Anda di halaman 1dari 62

Laporan Kasus

Otitis media Supuratif Kronis

Aflah Hanifa 2008730045

Pembimbing: Dr. Sondang BRS, Sp.THT, MARS


KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL RSUD CIANJUR FKK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis kelamin Umur Alamat : : : : AN. E F laki laki 5 tahun Pasir Kawung Rt Bojong Picung Cianjur : 548899

No. RM

ANAMNESI S
Alloanamnesis

KELUHA N UTAMA

Keluar cairan telinga kiri sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


5 tahun Keluar cairan telinga kiri sejak 1 tahun Cairan putih bening, darah, bau Berulang > 6x Batuk dan pilek sering Demam kadang2, rewel dan gelisah (-) Kurang mendengar sejak keluar cairan

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Keluar cairan telinga (-)

ISPA (+)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Keluhan yang sama (+)

Diabetes mellitus (-)

RIWAYAT ALERGI

Alergi cuaca dingin (-) Debu (-) Makanan (-) Obat-obatan (-)

RIWAYAT PENGOBATAN

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Telinga sering dibersihkan (+)

Main air (+)


Sering terpapar asap rokok (+)

PEMERIKSAA N FISIK

10

PEMERIKSAAN FISIK
Tampak sakit ringan

Composmentis
Berat badan: 16,5 Kg Tekanan darah -

RR 22 x/menit
Nadi 96 x/menit Suhu 36.7 C

11

STATUS GENERALIS

Normocephal

Konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-) refleks pupil (+/+) isokor

12

Lihat status lokalis Lihat status lokalis


Bibir kering (-), sianosis (-) lidah kotor dan tremor (-) Caries gigi (+)

Lihat status lokalis Lihat status lokalis

13

Pemeriksaan Fisik Paru

normochest simetris retraksi dinding dada (-)

Bagian dada yang tertinggal saat bernapas (-)

Sonor seluruh lapang paru

vesikuler (+/+) ronkhi (-/-) wheezing (-/)

14

Pemeriksaan Jantung
Inspeksi ictus cordis tidak terlihat Batas jantung relatif dalam batas normal Bunyi jantung I dan II regular

15

Pemeriksaan Abdomen

Abdomen supel Hepatomegali (-), splenomegali () Perkusi timpani seluruh kuadran abdomen Bising usus (+) normal

16

EKSTREMITAS
Superior
Akral hangat, udem (-/-), RCT < 2 detik

Inferior
Akral hangat, udem (-/-), RCT < 2 detik

17

STATU S LOKALI S TELING A

AD
Aurikula
Normotia Helix sign (-) Tragus sign ()

AS

Normotia Helix sign (-) Tragus sign ()

Preaurikula Preaurikula appendege(-) Tanda radang(-) Fistula(-) Retroaurikula Tenang, udem(-) fistel(-), sikatriks (-) nyeri tekan(-) Tenang, udem(-) fistel(-), sikatriks (-) nyeri tekan( -) Preaurikula appendege(-) Tanda radang(-) Fistula(-)

18

STATUS LOKALI S TELING A

AD
MAE Hiperemis (-) udem (-) sekret (-) serumen (+), massa (-)

AS

Hiperemis (+) udem(-) serumen (+) sekret (+) massa (-)

Membran timpani Intak, reflek cahaya(+) (jam 5)

Perforasi sentral (+) refleks cahaya (-), hiperemis (+), sekret (+) purulen

Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai

Uji Rinne Uji Weber Uji Schwabach

Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai

19

Status Lokalis Hidung


Dextra Tenang + Eutrofi Deviasi (-) (-) RHINOSKOPI ANTERIOR Mukosa Sinistra Tenang + Eutrofi Deviasi (-) (-)

Sekret
Konka inferior Septum Massa Passase udara

(+)

(+)

Uji penciuman sulit dinilai

20

Status Lokalis Sinus Paranasal

INSPEKSI pembengkakan (-)

PALPASI nyeri tekan (-)

21

Status Lokalis Tenggorok

Dextra Mulut Tenang Bersih, basah Tenang Caries (+) Simetris

Pemeriksaan OROFARING

Sinistra

Mukosa mulut Lidah Palatum molle Gigi geligi Uvula Tonsil

Tenang Bersih, basah Tenang Caries (+) Simetris

Tenang TI, Hiperemis tidak melebar Faring Tenang -

Mukosa Besar Kripta Detritus Perlengketan

Tenang TI, Hiperemis tidak melebar -

Mukosa Granula Post nasal drip

Tenang -

22

Status Lokalis Tenggorok


NASOFARING (Rhinoskopi posterior)
Konka superior Torus tubarius Fossa Rossenmuller Plika salfingofaringeal Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

23

Status Lokalis Tenggorok


LARINGOFARING (Laringoskopi indirect)
Epiglotis Plika ariepiglotika Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Plika ventrikularis
Plika vokalis Rima glotis

Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan

24

Pemeriksaan Maksilofasial

Dextra
Sulit dinilai

Nervus
I. Olfaktorius
Penciuman

Sinistra
Sulit dinilai

II. Optikus
Sulit dinilai (+) isokor Daya penglihatan Refleks pupil Sulit dinilai (+) isokor

(+) (+) (+) (+) (+) (+)

III. Okulomotorius
Membuka kelopak mata Gerakan mata ke superior Gerakan mata ke inferior Gerakan mata ke medial Gerakan mata ke Laterosuperior

(+) (+) (+) (+) (+) (+)

IV. Troklearis
(+)

Gerakan mata ke
lateroinferior

(+)

25

Pemeriksaan Maksilofasial

Dextra

Nervus

Sinistra

V. Trigeminus
Sulit dinilai Tes sensoris Cabang oftalmikus (V1) Cabang maksila (V2) Cabang mandibula (V3) Sulit dinilai

(+)

Gerakan mata ke lateral

VI. Abdusens

(+)

(+) (+) (+) Sulit dinilai

VII. Fasialis
Mengangkat alis Kerutan dahi Menunjukkan gigi Pengecapan lidah 2/3 anterior (+) (+) (+) Sulit dinilai

Sulit dinilai

VIII. Vestibulokoklearis
Tes garpu tala

Sulit dinilai

26

Pemeriksaan Maksilofasial

Dextra

Nervus IX. Glossofaringeal

Sinistra

Sulit dinilai

Refleks muntah Pengecapan lidah 1/3 posterior

Sulit dinilai

X. Vagus
Sulit dinilai (-) Refleks muntah Refleks menelan Deviasi uvula Pergerakan palatum Sulit dinilai (-)

XI. Assesorius
(+) (+) Memalingkan kepala Kekuatan bahu (+) (+)

(-)

XII. Hipoglossus
Tremor lidah Deviasi lidah

(-)

27

PEMERIKSAAN LEHER
Dextra
Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-)

Pemeriksaan
Tiroid Kelenjar submental Kelenjar submandibula Kelenjar jugularis superior Kelenjar jugularis media Kelenjar jugularis inferior Kelenjar suprasternal Kelenjar supraklavikularis

Sinistra
Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-)

28

Resume
5 tahun Otore purulen telinga kiri 1 tahun Pendengaran berkurang Riwayat ISPA (+)

29

MAE sinistra hiperemis, sekret purulen, membran timpani perforasi sentral

Resume

30

DIAGNOSIS BANDING 1.
Otitis media supuratif kronis perforasi sentral AS 2. Otitis media akut stadium perforasi (sentral) AS

31

Anamnesis

Pemeriksaan fisik Status lokalis

Otitis media supuratif kronis perforasi sentral AS

32

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium Darah rutin (Hb, Hematokrit, Trombosit, Leukosit) Kultur dan uji resistensi sekret telinga yang sakit Foto mastoid Audiologi khusus

33

PENATALAKSANA AN
Medikamentosa
Nonmedikamentosa

Clavamox 2 dd 1 cth

Sol H2O2 1% 3 dd III gtt

Ambroxol tab 3 dd tab

Paracetamol 3 dd 1 tab

- Hindari telinga kemasukan air - Menutup telinga dengan kapas saat mandi - Mencegah kekambuhan ISPA

34

PROGNOSI S

Quo ad vitam ad bonam

Quo ad functionam ad bonam

Quo ad sanationam ad bonam

35

PEMBAHASAN

36

Dasar Diagnosis
5 tahun Otore purulen AS 1 tahun Pendengaran berkurang Riwayat ISPA (+) MAE sinistra hiperemis, sekret purulen, membran timpani perforasi sentral

37

TINJAUAN PUSTAKA

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

39

ANATOMI

40

ANATOMI

41

42

43

44

TUBA EUSTACHI US

VENTILASI

FUNGSI

DRAINASE

PROTEKSI

Pendek, lebar dan letaknya horizontal Adenoid anak relatif lebih besar

45

46

Fisiologi Pendengaran

47

Energi bunyi ditangkap aurikula

Membran timpani bergetar

Amplifikasi getaran

Rangkaian tulang pendengaran

Membrana Reissner mendorong endolimfa

Perilimfe skala vestibuli bergerak

Stapes menggerakkan foramen ovale

Gerak relatif membran basalis dan membran tektoria

Rangsangan mekanik defleksi stereosilia sel-sel rambut

Depolarisasi sel rambut

Korteks serebri (area 39-40) di lobus temporalis

Nukleus auditorius

Potensial aksi saraf auditorius

48

Fisiologi Keseimbangan
Gerakan Kepala dan tubuh

Pusat keseimbangan otak (area 41-42)

Perpindahan cairan endolimfa di labirin

Impuls sensorik melalui saraf aferen

Silia sel rambut menekuk

Merangsang pelepasan neurotransmiter eksitator

Perubahan permeabilitas membran sel

Depolarisasi

49

DEFINISI

Otitis media supuratif kronis infeksi kronis di telinga tengah perforasi membran timpani Sekret (+) encer/kental/bening/nanah

50

Perjalanan Penyakit
OMA stadium perforasi 2 bulan

OMSK

OMA stadium perforasi

< 2bln

Otitis media supuratif subakut

51

Perjalanan Penyakit
Otitis media

Otitis media akut

Otitis media akut

Otitis media supuratif kronik Tipe aman, Tipe bahaya

Risiko rendah, risiko tinggi

Akut, Subakut, Kronik

51

Patogenesis

Banigna

Maligna

Aktif

Tenang

Faktor OMA -> OMSK


Terapi terlambat Terapi adekuat Virulensi kuman tinggi Imunitas kurang Higiene buruk

52

Letak Perforasi

56

Diagnosis OMSK

Gejala Klinis

Pemeriksaan THT(otoskop)

Penala

Audiometri Nada murni Speech Bera

Foto mastoid

Kultur dan uji resistensi kuman sekret

58

Tanda Klinik OMSK tipe bahaya

Perforasi marginal/ atik

Fistel / abses retroaurikuler

Polip / jar. Granulasi MAE

Kolesteatoma

Sekret bau/nanah

59

Pedoman tatalaksana OMSK


Otorea kronis

Otoskopi

MT utuh

MT perforasi

Otitis eksterna difusa Otomikosis Dermatitis/eksim Otitis eksterna maligna

Komplikasi (-)

Komplikasi (+)

Lihat algoritma 1

Miringitis granulomatosa

Kolesteatom (-) OMSK Benigna

Kolesteatom (+)
OMSK Bahaya

Lihat algoritma 2

Algoritma 1
OMSK benigna Kolesteatom (-) OMSK bahaya Kolesteatom (+)
Pilihan Atikotomi anterior Timpanoplasti dinding utuh Timpanoplasti dinding runtuh Atikoantroplasti Timpanoplasti buka-tutup

OMSK tenang
Stimulasi epitelialisasi Tepi perforasi

OMSK aktif
Cuci telinga Antibiotik sistemik Lini 1: Amoksisilin/ sesuai kuman penyebab Antibiotik topikal

Perforasi menutup
Tidak sembuh

Perforasi menetap
RO mastoid Audiogram

Otorea menetap > 1 mggu


Antibiotik berdasarkan pemeriksaan Otorea > 1 bln

Tuli konduktif (+) Ideal: timpanoplasti tanpa/dengan mastoidektomi

Ideal: timpanoplasti + mastoidektomi

Algoritma 2
OMSK + Komplikasi

Komplikasi intra temporal

Komplikasi intra Kranial


Abses ekstradura Abses perisinus Tromboflebitis sinus lateral Meningitis Abses otak Meningitis otikus Rawat inap Periksa sekret telinga Antibiotik IV dosis tinggi 7 15 hari Konsul spesialis anak/saraf Mastoidektomi Operasi bedah saraf

Abses subperiosteal Labirintitis Paresis fasial Petrositis

Antibiotik dosis tinggi Mastoidektomi Dekompresi N.VII Petrosektomi

Pembedahan pada OMSK


Mastoidektomi sederhana Mastoidektomi radikal

Mastoidektomi radikal dengan modifikasi

Miringoplasti

Timpanoplasti

Pendekatan ganda timpanoplasti

thankyou
70

Anda mungkin juga menyukai