Anda di halaman 1dari 22

VITAMIN Vitamin adalah zat organik penting yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk berbagai

reaksi metabolisme dan mempertahankan kesehatan tubuh. Vitamin juga merupakan suatu senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang membantu proses atau pengaturan kegitan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Vitamin terutama disuplai dari makanan. Sumber vitamin yang paling baik adalah makanan sehingga orang sehat yang makanannya bermutu baik mesti sudah mendapat jumlah vitamin yang cukup. Manusia tidak dapat mensintesa vitamin dalam tubuhnya terkecuali vitamin D pada kulit, nicotinamide dan trytophan. Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air : Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K Vitamin yang larut di dalam air 1. Vitamin B
Vitamin B1 (Tiamin)

Vitamin ini bermanfaat untuk mendorong nafsu makan, berperan dalam sistem saraf dan otot, selain menjaga tingkat kesehatan dan memproduksi energi. Sumber yang mengandung vitamin B1 antara lain gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 antara lain; kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang. Bila kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan seseorang rentan terserang beri-beri, mengalami penurunan daya tahan tubuh hingga mudah terancam berbagai penyakit infeksi.

Gambar 1. Struktur Vitamin B1

Vitamin B2 (Riboflavin)

Riboflavin pertama kali diisolasi atau dipisahkan dari air susu pada tahun 1993 oleh Kuhn, Szent-Gyorgy dan Wagner-jauregg dan pertama kali disintesis dalam tahun 1935. Beberapa fungsinya sebagai bagian dari 2 koenzim: flavin adenin dinukleotida (FAD) dan riboflavin-5-fosfat (FMN), dalam beberapa reaksi oksidasi atau reduksi, terutama dehidrogenase suksinat (yang bersambung dengan siklus krebs langsung pada fosforilasi oksidatif) dan beberapa lintasan untuk sintesis dan oksidasi asam lemak. Flavin terutama berguna dalam sistem biologis, (bersifat) pengoksida yang lebih kuat daripada NAD+ (sehingga cocok untuk rantai pengangkutan elektron lebih jauh atau lanjut) berpartisipasi dalam satu atau dua proses reaksi-reaksi elektron dengan radikal bebas atau ion-ion metal dalam bentuk reduksi, dapat beraksi secara langsung dengan osigen seperti dalam reaksi hidroksilasi. Riboflavin adalah suatu kofaktor enzim atau kosubstrat, dasar dari semua proses metabolisme, sangat erat hubungannya dengan proses dinamika glukose dan asam lemak yang digunakan untuk produksi adenosin-trifosfat (ATP) dan mendukung proses anabolik. Defisiensi riboflavin pada manusia sangat jarang ditemukan di dunia barat. Tanda-tanda difisiensi antara lain adanya vaskularisasi kornea, memerahnya (magenta) lidah (glostis), perubahan membran mukosa sudut mulut (stomatitis) dermatitis basah (seboreik) di daerah skrotum dan hidung. Sebaliknya dari vitaminvitamin lain air susu adalah sumber utama riboflavin dalam diet orang barat (seperti halnya dengan daging): oleh karena labil terhadap cahaya maka hendaknya jangan disimpan dalam botol-botol tembus cahaya. Penyakit yang ditimbulkan akibat

kekurangan vitamin B2 antara lain; turunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya. Sumber yang mengandung vitamin B2 antara lain; sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.

Gambar 2. Struktur Vitamin B2

Vitamin B3 (Niasin)

Manfaat vitamin B3 adalh untuk menetralisir zat racun dan berperan dalam sintesa lemak, meningkatkan nafsu makan, membantu sistem pencernaan, memperbaiki kulit dan saraf. Sumber yang mengandung vitamin B3 antara lain; buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 antara lain; terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, kulit gampang rusak, lidah jadi licin, mudah terserang diare, jadi temperamental (mudah marah), atau sering bingung.

Gambar 3. Struktur Vitamin B3

Vitamin B5 (Pantothenic Acid)

Vitamin B 5 dapat menurunkan kadar kolesterol, dan apabila meniingkatkan dosis vitamin ini dapat mencegah pertumbuhan uban. Sumber yang mengandung vitamin B5 antara lain; daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 antara lain otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain.

Gambar 4. Struktur Vitamin B5


Vitamin B6

Vitamin B6 adalah salah satu vitamin yang paling kompleks dan paling tidak dipedulikan dalam hal metabolisme dan funsinya dalam banyak hal penting. Merupakan kofaktor untuk lebih dari 60 enzim yang diketahui, yang banyak diantaranya terjadi dalam sel dan beberapa diantaranya didapatkan di dalam hati dan

ginjal,

yang

merupakan

tempat

utama

katabolisme

asam

amino

dan

glukoneogenensis. Oleh karena itu hati merupakan tempat atau sumber yang baik dari vitamin tersebut. Sumber yang mengandung vitamin B6 antara lain; kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 antara lain; pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya. Gambar 5. Struktur Vitamin B6
Vitamin B12 (Kobalamin)

Sumber utama kobalamin antara lain daging beserta produk olahannya, ginjal, hati, kerang, ketam, kepiting, ikan (salmon, tuna), berbagai makanan laut (seafood) lain, unggas, dan telur. Juga susu dan produk olahannya. Sumber lainnya adalah miso (produk fermentasi kedelai, semacam tauco) dan tempe (terutama yang dibuat secara tradisional). Pada tempe buatan pabrik tidak ditemukan kobalamin. Bagi kaum vegetarian yang akan meningkatkan jumlah vitamin B 12, dapat makan sereal ataupun susu kedelai yang diperkaya dengan vitamin dan mineral. Ada sejumlah faktor penyebab defisiensi vitamin B12. Misalnya karena asupan vitamin lewat makanan kurang. Jumlah yang ditelan sedikit, atau kurang memenuhi standar yang ditetapkan. Ini bisa terjadi pada mereka yang alergi makanan hewani, yang notabene merupakan sumber kobalamin (nama lain vitamin B12).Pola makan vegetarian (hanya makan dari sumber nabati) juga dapat menjadi faktor penyebab kekurangan vitamin ini. Sebab, vitamin B12 ditemukan dalam produk hewan, dan jarang terdapat pada makanan nabati, kecuali kalau bahan itu berasal dari rumput laut atau yang terkontaminasi oleh feses. Beberapa rumput laut mengandung kobalamin kecuali spirulina karena hampir seluruh vitamin B12 pada spirulina merupakan analog.Makanya, mereka yang menganut pola makan vegetarian (pantang susu, telur, daging) menjadi berisiko kekurangan vitamin ini. Hampir sepertiga vegetarian yang berusia di atas 60 tahun tidak mampu lagi menyerap B12 ketika mereka makan daging dan produk susu. Hal ini karena perut mereka tidak cukup menghasilkan asam lambung, bahan pemecah bahan makanan

supaya B12 dapat disimpan dalam tubuh (hati dan ginjal) hingga diperlukan lagi. Tanpa asam lambung, orang yang menyantap menu dengan B12 dalam jumlah cukup pun bisa mengalami defisiensi. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 antara lain, kurang darah atau anemia, mudah capek/ lelah/ lesu/ lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya.

Gambar 6. Struktur Vitamin B12

2.

Vitamin C Fakta menunjukkan bahwa keberadaan vitamin C di dalam tubuh menghambat kanker, dan ketiadaan vitamin C meningkatkan risiko kanker. Juga diketahui sebuah fakta bahwa vitamin C adalah salah satu dari antioksidan-antioksidan yang paling berpengaruh dalam ilmu pengetahuan. Patrick Quillin menarik kesimpulan,Vitamin C menstimulasi sistem kekebalan untuk menyerang sel-sel abnormal yang baru saja bertunas. Ia adalah pemakan radikal bebas, melahap radikal bebas untuk mencegah kerusakan DNA. Vitamin C menstimulasi produksi interferon, sebuah agen antikanker yang poten di dalam tubuh. Ia memblok pembentukan nitromin-nitromin karsinogenik di lambung. Ciri khas vitamin C lainnya yang teramati adalah kemampuannya menghambat kanker agar tidak menyebar di dalam tubuh melalui netralisasi satu enzim tertentu yang

diproduksi sel-sel kanker yang bila tidak dihambat bisa membantu kanker bermetastase. Bentuk aktif vitamin C adalah asam askorbat itu sendiri dimana fungsinya sebagai donor ekuivalen pereduksi dalam sejumlah reaksi penting tertentu. Asam askorbat dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat ,yang dengan sendirinya dapat bertindak sebagai sumber vitamin tersebut. Asam askorbat merupakan zat pereduksi dengan potensial hydrogen sebesar +0,008 V, sehingga membuatnya mampu untuk mereduksi senyawa-senyawa seperti oksigen molekuler, nitrat, dan sitokrom a serta c. Mekanisme kerja asam askorbat dalam banyak aktivitasnya masih belum jelas, tetapi proses di bawah ini membutuhkan asam askorbat : Hidroksilasi prolin dalam sintesis kolagen. Proses penguraian tirosin, oksodasi P-hidroksi fenilpiruvat menjadi homogentisat memerlukan vitamin C yang bisa mempertahankan keadaan tereduksi pada ion tembaga yang diperlukan untuk memberikan aktivitas maksimal. Sintesis epinefrin dari tirosin pada tahap dopamine-hidroksilase. Pembentukan asam empedu pada tahap awal 7 alfa hidroksilase. Korteks adrenal mengandung sejumlah besar vitamin C yang dengan cepat akan terpakai habis kalau kelenja tersebut dirrangsang ole hormon adrenokortikotropik. Penyerapan besi digalakkan secara bermakna oleh adanya vitamin C. Asam askorbat dapat bertindak sebagai antioksidan umum yang larut dalam air dan dapat menghambat pembentukan nitrosamin dalam proses pencernaan. Defisiensi atau kekurangan asam askorbat menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen yang diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta perdarahan lainnya , kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi, penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan memakan buah dan sayur-sayuran yang segar. Cadangan normal vitamin C cukup untuk 34 bulan sebelum tanda-tanda penyakit skorbut muncul. Manfaat: membantu pembentukan tulang, otot dan kulit, berperan dalam proses penyerapan zat besi, berperan dalam penyembuhan luka, menghambat infeksi karena kemampuannya melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, mempertahankan fungsi daya tahan tubuh secara keseluruhan, mempengaruhi fungsi otak dan mempertajam kesadaran.

Sumber yang mengandung vitamin C : jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya. Keuntungan pemberian vitamin C dosis tinggi: Beberapa penelitian menunjukkan adanya keuntungan pembenan vitamin C dosis tinggi pada kasus tertentu, dalam hal ini vitamin C lebih berperan sebagai obat bukan sebagai makanan. Vitamin C dan flu: masalah kontroversi di kalangan ilmuwan, sampai saat ini baru ditemukan bahwa suplementasi vitamin C akan memperpendek masa sakit dan meringankan gejala/keluhan. Fungsi vitamin C sebagai antioksidan berperan pada kasus ini. Vitamin C dan penyakit keganasan: Aktivitas vitamin C dalam proses detoksifikasi zat yang bersifat karsinogenik/menyebabkan kanker dan sebagai antioksi dan berperan pada pencegahan penyakit kanker. Perlu diketahui pada kasus ini tidak hanya vitamin C saja yang bekerja, antioksidan lain serta banyak faktor turut berperan pada peneegahan terbentuknya suatu sel kanker. Vitamin C dan penyakit jantung: Pada penyakit jantung diasumsikan bahwa vitamin C berperan pada integritas pembuluh darah sebagai antioksidan, tetapi hal ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Berapa banyak saya harus mengkonsumsi vitamin C? Dosis toksis yang pemah dilaporkan adalah bila seseorang mengkonsumsi antara 10010.000 mg/hari. Efek jangka pendek megadosis adalah mual dan diare. Karena perannya pada peningkatan penyerapan zat besi beberapa kasus dilaporkan terdapat kandungan zat besi berlebih dalam tubuh seorang dengan konsumsi vitamin C dosis tinggi. Kapan kita perlu suplementasi vitamin C? Setelah menyimak uraian diatas kiranya kita akan tahu apakah kita perlu suplemen atau tidak. Stamina tubuh yang baik dan asupan bahan makanan sumber vitamin C bervariasi dengan mempertimbangkan efek pengolahan, kebutuhan tubuh sebenarnya sudah terpenuhi. Konsumsi vitamin C untuk tujuan tertentu atau pada kasus tertentu sebaiknya konsultasikan kepada dokter anda. Defisiensi vitamin C Gejala awal defisiensi biasanya tidak spesifik, keluhan yang banyak dijumpai di klinik adalah: rasa lelah dan lemah, rasa sakit pada tulang, persendian dan otot, serta hilangnya

selera makan. Pada tahap lebih lanjut kulit menjadi kering, lebih kasar dan nampak bintik kemerahan karena pendarahan di bawah kulit. Pendarahan gusi biasanya diikuti dengan komplikasi infeksi dan penyembuhan luka lebih lambat bila ada luka Anemia biasanya terjadi setelah 2 bulan mengalami defisiensi dan gejala skorbut setelah 3 bulan defisiensi.

Gambar 7. Struktur Vitamin C Vitamin yang tidak larut dalam air: 1. Vitamin A Vitamin A bukan hanya berguna untuk mencegah kebutaan, tapi sanggup memicu pertumbuhan balita dan sebagai menangkal radikal bebas. Dalam beberapa hal, tubuh manusia dapat membuat vitamin, misalnya dari provitamin A (karoten) yang diubah menjadi vitamin A. Ada juga beberapa vitamin yang dapat disintesis dengan pertolongan bakteri yang terdapat di dalam usus manusia. Sumber Vitamin A dapat dibedakan atas preformed vitamin A (vitamin A bentuk jadi) dan provitamin A (bahan baku vitamin A). Vitamin A bentuk jadi atau retinol bersumber dari pangan hewani, seperti daging, susu dan olahannya (mentega dan keju), kuning telur, hati ternak dan ikan, minyak ikan (cod, halibut, hiu). Provitamin A atau korotenoid umumnya bersumber pada sayuran berdaun hijau gelap (bayam, singkong, sawi hijau), wortel, waluh (labu parang), ubi jalar kuning atau merah, buah-buahan berwarna kuning (pepaya, mangga, apricot, peach), serta minyak sawit merah. Sayangnya, pada proses pengolahan lebih lanjut, banyak betakaroten yang hilang, sehingga kadarnya hanya tinggal sedikit pada minyak goreng.

Betakaroten merupakan provitamin A yang paling efektif diubah oleh tubuh menjadi retinol (bentuk aktif vitamin A). Karotenoid lainnya, seperti lycopene (tomat dan semangka), xanthopyl (kuning telur dan jagung), zeaxanthin (jagung), serta lutein, walaupun memiliki aktivitas untuk peningkatan kesehatan, bukan merupakan sumber vitamin A. Tergantung Lemak; tingkat penyerapan vitamin A oleh tubuh, antara lain dipengaruhi oleh konsumsi lemak dan sumber bahan pangannya. Dalam kondisi konsumsi lemak yang tepat, tingkat penyerapan vitamin A asal hewani dapat mencapai sekitar 80 persen. Kemampuan penyerapan karotenoid sangat tergantung pada keberadaan garam empedu, umumnya mencapai sekitar separuh dari penyerapan vitamin A asal hewani. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sumber vitamin A hewani jauh lebih baik daripada nabati. Mengingat tingkat penyerapan vitamin A sangat tergantung pada kecukupan konsumsi lemak, upaya pengolahan sayuran menjadi sayur bersantan (sayur bobor atau lodeh) dan yang ditumis dengan sedikit minyak (oseng-oseng) akan jauh lebih baik dibandingkan dengan sayur bening atau lalap. Diet rendah lemak yang terlalu ketat, karena alasan takut kegemukan atau untuk menghindari penyakit jantung, perlu ditinjau ulang. Kehadiran lemak dalam makanan sehari-hari tetap diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh, yang perlu diperhatikan adalah jenis dan jumlah lemak dalam menu harian. Lemak dengan kandungan asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA), lebih bermanfaat bagi kesehatan daripada lemak dengan kandungan asam lemak jenuh tinggi. Multimanfaat: Secara garis besar, manfaat vitamin A adalah sebagai berikut: 1. Proses penglihatan. Vitamin A dalam bentuk retinal akan bergabung dengan opsin (suatu protein) membentuk rhodopsin, yang merupakan pigmen penglihatan. Adanya rhodopsin itulah yang memungkinkan kita dapat melihat. Rendahnya konsumsi menyebabkan menurunnya simpanan vitamin A di dalam hati dan kadarnya di dalam darah. Akibat lebih lanjut adalah berkurangnya vitamin A yang tersedia untuk retina.

2. Mengatur sistem kekebalan tubuh (imunitas). Sistem kekebalan membantu mencegah atau melawan infeksi dengan cara membuat sel darah putih yang dapat menghancurkan berbagai bakteri dan virus berbahaya. Vitamin A dapat membantu limposit (salah satu tipe sel darah putih) untuk berfungsi lebih efektif dalam melawan infeksi. 3. Mencegah kebutaan. Defisiensi vitamin A menyebabkan kelenjar tidak mampu mengeluarkan air mata, sehingga film yang menutupi kornea mengering. Selanjutnya kornea mengalami keratinisasi dan pengelupasan, sehingga menjadi pecah. Infeksi tersebut menyebabkan mata mengeluarkan nanah dan darah. Dampak lebih lanjut adalah munculnya titik bitot (putih pada bagian hitam mata) serta terjadi gangguan yang disebut xerosis conjunctiva, xerophthalmia, dan buta permanen. 4. Menangkal radikal bebas. Vitamin A dan betakaroten terbukti merupakan antioksidan yang dapat melindungi sel dari serangan radikal bebas untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit kronis, seperti jantung dan kanker. 5. Memicu pertumbuhan. Defisiensi vitamin A menyebabkan terhambatnya pertumbuhan karena gangguan pada sintesis protein. Gejala ini sering tampak pada anak balita. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa proses pertumbuhan akan terhenti jika kebutuhan vitamin A tidak terpenuhi. 6. Memelihara kesehatan sel-sel epitel pada saluran pernapasan. Defisiensi atau kekurangan vitamin A menyebabkan sel-sel epitel tidak mampu mengeluarkan mucus (lendir) dan membentuk cilia (semacam rambut) untuk mencegah akumulasi bahan asing pada permukaan sel. Karena itu, defisiensi vitamin A dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA). 7. Membentuk dan memelihara pertumbuhan tulang dan gigi. Defisiensi vitamin A terbukti dapat menghambat pemanjangan tulang dan terbentuknya gigi yang sehat. Karena itu, kecukupan konsumsi vitamin A sangat penting diperhatikan untuk anakanak yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. 8. Memelihara kesehatan kulit dan rambut. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan kulit dan rambut menjadi kasar dan kering. 9. Mendukung proses reproduksi. Vitamin A diperlukan dalam produktivitas hormon steroid (hormon seks) dan proses spermatogenesis (pembentukan sel sperma) yang sangat vital dalam proses pembuahan sel telur untuk menghasilkan keturunan. Karena itu, defisiensi vitamin A menyebabkan kemandulan.

Defisiensi Vitamin A: Gejala awal dari defisiensi vitamin A adalah anak tidak lagi dapat melihat dengan jelas di sore hari, disebut sebagai buta senja. Tahapan selanjutnya jika defisiensi vitamin A terus berlanjut adalah xerosis konjungtiva (bagian putih mata kering, kusam, tidak bersinar), bercak bitot (bercak seperti busa sabun), xerosis kornea (bagian hitam mata kering, kusam, dan tidak bersinar), keratomalasia (sebagian dari hitam mata melunak seperti bubur), ulserasi kornea (seluruh bagian hitam mata melunak seperti bubur), xeroftalmia scars (bola mata mengecil atau mengempis), dan akhirnya menjurus kepada buta permanen, defisiensi vitamin A merupakan penyebab kebutaan kedua terbesar setelah katarak. Defisiensi vitamin A tingkat sedang dapat menghambat pertumbuhan dan menurunkan sistem imunitas (kekebalan) terhadap serangan penyakit infeksi.

Gambar 8. Struktur Vitamin A.

2.

Vitamin D Vitamin D merupakan prohormon steroid.Vitamin ini diwakili oleh sekelompok senyawa steroid yang terutama terdapat pada hewan, tetapi juga terdapat dalam tanaman serta ragi. Melalui berbagai proses metabolic,vitamin D dapat menghasilkan suatu hormon yaitu Kalsitriol, yang mempun yai peranan sentral dalam metabolisme kalsium dan fosfat.. Vitamin D dihasilkan dari provitamin ergosterol dan 7- dehidrokolesterol. Ergosterol terdapat dalam tanaman dan 7dehidrokolesterol dalam tubuh hewan. Ergokalsiferol (vitamin D2) terbentuk dalam tanaman, sedangkan di dalama tubuh hewan akan terbentuk kolekalsiferol (vitamin D3) pada kulit yang terpapar cahaya.Kedua bentuk vitamin

tersebut mempunyai potensi yang sama ,yaitu masing-masing dapat menghasilkan kalsitriol D2 dan D3. Vitamin D3 ataupun D2 dari makanan diekstraksi dari dalam darah ( dalam keadaan terikat dengan globulin spesifik), setelah absorbsi dari misel dalam intestinum. Vitamin tersebut mengalami hidroksilasi pada posisi 25 oleh enzim vitamin D3 25 hidroksikolekalsiferol,yaitu suatu enzim pada retikulum endoplasmic yang dianggap membatasi kecepatan reaksi. 25- hidroksi D3 merupakan bentuk utama vitamin D dalam sirkulasi darah dan bentuk cadangan yang utama dalam hati. Dalam tubulus ginjal, tulang dan plasenta, 25hidroksiD3 selanjutnya mengalami hidroksilasi dalam posisi 1 oleh enzim 25hidroksiD3 1- hidroksilase, yakni suatu enzim mitokondria. Hasilnya adalah 1,25dihidroksi D3 ( kalsitriol ), yaitu metabolit vitamin D yang paling poten. Produksi hasil ini diatur oleh konsentrasinya sendiri, hormon paratiroid dan fosfat dalam serum. Sumber Utama: Sebagai vit.d2(elgokalsiferol): ragi, susu, sebagai vit.d3 (kolekalsiferol): minyak hati ikan, kuning telur, susu, terbentuk di kulit jika terpapar oleh sinar matahari (sinar ultraviolet). Ikan berlemak, kuning telur dan hati merupakan sumber vitamin D yang baik. Manfaat Utama dari vitamin D adalah penyerapan kalsium dan fosfat dari usus, mineralisasi, pertumbuhan & perbaikan tulang. Defisiensi atau kekurangan vitamin D menyebabkan penyakit rakitis terdapat pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kelainan disebabkan oleh pelunakan tulang yang terjadi akibat kekurangan kalsium dan fosfat dan juga menyebabkan pertumbuhan lambat, tungkai bengkok, muncul tonjolan pada perut, pembentukan gigi salah.

Gambar 9. Struktur Vitamin D

3. Vitamin E (Tokoferol)

Ada beberapa jenis tokoferol dalam bentuk alami. Semuanya merupakan 6hidroksikromana atau tokol yang tersubsitusi isoprenoid. Penyerapan aktif lemak meningkatkan absorbsi vitamin E. Gangguan penyerapan lemak dapat menimbulkan defisiensi vitamin E. Vitamin E di dalam darah diangkut oleh lipoprotein, pertama tama melalui penyatuan ke dalam kilomikron yang mendistribusikan vitamin ke jaringan yang mengandung lipoprotein lipase serta ke hati dalam fragmen sisa kilomikron, dan kedua, lewat pengeluaran dari dalam hati dalam lipoprotein berdensitas sangat rendah ( VLDL ). Vitamin E disimpan dalam jaringan adiposa. Vitamin E (tokoferol) bertindak sebagai antioksidan dengan memutuskan berbagai reaksi rantai radikal bebas sebagai akibat kemampuannya untuk memindahkan hydrogen fenolat kepada radikal bebas perksil dari asam lemak tak jenuh ganda yang telah mengalami peroksidasi . Radikal bebas fenoksi yang terbentuk kemudian bereaksi dengan radikal bebas peroksil selanjutnya. Dengan demikian tokoferol tidak mudah terikat dalam reaksi oksidasi yang reversible, cincin kromana dan rantai samping akan teroksidasi menjadi produk non radikal bebas.

Gambar 10. Struktur Vitamin E Sumber Utama: minyak sayur, benih gandum, sayuran berdaun, kuning telur, margarin, tanaman polong.

Manfaat Utama: antioksidan, menyehatkan kulit, menguatkan sel darah merah, melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, memelihara struktur dan fungsi sistem saraf, membantu pengeringan luka, membantu perkembangan otak. Akibat kekurangan: pecahnya sel darah merah, kerusakan saraf, menekan produksi antibodi dan merusak respon kekebalan, serta memperlambat perkembangan saraf otot. Akibat kelebihan: meningkatnya kebutuhan akan vitamin K dan meningkatkan risiko pendarahan dalam tubuh.

4.

Vitamin K Vitamin yang tergolong ke dalam kelompok vitamin K adalah naftokuinon tersubsitusi poliisoprenoid. Menadion ( K3 ), yaitu senyawa induk seri vitamin K, tidak ditemukan dalam bentuk alami tetapi jika diberikan, secara in vivosenyawa ini akan mengalami alkilasi menjadi salah satu menakuinon ( K2 ). Filokuinon ( K1 ) merupakan bentuk utama vitamin K yang ada dalam tanaman. Menakuinon 7 merupakan salah satu dari rangkaian bentuk tak jenuh polirenoid dari vitamin K yang ditemukan dalam jaringan binatang dan disintesis oleh bakteri dalam intestinum. Penyerapan vitamin K memerlukan penyerapan lemak yang normal. Malabsorbsi lemak merupakan penyebab paling sering timbulnya defisiensi vitamin K. derivat vitamin K dalam bentuk alami hanya diserap bila ada garam-garam empedu, seperti lipid lainnya, dan didistribusikan dalam aliran darah lewat system limfatik dalam kilomikron. Menadion, yang larut dalam air , diserap bahkan dalam keadaan tanpa adanya garamgaram empedu, dengan melintas langsung ke dalam vena porta hati . Vitamin K ternyata terlibat dalam pemeliharaan kadar normal factor pembekuan darah II, VII, IX dan X, yang semuanya disintesis di dalam hati mula-mula sebagai precursor inaktif. Vitamin K bekerja sebagai kofaktor enzim karboksilase yang membentu residu karboksiglutamat dalam protein precursor. Reaksi karboksilase yang tergantung vitamin K terjadi dalam retikulum endoplasmic banyak jaringan dan memerlukan oksigen molekuler, karbondioksida serta hidrokuinon ( tereduksi ) vitamin K dan di dalam siklus ini, produk 2,3 epoksida dari reaksi karboksilase diubah oleh enzim 2,3 epoksida reduktase menjadi bentuk kuinon vitamin K dengan menggunakan zat

pereduksi ditiol yang masih belum teridentifikasi.Reduksi selanjutnya bentuk kuinon menjadi hidrokuinon oleh NADH melengkapi siklus vitamin K untuk menghasilkan kembali bentuk aktif vitamin tersebut. Sumber Utama: sayuran berdaun, babi, hati, minyak sayur, dihasilkan oleh bakteri dalam usus Manfaat Utama:

pembentukan faktor pembekuan darah pembentukan bekuan darah yang normal Defisiensi atau kekurangan vitamin K Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan terjadinya penyakit hemoragik pada bayi baru lahir.Hal ini disebabkan karena plasenta tidak meneruskan vitamin K secara efisien. Vitamin K tersebar luas dalam jaringan tanaman dan hewan yang digunakan sebagai bahan makanan dan produksi vitamin K oleh mikroflora intestinal pada hakekatnya menjamin tidak terjadinya defisiensi vitamin K. Defisiensi vitamin K dapat terjadi oleh malabsorbsi lemak yang mungkin menyertai disfungsi pancreas, penyakit biliaris, atrofi mukosa intestinal atau penyebab steatore lainnya.Di samping itu, sterilisasi usus besar oleh antibiotik juga dapat mengakibatkan defisiensi vitamin K.

MINERAL Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memilili unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi. Klasifikasi mineral: Ada berbagai macam pengklasifikasian mineral, antara lain berdasarkan komposisi kimia, isomorfis, kesamaan dalam bentuk kristal, kesamaan dalam reaksi kimia dan fisik, mineral primer dan mineral sekunder, mineral essensial dan mineral non essensial. Manfaat Mineral Secara umum, mineral digunakan untuk :
1. Sebagai accesori (perhiasan) 2. Membantu dalam proses kimia 3. Membantu dalam proses metabolisme 4. Membantu dalam proses penyembuhan 5. Merupakan zat yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia, hewan maupun tumbuh

tumbuhan Dalam bidang kedokteran, zat yang mutlak diperlukan dalam proses metabolisme disebut trace element. Trace element yang essensial bagi tubuh manusia adalah zat besi (Fe), zat iodium (I), zat seng (Zn). zat mangan (Mn), zat kobalt (Co), zat molibdeum (Mo), zat

selenium (Se), zat kromium (Cr), zat nikel (Ni), zat timah putih (Sn), zat silikon (Si), zat Flour (F) dan zat vanadium (Va). Selain trace elemen yang disebutkan di atas, terdapat pula beberapa macam mineral yang lain yaitu: chlor (Cl), magnesium (Mg), , cuprum (Cu), calcium (Ca), kalium (K), natrium (Na). Berikut akan dibahas beberapa macam trace elemen dan jenis mineral yang lain. 1. Zat besi/Fe Zat besi diperlukan oleh tubuh dalam proses pembentukan sel darah merah (hemopoitik), Fe dalam bentuk ferro dan ferri. Biasanya Fe banyak terdapat pada sayur-mayur, buahbuahan, kacang-kacangan, sebesar 0.1 1,0 mg/l. Beberapa manfaat dari Fe antara lain untuk membantu pembentukan sel darah merah, menambah energi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah anemia. Disamping itu apabila kekurangan Fe akan menyebabkan anemia dengan gejala pucat, mudah lelah, dan bila terjadi pada anak ia menjadi rewel yang mungkin disertai gangguan perkembangan motorik, gangguan tingkah laku, gangguan fungsi berpikir kognitif, dan menurunkan daya konsentrasi serta sistem kekebalan tubuh. Kekurangan zat besi antara disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: diet kekurangan Fe, gangguan pencernaan berupa enteritis (radang, diare), gangguan absorbsi (mal absorbsi Fe). Apabila mengkonsumsi terlalu berlebihan dapat menyebabkan kelainan metabolisme, misalnya pembentukan zat besi pada darah jadi berlebihan. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi karena tubuh sudah bisa mengontrol sendiri. 2. Calsium/Ca Kalsium biasanya bersumber dari susu, brokoli, ikan salmon, sarden dan aneka makanan laut lainnya. Calcium mempunyai manfaat antara lain menguatkan dan mengatur pembentukan tulang, mengatur tekanan darah, berperan dalam kelenturan otot dan fungsi saraf normal, mencegah penyakit jantung, menurunkan risiko kanker usus, membantu mineralisasi gigi, mencegah pendarahan akar gigi, mengatasi keluhan kulit kering dan pecah-pecah pada kaki dan tangan.Bila kekurangan calcium dapat menyebabkan pengeroposan pada tulang. 3. Yodium/I

Iodium dalam air laut berupa Iodida dan Iodate, masuk dalam flora dan fauna yang mengalami metabolisme. Pada mamalia tingkat tinggi iodin dikonsentrasi pada kelenjar tiroid sambil berubah menjadi iodinateaminoacid (tiroksin dan iodotiroksin) dan tersimpan sebagai tiroglobulin, sedangkan tiroksin disekresi oleh kelenjar tiroid. Sumber yodium terutama dari garam beryodium, makanan laut, sayuran terutama kangkung. Manfaat dari yodium antara lain berperan dalam pembentukan hormon tioriksin, memicu pertumbuhan otak, menyehatkan kelenjar tiroid, menyehatkan proses tumbuh-kembang janin hingga usia produktif. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Bila kekurangan yodium dapat menyebabkan penyakit gondok, bila terjadi pada ibu hamil, anaknya berpeluang jadi manusia cebol dan mengalami keterbelakangan mental. Penyebab defisiensi Iodium salah satunya adalah suplai garam dengan kadar iodium yang rendah, air hujan dipakai untuk konsumsi air minum, suplai ascorbic acid (vitamin C berlebihan). Bila berlebihan mengkonsumsi sangat jarang terjadi, karena umumnya yang muncul adalah kekurangan yodium.
4. Phospor/P

Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.

5. Cobalt/Co

Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.

6. Chlor/Cl

Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

7. Magnesium/Mg

Magnesium sangat diperlukan dalam pertumbuhan tulang. Akibat defisiensi Mg timbul

gejala atau penyakit jantung berupa iskemia, insufisiensi jantung, aritmia jantung, spasmi arteri koroner, angina pektoris maupun infark jantung, timbul batu ginjal jenis kalsium dan oksalat, kadar kalsium menurun, kadar kalium darah menurun, saraf terangsang mirip dengan gangguan disorientasi, timbul hemianopsia homonimus (gangguan penglihatan), timbul osteoporosis, osteogenesis. Penyebab defisiensi Mg antara lain diet kurang Mg, gangguan absorbsi (malabsorbsi), meningkatnya kehilangan Mg atau meningkatnya kebutuhan akan Mg, penderita alkoholisme sehingga terjadi kekurangan Mg, gangguan pencernaan antara lain diare yang berkepanjangan. Sumber Mg terdapat pada makanan yang kaya akan Mg, antara lain : gandum, tepung kedelai, havermouth, susu skim, kacang merah, kacang kedelai, cocoa, kopi bubuk, garam kasar dan ovaltin. Suplemen MgSO4 sebanyak 100 mg/hari yang dapat diperoleh dari vetsin,Air terdapat kadar Mg sebesar 30-150 mg/l

8. Mangan/Mn

Selain merupakan elemen essensial bagi kehidupan, Mn juga banyak digunakan sebagai disinfektan mulut (obat kumur) dan desinfektan luka yang bersenyawa membentuk KMnO4. Defisiensi Mn menyebabkan penurunan berat badan, perubahan warna kulit, pertumbuhan rambut terhalang, pada binatang kekurangan Mn menyebabkan sekresi insulin menurun dari pankreas, terjadi homeostasis karbohidrat, sintesis interferon menurun sehingga sel tersebut tidak bisa mengatasi serangan virus. Sumber Mn biasanya terdapat di dalam biji-bijian (beras, gandum yang belum diolah), apabila sudahdiolah menjadi tepung gandum maka kadar Mn nya akan menurun, jenis makan yang kaya Mn antara lain havermouth, alpukat, chesmut, kacang polong, kelapa, bayam, pisang, suplemen Mn dalam Mg; kadar Mn di dalam air berkisar 0,05-0,5 mg/l.
9. Cuprum/Tembaga/Cu

Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah.

10. Calcium/Ca

Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.

11. Kalium/K

Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.

12. Zinc/Seng/Zn

Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita. Sulfur atau Belerang Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh. Zat seng diperlukan oleh tubuh dan berperan dalam metabolisme protein yang diperlukan bagi pertumbuhan. Defisiensi Zn dapat menimbulkan pertumbuhan terhambat, kurang konsentrasi, geofagia (memakan tanah), hepar dan limpa membesar, prostat membesar, kuku cekung berupa sendok. Penyebab kekurangan Zn, diet kadar Zn yang kurang, gangguan absorbsi, kebutuhan Zn di dalam tubuh meningkat, pengeluaran Zn melalui urin meningkat, misalnya pada penyakit ginjal, diabetes melitus, hepatitis, dekompensasi kordis (gangguan irama jantung), dipengaruhi elemen u yaitu apabila Cu meningkat maka terjadi penurunan Zn. Sumber Zn antara lain: Zn banyak terdapat pada daging, telur goreng, sayur-sayuran dan biji-bijian (sereal), suplemen Zn yaitu larutan 0,1 % ZnSO4.7H2O.

13. Natrium/Na

Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk garam di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekanan osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.

14. Flour/F

Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.

15. Krom/Cr

Merupakan elemen logam yang essensial bagi tubuh dalam metabolisme karbohidrat, lipid dan asam nukleat. Krom yang diperlukan di dalam tubuh adalah krom yang bervalensi III dan merupakan senyawa krom organik daripada senyawa garam krom. Krom ini berfungsi sebagai toleransi glukosa sehingga krom disebut juga dengan glikosa toleransi faktor (GTF) atau Chrom Ralising Factor (CRF). Gejala akibat defisiensi krom menimbulkan penyakit diabetes melitus, arterosklerosis (penebalan pembuluh darah), penyakit jantung koroner. Hal ini disebabkan diet yang kurang elemen essensial krom, bagi ibu hamil, kebutuhan akan krom meningkat sedangkan diet tetap. Sumber krom diantaranya minyak goreng, kerang kulit kasar/halus, margarin atau mentega dan minyak jagung, daging ayam, kadar krom tertinggi yang ada di dalam air, diperkenankan sebesar 0,05 mg/l.

http://kesehatan.gen22.net/2012/10/19-vitamin-dan-mineral-yangdibutuhkan.html diakses pada tanggal 8 Februari jam 19.30 http://pickyeaterschild.wordpress.com/2012/04/04/manfaat-vitamin-dan-mineralyang-dibutuhkan-tubuh-manusia/ diakses pada tanggal 8 Februari jam 19.32

Anda mungkin juga menyukai