Berasal dari bahasa Yunani : Allon argon, artinya reaksi yang berbeda/menyimpang dari normal terhadap berbagai rangsangan/zat dari luar tubuh misalnya terhadap makanan, debu, obat-obatan dan sebagainya
Berasal dari bahasa Yunani topos, artinya tempat, A-topos artinya tidak pada tempatnya. Dalam dunia kedokteran artinya bakat terhadap terjadinya alergi yang diturunkan
Penyakit alergi
Penyakit alergi hanya mengenai anak yang mempunyai bakat alergi yang disebut atopik Bakat atopik /alergi yang diturunkan oleh salah satu atau kedua orangtuanya Sejalan dengan perkembangan pengetahuan dalam bidang alergi penyakit alergi bisa dicegah timbulnya bila kita lakukan tata laksana/intervensi sejak dini.
Penyakit alergi
Angka kejadian semakin meningkat Dapat merugikan tumbuh kembang anak Penyakit alergi dapat timbul akibat pengaruh: Faktor genetik Faktor lingkungan (alergen, infeksi, polutan, iritan)
Faktor genetik
Bila kedua orangtua memiliki manifestasi yang sama, maka risiko terkena alergi meningkat 60-80%
ISAAC:Lancet 351:1225,1998
Prevalensi Alergi
25% 24,6% 20% 14,2% 15% 9,0% 10% 6,9% 4,9% 5% 3,9% 8,9% 13,9% 12,3%
0% Jakarta Pusat (1990) ISAAC Jakarta Timur (2001) Rinitis alergi EAAEL Jakarta (2006)
Asma
Dermatitis atopi
Reaksi Hipersensitivitas
Tipe I
Tipe II
Reaksi Hipersensitivitas
Tipe III
Tipe IV
(Borish dan Rosenwasser, 2009)
Paparan terhadap antigen menyebabkan aktivasi sel Th-2 Sel Th-2 akan mensekresi interleukin (IL)-4 dan IL-3, yaitu sebagian dari sitokin yang disekresi oleh sel Th-2 IL-4 dan IL-3 akan menstimulasi limfosit B yang spesifik terhadap antigen asing untuk berdiferensiasi menjadi sel plasma
IgE diproduksi
Terjadinya peningkatan IgE dalam jumlah besar sebagai respon terhadap antigen pada individu atopi
(Hst dan Halken, 2003a; Smith dan Ownby, 2009; Munasir, 2010; Borish dan Rosenwasser, 2009).
Sel Th2
IL-2
IL-1
(Hst dan Halken, 2003a; Borish dan Rosenwasser, 2009; Placek et al., 2009).
Pada reaksi alergi fase lambat, IL-3 tidak hanya menarik dan mengaktivasi eosinofil tetapi juga basofil dan efek kemotaktik sitokin ini lebih nyata dibandingkan dengan komplemen. (Hst dan Halken, Mekanisme lain sitokin berperan pula dalam 2003a) menunjang terjadinya reaksi peradangan pada alergi
Pada bayi dengan alergi susu sapi, alergen menstimulasi limfosit dan merangsang pengeluaran banyak IL-4, IL5 dan IL-13
FAKTOR LINGKUNGAN
ALERGEN INFEKSI POLUTAN
PENYAKIT ALERGI
Atopi Pada anak dengan riwayat atopi, yaitu anak dengan kecenderungan pribadi atau keluarga untuk tersensitisasi dan menghasilkan IgE sebagai respon terhadap alergen biasanya protein, akan dapat mengembangkan gejalagejala yang khas seperti asma, rinokonjungtivitis, atau eksim (Spergel dan Fiedler, 2005).
Pada bayi dengan dermatitis atopik, asma, alergi makanan, dan rinitis alergi dikenal sebagai gambaran allergic march (Liu, 2006)
Prediksi Alergi
Skor keluarga
0 1-3 Resiko alergi pada fetus dan bayi baru lahir Resiko rendah Resiko sedang Program pencegahan yang dibutuhkan Tidak Ya Ya ( sebelum konsepsi, 4-6 Resiko Tinggi selama kehamilan dan setelah kelahiran) Keterangan: 2 point masing-masing diberikan kepada ibu, ayah atau salah satu saudara
Skor digunakan untuk mengidentifikasi bayi yang beresiko tinggi terjadinya alergi
(Yadav dan Yadav, 2005).
E. Penghindaran terhadap makanan yang hiperalergenik dan alergen yang berasal dari lingkungan (Bellanti et al., 2005; Smith dan Ownby, 2009; Sampson, 1993;
Yadav dan Yadav, 2005; Ahlstedt et al., 2008).
F. Bila anak tidak mendapat ASI, dapat diberikan susu formula yang hipoalergenik (Hst dan Halken,
2003b; Ahlstedt et al., 2008; Scurlock et al., 2005)
G. Pemberian makanan padat harus dihindari hingga usia enam bulan (Yadav dan Yadav, 2005) H. Menghindari makanan dengan alergen tinggi seperti telur hingga berusia satu tahun sedangkan untuk kacang harus dihindari setidaknya selama tiga tahun (Yadav dan Yadav, 2005)
Sensitisasi
Sensitisasi
Faktor risiko: Riwayat keluarga alergi Merokok: - Waktu hamil, lingkungan Tidak mendapat ASI atau singkat. Polusi Diet
Alergen
Urtikaria Urtikaria (bidur, kaligata) merupakan suatu kelainan alergi pada kulit yang berbentuk bentol berwarna merah disertai rasa gatal dengan ukuran diameter yang bervariasi dari 2 milimeter sampai beberapa sentimeter. Urtikaria ini dapat tersebar pada berbagai tempat di kulit.
Sebetulnya semua makanan dapat menimbulkan alergi, akan tetapi antara satu makanan dengan makanan yang lain mempunyai derajat alergenitas berbeda.
Imunologis
Non imunologis
IgE-mediated
Non IgE-mediated
Kasein dan protein whey Kasein penampakan seperti susu, 76-86%. Di presipitasi dari susu skim pada pH 4,6 Beberapa protein whey didenaturasi dengan pemanasan ekstensif, pasteurisasi rutin tidak cukup namun dapat meningkatkan alerginitas beberapa protein susu seperti lactoglobulin.
Gejala Klinis
Saluran cerna: bengkak dan gatal di bibir sampai lidah dan orofarings, muntah sampai diare, tinja berdarah. Kulit: urtikaria, dermatitis atopik Saluran napas: batuk, mengi, asma, rinitis Umum: anafilaksis
Diagnosis
Anamnesis (riwayat perjalanan penyakit) Catatan makanan harian Uji alergi (bila diperlukan)
Skin
Diagnosis
Menghilangnya gejala setelah eliminasi susu sapi dan produknya Timbulnya kembali gejala setelah pemberian susu sapi Eksklusi intoleransi laktosa dan infeksi (pada pasien dengan gejala gastrointestinal)
Ann Allergy Asthma Immunol 2002;89(Suppl):33-7
Tata Laksana
Penghindaran protein susu sapi dan produknya ASI Ibu pantang protein susu sapi dan produknya Formula Susu formula terhidrolisis ekstensif Formula asam amino Formula kedelai Produk olahan Perhatikan label Obat-obatan sesuai indikasi
Formula Kedelai
Formula kedelai sudah lama dijadikan alternatif pengganti susu pada anak dengan alergi susu sapi Formula kedelai untuk anak saat ini sudah dimodifikasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak Dapat dianjurkan pada pasien alergi susu sapi (tipe IgE) di atas usia 6 bulan
Formula Kedelai
Keuntungan susu kedelai dibandingkan susu protein hidrolisat ekstensif: Tidak mempunyai protein susu sapi Rasa lebih enak Harga lebih murah Penambahan berat badan, tinggi badan, kadar protein dan mineralisasi tulang yang normal
Pencegahan
Primer
ASI
Sekunder
Susu
Tersier
Enzymatic hydrolysis
Ultrafiltration
Semakin pendek rantai dan semakin kecil berat molekul maka akan semakin rendah alergenisitas suatu protein/peptida
intact protein
pHF
eHF
Amino acids
Allergenicity
Prognosis
Angka remisi:
Tahun
Gejala ASS ALUR DIAGNOSIS SPT/IgE spesifik darah DAN Anak PENANGANAN dengan ASI eksklusif ALERGI SUSU Ibu pantang susu sapi dan produknya minimal SAPI 2 minggu (*) Perbaikan (+) Berikan kembali protein susu sapi Gejala (+): KONFIRMASI ASS Hindari protein susu sapi minimal 6 bulan Perbaikan () Pikirkan diagnosis lain Perkenalkan kembali protein susu sapi
Anak dengan susu formula Berikan formula pengganti susu sapi minimal 2 minggu (#) Perbaikan (+)
Perbaikan ()