06c Budaya Organisasi2060
06c Budaya Organisasi2060
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang 2006
BUDAYA ORGANISASI
Budaya Organisasi
Pada hakikatnya, budaya organisasi memiliki nilai yang baik bagi kemajuan suatu organisasi. Budaya organisasi merupakan salah satu perangkat manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.
Budaya organisasi bukan merupakan cara yang mudah untuk memperoleh keberhasilan, dibutuhkan strategi yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu andalan daya saing organisasi.
Budaya organisasi merupakan sebuah konsep sebagai salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Komunikasi Organisasional 2006
DEFINISI
Secara etimologis (asal usul kata), budaya organisasi terdiri
dari dua kata : budaya & organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan & pembagian. Pengertian budaya adalah suatu set nilai, penuntun kepercayaan akan suatu hal, pengertian & cara berpikir yang dipertemukan oleh para anggota organisasi & diterima oleh anggota baru. BUDAYA ORGANISASI merupakan penerapan nilai-nilai dalam suatu masyarakat yang terkait, bekerja di bawah naungan suatu organisasi. (Duncan dalam Kasali, 1994: 108)
Komunikasi Organisasional 2006
DEFINISI (cont.)
Terrence E Deal & Allan A. Kennedy : budaya organisasi
(BO) merupakan nilai-nilai dominan yang diterapkan oleh suatu organisasi. RT Pascale & AG Athos, BO merupakan falsafah yang menuntun kebijakan organisasi terhadap pegawai & pelanggan. Marvin Bower, BO merupakan cara pekerjaan yang dilakukan di tempat tertentu. Edgar H. Schein, BO merupakan asumsi & kepercayaan dasar yang terdapat di antara angota organisasi. Linda Smirch, BO merupakan pola kepercayaan, simbolsimbol, ritual, mitos & praktis yang telah lama berjalan. (Semua dalam Robbins, 1990: 479)
Komunikasi Organisasional 2006
Pendiri Organisasi
Kriteria Seleksi
Sosialisasi
Manajemen Puncak
BUDAYA ORGANISASI
Penjelasan Diagram
Filsafat pendiri organisasi merupakan sumber utama sebuah
budaya organisasi. Artinya para pendiri organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang penting dalam pembentukan budaya wal organisasi. Mereka memiliki visi & misi mengenai bagaimana bentuk organisasi tersebut seharusnya. (Robbins, 1990: 486) pada tahun 1955 sampai dengan abad 21 ini, pegawai McDonald seolah masih diawasi Kroc dengan prinsipprinsip dasar organisasinya. Misalkan komitmen terhadap kualitas pelayanan, kebersihan & nilai. Juga penggunaan bumbu & peralatan yang baik, kebersihan kamar mandi, dan jangan kompromi. Inilah filosofi pendiri penjual hamburger, fries & shakes yang masih diikuti sbg pedoman manajemen.
Seleksi untuk menentukan kriteria yang dianggap paling tepat untuk menjadi anggota organisasi. Ini merupakan kekuatan dalam mempertahankan
budaya organisasi. Tujuan utama dari proses seleksi adalah menemukan & mempekerjakan individu yg memiliki pengetahuan, kepandaian & kemampuan utk berprestasi dlm pekerjaan di dalam organisasi. Manajemen puncak perilaku & tindakan mereka akan berpengaruh terhadap budaya organisasi.
Proses sosialisasi merupakan langkah yang tepat untuk mempertahankan budaya organisasi, terutama sosialisasi yang ditujukan
bagi anggota baru. Seluruh anggota organisasi seharusnya mengetahui & memahami mengenai terbentuknya budaya organisasi, pentingnya bagi kemajuan organisasi, termasuk bagi pengembangan dirinya. Cara mempelajari BO : dalam bentuk cerita, acara ritual, material & bahasa.
Penjelasan bentuk :
Cerita : penjelasan tentang sejarah berdirinya
organisasi, runag lingkup usaha, hubungan usaha dgn organisasi yang lain, orang-orang penting, dsb.
Acara ritual : penyerahan pemilihan &
satpam, dsb.
Komunikasi Organisasional 2006
10
Integrasi.
Dukungan dari manajemen. Kontrol. Identitas.
11
Lanjutan
Sistem imbalan.
Toleransi terhadap konflik. Pola-pola komunikasi.
12
organisasi
Nilai-Nilai Dapat dites dalam lingkungan fisik Dapat dites melalui konsensus
Asumsi Dasar Hubungan dengan Lingkungan Sifat realitas, waktu dan ruang Karakteristik sifat manusia Sifat aktivitas manusia Sifat dari hubungan antarmanusia
Taken For Granted Diterima Apa Adanya Tidak Terlihat Tanpa Disadari
dapat diartikan. Tingkat analisis artifak bersifat kasat mata yang dapat dilihat dari lingkungan fisik organisasi, arsitektur, teknologi, tata letak kantor, cara berpakaian, pola perilaku yang dapat dilihat atau didengar, serta dokumen-dokumen publik seperti anggaran dasar, materi orientasi karyawan, dan cerita. Dengan analisis ini dapat diuraikan bagaimana suatu kelompok menyusun lingkungannya dan apa pola perilaku yang dapat dilihat dari kalangan anggotanya, Tetapi seringkali analisis ini tidak dapat memahami logika yang mendasarinya, mengapa suatu kelompok berperilaku seperti yang mereka lakukan.
mendasarinya, yang biasanya tidak disadari, tetapi secara aktual menentukan bagaimana para anggota kelompok berpersepsi, berpikir, dan merasakan.
merupakan reaksi yang dipelajari yang bermula sebagai nilai-nilai yang didukung (espoused value). Tetapi ketika nilai menyebabkan perilaku dan ketika perilaku tersebut mulai memecahkan masalah, maka nilai itu ditransformasi menjadi asumsi dasar tentang bagaimana sesuatu itu sesungguhnya. Bila asumsi telah diterima begitu saja, maka kesadaran menjadi tersisih.
memahami budaya organisasi, Schein memberikan beberapa asumsi dasar yang membentuk budaya organisasi. 2. Beberapa asumsi dasar yang dapat dipergunakan sebagi alat untuk menilai budaya suatu organisasi adalah antara lain:
keterkaitan lingkungan organisasi, hakikat realitas dan kebenaran, hakikat sifat manusia, hakikat kegiatan manusia, hakikat hubungan manusia, hakekat waktu dan ruang.
Artefak SimbolSimbol/lambing/bend era Bahasa/Jargon Seni/Arsitektur bangunan Kepercayaan Filsafat Organisasi Norma Nilai-Nilai Pola Perilaku Cara Melakukan Sesuatu Adat Istiadat Kebiasaan Harapan Etos Kerja
Kode Etik/ Kredo Dress Code Pahlawan Sejarah Ritual/Upacara/Ceremoni Sumpah/Janji/Balat Cara Berkomunikasi Cara Menghormat Teknologi Produk Organisasi Struktur Organisasi dan birokrasi Pola hubungan antara anggota organisasi: atasan dengan bawahan; antara teman sekerja.
manusia. Secara umum sumber adanya budaya organisasi ini antara lain berasal dari anggota organisasi, sifat bisnis organisasi, asosiasi profesi dan budaya masyarakat. Anggota organisasi merupakan sumber utama budaya organisasi. Pendiri organisasi memiliki peran yang besar bagiawal terbentuknya budaya organisasi karena bagaimana visi dan misi organisasi yang bersangkutan tidak terlepas pada bagai mana nilainilai pendiri tersebut.
diaktualisasikan dan menjadi nafas bagi organisasi itu. Dari pengalaman masa lalunya, pendiri organisasi membangun rentetan nilai di atas mana filosofi usaha / kerjanya diletakkan. Anggota organisasi juga mempengaruhi budaya organisasi. Anggota organisasi dipengaruhi oleh budaya organisasi akan tetapi dalam waktu yang beramaan mereka juga mempengaruhi budaya organisasi dimana mereka menjadi anggotanya.
masyarakat baik itu nasional, internasional maupun ideologi tampak jelas mempengaruhi budaya organisasi.
Semua faktor budaya tersebut menyatukan
sistematis diformulasikan dan diterapkan untuk memenuhi kebutuhan seorang klien. Jenis profesi yang disajikan organisasi atau tenaga professional yang menjadi anggota atau karyawan organisasi mempengaruhi budaya organisasi.
Rumah sakit, pusat kesehatan, perusahaan akuntansi, atau penasihat hukum merupakan contoh organisasi yang bisnisnya menyajikan
profesi tertentu. Dalam melaksanakan profesinya, para professional suatu organisasi mengacu pada kode etik profesi dan standar profesi yang disusun oleh asosiasi mereka. Mereka berperilaku sesuai dengan kode etik dan standar profesi. Keadaan ini yang kemudian mempengaruhi budaya organisasi tempat mereka bekerja.
mempengaruhi cara produksi, teknologi yang digunakan dan cara pelayanan sehingga mempengaruhi budaya organisasi. Konsumen, klien, nasabah atau pelanggan organisasi mempengaruhi budaya organisasi yang melayani.
pengaruh pada budaya organisai, misalnya tampak nyata antara teknologi yang padat karya dengan teknologi tinggi. Norma-norma dan nilai yang dibawa pada kedua budaya organisasi tersebut tentu akan berbeda. Antara kondisi pesaing dan strategi akan memberikan pengaruh pada budaya organisasi, sebagai dampak untuk pencapaian visi misi perusahaan.
BUDAYA ORGANISASI
Asosiasi Profesi:
-Kode Etik -Standar Profesi
berisi satu set karakteristik yang melukiskan organisasi dan membedakannya dengan organisasi lain. 2. Menyatukan organisasi. Budaya organisasi merupakan lem normative yang merekatkan unsurunsur organisasi menjadi satu. Norma, nilai-nilai dan kode etik budaya organisasi menyatukan dan mengoordinasi anggota organisasi. 3. Reduksi Konflik. Isi budaya organisasi mengembangkan kohesi sosial anggota organisasi yang mempunyai latar belakag berbeda.
organisasi yang kondusif mengembangkan rasa memiliki dan komitmen tinggi terhadap organisassi dan kelompok kerjanya. 5. Reduksi Ketidakpastian. Budaya organisasi menentukan kemana arah, apa yang akan dicapai, dan bagaimana mencapaianya. Budaya organisasi mempunyai pedoman yang memberikan kepastian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.. 6. Menciptakan konsistensi. Budaya organisasi memberikan peraturan, panduan, prosedur serta pola memproduksi dan melayani konsumen, pelanggan, nasabah atau klien organisasi. Semua hal tersebut menimbulkan konsistensi pola pikir, cara bertindak dan berperilaku anggota organisasi.
tidak terlihat atau invisible force dibelakang faktorfaktor organisasi yang kelihatan dan dapat diobservasi. Budaya organisasi memotivasi anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Anggota organisasi termotivasi secara intrinsic untuk melakukan apa yang diwajibkan oleh budaya organisasi. 8. Kinerja Organisasi. Budaya organisasi yang kondusif menciptakan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja tinggi 9. Sumber Keunggulan Kompetitif. Budaya organisasi yang kuat mendorong motivasi keja, konsistensi, efektivitas dan efisiensi serta menurunkan ketidakpastian yang memungkinkan kesuksesan organisasi dalam pasar dan persaingan.
kuat. Budaya kuat ini dicirikan oleh nilai inti dari organisasi yang dianut dengan kuat, diatur dengan baik dan dirasakan bersama secara luas. Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti, menyetujui jajaran tingkat kepentingannya, dan merasa sangat terkait kepadanya, makin kuat budaya tersebut (Robbins, 1994). Jadi budaya merupakan budaya organisasi yang ideal, yang mempunyai dampak yang lebih besar pada perilaku karyawan, yakni mampu mempengaruhi intensitas perilaku. Semakin kuat budaya, akan semakin kuat pengaruhnya terhadap lingkungan, termasuk pada perilaku manusia.
datang di counter, pelayan menatapnya dengan senyum, sambil mengucapkan selamat pagi , siang atau sore. Ketika pelanggan lain datang, si pelayan melakukan hal yang sama. Itu dilakukan selama seluruh hari, kepada setiap pelanggan yang datang
3.
It is spontaneous: teman sekerja yang sedang dalam kesulitan atau butuh pertolongan, entah hanya sekedar memindahkan barang tertentu, temannya datang, secara spontan, memberikan bantuan, tanpa harus diminta lebih dahulu.
memperdebatkan lagi, semuanya yakin bahwa mereka adalah yang terbaik, dan bahwa mereka ingin mempertahankan dan meneruskan hal itu.
5.
It is visible: setiap orang dalam kelompok atau perusahaan memiliki hubungan persaudaraan yang hangat, yang terungkap melalui senyuman, salam, mau mengambilkan kursi, atau segelas minuman untuk temannya
2.
3.
3. Perusahaan IBM Adanya konsensus yang mengagumkan dalam menjalankan bisnis dan merupakan filosofi perusahaan berupa: a. Penghargaan atas martabat dan hak setiap pribadi dalam perusahaan. b. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan di perusahaan maupun di dunia. c. Melaksanakan semua tugas dengan cara yang lebih unggul. 4. Perusahaan Wal-Mart Menekankan kesederhanaan, kerja keras, dan dedikasi pendiri terhadap kepuasan pelanggan, kewiraswastaan, dan perilaku yang baik terhadap karyawan.