Anda di halaman 1dari 20

KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA (KPSW)

Click to edit Master subtitle style

Pembimbing : dr. Rusli Muchtar, Sp.OG


2/11/13

IDENTIFIKASI
Nama

: Ny. IST Umur : 20 tahun Alamat : Desa Cahaya Maju, Kayu Agung, Sumsel Agama : Islam Status : Menikah Pekerjaan : Ibu rumah tangga MRS : 20 Mei 2011 (pkl 06.00 WIB) R. obstetri : G1 P0 A0

2/11/13

Riwayat kehamilan sekarang Haid : Teratur, siklus 28 hari Lamanya : 7 hari Banyaknya : Biasa HPHT : 24 Juli 2010 Taksiran persalinan : 31 April 2011 Nafsu makan : Baik Miksi : Normal Defekasi : Normal Gerakan anak : 4 bulan yang lalu Periksa hamil : Periksa ke bidan 3x
2/11/13

Riwayat Persalinan Dikirim oleh : Bidan His mulai sejak : 19 Mei 2011 (18.00 WIB) Darah lendir sejak : 19 Mei 2011 (19.00 WIB) Ketuban : 20 Mei 2011 (01.00 WIB) Riwayat Perkawinan : 1 kali lama setahun Riwayat Sosial ekonomi : Kurang Riwayat gizi : Cukup

2/11/13

Keluhan Utama : Mau melahirkan dengan keluar air-air Riwayat Perjalanan Penyakit : 12 jam sebelum masuk rumah sakit os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang yang hilang timbul makin lama makin kuat dan sering. 5 jam sebelum masuk rumah sakit mengeluh keluar air-air. banyaknya 2 kali ganti kain. Riwayat keluar darah lendir (+). Riwayat trauma (-), riwayat post coital (-), riwayat keputihan (-), riwayat minum jamu (+), riwayat perut diuruturut (-). Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan. BAB dan BAK 2/11/13 biasa.

Status Present
Keadaan umum: sakit sedang Kesadaran

: Compos mentis Tekanan darah : 130/80 mmHg Nadi : 88 x/mnt Frek. Nafas : 20 x/mnt Suhu : 36,7C Berat badan : 55 kg Tinggi badan : 144 cm Bentuk badan : Piknikus Konjunctiva palpebra pucat : -/ Sklera ikterik : -/-

2/11/13
Gizi

: Cukup

Status Obstetri (20 Mei 2011 Pukul : 06.30) Pemeriksaan luar: FUT 3 jari di bawah proccesus xiphoideus(35cm), memanjang (puka), terbawah kepala, penurunan 4/5, HIS 2x/10/25, DJJ 135x/menit, tanda osborn (-) Pemeriksaan dalam vagina : Portio lunak, posisi medial, eff. 100%, 1 cm, ketuban belum dapat dinilai, terbawah kepala H1, penunjuk belum dapat dinilai Pemeriksaan panggul: Promontorium tidak teraba, KD >13,5 cm, KV >11,5 cm, linea innominata teraba 1/3-1/3, sakrum konkaf, spina iskiadika tak menonjol, arkus pubis >900, dinding samping lurus, kesan panggul luas, 2/11/13 bentuk PAP : ginekoid

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Hb : 8,7 gr/dl Leukosit : 12.000 /mm3 Trombosit : 250.000/mm3 DIAGNOSA KERJA G1 P 0 A0 hamil aterm dengan KPSW 5 jam inpartu kala I fase laten janin tunggal hidup presentasi kepala. PROGNOSIS Ibu : dubia Anak : dubia
2/11/13

PENATALAKSANAAN Rencana partus pervaginam Kosongkan kandung kemih Observasi his, denyut jantung janin , tanda vital ibu. Amoksisilin 3 500 mg Vitamin C 2 1 tablet Laboratorium (darah rutin, urine rutin, cross match)

2/11/13

PERMASALAHAN
Apakah diagnosis pada kasus ini sudah tepat? Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah

tepat? Apakah faktor etiologi ketuban pecah sebelum waktunya pada pasien ini?

2/11/13

ANALISIS MASALAH

2/11/13

Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW)


DEFINISI Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) adalah suatu keadaan pecahnya selaput ketuban baik dalam kehamilan maupun dalam persalinan sebelum pembukaan 3 cm (sebelum fase aktif, masih dalam fase laten).
Pada

pasien ini ketuban telah pecah pada pembukaan servik kurang dari 3 cm. Dengan kata lain, pembukaan tersebut terjadi sebelum kala I fase aktif. Jadi, diagnosis KPSW pada pasien ini sudah tepat. 2/11/13

FAKTOR PREDISPOSISI Faktor infeksi Faktor selaput ketuban Faktor terjadinya perubahan tekanan intra uterine yang mendadak Faktor sosio-ekonomi yang rendah seperti defisiensi gizi, vit C Faktor antagonisme golongan darah A, B, O Faktor keturunan Faktor merokok4 Faktor-faktor lainnya seperti multigravida, adanya riwayat KPSW pada persalinanpersalinan yang lalu, hidramion, adanya malposisi, trauma vagina, kehamilan 2/11/13 ganda,perdarahan antepartum, adanya

Pada pasien
tidak adanya demam dan nyeri saat BAK dan

tidak adanya bau menyingkirkan etiologi akibat dari infeksi ascenden. Tidak adanya riwayat perdarahan menyingkirkan etiologi dari HAP. Pemeriksaan panggul menunjukkan bahwa panggul ibu luas, pasien tidak merokok, dan tidak ditemukan adanya peningkatan tekanan intra uterin. Keadaan sosio-ekonomi kurang asupan gizi kurang
2/11/13

DIAGNOSIS Inspekulo air ketuban keluar dari OUE Pengambilan cairan ketuban dari forniks posterior a. perubahan warna kertas lakmus (merahbiru) b. tes arboriasi atau kristalisasi (gambaran daun pakis) c. Ada tidaknya verniks Pemeriksaan dengan USG (ultrasonografi)

2/11/13

PENATALAKSANAAN 1. Konservatif Bila tidak didapatkan komplikasi dan usia gestasi 28-37 minggu, diberikan obat-obatan: -Tokolitik -Kortikosteroid untuk pematangan paru -Vitamin C dosis tinggi -Antibiotik4 2. aktif Indikasi penatalaksanaan aktif bila : Didapatkan komplikasi Usia kehamilan kurang dari 28 minggu atau lebih dari 37 minggu Janin mati dalam kandungan 2/11/13 Indeks tokolitik > 84

Penatalaksanaan aktif meliputi : a. Pemberian antibiotik bila : Terjadinya komplikasi Inpartu Ketuban pecah < 12 jam1 Adanya rencana terminasi dengan induksi atau akselerasi, seksio sesaria b.Dilakukan terminasi Pervaginam bila : -Usia gestasi < 28 minggu -janin mati4 Perabdominam bila : -Kontra indikasi tetes pitosin 2/11/13 -Letak lintang

Penanganan pasien ini masih tergolong pada

waktu golden period (6-8 jam) karena penanganan dilakukan dalam waktu sekitar 7 jam pasca pecahnya ketuban. Usia kehamilan > 37 minggu penatalaksanaan aktif, meliputi pemberian antibiotik dan terminasi kehamilan. Antibiotik diberikan atas dasar pasien sudah dalam keadaan inpartu dan lamanya pecah ketuban kurang dari 12 jam. Sambil menunggu saat terminasi yang tepat, harus dilakukan observasi his, denyut jantung janin, tanda vital ibu, pengosongan kandung kemih, dan pemeriksaan laboratorium.
2/11/13

KESIMPULAN Diagnosis pada kasus ini sudah tepat. Penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat, yaitu penatalaksanaan aktif dengan terminasi kehamilan Faktor etiologi ketuban pecah sebelum waktunya pada pasien ini factor sosioekonomi.

2/11/13

DAFTAR PUSTAKA
Syamsuddin, A, Komar, H. Panduan Partograf.

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya; Palembang. 2001. Sadler, W, T. Embriologi Kedokteran. Ed 5. EGC; 1988. Wiknjosastro Hanifa, Saifuddin Abdul Bari, Rachimhadhi Trijatmo. Ilmu Kebidanan. Ed.3, Cet.5. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta. 1999. Standar Pelayanan Profesi Obgin. Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi RSMH Palembang;Palembang. 2000. 2/11/13

Anda mungkin juga menyukai