Anda di halaman 1dari 7

Laboratorium Instalasi Listrik Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Percobaan 4 : Kontrol 2 Buah Motor Induksi 3 Bekerja Secara Bergantian

Nama : NURUL FATHANAH M Nim Klp Tgl : 082504022 : I (Pagi) : 27 Oktober 2010

A.

TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan : 1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah Motor Listrik Secara Bergantian. 2. Mampu membuat gambar rangkaian daya 2 buah Motor Listrik Secara Bergantian. 3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan 2 buah Motor Listrik Secara Bergantian. 4. Mampu membuat rangkaian motor listrik yang bekerja secara bergantian. 5. Mampu menjalankan dua buah motor induksi 3 fase yang bekerja secara bergantian. 6. Mampu menganalisis rangkaian. 7. Membuat diagnosa kerusakan. B. TEORI DASAR Ada dua jenis pengontrolan yang berfungsi untuk mempekerjakan dua buah motor secara bergantian, yaitu pengontrolan secara langsung dan tak langsung. 1. Pengontrolan secara langsung yaitu untuk mengganti motor satu yang sedang bekerja dengan motor dua maka dapat dilakukan dengan langsung menekan tombol start untuk motor dua dan motor satu langsung berhenti bekerja kemudian motor dua akan bekerja menggantikan motor satu, begitupun sebaliknya apabila ingin menghentikan kerja motor dua dan

25

digantikan oleh motor satu dapat dilakukan dengan langsung menekan tombol start untuk motor satu. 2. Pengontrolan secara tak langsung yaitu untuk mengganti motor yang sedang bekerja dengan motor yang lain maka harus dengan menekan tombol stop untuk menghentikan kerja motor satu kemudian menekan start untuk mempekerjakan motor dua. Motor-motor yang bekerja secara bergantian banyak dipergunakan pada system ban berjalan (Conveyer). Mesin conveyer adalah mesin yang digunakan untuk memindahkan barang-barang produksi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Penggunaannya bisa berupa 2 buah motor listrik dengan dua buah conveyer atau dua buah motor listrik dengan sebuah conveyer, dimana motor itu dipekerjakan secara bergantian. Komponen pengontrolan motor antara lain : 1. Magnetic Contactor 2. Overload (Relay Thermal Beban Lebih) 3. NFB ( No Fuse Breaker 4. Tombol tekan (Push Botton 5. Pilot Lamp (Lampu Indikator)

26

C. GAMBAR RANGKAIAN 1. Rangkaian Kontrol R

MCB

TOR 1

TOR 2

Stop

Start 1 K2

K1 Start 2

K2

K1 K2

K1 L1 N

K2 L2 L3

27

2. Rangkaian Daya R S T

MCB

K1

K2

OL

OL

28

3. Rangkaian Pengawatan R S T N MCB

K1

K2

Start 1

TOR 1

Stop

TOR 2

Start2

L1

L2

L3

29

ALAT DAN BAHAN 1. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 2. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Alat : Alat Tang kombinasi Tang potong Tang lancip Obeng + Obeng Testpen Multimeter Bahan : Bahan Motor 3 Kontaktor magnet MCB 3 MCB 1 Thermal Overload Relay (TOR) Push Button Papan Landasan Lampu Indikator Kabel Spesifikasi 1 Hp 1380 rpm 380 / 220 V 10 A 380 / 220 V 50 A / 440 V 6 A / 240 V 19 A 6 A / 250 V 40 x 60 cm 5 A / 250 V NYA 2,5 mm2 Jumlah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah 2 buah 3 buah 1 buah 3 buah Secukupnya Spesifikasi 6 Isolasi 500 V 6 Isolasi 500 V 6 Isolasi 500 V Baja Isolasi 9 Baja Isolasi 9 100 - 500 V Sanwa CX-506 Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

D.

LANGKAH KERJA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menggambar rangkaian percobaan sebelum melakukan praktikum. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Memeriksa semua peralatan dengan multimeter untuk memastikan Merangkai rangkaian kontrol sesuai dengan gambar. Merangkai rangkaian daya sesuai dengan gambar. Merangkai rangkaian pengawatan sesuai dengan gambar. Menyuplai rangkaian tersebut dengan suplai tegangan 3 fase. 30

peralatan dalam keadaa baik.

8. 9. E.

Menganalisa hasil percobaan. Mendiagnosa kerusakan rangkaian apabila terjadi kerusakan.

ANALISA RANGKAIAN Apabila Rangkaian telah dihubungkan dengan sumber 3 , maka lampu (L1) meyala yang menandakan motor belum bekerja. kemudian menekan tombol start 1 maka semua kontak dari kontaktor 1 bekerja dan mengakibatkan motor1 berputar dan lampu indicator (L2) menyala. Kemudian tombol start 2 ditekan sehingga kontak pada kontaktor 2 bekerja dan mengakibatkan rotor motor 2 berputar dan lampu indicator (L2) menyala sedangkan motor 1 berhenti berputar karena koil kontaktor 1 tidak mendapat penguatan lagi. Untuk menghentikan kerja motor 2 maka tombol stop ditekan sehingga kontak-kontak pada kontaktor 2 kembali normal sehingga arus dan tegangan ke motor 2 terputus dan mengakibatkan motor 2 berhenti bekerja, kemudian lampu indicator berwarna merah kembali menyala.

F.

DIAGNOSA GANGGUAN Dalam percobaan ini tidak terdapat gangguan ataupun kerusakan yang diakibatkan oleh alat ataupun bahan yang digunakan dalam praktikum.

G.

KESIMPULAN Pada percobaan ini kontaktor 1 berfungsi menghubungkan motor 1 dengan sumber tegangan, sehingga pada saat kontaktor bekerja maka rotor motor 1 berputar dan kontaktor 2 berfungsi menghubungkan motor 2 dengan sumber tegangan, sehingga pada saat kontaktor bekerja maka rotor motor 2 berputar. Tombol start 1 berfungsi menghubungkan kontaktor 1 dengan sumber. Tombol start 2 berfungsi menghubungkan kontaktor 2 dengan sumber. Tombol stop berfungsi untuk memutuskan sumber dari setiap kontaktor yang bekerja. 1. 2. 3. Apabila kontaktor 1 bekerja maka lampu indicator 1 menyala. Apabila kontaktor 2 bekerja maka lampu indicator 2 menyala. Apabila motor berhenti bekerja maka lampu indicator 3 menyala. 31

Anda mungkin juga menyukai