Kepaniteraan Klinik Universitas Kristen Krida Wacana Periode: 22 oktober 29 desember 2012
oligohidramnion
Page 1
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan pertolongan-Nya, tugas yang berjudul oligohidramnion ini dapat selesai disusun. Tugas ini disusun sebagai sarana diskusi dan pembelajaran, serta diajukan guna memenuhi persyaratan penilaian di Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Rumah Sakit RSUD Koja, Jakarta. Penghargaan dan rasa terima kasih disampaikan kepada Dr.Kusnawara Yanto, SpOG yang telah memberikan dorongan,bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan tugas ini. Penyusun juga ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas ini. Penyusun menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari sempurna, baik mengenai isi, susunan bahasa, maupun kadar ilmiahnya.Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari penyusun dalam mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan tugas ini.Semoga dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
oligohidramnion
Page 2
Suami Nama Umur Pendidikan Suku Agama Alamat rumah Anamnesa Autoanamnesa , 27 November 2012 Pukul 16.00 Keluhan Utama Rujukan dari Puskesmas Kb. Bawang dengan Oligohidramnion dan susp. CPD belum ada mules Keluhan Tambahan Pusing Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke VK rujukan dari puskesmas kbn.bawng, dengan keterangan oligohidramnion. Pasien tidak merasakan mules-mules, keluar air-air, darah ataupun lendir disangkal, ibu hanya merasakan pusing. Sakit kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati disangkal. Pasien makan sehari 3x porsi sedang dengan komposisi seimbang. BAB dan BAK normal. Ibu memeriksakan kandungannya secara rutin di puskesmas. Selama pemeriksaan tekanan darah 110/70 mm.Hg gerak janin aktif dan DJJ +. Pasien periksa USG dikatakan tidak ada kelainan pada janin. HPHT 14 Februari 2012. TP 21 Nopember 2012 oligohidramnion Page 3 : : : : : : Tn. E.S 34 tahun SMA Jawa Islam Jl. Kb. Bawang
oligohidroamnion 2012
Riwayat Haid Menarche Lamanya haid Siklus Banyaknya Dysmenorrhea Riwayat Obstetri Kehamilan saat ini Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat alergi, diabetes melitus, hipertensi, dan alergi disangkal oleh pasien. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat alergi, diabetes melitus, hipertensi, dan alergi disangkal oleh pasien. : : : : : 12 tahun 5 7 hari teratur 3 kali ganti pembalut negative
PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Keadaan umum : Kesadaran Tinggi badan Berat badan : : : Baik Compos Mentis 150 cm 50 kg (sebelum hamil) 56 kg (sekarang)
Tekanan Darah Frekuensi Nadi Pernafasan Suhu tubuh Kepala Mata Leher : : : : : : : 110/70 mmHg 80x/menit, teratur/tidak teratur 20x/menit. teratur/tidak teratur 365C Normocephali Kojungtiva anemis -/-. Sklera ikterik -/Tidak ada pembesaran KGB
Thorax
oligohidramnion
Page 4
oligohidroamnion 2012
BJ I/II reguler, murmur -, gallop Abdomen Striae gravidarum +, mulas
STATUS OBSTETRI/GINEKOLOGI Periksa luar : Tinggi Fundus Uteri 33cm Punggung kanan DJJ 118 dpm v/u tenang Periksa dalam : VT = portio tebal kaku Kepala HI PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium : HB Ht : 13,8 : 40 Tromb Leuko : 244.000 : 11.700
DIAGNOSIS KERJA
IBU G1P0A0 hamil 41 minggu, belum inpartu, dengan oligohidramnion dan susp. cpd JANIN Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala
PENATALAKSANAAN AWAL Rencana Diagnostik - Observasi tanda vital, his, djj/jam - CTG H2TL USG CT BT - Pasang kateter - Pelvimetri
oligohidramnion
Page 5
oligohidroamnion 2012
Rencana Terapi - IVFD RL - Antibiotik Profilaksis Amoxicilin 1 x 2 gr IV Pro SC
Rencana Pendidikan Menjelaskan saat ini sudah 41 minggu air ketuban sudah berkurang menjadi sedikityang disebabkan karna hamil lewat bulan dan panggul yang dicuriga sempit.
FOLLOW UP
28 Nopember 2012 S O : Pusing. Sakit kepala, pandangan kabur, nyeri epigastrium disangkal : KU / Kes TD HR A P : Baik / CM S RR : 365 0C : 20x/mnt\
: P1A0 dengan Oligohidramnion + susp cpd hari 1 : Amoxicilin Inbion Tramadol 3x1 2x1 3x1
oligohidramnion
Page 6
oligohidroamnion 2012
oligohidramnion
Page 7
oligohidroamnion 2012
masa kehamilan. Sekitar 12% wanita yang masa kehamilannya melampaui batas waktu perkiraan lahir (usia kehamilan 42 minggu) mengalami oligohidramnion karena jumlah cairan ketuban yang berkurang hampir setengah dari jumlah normal pada masa kehamilan. Di Amerika Serikat, oligohidroamnion merupakan komplikasi pada 0.5 5.5% kehamilan. Severe oligohidramnion terjadi pada 0.7% kehamilan.4
ETIOLOGI Penyebab pasti oligohidroamnion belum diketahui sepenuhnya. Mayoritas wanita hamil yang mengalami oligohidramnion tidak diketahui pasti apa penyebabnya. Penyebab oligohidramnion yang telah diketahui adalah cacat bawaan janin dan bocornyakantung/ membran cairan ketuban yang mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar 7% bayi yang mengalami oligohidramnion mengalami cacat bawaan,seperti gangguan ginjal dan saluran kemih karena jumlah urin yang diproduksi janin berkurang. Masalah lain yang juga berhubungan denganoligohidramnion adalah tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan masalah karena pengobatan yang dilakukan untuk menangani tekanandarah tinggi, yang dikenal dengan namaangiotensin-converting enxyme inhibitor (contohnya captopril), dapat merusak ginjal janin dan menyebabkan oligohidramnion parah dan dapat menyebabkan kematian janin. Wanita yang memiliki penyakit tekanan darah tinggiyang kronis seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatansebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan bahwa tekanan darahnya dapat tetap terawasi baik dan pengobatan yang mereka gunakan aman diminum selama masa kehamilan.
ABSORBSI KURANG atau KEHILANGAN CAIRAN MENINGKAT Ketuban Pecah Dini (50% kasus oligohidramnion)
PENURUNAN PRODUKSI AMNION Kelainan kongenital ginjal (agenesis ginjal, displasia ginjal) dan paparan terhadap ACE inhibitor yang akan menurunkan output ginal janin Obstruksi orifisium urethra eksterna janin Insufisiensi uteroplasenta (solusio plasenta, preeklampsia, sindroma postmaturitas) menurunkan perfusi ginjal dan produksi uribne Infeksi kongenital Defek jantung janin NTDs, sindroma twin to twin tranfusion, efek obat NSAID.
FAKTOR RESIKO OLIGOHIDRAMNION Wanita dengan kondisi-kondisi di bawah ini memiliki insiden oligohidramnion yang tinggi: 1. 2. 3. Anomali kongenital ( misalnya : agenosis ginjal, sindrom potter ). Retardasi pertumbuhan intra uterin. Ketuban pecah dini ( 24-26 minggu ).
oligohidramnion
Page 9
oligohidroamnion 2012
DIAGNOSIS Kecurigaan terjadinya oligohidramnion adalah bila tinggi fundus uteri lebih rendah dari yang diharapkan Pemeriksaan Ultrasonografi ditemukan: - Jumlah cairan amnion < 300 ml - Ukuran kantung amnion vertikal 2 cm tidak ada - AFI < 95 persentile untuk usia kehamilan tertentu - Pada kehamilan aterm AFI < 5 cm MANIFESTASI KLINIS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen Ibu merasa nyeri di perut pada setiap gerakan janin Sering berakhir dengan partus prematur Bunyi jantung janin sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas Persalinan lebih lama daripada biasanya Pada saat his akan terasa sakit sekali Bila ketuban pecah, air ketuban yang keluar sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar
PATOFISOLOGI
Gambar 8. Patofisiologi terjadinya oligohidramnion diambil dari http://tutorialkuliah.files.wordpress.com/2009/01/aef.jpg?w=450&h=443 pada tanggal 2 november 2012
oligohidramnion
Page 10
oligohidroamnion 2012
Fisiologi normal AFV (Amniotic Fluid Volume) meningkat secara bertahap pada kehamilan dengan volume sekitar 30ml pada kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya sekitar 1L pada kehamilan 34-36 minggu. AFV menurun pada akhir trimester pertama dengan volume sekitar 800ml pada minggu ke-40. Berkurang lagi menjadi 350 ml pada kehamilan 42 minggu dan 250 ml pada kehamilan 43 minggu. Tingkat penurunan sekitar 150 ml/minggu pada kehamilan 38-43 minggu. Mekanisme perubahan tingkat produksi AFV belum diketahui dengan pasti meskipun diketahui berhubungan dengan aliran keluar-masuk cairan amnion pada proses aktif. Cairan amnion mengalami sirkulasi dengan tingkat pertukaran sekitar 3600ml/jam. 3 faktor utama yang mempengaruhi AFV: 1. 2. 3. Pengaturan fisiologis aliran oleh fetus Pergerakan air dan larutan di dalam dan yang melintasi membran Pengaruh maternal pada pergerakan cairan transplasenta
Patofisiologi Secara umum, oligohidramnion berhubungan dengan: Ruptur membran amnion / Rupture of Amniotic Membranes (ROM) Gangguan congenital dari jaringan fungsional ginjal atau yang disebut obstructive uropathy Keadaan keadaan yang mencegah pembentukan urin atau masuknya urin ke kantong amnion Fetal urinary tract malformations, seperti renal agenesis, cystic dysplasia dan atresia uretra Reduksi kronis dari produksi urin fetus sehingga menyebabkan penurunan perfusi ginjal Sebagai konsekuensi dari hipoksemia yang menginduksi redistribusi cardiac output fetal Pada growth-restricted fetuse, hipoksia kronis menyebabkan kebocoran aliran darah dari ginjal ke organ-organ vital lainnya. Anuria dan oliguria Post-term gestation Unknown Penurunan efisiensi fungsi plasenta, namun belum diketahui secara pasti Penurunan aliran darah dari ginjal fetus dan penurunan produksi urin fetus
PENATALAKSANAAN Supaya volume cairan ketuban kembali normal, pada umumnya akan dianjurkan ibu hamil untuk menjalani pola hidup sehat, terutama makan makanan dengan asupan gizi berimbang. Pendapat bahwa satu-satunya cara untuk memperbanyak cairan ketuban adalah dengan memperbanyak porsi dan frekuensi minum adalah salah. Dan tidak benar bahwa kurangnya air ketubanmembuat janin tidak bisa lahir normal sehingga harus dioperasi atau perabdominam.Bagaimanapun juga, melahirkan perabdominam merupakan pilihan terakhirpada kasus oligohidramnion.
oligohidramnion
Page 11
oligohidroamnion 2012
Ibu hamil juga direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaanUSG setiap minggu bahkan lebih sering untuk mengamati apakah jumlah cairanketuban terus berkurang atau tidak. Jika indikasi berkurangnya cairan ketuban tersebut terus menerus berlangsung, disarankan supaya persalinan dilakukan lebih awaldengan bantuan induksi untuk mencegah komplikasi selama persalinan dankelahiran. Jika wanita mengalami oligohidramnion di saat-saat mendekati persalinan, dapat dilakukan tindakan memasukan laruran salin kedalam rahim. Cara ini dipercayamampu mengurangi komplikasi selamapersalinan dan kelahiran, juga untuk menghindari persalinan perabdominam KOMPLIKASI Mekanisme atau patofisiologi terjadinya oligohidramnion dapat dikaitkan dengan adanya sindroma potter, dimana keadaan tersebut merupakan suatu keadaan kompleks yang berhubungan dengan gagal ginjal bawaan dan berhubungan dengan oligohidramnion (cairan ketuban yang sedikit). Oligohidroamnion menyebabkan bayi tidak memiliki bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari dinding rahim menyebabkan gambaran wajah yang khas (wajah Potter). Selain itu karena ruang di dalam rahim sempit, maka anggota gerak tubuh akan menjadi abnormal atau mengalami kontraktur dan terpaku pada posisi abnormal. Oligohidroamnion juga menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru (paru-paru hipoplastik) sehingga pada saat lahir paru-paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada sindroma potter, kelainan yang utama adalah gagal ginjal bawaan baik karena kegagalan pembentukan ginjal atau yang disebut agenesis ginjal bilateral ataupun karena penyakit ginjal lainnya yang akan menyebabkan ginjal gagal berfungsi. Dalam keadaan normal, ginjal membentuk cairan ketuban sebagai urin dan tidak adanya cairan ketuban menyebabkan gambaran yang khas dari sindroma potter. Gejala sindrom Potter berupa: 1. 2. 3. Wajah Potter (kedua mata terpisah jauh, terdapat lipatan epikantus, pangkalhidung yang lebar, telinga yang rendah dan dagu yang tertarik ke belakang). Urine tidak terproduksi Gawat pernafasan
Pulmonary hypoplasia Oligohydrominios Twisted skin (wrinkly skin) Twisted face (Potter facies) Extremities defects Renal agenesis (bilateral) PROGNOSIS Prognosis oligohidramnion tidak begitu baik terutama bagi janin. Hanya separuh janin yang dapat bertahan hidup. Sering terjadi persalinan prematur dan kematian neonatus. Oligohidramnion dilaporkan berkaitan dengan perlekatan antara amnion dan bagian bagian janin sehingga dapat menyebabkan cacat serius termasuk amputasi. Selain itu dengan tidak adanya cairan amnion, janin akan mengalami tekanan dari semua sis dan menunjukkan penampilan yang aneh disertai cacat muskuloskeletal seperti pada jari tubuh.1,2 oligohidramnion Page 12
oligohidroamnion 2012
Panggul Sempit PENDAHULUAN Untuk berhasilnya suatu persalinan spontan, harus diperhatikan 3 faktor penting yaitu jalan lahir, janin, dan kekuatan-kekuatan pada ibu.(1,2) Jalan lahir dibagi atas : a). Bagian tulang terdiri dari tulang panggul dan sendi-sendinya. b). Bagian lunak terdiri dari otot-otot, jaringan dan ligamentum. ANATOMI PANGGUL NORMAL Bidang dan ukuran panggul Karena panggul berbentuk khas, sukar untuk menetapkan masing-masing bidang pada lokasi yang tepat. Untuk memudahkan, ditentukan 3 bidang khayal dalam rongga panggul : 1) Pintu atas panggul 2) Ruang tengah panggul 3) Pintu bawah panggul. Tulang-tulang panggul terdiri dari : 1. Os cocsae, yang terdiri dari : a. Os ilium b. Os iscium c. Os pubis 2. Os sacrum 3. Os cocsigeus Secara fungsional, panggul terdiri dari 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut juga false pelvis. Pelvis minor (true pelvis) adalah bagian pelvis yang terletak dibawah linea terminalis, yang mempunyai peranan penting dalam obstetrik dan harus dapat dikenal dan dinilai sebaik-baiknya untuk dapat meramalkan dapat dan tidaknya bayi melewatinya.(1,2,3) Bidang atas saluran ini, normal berbentuk hampir bulat, disebut pintu atas panggul (pelvic inlet). Bidang bawah saluran ini tidak merupakan suatu bidang seperti pintu atas panggul, akan tetapi terdiri dari dua bidang disebut pintu bawah panggul (pelvic outlet). (1,2,3) Diantara kedua pintu ini terdapat ruang panggul (pelvic cavity). Ruang panggul mempunyai ukuran yang paling luas dibawah pintu atas panggul, akan tetapi menyempit di
oligohidramnion
Page 13
oligohidroamnion 2012
panggul tengah ini disebabkan oleh adanya spina ischiadica yang kadang-kadang menonjol kedalam ruang rongga panggul. (1,2,3) PINTU ATAS PANGGUL Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium corpus vertebrae sacral 1, linea innominata (terminalis) dan pinggir atas simfisis (1,2,3) Panjang jarak dari pinggir atas simfisis pubis ke promontorium lebih kurang 11 cm, disebut konjugata vera. Jarak terjauh garis melintang pada pintu atas panggul lebih kurang 11,5 13 cm disebut diameter trasversal. Bila ditarik garis dari articulatio sakroiliaka ke titik persekutuan antara diameter transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea innominata disebut diameter oblique, kurang lebih 13 cm. (1,2,3) Konjugata vera sama dengan konjugata diagonalis dikurangi 1,5 cm. konjugata obstretika jarak dari bagian tengah simfisis ke promontorium. PINTU BAWAH PANGGUL Pintu bawah panggul bukan merupakan bidang datar, tetapi tersusun atas dasar dua bidang datar yang masing-masing berbentuk segitiga yaitu bidang yang dibentuk oleh garis antara kedua buah tubera ossis ischii dengan ujung os sacrum dan segitiga lainnya yang alasnya juga garis antara kedua buah tubera ossis ischii dengan bagian bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung kebawah dan membentuk sudut (arcus pubis). Dalam keadaan normal, besarnya sudut ini 90o atau lebih sedikit. (1,2,3) Bila kurang sekali dari 90o maka kepala janin akan lebih sulit dilahirkan karena memerlukan tempat lebih banyak ke dorsal. Jarak antara kedua tubera ossis ischii adalah 10,5 cm. RUANG PANGGUL (PELVIC CAVITY) Ruang panggul diatas pintu atas panggul mempunyai ukuran yang paling luas. Di panggul tengah terdapat penyempitan setinggi kedua spina ischiadika. Jarak antara kedua spina ini (distansia interspinarum) normalnya 10,5 cm. (1,2,3) PELVIMETRI RADIOLOGI Pelvimetri bertujuan untuk mengukur pelvis. Indikasi pemeriksaan harus dilakukan secara tepat terutama untuk kasus-kasus yang dengan pemeriksaan klinis diduga kuat adanya disproporsi antara kepala janin dan panggul ibu. Banyak cara yang dipakai untuk mengukur pelvis, semuanya bertujuan untuk mengukur garis-garis terpenting pelvis dan mengadakan koreksi untuk distorsi yang ditimbulkan oleh magnifikasi pada radiogram. Yang paling sederhana adalah cara cochler sussman yang dimodifikasi. Dengan ini dibuat 2 radiogram antero-posterior dan lateral oligohidramnion Page 14
oligohidroamnion 2012
pelvis yang penting diukur adalah konjugata vera, panggul tengah dan panggul bawah. Perlu juga dinilai sakrum yang konkaf atau sakrum yang lurus karena dapat mempengaruhi jalannya persalinan. Turunnya kepala dinilai terhadap spina ischiadika. Pada proyeksi ini diukur diameter melintang pintu atas panggul, jarak antara spina ischiadika panggul tengah dan jarak antara kedua tuber ischiadikum panggul bawah. Selain ukuran ukuran panggul, perlu diketahui 4 bentuk dasar panggul, yaitu ginekoid, android, antrofoid dan platipheloid. Bentuk ginekoid menunjukan pintu atas panggul yang bundar. Bentuk antropoid diameter melintangnya lebih sempit daripada konjugata vera sebaliknya panggul plathipeloid bentuknya lonjong dengan aksis panjang dalam keadaan melintang. Akhirnya panggul android bentuknya seperti segitiga dan ukuran ukurannya agak sempit. Dalam praktek, konjugata vera dan diameter intertspinosum merupakan ukuran-ukuran yang terpenting, terutama konjugata vera, dalam menentukan suatu proses persalinan. DEFINISI Panggul disebut sempit apabila ukurannya 1 2 cm kurang dari ukuran yang normal. Kesempitan panggul bisa pada inlet, midpelvis, outlet atau kombinasi dari ketiganya. (1,2,3,4,5) KLASIFIKASI Pembagian panggul sempit (1,2,3,4) 1. kesempitan pintu atas panggul (pelvic outlet) a. pembagian tingkatan panggul sempit tingkat I : CV = 9 - 10 cm = borderline tingkat II : CV = 8 9 cm = relatif tingkat III : CV = 6 8 cm = ekstrim tingkat IV : CV = 6 cm = mutlak (absolut) b. pembagian menurut tindakan CV = 8 10 cm = partus percobaan CV = 6 8 cm = SC primer CV = 6 cm = SC mutlak (absolut) Inlet dianggap sempit bila CV <10> 2. Kesempitan mid pelvis oligohidramnion Page 15
oligohidroamnion 2012
Terjadi bila diameter interspinorum 9 cm. Kesempitan midpelvis hanya dapat dipastikan dengan rontgen pelvinometri. Dengan pelvimetri klinik, hanya dapat dipikirkan kesempitan midpelvis kalau - spina menonjol mid pelvis arrest - side walls konvergen - ada kesempitan outlet mid pelvic contraction dapat memberi kesulitan sewaktu partus sesudah kepala melewati pintu atas panggul. Adanya kesempitan ini sebetulnya merupakan kontraindikasi untuk forceps karena daun forceps akan menambah sempitnya ruangan. 3. kesempitan outlet adalah bila diameter tranversal dan diameter sagitalis posterior kurang dari 15 cm. Kesempitan outlet, meskipun tidak menghalangi lahirnya janin, namun dapat menyebabkan perineal ruptur yang hebat, karena arkus pubis sempit sehingga kepala janin terpaksa melalui ruangan belakang. KOMPLIKASI 1. saat persalinan (1,2,5) komplikasi panggul sempit pada persalinan tergantung pada kesempitan panggul. a. persalinan akan berlangsung lama b. sering dijumpai ketuban pecah dini c. karena kepala tidak mau turun dan ketuban sudah pecah sering tali pusat menumbung. d. Maulage kepala berlangsung lama e. Sering terjadi insertia uterus sekunder f. Pada panggul sempit menyeluruh bahkan didapati insersia uteri primer g. Partus yang lama akan menyebabkan peregangan SBR dan bila berlarut-larut akan menyebabkan ruptur uteri. h. Dapat terjadi simfisiolisis, infeksi intra partal i. Partus lama mengakibatkan penekanan yang lama pada jaringan lunak menyebabkan edema dan hematoma jalan lahir yang kelak akan menjadi nekrotik dan terjadilah fistula. 2. pada anak (1,2,3,5) a. infeksi intra partal b. kematian janin intra partal c. prolaps funikuli d. perdarahan intrakranial oligohidramnion Page 16
oligohidroamnion 2012
e. caput succedaneum dan cepalohematoma yang besar f. robekan pada tentorium serebri dan perdarahan otak karena moulage yang hebat dan lama g. fraktur pada tulang kepala oleh tekanan yang hebat dari his dan oleh karena alat-alat yang dipakai. PROGNOSIS 1. Bahaya pada ibu ialah(1,2,3, 4) - partus berlangsung lama - terjadi ruptur uteri - terjadi fistula karena anak terlalu lama menekan pada jalan lahir, terjadi edema, nekrosis yang kemudian mengakibatkan vesiko vaginal, vesiko-cervical, atau recto-vaginal fistel - infeksi intra partum - simfisiolisis 2. bahaya bagi anak ialah(1,2,3,4) - persalinan lama akan menyebabkan KJIP dan memberikan angka kematian janin yang tinggi. - Pada panggul sempit sering terjadi ketuban pecah dini dan kemudian infeksi intrapartum - Terjadi prolaps funikuli - Dengan moulage memang terjadi pengecilan ukuran kepala. Pengecilan sampai 0,5 cm tidak merusak otak, pengecilan melebihi 0,5 cm akan berakibat buruk terhadap anak atau kematian. PENANGANAN Sebenarnya panggul hanya merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah anak dapat lahir spontan atau tidak, disamping banyak faktor lain yang memegang peranan dalam prognosa persalinan. (1,2) Bila konjugata vera 11 cm, dapat dipastikan partus biasa, dan bila ada kesulitan persalinan, pasti tidak disebabkan oleh faktor panggul. Untuk CV kurang dari 8,5 cm dan anak cukup bulan tidak mungkin melewati panggul tersebut. (1,2, a. CV 8,5 - 10 cm dilakukan partus percobaan yang kemungkinan berakhir dengan partus spontan atau dengan ekstraksi vakum, atau ditolong dengan secio caesaria sekunder atas indikasi obstetric lainnya b. CV = 6 -8,5 cm dilakukan SC primer c. CV = 6 cm dilakukan SC primer mutlak. Disamping hal-hal tersebut diatas juga tergantung pada : (1,2,3,4,5) - his atau tenaga yang mendorong anak. oligohidramnion Page 17
oligohidroamnion 2012
- Besarnya janin, presentasi dan posisi janin - Bentuk panggul - Umur ibu dan anak berharga - Penyakit ibu
DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Leveno J, Kenneth et all. Oligohidramnion; dalam buku Panduan Ringkas Obstetri Williams. Edisi ke-21. Jakarta: EGC; 2009. 120-123 Wiknjosastro, Hanifa. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin; dalam buku: Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta: YBP-SP; 2002.339-361 Sadler, TW. Selaput Janin dan Plasenta; dalam buku: Embriologi Kedokteran LANGMAN. Edisi ke-7. Jakarta: EGC; 2000. 101-121. Rustam, mochtar.1998. Sinopsis Obstetri; obstetri fisiologi, obstetri patologi edisi ke 2. Jakarta:EGC Chamberlain G, editor. Obstetrics by ten teacher. 16 Th ed. New York:Oxford University Press;1995.Gilbert WM. Amniotic fluid dynamics.NeoReviews 2006;7;e292-e299 Wiknjosastro, Hanifa. Plasenta dan Likuor Amnii; dalam buku: Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta: YBP-SP; 2002. 66-76 http://kamuskesehatan.com/arti/oligohidramnion/ http://reproduksiumj.blogspot.com/2011/09/gangguan-volume-cairan-amnion.html http://razi.ams.ac.ir/AIM/0473/006.htm http://doctorsgates.blogspot.com/2010/10/mnemonic-for-features-of-potter.htm
oligohidramnion
Page 18
oligohidroamnion 2012
Thank You
oligohidramnion
Page 19