Anda di halaman 1dari 1

https://sites.google.

com/site/geaari/bionanofluidikuntuklab-on-a-chip Bionanofluidik untuk Lab-on-a-Chip


Bionanofluidik adalah nanoteknologi untuk memanipulasi dan menganalisa sampel biofluida, mengandalkan piranti yang umum dikenal sebagai Lab-on-a-Chip. Sesungguhnya, fenomena nanofluidik dapat mudah ditemui di sekitar kita (1): efek Lotus adalah interaksi antara air dan nanostruktur di permukaan daun teratai, di mana tetesan air di atas daun tergulir dengan sendirinya sehingga permukaan daun selalu terjaga bersih. Fenomena nanofluidik tidak hanya terjadi secara natural, namun juga dapat dibuat menggunakan metode mikro-fabrikasi yang selama ini digunakan untuk memproduksi Sirkuit-Terpadu (Integrated-Circuit). Piranti yang dihasilkan lantas umum dikenal sebagai Lab-on-a-Chip, di mana sirkuit-sirkuit yang dibuat di dalam chip ini bukanlah sirkuit elektrik melainkan sirkuit fluidik. Dengan kata lain, sebuah Lab-on-a-Chip terdiri dari sejumlah kanal yang mampu menyalurkan fluida dengan volume ekstra kecil. Kanal-kanal tersebut lantas dapat diintegrasikan dengan berbagai nano-sensor dan nano-aktuator, sehingga sekeping Lab-ona-Chip berfungsi sebagai sebuah laboratorium bio-fluida berskala nano (2).

Keuntungan utama dari teknologi ini adalah (3): (i) biaya operasional yang lebih murah (karena volume sampel dan reagen yang dibutuhkan lebih sedikit), (ii) dengan automatisasi dan paralelisasi, analisa dapat dilakukan dengan cepat dan berulang, (iii) ukuran chip yang kecil memungkinkan diagnosa medik untuk dilakukan di daerah jauh dan terpencil, (iv) metode fabrikasi yang cenderung murah karena mengandalkan teknik mikroteknologi yang telah mapan.

Referensi: 1. J.C.T. Eijkel, A. van den Berg, Nanotechnology for membranes, filters and sieves, Lab on a Chip

(2006) 6:19-23. 2. A. Manz, N. Graber, H.M. Widmer, Miniaturized total chemical analysis systems: A novel concept

for chemical sensing, Sensors and Actuators B (1990) 1:244-248. 3. Parikesit, Disertasi: Nanofluidic electrokinetics in quasi-two-dimensional branched U-turn

channels, Delft University of Technology, 2008.

Anda mungkin juga menyukai