Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS ODS Susp.

Glaukoma Sudut Terbuka Primer


I. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Agama Alamat RS : Tn. K : 40 tahun : Laki-laki : Islam : Takalar : Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)

Tanggal pemeriksaan : 31 Oktober 2011 RM Pemeriksa : 10498 : dr.Y

II.

ANAMNESIS Keluhan utama : Mata kanan tidak dapat melihat

Anamnesis terpimpin : Dialami sejak 3 tahun yang lalu bermula dari penglihatan yang kabur dan secara perlahan-lahan dirasakan makin memberat sampai pasien tidak dapat melihat. Saat ini pasien merasa penglihatan mata kiri juga menurun. Nyeri pada mata disangkal. Mata merah (-), Gatal (-), silau(-), kotoran mata berlebih(-), air mata berlebih (-), rasa berpasir pada mata(-). Riwayat sering sakit kepala (+) dan berobat dengan obat penghilang rasa sakit. Riwayat trauma (-). Riwayat hipertensi dan riwayat DM disangkal. Riwayat keluarga menderita penyakit yang sama (-).
1

III.

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

OD FOTO PASIEN

OS

A. INSPEKSI PEMERIKSAAN 1. Palpebra 2. Apparatus lakrimalis 3. Silia 4. Konjungtiva 5. Bola mata 6. Mekanisme Muskularis - ODS - OD - OS 7. Kornea 8. Bilik Mata Depan 9. Iris 10. Pupil 11. Lensa OD Edema (-) Lakrimasi (-) Sekret (-) Hiperemis (-) Normal Ke segala arah OS Edema (-) Lakrimasi (-) Sekret (-) Hiperemis (-) Normal Ke segala arah

Jernih Normal Coklat, kripte (+) Bulat, central, RC (-) Tampak midriasis Jernih

Jernih Normal Coklat, kripte (+) Bulat, central, RC (+) Jernih


2

B. PALPASI PALPASI 1. Tensi Okuler 2. Nyeri tekan 3. Massa tumor 4. Glandula preaurikuler OD Tn+1 (-) (-) Tidak ada Pembesaran OS Tn+1 (-) (-) Tidak ada Pembesaran

C. TONOMETRI TOD = 37,2 mm Hg TOS = 34,4 mm Hg D. VISUS VOD : VOS : 0 1/60 : Tidak dilakukan pemeriksaan. : Tidak dilakukan pemeriksaan.

E. COLOR SENSE F. LIGHT SENSE G. FUNDUSKOPI

FOD : refleks fundus (-); atrofi papil, batas tegas; CDR 1,0; A/V=2/3, macula= reflex fovea kesan suram, retina perifer kesan normal. FOS : refleks fundus (+); papil n.II batas tegas; CDR 0,8; A/V=2/3, macula= reflex fovea kesan suram, retina perifer kesan normal. H. PENYINARAN OBLIK Pemeriksaan Konjungtiva Kornea Bilik Mata Depan Iris Pupil Lensa OD Hiperemis (-) Jernih Normal Coklat, kripte (+) Bulat, sentral, RC(-) Tampak midriasis Jernih OS Hiperemis (-) Jernih Normal Coklat, kripte (+) Bulat, sentral, RC(+) Jernih
3

I.

SLIT LAMP SLOD : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih , BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, RC (-) SLOS : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih , BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, RC (+)

J.

BIOMETRI

: Tidak dilakukan pemeriksaan.

K. LABORATORIUM : Tidak dilakukan pemeriksaan. L. GONIOSKOPI OD


SL SL SL SL SL SL

OS
SL SL

Kesimpulan : ODS Sudut Terbuka M. PERIMETRI : Tidak dilakukan pemeriksaan.

IV. DIAGNOSIS KERJA ODS Susp. Glaukoma Sudut Terbuka Primer

V.

TERAPI Timol 0,5% 2 dd gtt 1 KSR 1x1 tab Glaucon 250 mg 3x1 tab

VI. RESUME Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke klinik BKMM dengan keluhan tidak dapat melihat pada mata kanan yang dialami sejak 3 tahun yang lalu bermula dari penglihatan yang
4

kabur dan secara perlahan-lahan dirasakan makin memberat sampai pasien tidak dapat lagi melihat. Saat ini pasien merasa penglihatan mata kiri juga menurun. Nyeri disangkal. Riwayat sering sakit kepala (+), diobati dengan obat penghilang rasa sakit. Riwayat HT dan DM disangkal. Tidak ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarga. Dari pemeriksaan oftalmologi pada OD, pupil midriasis dan RC (-). Pada pemeriksaan palpasi didapatkan tekanan ODS Tn+. Tonometri,TOD = 37,2, TOS = 34,4. VOD = 0, VOS = 1/60. FOD : refleks fundus (-), atrofi papil, CDR 1,0; FOS: CDR 0,8. Pada pemeriksaan gonioskopi kesan ODS Sudut Terbuka.

VII. DISKUSI Berdasarkan anamnesa di temukan penurunan visus pada kedua mata. Berdasarkan pemeriksaan fisis ditemukan visus mata kanan 0 dan mata kiri 1/60 dengan TOD 37,2 dan TOS 34,4. Pada pemeriksaan Slit Lamp; SLOD : pupil midriasis, RC(-). Pada funduskopi didapatkan FOD : reflex fundus (-), atrofi papil, CDR 1,0; FOS: CDR 0,8. Pada pemeriksaan gonioskopi hanya terlihat Schwalbes line pada kedua mata kesan ODS sudut terbuka. Sehingga pasien ini didiagnosa dengan ODS susp. glaukoma sudut terbuka primer. Glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapangan pandang dan dapat berakhir dengan kebutaan. Glaukoma disebabkan oleh bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar, berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata. Terdapat klasifikasi glaukoma primer, sekunder, kongenital, dan absolut. Pada pasien ini tidak diketahui apa yang menyebabkan glaukoma, selain itu terjadi penurunan visus pada kedua bola mata sehingga dapat digolongkan dalam glaukoma primer. Untuk pengobatan diperlukan kombinasi beberapa golongan obat glaukoma baik topikal maupun oral. Timol merupakan beta bloker yang bekerja menghambat produksi cAMP di epitel siliaris dan Glaukon berisi golongan karbonik anhidrase inhibitor, keduanya digunakan untuk mengurangi sekresi humor akuous. Pemberian KSR dimaksudkan untuk mengurangi efek samping dari glaukon.
5

Anda mungkin juga menyukai