Anda di halaman 1dari 2

Dalam sebuah hikayat dikisahkan, bahwa ada seorang yang terkenal kefasikan dan kejahatannya, suka minum arak

dan membuat kemaksiatan yang lainnya, pemuda tersebut bernama Utbah Al-Ghulam. Pada suatu hari ia mengikuti majlis pengajian Hasan Al-Basyri. Di

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan al-kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka adalah orang-orang yang fasik." (Al-Hadid : 16) Kemudian Syeikh menafsirkan
Situ ia mendengar salah seorang qari membaca ayat Al-Qur'an: ayat tersebut, dan membahasnya dengan penyampaian yang baik sehingga sangat berkesan di hati pendengarnya. Orang-orang yang hadir di situ mencucurkan air matanya karena merasa terharu. Seorang pemuda bangun di antara mereka dan berkata: "Wahai imam, apakah Allah SWT akan menerima taubat orang yang durhaka seperti saya? Syeikh itu menjawab: Ya, Allah akan menerima taubatmu, sekalipun kejahatanmu itu seperti Utbah Al-Ghulam. Ketika Utbah mendengar perkataan Syeikh tersebut, maka wajahnya berubah menjadi pucat, dan menggigil seluruh tubuhnya, lalu ia memekik dengan kerasnya sehingga ia tidak sadarkan diri. Setelah ia sadar kembali, maka ia menghampiri Syeikh tersebut dan duduk di dekatnya, lalu Syeikh tersebut melafazkan sebuah Syair: "Wahai pemuda yang telah mendurhakai kepada Tuhan Arsy Tahukah engkau apa balasan bagi pendurhaka? Neraka Sairlah bagi mereka, tempat kebinasaan. Celakalah mereka di hari rambut diikat Jika engkau sabar di neraka, maka bermaksiatlah Jika tidak, jauhilah maksiat itu, Dosa yang telah engkau lakukan Engkau telah menghinakan diri sendiri Maka berusahalah untuk membebaskannya Mendengar syair tersebut, maka Utbah memekik sekali lagi, sehingga ia tidak sadarkan diri. Setelah sadar ia berkata: "Wahai Syeikh, apakah Tuhan akan menerima taubat daripada aku?

Syeikh menjawab: Siapa lagi yang akan menerima taubat seorang hamba yang berdosa, selain Tuhan Yang Kuasa." Kemudian Utbah mengangkatkan kepalanya dan berdoa, dengan tiga doa yang masyhur: 1. "Ya Allah, seandainya Engkau terima taubatku, dan Engkau ampuni dosadosaku, maka kurniailah aku dengan ampuni dosa-dosaku, maka kurniailah aku dengan pemahaman dan kuat dalam hafalan, sehingga nantinya aku dapat mengingat semua ilmu dan ayat-ayat Al-Qur'an yang kudengar." 2. "Ya Allah, kurniakanlah kepadaku dengan suara yang baik dan merdu, sehingga setiap orang yang mendengarkannya akan bertambah lembut hatinya, sekalipun ia berhati keras." 3. "Ya Allah, kurniakanlah untukku rezeki yang halal dari jalan yang tak diduga." Maka Allah mengabulkan segala permintaanya itu, sehingga bertambah kuat pemahaman dan hafalannya. Jika ia membaca ayat-ayat Al-Qur'an maka orang-orang yang mendengarkannya menjadi lembut hatinya dan akhirnya bertaubat dan kembali kepada kebenaran. Begitu juga rezekinya yang senantiasa diberikan Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai