dan s C. s dan d D. d dan p E. p dan d

10. Diketahui konfigurasi elektron unsur berikut: P : 1s 2s


2 2 2 1 2 3

Q : 1s 2s 2p R : 1s 2s 2p
2 2 2 2 2

5 2 2 6 10 2 3

S : 1s 2s 2p 3s
6

T : 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p Pasangan unsur yang terletak dalam satu golongan adalah . A. P dan Q B. P dan R C. Q dan S D. Q dan T E. R dan T

11. Diketahui konfigurasi elektron : X : 1s 2s 2p Y : 1s 2s 2p


2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 6 6 2 2 3 6 2 6

Z : 1s 2s 2p 2s 3p
2 2 6 2

R : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
6 1

S : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d Unsur yang tergolong logam adalah . A. X dan Y B. X dan Z C. Y dan Z D. Z dan R E. R dan S

10

12. Pasangan unsur berikut dalam sistem periodik unsur letaknya diagonal . A. Li dan Be
3 4

B. Na dan K
11 6 19

C. C dan N
7

D. N dan P
7 15

E. Al dan Ge
13 32

13. Pasangan senyawa berikut yang memiliki ikatan kovalen adalah . A. NaCl dan HCl B. Na O dan H O
2 2

C. H S dan H O
2 2

D. K O dan KCl
2

E. NaCl dan KCl

14. Jika atom pusat dinyatakan dengan X, domain elektron ikatan dengan Y dan domain elektron bebas dengan E, maka molekul berikut yang memiliki tipe XY adalah .
4

A. CO

B. H O
2

C. NH

D. CH

E. SO

15. Molekul atau senyawa yang antar molekulnya dapat membentuk ikatan Van der waals adalah . A. H O
2

B. NH C. CH

D. NaCl E. CH OH
3

16. Diketahui Mr HCl=36,5 dan momen dipol =1,08 Mr HI=128 dan momen dipol =0,38 data tersebut dapat disimpulkan . A. HI lebih polar dibanding HCl B. Ikatan hidrogen HI lebih kuat dibanding HCl C. Sifat asam HCl lebih kuat dibanding HI D. titik didih HI lebih tinggi dibanding HCl E. Ikatan van der waals HCl lebih kuat dibanding HI

17. Senyawa berikut yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah . A. CH O - CH


3 3

B. CH CH - OH
3 2

C. CH
2

D. H S E. HCl

18. Persamaan reaksi berikut yang menunjukkan definisi perubahan entalpi pembentukan karbon monoksida adalah . A. C + O CO
(s) (s)
(g)

B. C + 21O CO
(s) (s)

(g)
(g)

C. C + CO
(s) (s)

2(s) 2(s)

2CO CO 2CO

D. C + 21O E. C + CO
(s)

(g) (g)

2(s)

19. Pada proses endoterm . A. kalor berpindah dari sistem ke lingkungan dan H<0 B. kalor berpindah dari sistem ke ingkungan dan H>0 C. kalor berpindah dari lingkungan ke sistem dan H<0 D. kalor berpindah dari lingkungan ke sistem dan H>0 E. tidak terjadi perpindahan kalor dan H=0

20. Entalpi pembentukan MgSO A. MgO + SO


(s) (s) (s) 3(g)

4 (s)

= -1278 kJ mol maka persamaan termokimia pembentukan MgSO yang benar adalah
4

-1

MgSO
2(g)

4(s)

H= - 1278 kJ
4(s)

B. Mg + S + 2O
(s) 2+ (s) 2-

MgSO

H= - 1278 kJ H=-2556 kJ

C. 2Mg +2S +4O D. Mg


(aq) (s)

2(g)

2MgSO

4(s)

+ SO

4 (aq)

MgSO
4(s)

4(s)

H= - 1278 kJ

E. MgS + 2O

2(g)

MgSO

H= - 1278 Kj

21. Dari diagram berikut : Sn(s) + Cl2(g)-545,2SnCl4(l)SnCl2(s)Hf-195,4 maka harga Hf SnCl adalah .
2(s)

A. 349,8 kJ/mol B. +349,8 kJ/mol C. +195,4 kJ/mol D. -174,9 kJ/mol E. +174,9 kJ/mol 22. Diketahui : 2C(grafit) + O
2

2(g)

2CO
2(g)

(g)

H = - a kj/mol CO

C(grafit) + O CO adalah A. (-a b) kj/mol B. (a b) kj/mol C. (21a + b) kj/mol D. (21a - b) kj/mol E. (a + 2b) kj/mol

H = - b kj/mol
(g) 2(g)
2(g)

maka H untuk reaksi CO + 21O

23. Perubahan entalpi standar pembentukan gas etena dan gas etana berturut-turut adalah 52 kj/mol dan 85 kj/mol, maka perubahan entalpi untuk reaksi : C H + H C H adalah .
2 4(g) 2(g)
2

6(g)

A. 33 kj/mol B. +33 kj/mol C. 137 kj/mol D. +137 kj/mol E. 274 kj/mol

24. Diketahui : Hf. CO = -394 kJ/mol


2(g)

Hf. H O = -242 kJ/mol


2 (g)

Hf. C H
2

6(g)

= -85 kJ/mol
2 6(g)

maka perubahan entalpi pembakaran C H A. 714,50 kJ/mol B. +714,50 kJ/mol C. -1429,00 kJ/mol D. +1429,00 kJ/mol E. 2858,00 kJ/mol

adalah .

25. Diketahui : CaO + H O Ca(OH)


(s) 2 (l)

2(s)

H = -350 kj/mol. Jika Ar C = 40; O = 16 maka kalor reaksi per gram kalsium oksida (CaO)

yang direaksikan adalah . A. 6,25 Kj B. +6,25 Kj C. 62,40 Kj D. -350 Kj

E. +350 Kj

26. Diketahui N + 3H
2(g)

2(g)

2NH

3(g)

H= - 107 kJ/mol

jika energi ikatan : N N : 941 kJ/mol H H : 436 kJ/mol maka energi ikatan rata-rata N-H dalam NH adalah .
3

A. 393 kJ/mol B. 642 kJ/mol C. 782 kJ/mol D. 2249 kJ/mol E. 2346 kJ/mol

27. Diketahui energi ikat: H I = 299 kJ/mol H H = 436 kJ/mol I I = 151 kJ/mol maka kalor yang diperkukan untuk menguraikan 256 gram HI (Ar H = 1; I = 127) menjadi unsur-unsurnya adalah . A. 5,5, kj B. 11,0 kj C. 22,0 kj D. 44,0 kj E. 88,0 kj

28. Diketahui energi ikatan rata-rata untuk C C : 348 kJ/mol C Cl : 328 kJ/mol C = C : 641 kJ/mol H Cl : 431 kJ/mol C H : 413 kJ/mol Maka perubahan entalpi reaksi H C = CH + HCl H C CH Cl adalah .
2 2 3 2

A. 17 kJ B. + 17 kJ C. 44 kJ D. + 44 kJ E. + 47 kJ

29. Pada reaksi P + Q R + S laju reaksinya dapat dinyatakan sebagai . A. penambahan konsentrasi P tiap satuan waktu B. penambahan konsentrasi Q tiap satuan waktu C. pengurangan konsentrasi P dan Q tiap satuan waktu D. pengurangan konsentrasi R tiap satuan waktu E. pengurangan konsentrasi S tiap satuan waktu 30. Data percobaan untuk reaksi: 2A + B 2AB tersebut adalah sebagai berikut :
2

No 1 2 3

3,0 x 10 9,0 x 10 -2 Persamaan laju reaksinya adalah . A. v = k (A) (B )


2 2

[A] mol/lt 0,5 1,0 1,0

[B] mol/lt 0,5 0,5 1,0

Laju (mol/lt dt) 1,5 x 10


-2 -2

B. v = k (A) (B2
)

C. v = k (B )
2

D. v = k (A) (B )
2

0,5

E. v = k (A)

31. Dari suatu reaksi A + B zat hasil. Dari beberapa percobaan dihasilkan data sebagai berikut:
[A] (M) 0,1 0,1 0,1 [B] (M) 0,2 0,2 0,2 Suhu ( C ) 20 30 40 Waktu ( detik ) 64 32 16

Pada suhu 70C waktu reaksinya adalah .... (A) 2 detik (B) 4 detik (C) 6 detik (D) 8 detik (E) 10 detik
32. Untuk reaksi A + B C diperoleh data sebagai berikut : [A] molar 0,01 0,02 0,02 0,03 [B] molar 0.20 0,20 0,40 0,60 Laju, molar/detik 0,02 0,08 0,16 0,54

Harga tetapan laju reaksi k untuk reaksi tersebut adalah . A. 1000 B. 500 C. 10 D. 0,02 E. 0,001

33. Data hasil percobaan untuk reaksi A + B hasil, sebagai berikut : Perc. Zat yang bereaksi A 1 2 3 4 5 4 gr serbuk 4 gr larutan 4 gr larutan 4 gr kepingan 4 gr larutan B 2M 2M 4M 2M 2M

Waktu (detik) 10 8 4 20 8

Suhu ( C) 27 27 27 27 27

Berdasarkan data percobaan 1 dan 4, faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah . A. katalis B. konsentrasi C. perubahan suhu D. sifat zat E. luas permukaan

34. Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi, karena kenaikan suhu . A. dapat memperluas permukaan zat B. dapat menaikkan energi aktivasi pereaksi C. dapat memperbesar tekanan D. dapat memperbesar energi kinetik molekul pereaksi E. dapat menaikkan konsentrasi pereaksi

35. Laju reaksi dari suatu reaksi gas dinyatakan sebagai v = k(CO)(NO )
2

Bila volum yang ditempati gas-gas tersebut tiba-tiba diperkecil 21 kali dari volum semula, maka laju reaksinya jika dibandingkan laju reaksi semula akan menjadi . A. 21 kali B. 41 kali C. 12 kali D. 14 kali E. 18 kali 36. Pernyataan yang benar tentang katalisator adalah A. zat yang dapat mempercepat dan memperbesar hasil reaksi B. zat yang tidak terlibat dalam reaksi C. zat yang dapat menurunkan energi pengaktifan reaksi D. zat yang dapat mempercepat semua jenis reaksi E. zat yang dapat menyederhanakan mekanisme reaksi

37. Data untuk reaksi : R + Q hasil adalah sebagai berikut : No [P] [B] mol/lt mol/lt 1 2 3 0,1 0,2 0,1 0,1 0,3 0,3

Laju (mol/lt dt) 2,2 x 10


-4 -4 -4

19,8 x 10 19,8 x 10

maka orde reaksi terhadap P adalah . A. 0


v(P)

D. 2
v(P)

B. 1
v(P)

E. 3
v(P)

C. 1/2
v(P)

38. Reaksi : A hasil memiliki persamaan laju reaksi : v = k (A). Jika satuan konsentrasi dinyatakan dalam mol L ,maka satuan dari tetapan laju reaksi, k adalah . A. S B. S
-1 -1 -1 -1 -1 -1

C. mol L S E. mol S
-1

D. L mol S

39. Setiap kenaikan suhu 10 C laju reaksi menjadi 2 kali lebih cepat dari semula. Jika pada suhu 20 C reaksi berlangsung selama 12 menit, maka laju reaksi pada suhu 50 C adalah . A. 1,0 menit B. 1,5 menit C. 2,0 menit D. 3,0 menit E. 4,0 menit
0

40. Setiap kenaikan 10C laju reaksi, meningkat dua kali semula. Jika pada suhu 23C laju reaksinya 0,25 M , pada suhu 53C laju reaksinya menjadi .... (A) 0,75 M (B) 1,50 M (C) 2,00 M (D) 4,00 M (E) 6,00 M

41. Ion X2+ yang mengandung 12 proton dan 12 neutron memiliki konfigurasi elektron . A. 1s2 2s2 2p4 B. 1s2 2s2 2p6 C. 1s2 2s2 2p6 3s2 D. 1s2 2s2 2p4 3s2 E. 1s2 2s2 2p5 3s2 42. Bilangan kuantum yang dimiliki oleh elektron terakhir pada 29Cu adalah . A. n = 3; l = 2; m = +2; s = B. n = 3; l = 2; m = +2; s = + C. n = 3; l = 1; m = 0; s = + D. n = 4; l = 0; m = 0; s = + E. n = 4; l = 0; m = 0; s = 43. Elektron yang mempunyai bilangan kuantum m = 2 terletak pada subkulit . A. 2s B. 2d C. 3s D. 3p E. 3d 44. Elektron terakhir dari atom X mempunyai bilangan kuantum n = 3; l = 2; m = 2 ; s = +. Banyaknya proton atom tersebut adalah . A. 11 B. 16 C. 18 D. 26 E. 29

45. Bilangan kuantum yang tidak diizinkan adalah . A. n = 2; l = 1; m = 1; s = + B. n = 2; l = 1; m = 1; s = + C. n = 3; l = 2; m = 2; s = + D. n = 3; l = 3; m = 3; s = + E. n = 4; l = 3; m = 3; s = +

46. Elektron terakhir suatu unsur mempunyai bilangan kuantum n = 3; l = 1; m = 0;s = +. Dalam sistem periodik, unsur tersebut terletak pada . A. periode 3, golongan IA B. periode 3, golongan IIA C. periode 3, golongan IIIA D. periode 3, golongan VA E. periode 3, golongan VIIA 47. Unsur X mempunyai nomor atom 20 dan unsur Y mempunyai nomor atom 9. Senyawa yang terbentuk dari kedua unsur ini mempunyai rumus . A. XY B. X2Y C. XY2 D. X2Y3 E. XY3 48. Molekul berikut ini yang tidak mengikuti kaidah oktet adalah . A. H2O B. NH3 C. CCl4 D. BCl3 E. PH3 49. Bentuk molekul SF6 (nomor atom S = 16) adalah . A. tetrahedral B. piramida trigonal C. segi empat planar D. bipiramida trigonal E. oktahedral 50. Bentuk molekul PCl5 (nomor atom P = 15) adalah . A. tetrahedral B. piramida trigonal C. segi empat planar D. bipiramida trigonal E. oktahedral 51. Jika diketahui reaksi A + B C + D, maka laju reaksi didefinisikan sebagai laju . A. penambahan konsentrasi A per satuan waktu B. penambahan konsentrasi B per satuan waktu C. berkurangnya konsentrasi A dan B per satuan waktu D. berkurangnya konsentrasi C dan D per satuan waktu E. berkurangnya konsentrasi A dan D per satuan waktu 52. Dari reaksi: 2 NO(g) + Br2(g) 2 NOBr(g), diperoleh data percobaan sebagai berikut. no [NO] (M) [Br2] (M) Laju rekasi M/det 1 2 3 4 0,3 0,03 0,1 0,2 0,05 0,15 0,25 0,25 1,6 4,8 0,5 2,0

Persamaan laju reaksi untuk reaksi di atas adalah . A. v = k[NO][Br2] B. v = k[NO][Br2]2 D. v = k[NO]2[Br2] D. v = k[NO]2[Br2]2 E. v = k[NO] 53. Dari reaksi N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) diperoleh data sebagai berikut. No [N2] (m) [H2] (m) Waktu (det) 1 2 3 0,4 0,8 0,4 0,1 0,1 0,2 152 76 152

Harga tetapan laju reaksi dan satuannya adalah . a. 0,008 mol L1 detik1 b. 0,016 mol L1 detik1 c. 0,016 detik 1 d. 0,032 mol1 e. 0,032 mol2 54. Umumnya setiap kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena kenaikan suhu akan . A. memperbesar tekanan B. memperbesar luas permukaan C. menaikkan energi pengaktifan D. memperbesar konsentrasi zat 55. Dalam ruang 5 liter berlangsung penguraian N2O4 menurut reaksi: N2O4(g) 2 NO2(g) Jika mula-mula dimasukkan 3 mol N2O4 dan dalam 10 detik dihasilkan 2 mol NO 2, maka laju reaksi terurainya gas N2O4 adalah . A. 0,06 M/detik B. 0,04 M/detik C. 0,03 M/detik D. 0,02 M/detik E. 0,01 M/detik 56. Laju suatu reaksi bertambah tiga kali lebih cepat setiap kenaikan suhu 10 C. Jika laju reaksi pada suhu 25 C adalah 4 M/detik, maka laju reaksi pada suhu 45 C adalah . A. 8 M/detik B. 12 M/detik C. 16 M/detik D. 24 M/detik E. 36 M/detik 57. Hasil percobaan untuk reaksi: A(g) + B(g) C(g) sebagai berikut. 1) Jika konsentrasi A dinaikkan dua kali dan konsentrasi B tetap, maka laju reaksi menjadi 4 kali lebih cepat. 2) Laju reaksi menjadi 8 kali lebih cepat, bila konsentrasi B diperbesar 2 kali dan konsentrasi A tetap. Persamaan laju reaksi tersebut adalah .

A. V = k[A]2[B]3 B. V = k[A]3][B]2 C. V = k[A]2[B]4 D. V = k[A][B]3 E. V = k[A][B] 58. Dalam ruang 2 liter direaksikan 1,6 mol gas X dan 2,2 mol gas Y, sehingga terjadi reaksi X(g) + 2 Y(g) XY(g). Setelah reaksi berlangsung 5 detik masih terdapat 0,6 mol gas X. Besarnya laju reaksi terhadap Yadalah . A. 0,05 M/detik B. 0,1 M/detik C. 0,15 M/detik D. 0,2 M/detik E. 0,4 M/detik 59. Diketahui reaksi A + B C. Dari percobaan diperoleh data sebagai berikut: No [A](M) [B](M) Laju rekasi (M/det.) 1 2 3 0,5 0,5 0,25 0,4 0,8 0,4 2a 8a a

Rumus laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah . A. V = k[A]2[B] B. V = k[A][B] C. V = k[A][B]2 D. V = k[A]2 E. V = k[B] 60. Untuk reaksi A + B C diperoleh data sebagai berikut. No [A](M) [B](M) Laju Reaksi 1. 2. 3. 0,1 0,2 0,4 0,1 0,1 0,2 80 40 10

Dapat disimpulkan bahwa orde reaksi total dari reaksi tersebut adalah . A. 0 B. 1 C. 2 D. 3 E. 4

Anda mungkin juga menyukai