Anda di halaman 1dari 9

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

IV.1. Desain Penelitian dan Variabel Jenis penelitian yang dilakukan bersifat analitik dengan desain studi Cross Sectional dimana sebagai variabel terikat (dependent) adalah depresi dan sebagai variabel (independent) adalah kehilangan orang terdekat. bebas

IV.2. Populasi Penelitian Seluruh Orang Usia lanjut 60 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Selatan. Kriteria Inklusi Pasien lanjut usia berusia 60 tahun yang datang berobat ke balai pengobatan umum Puskesmas Kelurahan Kembangan Selatan selama periode penelitian dengan berbagai keluhan penyakit, serta pasien bersedia untuk diwawancara dengan kuesioner yang telah dibuat.

IV.3. Sampel Seluruh orang usia lanjut 60 tahun yang datang berobat ke balai pengobatan umum Puskesmas Kelurahan Kembangan Selatan pada tanggal 10 Juni 24 Juni 2011 yang memenuhi kriteria inklusi.

IV.3.1. Perhitungan Besar Sampel Untuk memperkirakan besar sampel minimal, digunakan rumus untuk studi crosssectional, dan untuk menguji hipotesis diperlukan 4 informasi penting, yaitu : Proporsi efek standar P1 (tidak kehilangan orang terdekat dan menderita depresi pada usia lanjut = 0,73)10 serta proporsi efek yang diteliti P2 (kehilangan orang terdekat dan menderita depresi pada usia lanjut, nilai P2 didapat dari 10% dari nilai P1 + P1 = 0,8) Deviat baku normal untuk (z) = 1,96 untuk 95 % Confidence interval. Deviat baku normal untuk (z) = 0,842

Rumus yang digunakan :

( z 2PQ + z P1Q1 + P2Q2)2 n1 = n2 = (P1 P2 )2

P =

P1+P2 2

Q = 1P

Peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kehilangan orang terdekat dengan depresi. Proporsi efek standar P1 (tidak kehilangan orang terdekat dan menderita depresi

pada usia lanjut = 0,73)10 , serta proporsi efek yang diteliti P2 (kehilangan orang terdekat dan menderita depresi pada usia lanjut = 0,8). P1 + P2 P = 2

0,73 + 0,8 P = 2

P = 0,765

Q=1P = 1 0,765 = 0,235

Q1 = 1 P1 = 1 0,73 = 0,27

Q2 = 1 P 2 = 1 0,8 = 0,2

Bila tingkat kemaknaan -error = 5% maka Z = 1,96 dan bila tingkat kemaknaan -error = 20% maka Z = 0,842, maka jumlah sampel yang dibutuhkan :

( z 2PQ + z P1Q1 + P2Q2)2 n1 = n2 = (P1 P2 )2

( 1,96 2(0,765)(0,235) + 0,842 (0,73)(0,27) + (0,8)(0,2))2 n1 = n2 = (0,73 0,8 )2

( 1,96 0,36 + 0,842 0,36)2 n1 = n2 = 0,0049

( 1,18 + 0,5 )2 n1 = n2 = 0,0049

( 1,68 )2 n1 = n2 = 0,0049

2,8224 n1 = n2 = 0,0049

n1 = n2 =

576

Diperoleh besar sampel minimal yang diperlukan adalah 576 sampel untuk masing-masing kelompok. Jadi total besar sampel yang diperlukan adalah 1152 sampel.

IV.3.2. Teknik Pengambilan Sampel Seluruh pasien berusia 60 tahun yang datang berobat pada tanggal 10 Juni 2011 24 Juni 2011 diambil secara Consecutive non-random sampling. IV.4. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Kuesioner IV.5. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Balai Pengobatan Umum Puskesmas Kelurahan Kembangan Selatan, Jakarta Barat, selama 14 hari, yaitu pada tanggal 10 Juni 2011 24 Juni 2011 pukul 08.00 12.00 WIB. IV.6. Tata Cara Pengumpulan Data Semua pasien yang datang ke Balai Pengobatan Umum Puskesmas Kelurahan Kembangan Selatan selama masa penelitian ditanyakan berapa usianya. Jika pasien berusia 60 tahun, ditanyakan juga kesediaannya dalam mengikuti penelitian yang diadakan. Jika pasien bersedia maka dilakukan sejumlah pertanyaan dari kuesioner. Penelitian diadakan oleh 3 orang peneliti, yaitu peneliti A yang menanyakan persetujuan dari pasien untuk mengikuti penelitian ini dan menanyakan sejumlah pertanyaan dari kuesioner

berupa GDS (Geriatri Depresi Scale). Peneliti B menanyakan lagi pertanyaan kuesioner lainnya berupa pertanyaan faktor resiko. Perhitungan dan pengelompokkan data dilakukan oleh peneliti C.

Gambar IV.6. Alur Pengumpulan Data

Pasien datang ke Puskesmas Kelurahan Kembangan Selatan.

Ditanyakan usia pasien

Usia < 60tahun

Usia 60 tahun
TIDAK DIAMBIL SEBAGAI SAMPLE

Ditanyakan kesediaannya mengikuti penelitian

Tidak bersedia

Bersedia

Dilakukan sejumlah pertanyaan GDS (Geriatri Depresi Scale) oleh peneliti A

Dilakukan sejumlah pertanyaan faktor resiko oleh peneliti B

Depresi

Tidak Depresi

Kehilangan orang terdekat

Tidak kehilangan orang terdekat

Perhitungan dan pengelompokkan oleh Peneliti C

IV.7. Teknik dan Analisis Data Seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan kuesioner diolah kemudian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.

IV.7.1. Analisis Asosiasi Statistik Pada penelitian ini, analisis asosiasi statistik yang digunakan adalah uji statistik metode Pearson Chi-square dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 18 untuk melihat adakah perbedaan kemaknaan antara variabel tergantung dan variable bebas yang berskala nominal (data kategorik), akan tetapi karena syarat Pearson Chi-square tidak terpenuhi yaitu nilai expected yang kurang dari 5 maka peneliti menggunakan Fisher Exact test . Jika nilai p < 0,05, maka ada hubungan bermakna antara faktor risiko dengan penyakit. Jika nilai p 0,05, maka tidak ada hubungan bermakna antara faktor risiko dengan penyakit.

IV.7.1. Tabel uji mutlak fisher 2 x 2 Efek Ya Tidak Jumlah

Faktor resiko

Ya Tidak Jumlah

a c a+c

b d b+d

a+b c+d a+b+c+d

IV.7.2. Analisis Asosiasi Epidemiologi Analisis asosiasi epidemiologi diperoleh dengan menghitung PRR (Prevalence Risk Ratio). PRR (Prevalence Risk Ratio) dapat dihitung dengan cara sederhana yakni dengan menggunakan tabel 2 x 2. Dari skema tersebut maka rasio prevalens dapat dihitung dengan rumus dibawah ini :

a/(a+b) PRR = c/(c+d)

a/(a+b) = prevalens terpapar (penderita depresi yang kehilangan orang terdekat) c/(c+d) = prevalens tidak terpapar (penderita depresi yang tidak kehilangan orang terdekat) Jika PRR = 1, maka resiko yang terpapar dan tidak terpapar sama Jika PRR < 1, maka resiko yang terpapar < tidak terpapar (asosiasi negatif/ kemungkinan protektif)

Jika PRR > 1, maka resiko yang terpapar > tidak terpapar (asosiasi positif/ kemungkinan penyebab)

Anda mungkin juga menyukai