Anda di halaman 1dari 5

Persamaan saldo kas (cash balance equation) adalah kebalikan dari V dalam persamaan fisher tentang pertukaran.

Fisher dan Marshall mengunakan teori kuantitas sebagai teori mendasar, dan keduanya berkonsentrasi pada fungsi pertukaran uang dengan mengabaikan tingkat suku bunga. Selain itu dengan mengabaikan saling ketergantungan antara produk dan pasar uang ini menyebabkan kekurangan dalam analisis moneter neoklasik. Wicksell menghindari

perangkap ini, seperti yang telah kita lihat, penekanan eksklusif oleh kelompok Cambridge pada permintaan uang dapat dicegah dengan analisis sistematis dimana perubahan dalam keseimbangan riil ditransmisikan ke pasar komoditas. Dengan masuknya efek dari saldo kas dalam persamaan saldo kas dalam persamaan Cambridge jika disusun kembali maka akan menjelaskan terjadinya kelebihan pasokan uang atau excess supply (Es) atau kelebihan permintaan uang atau excess demand (Ed), dimana salah satunya dapat mampu menghasilkan efek keseimbangan yang nyata. Rumus excess supply (Es) Es = M-KPT Rumus excess demand (Ed) Ed = KPT M

Profesor Patinkin juga menemukan keanehan dalam persamaan yang dibuat oleh kelompok Cambridge karena tidak menerapkan uji kondisi stabilitas sektor moneter dalam ekonomi, karena mereka tidak pernah gagal untuk melakukannya pengujian produk pasar. Perbedaan ini menonjol dalam kasus Walras, sebagaimana Patinkin dicatat dalam kritiknya terhadap teori moneter neoklasik : Walras adalah seorang pria yang pernah mencoba membangun stabilitas sistem dengan menjelaskan bahwa seharusnya excess supply berada pada harga di atas nilai keseimbangan, dan excess berada pada harga di bawah nilai keseimbangan. Dia menjelaskan bagaimana pasar menentukan harga kesetimbangan komoditas, ia melakukannya lagi ketika ia menjelaskan bagaimana pasar menentukan harga keseimbangan barang produktif, dan dia melakukannya ketiga kalinya ketika ia menjelaskan bagaimana pasar menentukan harga keseimbangan barang modal. Tapi dia tidak menjelaskan bagaimana pasar menentukan keseimbangan "harga" dari uang kertas. (Uang, Bunga dan Harga, p. 168).

Dengan adanya mengabaikan suku bunga dalam persamaan saldo kas ini cenderung menambah besar pemisahan teori moneter dengan teori value pada abad dua puluh. Namun, beberapa saran dibuat oleh pendahulu lainnya seperti Keynes yang menjelaskan hubungan dinamis antara uang, pendapatan dan siklus bisnis.

Modern Monetarism : Teori dan Kebijakan Tema utama dari bab ini adalah untuk menunjukkan bagaimana monetaris modern menerapkan langsung karya sebelumnya pada teori kuantitas. Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, popularitas monetarisme sebagai kebijakan yang paling pertama (bahkan selama masa kejayaan Keynesianisme) adalah untuk pengembangan teori kuantitas. Tidak ada satupun penulis yang telah melahirkan kasus monetaris yang lebih kuat dan elegan selain pemenang Nobel Milton Friedman, dalam gagasannya membentuk generasi "monetaris".

Teori Permintaan Uang Friedman Pada tahun 1956 Milton Friedman menetapkan sebuah versi baru dari permintaan uang dalam bentuk fungsional. Berikut ini adalah persamaan Friedman : Md = (yp, w, I, p *, p, u)

Dimana permintaan terhadap uang dipandang sebagai fungsi () dari pendapatan permanen (Yp), kesejahteraan manusia (w), tingkat bunga nominal (i), perubahan yang diharapkan dalam perubahan harga (p*), tingkat harga aktual (P), dan fungsi lainnya (u). Teori Friedman pada dasarnya adalah teori permintaan uang, bukan teori harga (seperti versi lama dari teori kuantitas). Dalam hal ini, pendekatan untuk moneter mirip dengan Keynes namun ada perbedaan penting. Dalam teori kuantitas Friedman dimulai dengan teori modal dengan asumsi bahwa pendapatan adalah hasil atas, ini berarti bahwa konsep pendapatan Friedman yang digunakan bukanlah yang digunakan oleh Keynes dalam model pengeluaran pendapatan.

Friedman menyebut ukuran pendapatannya adalah pendapatan permanen, ia memperlakukan pendapatan sebagai aliran nilai diskonto dari hasil pembayaran stok yang ada termasuk kekayaan manusia. Yang terakhir adalah perbaikan kualitatif seperti pendidikan dan pelatihan. Keynes mengabaikan kekayaan hampir seluruhnya, karena yang dikembangkan adalah jenis analisis jangka pendek. Tapi ketika bergeser ke jangka panjang, pendapatan permanen adalah variabel yang lebih tepat. Friedman tidak berpendapat bahwa permintaan untuk saldo kas atau percepatan uang (velocity of money) akan konstan, seperti yang tersirat dalam formulasi sebelumnya. Sebaliknya ia berpendapat bahwa permintaan uang adalah fungsi stabil dan dapat diprediksi dari variabel independen. Ini berarti uang yang masih merupakan variabel penting dalam memprediksi harga dan fluktuasi jangka pendek dalam output dan kesempatan kerja begitu juga dengan percepatan uang. Fungsi permintaan uang Friedman akan diakui sebagai penjabaran dari fungsi permintaan uang jika kita melihat bab sebelumnya. Hal ini dapat disederhanakan untuk memasukkan hanya pendapatan (tidak permanen) dan tingkat bunga nominal (y dan i). Namun penyederhanaan ini tidak membenarkan konsep Friedman, sehingga hal ini akan membuat penjelasan dasar monetarisme lebih mudah. Misalnya, ketika efek Fisher dan konsep Friedman tentang permintaan uang digabungkan, maka penjelasan yang sangat jelas tentang inflasi akan muncul.

Penjelasan monetaris Tentang Inflasi : Treatment Sederhana Fisher berpendapat bahwa tingkat bunga nominal adalah sama dengan jumlah tingkat bunga riil dan tingkat inflasi yang diharapkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana ekspektasi (expectations) terbentuk. Salah satu teori tentang ekspektasi adalah teori ekspektasi adaptif yang hanya menyatakan bahwa ekspektasi harga terbentuk atas dasar pengalaman masa lalu dengan inflasi, dengan pengalaman masa lalu harga baru bebannya lebih berat. Contohnya buruh kontrak untuk upah masa depan dan bisnis menetapkan harga di masa depan atas dasar apa (ketidakpastian) ekspektasi tentang harga di masa depan. Teori ekspektasi adaptif mengatakan bahwa ekspektasi akan terbentuk terutama oleh pengalaman masa lalu.

Jika diingat bahwa tingkat bunga nominal sebagian merupakan fungsi dari ekspektasi harga dan bahwa permintaan untuk saldo kas yang pada gilirannya merupakan fungsi dari tingkat bunga nominal. Tingkat nominal yang lebih tinggi berarti biaya peluang lebih tinggi untuk memegang uang, ini berarti akan penurunan permintaan saldo kas (dan sebaliknya). Penjelasan sederhana untuk inflasi dapat memanfaatkan konsep dari ekspektasi adaptif, efek Fisher, dan memodifikasi fungsi permintaan uang pada teori Friedman. Asumsikan (1) bahwa ada tingkat konstan ekspansi uang oleh bank sentral, (2) bahwa tingkat inflasi yang diharapkan dan tingkat inflasi aktual adalah sama (dan setara dengan tingkat ekspansi moneter), (3) bahwa tingkat bunga nominal adalah sama dengan tingkat ditambah tingkat inflasi (atau ekspansi moneter), yang konstan; (4) bahwa kepemilikan aktual dan yang diinginkan dari saldo kas adalah sama, dan (5) bahwa pendapatan riil tumbuh dengan laju yang konstan. Dengan kondisi tersebut, mengasumsikan sekali dan untuk semua peningkatan laju ekspansi moneter. Hasil awal dari peningkatan ekspansi moneter untuk meningkatkan saldo kas aktual dari individu dan perusahaan dari tingkat yang diinginkan dan untuk awalnya menekan tingkat nominal bunga. Kelebihan saldo kas menyebabkan pengeluaran meningkat pada komoditas, surat berharga, dan semua aset lainnya. Harga sebenarnya mulai meningkat (seperti halnya upah nominal) karena pengeluaran nominal meningkat. Expectations (harapan) setelah beberapa waktu beradaptasi dengan kenaikan harga, menyebabkan tingkat bunga nominal, yang jatuh pada awalnya, untuk bangkit. Proses ini tidak berakhir sampai : (1) laju inflasi baru sama dengan tingkat yang lebih tinggi baru ekspansi moneter, (2) tingkat bunga nominal meningkat dengan jumlah yang sama dengan perbedaan antara tingkat inflasi lama dan baru; (3) saldo kas aktual yang lagi sama dengan saldo kas yang diinginkan, dan (4) dengan tingkat suku bunga riil akan dipulihkan ke level sebelumnya. Perhatikan bahwa tingkat kas saldo diadakan akan lebih rendah dibandingkan sebelum tarif baru pertumbuhan uang karena tingkat bunga nominal yang lebih tinggi. Apa implikasi dari proses kebijakan ekonomi? Seberapa sering kita mendengar bahwa "uang ketat dan suku bunga tinggi adalah penyebab inflasi"? banyak orang bisnis dan politisi mematuhi pandangan naif. Versi monetaris dengan adanya peristiwa maka akan memberitahu kita bahwa yang terjadi justru kebalikannya. Sementara ekspansi moneter awalnya menurunkan tingkat bunga nominal, inflasi dan efek fisher mengambil alih dan akhirnya menyebabkan tingkat bunga nominal meningkat. Satu-satunya cara bahwa suku bunga dapat

tertekan dalam waktu lama adalah untuk memberlakukan tingkat yang lebih tinggi dan lebih tinggi dari ekspansi moneter, kebijakan yang sangat berbahaya dalam pandangan monetaris. Friedman berpendapat bahwa, inflasi merupakan fenomena moneter, dan ia telah meyakinkan dengan menunjukkan proposisi ini untuk negara Amerika Serikat (dilakukan bersama dengan Anna Schwatrz) berjudul Sejarah Moneter Amerika Serikat tahun 18671960. Seperti pada versi sebelumnya inflasi dapat dijelaskan dengan adanya kenaikkan percepatan uang (uang tumbuh sedangkan permintaan berkurang) sehingga pertumbuhan pendapatan berkurang, atau kenaikkan ekspansi moneter. Dalam pandangan monetaris kontemporer, ada batas untuk pertumbuhan percepatan uang orang dapat menghemat begitu banyak pada saldo kas.

Inflasi dan Pengangguran: Reaksi Monetaris Monetarisme telah diperpanjang untuk masalah lapangan kerja dan pertumbuhan pendapatan dan hubungan mereka terhadap inflasi. Pada tahun 1958, dalam sebuah makalah yang terkenal mendirikan sebuah "efek" yang menyandang namanya, ekonomi Inggris A.W. Philips membahas hubungan antara tingkat kerja dan inflasi ("Hubungan antara Pengangguran dan tingkat pengangguran dan tingkat perubahan upah maney tingkat di Inggris, 1861-1957"). The Philips Curve menggambarkan sebuah hubungan terbalik antara tingkat pengangguran dan tingkat inflasi sehingga tingkat inflasi yang lebih tinggi dan lebih tinggi yang diperlukan untuk mengurangi tingkat pengangguran dengan persentase tertentu. Dengan adanya akibat dari ekonomi makro seperti stagflasi ini dapat menyebabkan keraguan yang kuat tentang Philips Curve. Maka dari itu Friedman sekali lagi menawarkan konsep alternatif dari teori yang dipaparkan oleh Philips tentang pengangguran dan jangka pendek. Pendapat Friedman terdapat pada pidato presiden tahun 1968 pada Assosiation American Economic (dengan tema Peran Kebijakan Moneter) Friedman berpendapat bahwa dalam jangka panjang hubungan Philips adalah vertikal pada beberapa tingkat pengangguran alami. Artinya, dalam jangka panjang, setiap tingkat tertentu ekspansi moneter dan inflasi akan berkurang atau tidak ada hubungannya dengan pengangguran alami.

Anda mungkin juga menyukai