Anda di halaman 1dari 22

PRESENTASI KASUS PENDERITA TUBERCULOSIS

Disusun oleh: Rio Anggara 2004.031.0129 Di Ajukan Kepada: dr.Suharjono, Sp.PD

IDENTITAS PASIEN:

Nama : Bp. E Umur : 53 Tahun Jenis Kelamin : Laki Laki Pekerjaan : Buruh Agama : Islam Alamat : kalisalak 003/02 Salaman, Magelang Tgl masuk RS : 19 januari 2010

(20 Januari 2010) Keluhan Utama Mual Riwayat Penyakit Sekarang mual(+) muntah (-) 1 minggu yang lalu, sejak mengkonsumsi obat dari puskesamas. 1 bulan yang lalu Os pernah berobat di puskesmas magelang dengan batuk + 1bulan, dahak (+) batuk darah (+), demam (+), lemas (+), keringat dingin malam tanpa aktivitas (+), nafsu makan (), minum (+), Berat badan menurun sejak 1,5 bulan terakhir lalu dilakukan pemeriksaan darah, sputum dan rongen hasilnya Sputum dan Rongen positif Tuberculosis

ANAMNESIS

RPD: DM disangkal Asma disangkal RPK TBC disangkal DM disangkal Asma disangkal

PEMERIKSAAN FISIK

Vital sign : Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu

:Lemah, sesak : Compos Mentis : 110/70 : 80x/menit : 32x/menit : 36,6C.

Kepala

: Mesocephal, CA (+/+), SI(-/-) udem palpebra (-/-), nafas cuping hidung (-), mukosa bibir kering : Lnn tdk teraba, kelenjar tiroid tdk membesar, JVP

Leher

Pulmo: Inspeksi : Simetris, Retraksi dinding dada (-), Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri Perkusi : Sonor Auskultasi: Vesikuler, Ronkhi (+/+),Wheezing (-/-) Cor: Inspeksi : iktus cordis tidak tampak Palpasi : iktus cordis teraba di SIC V LMC sinistra Perkusi : kiri : SIC V atas : SIC III bawah : SIC V LMC sinistra Auskultasi : S1 > S2, reguler, bising (-)

Abdomen inspeksi auskultasi palpasi Perkusi

: : : :

datar, supel. peristaltik usus (+) nyeri tekan (-), Hepar dan lien tdk teraba tympani.

Ekstremitas akral hangat, nadi kuat, deformitas (-), udem (-), pucat (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG:
1. Laboratorium : Pada tgl 19-01-2010 Sputum BTA di Puskesmas : Positif HGB : 10,9 g/dL HCT : 40 PLT : 154 KED I : 85 KED II : 120 SGOT : 52,8 () SGPT : 49,9 () Gula Darah Sewaktu : 75,3 () 2. Rongen Thorax : hasil positif TB

DD: Bronkhitis kronis

DIAGNOSIS 1 .Tuberculosis

PENATALAKSANAAN / TERAPI: Infus RL (16 tpm) O2 4-5 lpm Ambroxol 3 x 1 tab Inj. Ranitidine 2 x 1 amp Combipax 1x1 tab

KESIMPULAN
Seorang laki-laki umur 58 tahun, Dari Anamnesa pasien sudah didiagnosis mengalami tuberkulosis, pasien sudah mengkonsumsi OAT selama 1 minggu. Pasien mengalami komplikasi dari pemakaian OAT.

PEMBAHASAN

Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.

GEJALA UMUM:

Batuk terus menerus selama 3 minggu atau lebih. Batuk darah, Sesak nafas dan rasa nyeri dada, Malaise Nafsu makan menurun, Berat badan turun (1 bln) walaupun dengan penangan Gizi. Keringat malam tanpa aktivitas, Demam meriang lebih dari sebulan.

PATOFISIOLOGI
Kontak langsung dgn Ps TB BTA(+) Kuman TB masuk mll droplet Melewati mukosilier bronkus Alveolus Berkembang biak di paru Kelenjar limfe di hilus paru Infeksi TB

Tersangka penderita TB (Suspek TB) Periksa Dahak Sewaktu, Pagi, Sewaktu ( SPS )

Hasil BTA + ++ + + -

Hasil BTA + - -

Hasil BTA - - Beri antibiotic Spectrum luas

Periksa Rongen dada

Hasil mendukung TB

Hasil tidak mendukung TB

Tidak ada perbaikan

Ada perbaikan

Ulangi periksa dahak SPS Periksa TB BTA Positif


Hasil BTA + + + + + + - -

Hasil BTA - - -

Periksa Rongen dada

Hasil mendukung TB

Hasil Rongen Negatif

TB BTA Negatif Rongen Positif

Bukan TB Penyakit lain

KLASIFIKASI TB TERDIRI DARI:


1. Tuberculosis Paru: Tuberculosis Paru BTA Positif Tuberculosis Paru BTA Negatif 2. Tuberculosis Ekstra Paru: TB ekstra paru ringan TB ekstra paru berat

TIPE PENDERITA TERBAGI MENJADI: Kasus baru Kambuh (Relaps) Berobat setelah lalai (Drop Out) Gagal

PENGOBATAN TB MENGGUNAKAN PANDUAN OAT YAITU:


Kategori 1 Kategori 2

: 2HRZE / 4H3R3 : 2HRZES / 5H3R3E3

Sebelum dilakukan pengobatan TB dgn OAT sebaiknya dilakukan fungsi faal hati (SGOT/SGPT), HbsAg karena mengingat efek samping OAT yaitu Hepatotoksix. Apabila SGOT/SGPT > 3x maka OAT dihentikan/ditunda sedangakn bila SGOT/SGPT <3x

OAT dapat diberikan dengan pengawasan ketat.

Efek Samping

EFEK SAMPING RINGAN OAT :


Penyebab Penanganan Rifampisin Obat diminum malam sebelum tidur Beri Aspirin

Tidak ada nafsu makan, mual, sakit perut Nyeri Sendi

Pirasinamid

Kesemutan s/d rasa terbakar di kaki Warna kemerahan pada air sen (urine)

INH

Berivitamin vitamin B6 (piridoxin) 100mg per hari Tidak perlu diberi apaapa, tapi perlu penjelasan kepada penderita

Rifampisin

H : Isoniazid dosis 5 - 10mg/kgBB (biasanya diberi B6 100mg) R : Rifampisin dosis 10 15mg/kgBB Z : Pirazinamid 20 35mg/kgBB S : Streptomisin dosis 10 15mg/kgBB E : Etambutol dosis 25 - 30mg/kgBB

KOMPLIKASI TB

Hemoptisis berat : Perdarahan dari saluran nafas bawah Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkhial Bronkiectasis dan fibrosis pada paru Pneumothorak spontan karena kerusakan jaringan paru Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dll

TERIMA KASIH.

WASSSALAMU ALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai