PENYEBAB penyakit paru bisa berasal dari banyak faktor yaitu internal dan eksternal (lingkungan). Faktor internal banyak dipengaruhi oleh diri sendiri baik itu genetik maupun dalam tubuh sendiri. Sementara penyebab eksternal banyak berasal dari polusi udara serta zat-zat kimia yang terhirup terutama dari asap rokok. Salah satu penyakit yang diakibatkan dari asap rokok dan sering diidap oleh pasien paru ialah bronkitis. Penyakit ini disebut radang saluran napas dan dikenal dua jenis, yaitu akut dan kronik. Menurut dr Ahmad Hudoyo, Sp. P, spesialis paru yang aktif sebagai pengajar di Departemen Pulmonologi FKUI, bronkitis akut dapat disebabkan oleh infeksi maupun bahan-bahan yang merangsang, termasuk bahan kimia. Bronkitis kronik sifatnya ireversibel (menetap atau tidak bisa sembuh) dan progresif, artinya penyakit makin lama makin berat. "Penyebab bronkitis kronik adalah bahan iritan, radikal bebas serta gas-gas yang beracun yang mengiritasi selama beberapa puluh tahun secara terus-menerus. Gas-gas berbahaya tersebut terdapat didalam asap rokok," beber dokter yang menyelesaikan spesialis bidang pulmonologi di FKUI serta training onkologi paru di Toranomon Tokyo ini. Menurutnya, mereka yang mengalami penyakit ini dapat dilihat dari gejala utama alami batukbatuk. Bila penyebabnya infeksi, batuk akan disertai demam dan dahak berwarna kuning. "Batuk berdahak disertai sesak napas adalah gejala yang khas pada bronkitis kronik. Disebut kronik karena terjadi terus menerus, setiap hari selalu batuk. Bermacam obat dan dokter yang sudah beranti ganti tetap batuk. Tidak menjadi sembuh tetapi malah bertambah berat. Bila ditumpanghi infeksi, gejala bertambah berat, disertai demam, dahak yang tadinya putih berubah menjadi kuning," tuturnya panjang lebar. Diagnosis bronkitis kronik sebenarnya cukup dengan melihat gejala-gajala tadi. Foto rontgen diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lainnya. Pemeriksaan laboratorium yang perlu adalah pemeriksaan faal paru untuk menilai berat ringannya derajat sesak napas (obstruksi)-nya. Sebenarnya tidak ada obat yang manjur untuk menyembuhkan penyakit ini. Tetapi obat-obatan dan oksigen diperlukan untuk meringankan gejalanya saja. Bila ada tanda-tanda infeksi maka dibutuhkan antibiotika. "Karena penyebab utama penyakit ini dari rokok, maka kebiasaan merokok harus dihentikan. Pengobatan jangka panjang adalah pemakaian oksigen dirumah. Bila penyakit bertambah parah dengan sesak napas yang meninjol, artinya pasien sudah tergantung dengan O2, maka oksigen harus dipakai terus menerus," saran dokter spesialis paru RS Persahabatan Jakarta ini. Sama halnya dengan bronkitis, penyebab kanker paru juga diakibatkan oleh kebiasaan merokok.
Penyebaran sering terjadi yaitu ke tukang, hati, otak dan kelenjar ginjal. Dari 100 orang yang menderita kanker paru, 90 orang di antaranya ternyata mempunyai riwayat kebiasaan merokok sebelumnya. "Hubungan yang erat ini juga terbukti dengan dosis-akibat. Bila seseorang merokok lebih lama, lebih banyak jumlah batang, lebih dalam cara menghisapnya maka kemungkinan terkena kanker paru lebih tinggi," paparnya. Ditambahkan olehnya, gejala yang sering dijumpai yaitu batuk-batuk (kering atau berdahak), sakit dada, sesak napas, batuk darah, nafsu makan berkurang dan berat badan turun drastis. Pilihan pengobatan tergantung jenis kanker dan stage atau stadium (derajat). "Untuk mengetahui jenis biasanya dilakukan biopsi agar dapat membedakan tumor itu jinak (tumor) atau ganas (kanker). Dengan biopsi, kita bisa membedakan apakah suatu tumor itu jinak (tumor) atau ganas (kanker)," terangnya. Bila kanker, selanjutnya bisa dibedakan tipenya apa dan mengetahui jenis obat yang harus diberikan. Setelah jenis diketahui, lalu ditentukan derajat kankernya. (nsa)
Sumber :
lifestyle.okezone.com
Bahaya Rokok, Mari Kita Pikirkan Lagi! (Republika, Rabu, 02 Juni 2004) Setiap tanggal 31 Mei ditetapkan sebagai World No Tobacco Day . Berbagai kegiatan dan kampanye tentang bahaya rokok dilaksanakan di seluruh dunia dalam rangka memperingati hari tersebut. Di Nasional Institute of Infectious Diseases, di tempat penulis bertugas saat ini, terpampang poster '' World No Tobacco Day '' yang cukup besar dan mencolok. Peringatan Hari Tanpa Rokok Sedunia ini, diharapkan menjadi kesempatan bagi kita semua untuk berpikir lagi sejenak dan menyadari kembali akan bahaya dan dampak rokok, baik untuk diri kita sendiri, maupun untuk anggota keluarga dan masyarakat banyak. Jika kita lihat kondisi di negara kita, jumlah orang yang merokok semakin bertambah. Salah satunya disebabkan karena semakin rendahnya usia anak muda yang mulai merokok. Sementara itu kalau kita lihat di negara-negara maju, jumlah perokok justru semakin berkurang dan tempat-tempat yang diperbolehkan merokok semakin dibatasi. Ini disebabkan karena di negara-negara maju, mereka mengerti dan menyadari akan bahaya dan dampak rokok, terutama dampak dari segi kesehatan. Sementara di negara kita, terjadi persepsi yang salah yang menganggap merokok adalah tren yang ada di negara maju. Di negara maju seperti Jepang, perokok hanya boleh merokok di tempat yang disediakan tempat abu rokok. Dan tempat-tempat ini sangat terbatas dan biasanya dari segi kesehatan tidak sehat, karena kentalnya bau asap rokok. Perokok itu sendiri terkadang juga merasakan, sehingga terkadang menjadi penyebab berhentinya merokok. Singkat kata, perokok tidak punya ruang hidup yang bebas di negara maju. Inilah barangkali yang menjadi salah satu sebab berkurangnya perokok di samping pemahaman dan kesadaran akan dampak rokok itu sendiri. Dalam rangka peringatan Hari Tanpa Rokok Sedunia ini, penulis ingin menjelaskan beberapa dampak rokok terhadap kesehatan. Walaupun secara umum semua kita menyadari bahwa rokok berbahaya buat kesehatan, tapi kebanyakan kita belum yakin, sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan dalam hati kita. Pertanyaan tersebut antara lain, apakah benar rokok menyebabkan penyakit? Kok si Anu yang merokok terus tetap sehat. Berdasarkan buku Diseases & Disorders terbitan Anatomical Chart Company, rokok adalah zat berbahaya yang mengandung lebih 200 macam racun. Setiap perokok menghisap dua bungkus rokok, dia telah mengurangi umurnya selama 8 tahun. Begitu juga dengan orang yang kena asap dari dua bungkus rokok, akan mengurangi umurnya selama empat tahun. Walaupun hasil studi menunjukkan hasil yang mengerikan, kebanyakan perokok tidak percaya. Hal ini disebabkan karena pada kenyataannya akibat buruk dari rokok bukanlah akibat yang bisa dirasakan dalam jangka waktu pendek. Biasanya kerusakan yang diakibatkannya terakumulasi sedikit
demi sedikit dan baru bisa dirasakan langsung beberapa tahun atau beberapa puluh tahun kemudian. Hal inilah yang membuat bahaya rokok terhadap kesehatan sulit diyakini. Rokok dan penyakit Di Jepang baru-baru ini dilakukan studi tentang hubungan rokok dan kanker. Seperti yang diberitakan di The Asahi Shimbun terbitan 23 April 2004, studi ini dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan, dan Tenaga Kerja Jepang, dan diketuai oleh Dr Shouichiro Zugane dari Pusat Kanker Nasional Jepang. Studi ini dilakukan selama 10 tahun di delapan provinsi, dan menggunakan objek sebanyak 90.000 perokok yang berumur antara 40 sampai 69 tahun. Selama masa tersebut ditemukan sebanyak 5.000 orang dari perokok yang menjadi objek studi tersebut menderita kanker. Pada pria yang terbanyak adalah kanker lambung (26,3 persen), berikutnya paru-paru, usus, dan hati. Sedangkan pada wanita yang paling banyak adalah kanker payudara (17,7 persen), diikuti lambung, usus, dan paru-paru. Dari hasil kalkulasi ditemukan bahwa peluang munculnya kanker bagi perokok adalah 1,6 kali dari orang yang tidak merokok untuk pria, dan 1,5 kali untuk wanita. Jika dikalkulasikan lagi pada pasien kanker di seluruh Jepang didapatkan hasil bahwa 29 persen (sekitar 80.000 orang) pada pria dan 4 persen pada wanita (sekitar 8.000 orang) penderita kanker adalah disebabkan oleh rokok. Artinya, hampir 90 ribu orang penderita kanker bisa dikurangi jika rokok tidak ada. Angka ini menyadari kita kembali bahwa rokok benar-benar menjadi penyebab terjadinya kanker. Studi tentang hubungan rokok dan daya ingat juga dilakukan baru-baru ini. Dari hasil analisis otak, peneliti dari Neuropsychiatric Institute at the University of California menemukan bahwa, baik jumlah dan tingkat kepadatan sel yang digunakan oleh untuk berpikir jauh lebih rendah pada orang yang merokok dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Jumlah sel tersebut mempengaruhi daya ingat. Begitu juga dengan kepadatan sel tersebut. Semakin padat, semakin kuat daya ingat. Hasil penelitian yang menunjukan tingkat kepadatan sel tersebut berkurang, mempunyai implikasi bahwa daya ingat perokok tersebut menjadi berkurang. Ini merupakan efek kronis akibat merokok. Asap rokok juga menyebabkan asma, baik pada perokok itu sendiri maupun orang-orang yang kena asap rokok. Suatu penelitian di Finlandia menunjukan bahwa dewasa yang kena asap rokok berpeluang menderita asma dua kali lipat dibandingkan orang yang tidak kena asap rokok (Jaakkola et al, 2001). Studi lain menunjukan bahwa seseorang penderita asma yang kena asap rokok selama satu jam, mengalami 20 persen kerusakan fungsi paru-paru (Dahms et al, 1998). Apalagi pada anak-anak, efek rokok lebih parah lagi. Ini disebabkan karena lebar saluran pernapasan anak-anak yang sempit, sehingga jumlah napas anak-anak lebih cepat dari orang dewasa. Akibatnya, jumlah asap rokok yang masuk ke dalam saluran pernapasan mejadi lebih banyak dibandingkan berat badannya. Selain itu, karena sistem pertahanan tubuh yang belum berkembang, munculnya gejala asma pada anak-anak jauh lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Hasil analisis 4.000 orang anak berumur 05 tahun menunjukan bahwa anak-anak yang orang tuanya merokok 10 batang sehari, menyebabkan peningkatan jumlah kasus asma serta mempercepat munculnya gejala asma pada anak-anaknya. Begitu juga anak yang kembali dari rumah sakit setelah perawatan asma akut, penyembuhannya akan
terganggu karena orang tua yang merokok (Abulhosn et al, 1997). Efek asap rokok ini tidak hanya memberikan efek negatif pada anak-anak yang telah lahir, tapi juga pada janin yang masih ada di dalam rahim. Karena itu, di negara maju seperti Jepang, di seluruh rumah sakit bersalin tidak tersedia tempat yang bisa merokok. Ini karena mereka benar-benar mengerti akan bahaya rokok tersebut.
1. TETAP BERTEKAT DAN MEMUTUSKAN UNTUK BERHENTI MEROKOK SEKARANG JUGA. 2. MEMBUANG JAUH-JAUH SEMUA ROKOK DAN YANG ADA KAITANNYA DENGAN ROKOK DAN BAUNYA 3. BERNAPAS PANJANG-PANJANG 4. GERAK BADAN (EXERCISE) SETIAP HARI 5. MENGAMBIL WAKTU TIDUR LEBIH BANYAK 6. BANYAK MINUM 7. BANYAK MANDI 8. JAUHI: KOPI, ALKOHOL, MAKANAN BERAT DAN BERBUMBU BANYAK. 9. JAUHI SEMUA YANG MENGINGATKAN KEPADA ROKOK, SEPERTI: KORSI DIMANA BIASA ANDA DUDUK MEROKOK RUANGAN DIMANA BIASA ANDA MEROKOK JAUHKAN DIRI DARI ORANG YANG MEROKOK 10. PERCAYA BAHWA ORANG LAIN AKAN SETUJU KALAU ANDA BERHENTI MEROKOK
Penutup Karena rokok berbahaya buat anak dan keluarga, maka janganlah merokok di rumah. Itu merupakan bukti bahwa kita sayang anak dan keluarga. Begitu juga di tempat-tempat lain, hindarilah merokok di tempat keramaian. Hal ini disebabkan karena merokok tidak hanya memberikan efek buat perokok sendiri, tetapi juga orang di sekitarnya yang kena asap rokok tersebut. Karena itu, sekalipun kita tidak bisa memberhentikan rokok sama sekali, minimal kita bisa menjaga norma-norma supaya tidak merokok di tempat yang ramai, apalagi di depan anak-anak dan orang hamil. Norma ini berlaku di negara maju. Apalagi bangsa Indonesia yang mempunyai budi luhur dan sifat sopan. Penulis yakin tidak sulit bagi kita untuk melaksanakan norma tersebut. Walaupun demikian, akan lebih baik lagi kalau bisa berhenti sama sekali. Dengan berhenti merokok, kita bisa menghemat uang, sehingga kita dapat dua keuntungan, yaitu kita bisa sehat dan bisa hemat, sesuai dengan pepatah ''sambil menyelam minum air''. Semoga bahaya rokok ini menjadi renungan kita seiring Hari Tanpa Rokok Sedunia. (Andi Utama, Peneliti Puslit Bioteknologi-LIPI dan Pemerhati Masalah Kesehatan)
Sebelum kita perlu mengetahui dahulu elemen apa saja yang terkandung dalam rokok. ROKOK mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen,dansetidaknya 200 diantaranya dinyatakan bahaya bagi kesehatan.Racun utama pada rokok adalah tar,nikotin,dan karbon monoksida. Tar adalah hirokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah.Zat ini bersifat karsinogen,dan mampu memicu terjadinya kangker paru-paru. Karbon monoksida adalah Zat yang mengikat hemoglobin dalam darah,membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Efek Racun, Efek racun pada rokok ini membuat asap rokok mengalami resiko lebih besar di banding yang tidak menghisap asap rokok,perbandingannya adalah sebagai berikut:14x menderita kanker paru-paru,mulut,dan tenggorokan 4x menderita kanker esopagus 2x kanker kandung kempih 2x serangan jantung Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung,serta tekanan darah tinggi. Batas aman,menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu,karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiaktif itu,perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras,lebih dalam dan lebih lama Analisis kebiasaan,lakukan analisis atas kebiasaan-kebiasaan merokok yang telah di lakukan selama ini,misalnya:kapan anda secara otomatis ingin merokok:hasil analisis ini akan membantu dalam mengerem keinginan merokok. Susun daftar alasan,lakukan segala hal yang membuat anda tidak kembali merokok,selalu ingat alasan-alasan yang mendasari anda untuk tidak merokok,jika perlu susun daftar alasan itu,seperti;menghindari kanker,gagal jantung,gangguan pencernaan,kehidupan sosial yang lebih baik,ingat kesehatan dan kepentingan keluarga,makan lebih enak. Langsung berhenti,pilihlah sebuah hari di mana anda akan berhenti,dan pada hari itu,langsung berhenti total tanpa melakuakan tahapan-tahapan,umumnya rencana anda kepada orang-orang terdekat anda agar mereka bisa membantu. Waspada pada hari-hari awal,hari-hari awal akan terasa sangat berat,cobalah mengalihkan perhatian dengan mengkonsumsi permen atau permen karet,tanpa gula,sementara waktu,kurangilah kegiatan yang berkaitan dengan rokok. Nikmati Hidup,uang seharusnya di pakai untuk membeli rokok dapat di pakai untuk membeli hadiah bagi diri sendiri atau di tabung. Konsumsi Rendah Kalori,selama minggu-minggu pertama { sampai kira-kira empat minggu },makanlah makanan yang mengandung kalori tendah.minumlah air yang banyak!