Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 5
Pendahuluan
Virus Rabies infeksi akut SSP. Virus Rabies termasuk Rhabdivirus, RNA untai tunggal, dengan dikelilingi selubung Peplomer(duriduri)Trimer Glikoprotein virus (ribonukleokapsid). Virus Rabies dapat bertahan pada suhu 4 C selama 1 Minggu. Virus dapat matiUV,Pemanasan 1 Jam(50C),0,1 % Natrium deoksikolat,Deterjen,PH yang ekstrim.
Patofisiologi
Masa inkubasi 7 Hari; 21-60 Hari; 6 Tahun / >. Umumnya 1-3 Bulan. Semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi (Serigala,Rubah,Tupai,Musang,Rakun,Kelelawar). Manusia dapat terinfeksi. Virus dapat tersebar dalam tubuh hewan,terutama (SSP,air liur,getah bening,air susu dan darah).
Cont
Virus RabiesOtot/Jaringan ikat (Replikasi lokal) Saraf perifer(Neuromuskular junction)SSP(Memperbanyak diri)Kelenjar ludah dan jaringan lain (Pankreas,Ginjal,Hati,Retina dan kornea). Organ dengan titer virus rabies tertinggi pada kelenjar ludah submaxilla. Kerentanan tergantung pada : Umur,Genetik, Immun,Strain virus,Jumlah inokulum, berat laserasi, jarak yang ditempuh ke SSP.
Gambaran Klinis
Terdiri dari 3 Fase : 1. Fase prodromal pendek/Permulaan 2. Fase Neurologi akut/Gelisah/General overreaction 3. Paralisis/Koma
Berlangsung 2-10 Hari Malaise, Anoreksia, Nyeri kepala, Foto fobia, Mual dan muntah, nyeri tenggorokan dan demam.
Disfungsi Sistem saraf Gelisah, Cemas dan Halusinasi. Over aktifitas simpatikLakrimasi,dilatasi pupil, Salivasi , Berkeringat, Spasme otot dan nyeri tenggorokan. Hidrofobia Otot pernafasan dan larings kejang Sianotik dan Apnoe
Fase Koma
Terjadi 2-7 Hari setelah Onset. Penyebab utama kematian adalah kelumpuhan otot pernafasan Kematian terjadi pada status epileptikus
Diagnosis
AnamnesisDigigit binatang, lokasi. CSS, biopsi kulit, antibodi rabies dalam serum, isolasi virus dari saliva,CSS dan krongkongan. CSSJernih,Protein ,Glukosa dan klorida normal.
Pemeriksaan laboratoriumInklusi sitoplasma eosinofilik spesifik (Negri Bodies) dan Antibodi fluoresen
Pencegahan
Pemberian vaksinasi menghambat invasi virus ke SSP Dilakukan injeksi vaksin selama 14 hari jika di curigai digigit oleh binatang yang menderita rabies. Pemberian antiserum rabies + Vaksinasi 2 dosis sehari selama 7 hari (Diberikan booster 10 dan 20 hari setelah vaksinasi sebelumnya).
Penatalaksanaan
Luka gigitan Dibersihkan dengan air sabun dan disinfektan Debridemen (Efektif sebelum 12 Jam). Prinsip ABC, Penanganan kejang (Phenitoin) Pada luka yang dicurigai terinfeksi rabiesSerum anti rabies (5 ml). Pertimbangkan pemberian Vaksin untuk mencegah timbulnya penyakit fatal.
Pustaka
Mahar Marjono dan Priguna Sidharta; Neurologi Klinis Dasar ; Dian Rakyat, 2004 Harsono; Buku Ajar Neurologi Klinis; Gadjah Mada Univ.Press, 1996 Jawetz dkk; Mikrobiologi Kedokteran ; Salemba Medika, 2005 R. Sjamsuhidajat dan Wim de Jong; Buku Ajar Ilmu Bedah; EGC, 2005
Terima kasih